kim Vincent adalah seorang CEO muda ternama di negara K, Vincent sukses di umurnya yang masih tergolong muda yaitu 26 tahun dan ia telah menikah dengan gadis pujaannya Kim Fafa, ia telah menyandang sebagai nyonya kim selama 2 tahun tapi belum juga di karuniai seorang anak dari pernikahannya
ada sebuah insiden saat Vincent diharuskan terbang ke negara I karena ada masalah dengan anak perusahaannya disana dan entah mau dikata takdir mempertemukannya dengan seorang gadis desa dan karena suatu hal ia harus menikahi gadis tersebut.
mau tau kelanjutannya mari kita baca >>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy fafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter tujuh belas
setelah menempuh perjalanan hampir sepuluh jam lamanya akhirnya mereka sampai di Mansion Kim, hal pertama yang lisa lihat adalah halaman yang cukup luas ada taman kecil di sebelah kanan Mansion di tengahnya ada air mancur kecil di bawahnya banyak ikan koi berwarna-warni, sungguh indah walaupun di kelilingi tembok tinggi tak mengurangi ke indahan taman itu, Lisa cukup kagum dengan tempat ini
kekagumannya belum terhenti karena saat ia memasuki teras ada sekitar sepuluh orang berbadan kekar menggunakan jasa hitam yang menyambut mereka, Lisa dapat melihat begitu Vincent berjalan dengan wajah dinginnya mereka akan menundukkan pandangan sungguh aura Vincent saat ini sangat berbeda saat mereka di negara I
" kamu gak usah bingung Vincent emang kaya gitu kalau sama bawahannya " Lisa hanya mengangguk pelan atas bisikan Fafa
saat masuk kedalam mereka di sambut oleh para maid yang bekerja sekitar ada sepuluh orang yang berkumpul di ruang keluarga Fafa dan Lisa berhenti di depan para maid sedangkan Vincent terus berjalan ke arah sofa di ruangan itu dan duduk dengan tenang Vincent membiarkan Fafa untuk berbicara pada para maid.
" bik Nah.... " yang Fafa panggil pun maju ke depan, sedangkan yang lain saling lirik bingung kenapa mereka di kumpulkan di sini tidak seperti biasanya dan mereka bingung dengan gadis sederhana yang berdiri di sebelah nyonyanya
" dengar semua... perkenalkan ini Lisa dia adik saya sekaligus nyonya ke dua di mansion ini " mereka semua terkejut kecuali Bik Nah mendengar penuturan Fafa tapi tidak ada yang berani bersuara
" kalian harus menghormatinya seperti menghormati saya tolong bantu dia jika ada kesulitan, jangan ada yang menggunjingnya di belakang saya jika ketahuan tak segan saya akan menyuruh angkat kaki dari sini... baik semua boleh bubar kecuali Bik Nah " Vincent hanya mendengarkan dan melihat apa saja yang di lakukan Fafa jika seperti ini aura kepemimpinan Fafa keluar ia sangat suka jika Fafa tegas seperti ini
" bik Nah "
" ya nyonya... " bik Nah melihat Fafa seperti kasihan tapi Fafa hanya tersenyum menenangkan Bik Nah bahwa ia tak apa-apa
" tolong beritahu Lisa di mana kamarnya dan bantu dia ya bik jika kesusahan "
" Lisa sekarang kamu ikuti bik Nah dia akan bawa kamu ke kamar mu "
" baik kak... "
" permisi nyonya " bik Nah pun berjalan di ikuti Lisa
sampai di depan sebuah ruangan Bik Nah membuka pintunya mempersilahkan Lisa masuk, kesan pertama saat memasuki kamar itu adalah luas Lisa kira kamar ini seluas kamar dan ruang tamu rumah Lisa di negara I jika digabungkan
Kamar bernuansa cream tempat tidur luas ukuran seratus delapan puluh kali dua ratus ditengah ruangan ada lemari pakaian besar di sudut ruangan, ada meja rias juga dilengkapi kamar mandi di dalamnya
" baik nyonya ini kamar anda, silahkan jika ingin beristirahat panggil saya jika memerlukan sesuatu "
" Bik bisa panggil nama saja sungguh canggung jika di panggil dengan embel-embel nyonya "
" tidak sopan jika saya memanggil anda hanya nama saja "
" tapi bik saya tidak nyaman " sungguh Lisa rasa berlebihan jika ia di panggil nyonya dan ia rasa tak pantas dengan panggilan itu.
" baiklah saya panggil nona Lisa saja, sebagai hormat saya pada nyonya Fafa "
" baiklah " Lisa tak membantah lagi ia pun menghormati Fafa
" saya tinggal dulu nona... jika membutuhkan bantuan anda bisa memanggil saya lewat interkom di sebelah ranjang " Bik Nah menunjuk interkom di sebelah ranjang dan keluar kamar setelah di mengerti Lisa
setelah kepergian Bik Nah Lisa pun merebahkan tubuhnya, selain lelah tubuhnya pikirannya pun lelah ia merasa semua ini bagaikan mimpi hidupnya dalam sekejap menjadi seperti seorang putri yang tinggal di istana
ya allahh tetap rendahkan hati ku jangan sampai kedepannya aku tinggi hati. batin Lisa
☘️☘️☘️
segini dlu ya guys maaf dah dua hari author gak update coz ada sedikit problem dg mood author
Semoga kalian suka ya, terimakasih buat yang udah mampir dan sempetin baca jangan lupa like and komen ya
see you... 🥰🥰