"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.
Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"
Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Bukan PDKT
"Bu Ida?" Syakilla bertanya dengan hati-hati.
Jika Syakilla dan Emak Aminah memasang wajah penuh tanya, Arsenio dan Bunda justru memasang wajah terkejut.
"Keluarga Almarhum Bapak Bram?" Arsenio dan Bunda nya saling melemparkan pandangan seolah berkata kok Syakilla tau siapa nama panggilan Bunda nya juga nama Ayah Arsenio.
"Lala?" Cicit Bunda Arsenio bertanya. Karena yang tau nama panggilan nya juga nama suami nya di lingkungan wilayah ini hanyalah Engkong Haji, namun setahu Bunda Arsenio, nama orang yang membantu membuatkan nasi kotak untuk acara jumat berkah di masjid kampung ini bernama Lala, bukan Syaki_,
Bunda Arsenio menepuk pelan kening nya ketika akhir nya sadar kalau bisa saja Engkong Haji memang Syakilla dengan panggilan Lala, apalagi ketika melihat Syakilla menganggukan kepala nya menjawab cicitan tanya nya tadi.
"Ya ampun. Ternyata benar kata pepatah kalau dunia ini tidak selebar daun kelor" Bunda Arsenio tertawa kecil.
"Berkali-kali Bunda ingin bertemu dengan Kamu ketika acara eh selalu saja ada halangan, entah Lala nya yang tidak datang atau Bunda yang mendadak ada acara" Bunda Arsenio langsung memeluk tubuh Syakilla yang tinggi semampai, sedangkan Bunda Arsenio memiliki tubuh yang mungil hanya sebatas dagu Syakilla.
"Alhamdulillah, akhirnya Bunda bisa ketemu juga sama Lala"
Bunda Arsenio melerai pelukan nya lalu memperhatikan wajah Syakilla.
"Cantik banget ya, Nio"
Gadis cantik itu pun terlihat malu-malu saat Bunda Arsenio memperhatikan nya dengan seksama, terlebih ketika Arsenio menjawab walau hanya dengan dehaman saja, seolah pria itu pun malu untuk menjawab ya akan ucapan Bunda nya.
Syakilla memang cantik, sangat cantik malah ketika make flawless yang saat ini menghiasi wajah nya, hingga membuat Arsenio menjadi tidak rela ketika kecantikan itu di lihat oleh banyak orang, terlebih tadi saat melihat Faisal yang menatap lekat Syakilla, yang berhasil menjadikan Arsenio ingin memberikan pukulan di wajah Faisal, karena sudah berani menatap Syakilla penuh pujaan.
Arsenio menarik nafas pelan dan segera menghembuskan nya lagi, ketika lagi-lagi Dia merasa irama jantung nya berdetak dengan sangat kencang saat mengingat, melihat dari dekat atau jauh Syakilla.
Bahkan ketika acara live berlangsung, Arsenio sering sekali memperhatikan secara sembunyi-sembunyi Syakilla.
"Ayuk Neng. Ajak Bu Ida juga anak nya ke rumah"
Emak Aminah pun meminta Syakilla agar mengajak masuk Bunda Arsenio juga Arsenio ke rumah nya.
Ketiga wanita beda usia itu kini tengah asyik membuat kue biji ketapang di dapur rumah Emak Aminah, sementara Arsenio tengah menunggu di ruang tamu rumah Emak Aminah sambil sesekali mengecek email pekerjaan nya.
Ada beberapa customer langganan Bunda nya yang merupakan salah satu agen travel haji dan umroh yang meminta di buatkan seragam untuk jemaah umrah bulan depan, namun seperti nya Arsenio terpaksa menolak permintaan tersebut, dikarenakan konveksi nya saat ini tengah sibuk menyelesaikan proyek Arsenio dengan kedua sahabat nya yang rencana nya akan berkolaborasi dengan salah satu hijaber yang juga putri seorang seorang pemilik sebuah pesantren di pinggir kota Jakarta.
Ada beberapa model pakaian yang sudah di siapkan konveksi Arsenio untuk proyek tersebut, dan tentu nya Arsenio sudah meminta kepada kedua sahabat nya juga sang hijaber agar Syakilla turut serta dalam proyek tersebut, dengan turut menjadi model bersama sang hijaber yang biasa di sapa Ning Nimas.
