NovelToon NovelToon
PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Perperangan
Popularitas:482.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.

Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan

Jarak antara Sekte Pedang Matahari dan Bulan Emas tidak begitu jauh, butuh waktu satu hari berjalan kaki untuk bisa tiba di Bulan Emas, namun akan lebih cepat jika menggunakan Kuda, setidaknya akan menghemat waktu dari pada berjalan kaki.

Tentu saja bagi Liu Bai yang sudah mencapai ke tahap Ahli hanya tinggal menggunakan pedangnya untuk terbang kesana, dan itu hanya memerlukan waktu kurang dari setengah hari terbang.

Liu Bai berangkat ke Bulan Emas saat sore hari setelah, selesai mengantar Mei Yin ke tempat pamannya, saat merasa tidak memiliki urusan lain lagi, barulah dia berangkat dengan cara terbang.

Jalur yang Liu Bai lewati sama dengan jalur yang dilalui oleh Xiu Lei, dan selama perjalanan, Liu Bai tidak menemukan masalah apapun hingga dirinya sudah cukup dekat dengan Bukit yang di baliknya adalah letak Sekte Bulan Emas berada.

“Ternyata mereka hampir sampai juga!” gumam Liu Bai saat melihat kelompok Xiu Lei yang sudah hampir sampai di Sekte nya.

Deru suara angin di langit membuat kelompok Xiu Lei menoleh ke atas dan melihat Liu Bai yang turun ke arah mereka, senyum di wajah Xiu Lei terlihat ketika menatap Liu Bai yang sama-sama tiba di depan Sekte.

“Ternyata kamu jadi datang juga! Kalau begitu aku ucapkan selamat datang di Sekte Bulan Emas ku, ayo ikuti aku,” kata Xiu Lei lalu dia dan teman-temannya memasuki Pintu masuk yang diikuti oleh Liu Bai.

Liu Bai tercengang setelah melihat para murid-murid atau tepatnya seluruh anggota Sekte Bulan Emas yang seluruhnya adalah para wanita, tidak ada satu orang pria pun yang terlihat kecuali dirinya sendiri, hal itu membuat dirinya menjadi pusat perhatian para murid-murid sekte yang terutama dari kalangan para gadis.

“Apakah itu adalah pemuda yang kabarnya telah beberapa kali menolong saudari-saudari kita?”

“Apakah dia benar-benar telah mencapai ke Tahap Ahli, sepertinya usianya masih sama dengan kita? Mungkin usianya masih berada di bawahku.”

“Dia tidak begitu tampan, tapi cukup lumayan! Selera saudari Xiu tidak begitu buruk.”

Banyak para murid-murid yang memperhatikan Liu Bai serta membicarakannya, walau mereka telah mendengar jika ada seorang ahli baru yang berusia sangat muda, namun melihat sosok yang sering dibicarakan di Bulan Emas itu membuat sebagian besar para murid tidak mempercayai berita tersebut, terutama bagi mereka yang segenerasi atau sedikit lebih tua usianya dengan Liu Bai.

Dua sosok Tetua Bulan Emas terlihat datang menghampiri kelompok Xiu Lei, melihat dua tetua itu yang datang menyambut kedatangan Kelompok Xiu Lei serta memberikan hormat kepada Liu Bai, hal itu membuat mereka merasa jika sikap para Tetua itu sedikit berlebihan.

“Tuan Muda Liu Bai, aku tidak tahu jika Tuan Muda akan datang berkunjung ke Sekte kami, andai aku tahu, aku akan menyambut Tuan Muda di Pintu masuk,” kata salah satu tetua.

“Tetua terlalu sungkan!” kata Liu Bai seraya menangkupkan tangannya.

Sebenarnya Liu Bai merasa sedikit canggung karena kedua wanita paruh baya itu terlalu bersikap formal, apalagi usia mereka jauh lebih tua dari dirinya, itu sebabnya Liu Bai merasa tidak enak hati mendapatkan perlakuan seperti itu.

“Apakah kamu mengetahui kedua tetua ini?” tanya Xiu Lei.

“Aku tidak mengenal kedua senior ini, hanya saja aku pernah melihat saat di pertempuran melawan Kelelawar Darah dan sekutunya,” jawab Liu Bai.

“Benar sekali Tuan Muda, kami memang ikut dalam pertempuran itu, dan jujur saja, kami semua merasa takjub melihat anda yang berhasil mengalahkan seorang Raja dengan kemampuan anda yang berada di Tahap Ahli,” kata salah satu dari keduanya.

“Aku hanya beruntung saja, lagi pula saat itu aku tidak sendirian saat menghadapi Hantu ketujuh belas, andai paman dan Ketua Xu serta Xiu Lei bersama Li Hang tidak membantu, sulit rasanya untuk bisa menang,” jawab Liu Bai yang menyangkal jika dirinya berhasil mengalahkan Hantu ketujuh belas seorang diri.