Ning Nimas sendiri berusia sama dengan Syakilla, bahkan kedua nya ternyata satu kampus hanya beda jurusan namun mereka mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang sama di kampus mereka.
Kedua nya sering kali bertemu dan sering berbincang karena kedua nya memiliki sifat yang sama yaitu sama-sama ceplas ceplos namun masih bisa menjaga tata bicara dengan lawan bicara mereka.
Kedua nya bahkan memiliki hobi yang sama, sama-sama menyukai membaca buku filsafat. Mereka sering melakukan sharing tentang banyak hal, salah satu nya tentang lawan jenis.
Dimana Ning Nimas saat ini tengah berusaha menolak perjodohan sejak kecil dengan salah seorang pemuda yang merupakan putra sahabat Umi nya karena pria tersebut saat ini sedang dekat dengan salah seorang wanita yang memang jauh dari standardisasi keluarga sang pria, sehingga hubungan pria yang di jodohkan dengan Ning Nimas itu terpaksa melakukan hubungan back street dengan kekasih nya agar pihak keluarga nya tidak mengetahui hal tersebut.
Ning Nimas sendiri mengetahui kalau pria yang di jodohkan oleh nya itu sudah memiliki kekasih dari kekasih pria tersebut yang diam-diam menemui Ning Nimas di kampus beberapa bulan yang lalu dan meminta agar Ning Nimas berbicara kepada kedua orang tua nya untuk menolak perjodohan tersebut, dan tentu saja pertemuan mereka tidak di ketahui oleh pria yang di jodohkan oleh Ning Nimas.
Bahkan dengan tegas Ning Nimas mengatakan kalau tanpa di minta oleh wanita kekasih pria yang di jodohkan nya itu, Ning Nimas sudah menolak nya berkali-kali, bahkan pada pertemuan terakhir saat acara keluarga, Ning Nimas mengatakan kalau menolak perjodohan ini, karena Ning Nimas hanya ingin menikah dengan pria yang mencintai nya, walaupun Ning Nimas tidak mencintai pria yang mencintai nya tersebut.
Alhasil kini banyak para kiyai yang meminta Ning Nimas untuk menjadi menantu bagi putra mereka, karena putra mereka tertarik dengan Ning Nimas.
Bahkan ada beberapa ustadz muda yang tengah naik daun di dunia dakwah meminta langsung kepada Abi Ning Nimas untuk melamar Ning Nimas sebagai Istri mereka, namun akhir nya semua masih harus menunggu beberapa tahun lagi, karena Ning Nimas masih ingin fokus melanjutkan kuliah nya hingga lulus S1.
Tentu saja hal itu tidak membuat para kiyai juga ustdaz muda itu untuk mundur, karena mereka bersedia menunggu Ning Nimas menyelesaikan kuliah nya.
"Sya" Arsenio meminta Syakilla untuk mendekati kepada nya saat gadis itu baru keluar dari dapur dengan membawa dua buah toples plastik berisikan kue biji ketapang untuk Arsenio.
"Ada apa Kak?"
Arsenio meminta Syakilla untuk duduk di samping nya karena ingin membahas proyek nya bersama Ning Nimas juga Syakilla.
"Ada masukan dari pihak vendor agar proyek Kamu bersama Ning Nimas itu di buat couple, untuk pasangan muda, kira-kira model pria untuk pasang Ning Nimas yang cocok itu siapa yang Sya?"
Ujar Arsenio meminta pendapat Syakilla. Syakilla tampak tengah mencermati gambar desain pakaian yang berada di layar laptop Arsenio.
"Kak Nio aja!"
Pletak
Sebuah sentikab kecil Arsenio daratkan di kening Syakilla.
"Ish. Kak Nio mah kebiasaan, nyentilin jidat Aku terus, jadi tambah jenong nanti, Kak!"
Protes Syakilla sambil mengusapi kening nya bekas sentilan Arsenio.
"Ya lagian Kamu kasih usulan kok sembarangan. Udah tau nanti Aku yang bakal jadi pasangan Kamu di proyek nanti"
"Hilih bilang aja mau PDKT sama Aku"
Arsenio tertawa kecil akan ucapan Syakilla.
"Enak aja kalau ngomong. Ini modus bukan PDKT!"
################################
Jangan lupa like juga komen nya ya
See you next bab
apa namanya Syakila