“Hehehe! Tuan muda terlalu merendah, lagi pula tidak ada satu orang Ahli yang mampu membunuh seorang Raja dengan kemampuannya, walaupun ada bantuan dari luar, kekuatan seorang ahli sangatlah terbatas, namun anda membuktikan jika kekuatan anda mampu untuk berhadapan dengan seorang Raja,” kata salah satu tetua.

“Baik kita sudahi dulu sampai disini, sebaiknya kita masuk ke Aula, ketua pasti sangat senang bertemu dengan anda,” ajak salah satu tetua.

“Kalau begitu aku tidak bisa ikut, kamu pergi bersama Tetua Ling dan Tetua Yi saja,” kata Xiu Lei.

Liu Bai menatap Xiu Lei dengan heran, namun melihat wajah Xiu Lei yang terlihat sangat kelelahan setelah berjalan hampir seharian, Liu Bai hanya bisa mengangguk dan membiarkannya pergi beristirahat.

Setibanya di dalam aula, Ketua Yin Fei yang melihat Liu Bai datang bersama kedua Tetuanya segera menyambut kedatangan Liu Bai, sedangkan para Tetua juga ikut bangkit dan memberikan hormat kepada Liu Bai.

“Terima kasih banyak atas kunjungan mu, maaf jika aku tidak mempersiapkan penyambutan yang layak,” kata Yin Fei.

“Ketua terlalu sopan, lagi pula kedatangan ku ini hanyalah sebuah kunjungan atau bisa dikatakan sebagai tamu tak diundang,” jawab Liu Bai seraya menangkupkan tangan dan tertawa kecil.

“Seperti yang dikatakan Lei’er, kamu memang suka bercanda, mari silahkan duduk,” kata Yin Fei dengan sopan.

Mungkin Liu Bai merasa canggung dengan situasi saat ini, namun di dunia Kultivator, ini adalah hal yang umum dimana mereka yang memiliki kekuatan akan dihormati oleh semua orang, baik itu yang segenerasi ataupun yang lebih tua.

Hari ini Liu Bai merasakan sendiri bagaimana perlakuan orang-orang yang jauh lebih tua darinya memperlakukan dirinya seperti orang yang terpandang, kehormatan seperti itu seperti mimpi, apalagi sejak dulu dirinya serta pamannya selalu dipandang sebelah mata oleh orang-orang bahkan oleh beberapa Sekte, siapa sangka setelah bertemu dengan Hun Fao dan mendapatkan warisan darinya membuat hidupnya benar-benar berubah, dengan kata lain, Liu Bai sudah memiliki kedudukan yang setara dengan para Tetua.

“Saat ini kami sedang membahas masalah kematian anggota Rantai Neraka, sebelumnya kami juga sudah membahasnya dengan Ketua Liao, hanya saja kami tidak menemukan jalan keluar dari dua masalah ini, jadi jalan satu-satunya hanyalah bersiaga di sekte masing-masing, jika salah satu dari dua sekte ini di serang, maka kami sepakat akan mengirim seluruh ahli yang kami miliki,” kata Yin Fei.

Kehadiran Liu Bai bisa dianggap sebagai bantuan besar bagi Yin Fei, Bulan Emas mungkin kekurangan praktisi yang mencapai ke Tahap Raja, namun jika memiliki tambahan seorang ahli pasti akan membuat situasi sedikit lebih kuat, yang diperlukan hanyalah bertahan hingga bala bantuan sekutu tiba.

“Saya mengerti, walau saya tidak menjamin kemenangan, namun saya akan berusaha untuk membantu Sekte ini dengan seluruh kemampuan yang saya miliki,” kata Liu Bai.

“Terima kasih, kami sudah cukup lega mendengarnya,” kata Yin Fei.

Liu Bai hanya tersenyum menanggapinya, dia juga tidak ingin mengatakan hal yang lebih serta menjanjikan apapun yang mungkin tidak akan mampu untuk dia penuhi, karena itulah Liu Bai tidak menjelaskan tujuan dirinya ingin membantu Bulan Emas.

“Tuan Muda Liu, maaf jika saya lancang bertanya, bukankah anda adalah murid dari seorang Legenda dari Daratan Utara, apakah guru anda juga berada disini?” tanya Yin Fei.

Liu Bai terkejut mendengarnya, dia tidak mengerti kenapa Yin Fei bisa mengetahui jika dirinya adalah murid Legenda Pedang Setan Angin, padahal dirinya tidak pernah menceritakan itu kepada siapapun kecuali pamannya.

“Dari mana Ketua mengetahui jika guru saya adalah salah satu dari Legenda di Daratan Utara?” Liu Bai tidak menyembunyikan keterkejutannya sehingga langsung menanyakannya.

“Lei'er yang memberitahu ku, dia mendapatkan informasi dari Tuan Liu Cheng,” jawab Yin Fei.

“Owh!?”

Liu Bai membuka tutup mulutnya, namun dia tidak mengeluarkan kata-kata lain yang keluar selain ucapan “Owh” pada akhirnya dia hanya mendesah pelan seraya menggelengkan kepalanya, dia tidak menyangka jika pamannya yang memberitahu semuanya, dan dia curiga besar kemungkinan Li Hang dan Mei Yin sudah mengetahuinya, bisa jadi seluruh tetua di Pedang Matahari juga telah mengetahuinya.

“Tuan muda, jika memang guru anda adalah seorang legenda dan masih berada di wilayah Kota Yan, bisakah kami meminta bantuannya?” tanya Yin Fei.

Menurut Yin Fei jika guru Liu Bai benar-benar adalah seorang Kaisar, maka dengan guru Liu Bai saja, Sekte Rantai Neraka dan sekutunya bukan lagi sebuah ancaman.

“Untuk masalah itu saya tidak yakin!” kata Liu Bai seraya tersenyum pahit, namun dia tidak ingin mengatakan jika gurunya telah tiada.

Melihat Liu Bai yang sepertinya tidak ingin membahas gurunya, Yin Fei tidak memaksanya lagi, dia merasa tidak pantas jika terlalu memaksa kehadiran guru Liu Bai, dengan keberadaan Liu Bai saja sudah cukup membantu.

“Baiklah kita tunggu saja kedatangan mereka, walau sejujurnya aku tidak mengharapkannya,” kata Yin Fei yang akhirnya menutup pertemuan dengan para Tetua.

Sekte Bulan Emas mulai memperketat keamanan mereka, bahkan tokoh ahli yang sedang melakukan latihan tertutup terpaksa dipanggil kembali, begitu juga dengan para anggota yang sedang melakukan misi di luar Sekte, semua dipanggil untuk mengantisipasi penyerangan.

“Sekte mu ini benar-benar sangat mengejutkan, aku pikir kalian tidak memiliki ahli lain selain kelima tetua itu, tapi kenyataannya kalian masih menyembunyikan ahli lainnya,” kata Liu Bai kepada Xiu Lei.

Xiu Lei tersenyum mendengarnya seraya menjawab, “Setiap sekte pasti memiliki kekuatan yang disembunyikan, tidak semuanya harus dikeluarkan kecuali di saat-saat genting, jika sampai kekuatan kita diketahui musuh, bisa-bisa mereka akan datang dengan kekuatan yang mungkin lebih besar dari yang kami miliki,” jawab Xiu Lei.

Liu Bai mengangguk, dia memperhatikan tiga tetua yang sebelumnya tidak pernah terlihat di sekitar Sekte, bahkan dua diantaranya ada yang sudah mencapai puncak tingkat tujuh, dengan menambahkan Yin Fei yang merupakan seorang Raja Tingkat tiga, kekuatan itu sudah sangat kuat untuk standar Sekte Kecil.

Selama tiga hari berikutnya, penyerangan yang dikhawatirkan tidak juga kunjung datang, namun mereka sama sekali tidak menurunkan kewaspadaan, sedangkan Liu Bai menyempatkan diri untuk berlatih serta berusaha menaikkan tingkat Spiritual nya agar bisa naik ke Tingkat Bumi Empat.

Walau sangat sulit, namun Liu Bai berhasil mempelajari Teknik Pisau Hitam milik Hantu ketujuh belas, sekarang dia berhasil menggunakan teknik Pisau Hitam di Kelas biasa, walau demikian, teknik ini sangat mengerikan, andai Liu Bai sudah berhasil menangkap Roh, dia pasti bisa menggunakan Teknik Pisau bayangan di Kelas Serigala.

“Sepertinya ini sudah mampu untuk membunuh seorang Ahli yang berada di Tahap Ahli tingkat empat kebawah,” gumam Liu Bai seraya menahan dua pisau hitam yang melayang dan berputar-putar di udara.

Berikutnya Liu Bai duduk bermeditasi dengan sangat tenang, sedangkan hari-hari berlalu tanpa ada tanda-tanda yang mencurigakan di wilayah Bulan Emas, sayangnya rasa tenang tersebut hanya berlangsung selama delapan hari saja karena di siang harinya, tiba-tiba saja sebuah rantai hitam muncul dari dalam tanah yang menembus tubuh salah satu Murid Bulan Emas.

“Serangan! Serangan!”

Seketika itu juga para murid Sekte yang masih lemah melarikan diri dari beberapa rantai hitam yang mulai mengejar beberapa murid lainnya, untungnya salah satu Tetua bertindak cepat dan melepaskan beberapa serangan yang membuat Rantai hitam gagal membunuh murid Bulan Emas.

1
RahmanKikip
mntappppp,lnjutt trussss
Sarip Hidayat
lanjut upload nya yg banyak kk
Sarip Hidayat
waaah mantaap
Roni Yakub
terimakasih sudah up boskuhhh ditunggu kelanjutannya sehat selalu dan tetap semangat
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Derajat
Lanjuuuuuuit
annaza ibenk
adu pasukan ya thor
Dafa Riski
mantap
Dafa Riski
lanjut tor bagus
annaza ibenk
datang bulan jd sensi
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andri Iswanto
lanjot terus thorr
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
Andbie
akhirnya musuh utama datang juga..
makasih thor
Sarip Hidayat
waaaaaaah keterlaluan sekali
Derajat
Lanjutkan bert|mpur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!