Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Papi marah?
Demi tuhan Ara sangat malu dan kaku sekali saat ini bahkan jika bisa bersembunyi ke lubang semut sekalipun dia mau .
" Pi" suara kecil Ara menatap Rey yang terlihat fokus mendengarkan penjelasan para staff nya .
Rey menatap Ara dengan seulas senyum lalu mengelus-elus punggung Ara dengan lembut seolah mengatakan tidak apa-apa tapi beberapa staff Rey yang berdiri itu terus menggoda Ara entah ini mengangkat alisnya atau sekedar lewat kode mata .
" Pipi lihatlah mereka jahat " ucap Ara merengek menarik jas Rey dan itu membuat mereka semua tertawa melihat tingkah Ara yang begitu lucu seperti anak mengadu pada Ayahnya.
" Hehhh, kalian fokus lah " tegur Rey yang bisa menyimpulkan bahwa Ara sepertinya cukup akrab dengan mereka karena sering ikut Rey ke kantor selama ini .
" udah" ucap Rey dengan begitu sweet menyandarkan Ara kedadanya lalu mengelus kepala Ara sampai tiga orang wanita yang berdiri diantara pria itu meleleh melihatnya sedangkan yang lain buang muka.
5 menit kemudian Ara sudah tertidur pulas dalam posisi seperti itu karena Rey terus mengelus kepala nya walaupun sambil mendengar penjelasan stafnya dengan profesional dalam bekerja.
" Baiklah sehabis makan siang nanti kita evaluasi diruang meeting sekarang kalian boleh keluar " ucap Rey yang diangguki mereka .
...........
" Bagaimana bisa Aku membiarkan gadis se cantik ini berkeliaran di dalam kamarku tanpa pernah tergoda " batin Rey sungguh baru sekarang menyadari kalau Ara ternyata sangat cantik .
" Gemoy lagi " ucap Rey gemas sendiri memainkan pipi chubby Ara yang kenyalnya sudah seperti mochi.
" Mmmh" Ara bergumam dalam tidurnya mungkin tidak nyaman saat Rey memainkan perutnya yang terdapat sedikit lipatan.
" Hahahaha, Astaga Aku ingin menggigit nya " tawa Rey geleng kepala saking gemasnya melihat istri kecilnya yang begitu lucu .
Rey adalah tipe orang yang sangat sulit untuk jatuh cinta walaupun setelah berhasil dia akan menjadi budak cinta selama ini tapi entah mengapa Ara membuat Rey sangat cepat jatuh cinta .
Kemarin Rey sangat hancur dan galau sekali mengetahui tentang Hazeera namun rasa kecewa membuat rasa cintanya langsung habis tak bersisa pada Hazeera sampai rasa sakit itu sembuh dengan begitu cepat .
" Apa karena ada Ara ya ?" batin Rey mengecup kening Ara dengan penuh rasa bersalah karena telah melakukan hal yang tak seharusnya pada istri kecilnya salah satu masih pacaran padahal sudah menikah .
" Ara mungkin Kamu bisa santai dan berlapang dada menerima perlakuan ku kemarin tapi jika kamu balikkan perlakuan itu padaku sekarang mungkin Aku tidak akan sanggup karena disini Aku sudah mencintaimu" batin Rey merintih .
Sore hari Rey pulang kerumah bersama Ara yang berjalan ceria sekali setelah Rey belikan es krim.
" Om Ex " Ara langsung melepaskan genggaman tangan Rey begitu sampai di teras rumah dan berlari menuju sekelompok bodyguard yang tengah makan di halaman depan .
" Aaa" ucap Ara langsung membuka mulutnya begitu sampai di dekat Ex yang duduk di bawah pohon bersama bodyguard lainnya.
Tanpa ragu bodyguard itu menyuapi Ara nasi dari piringnya sehingga membuat semua orang kaget melihatnya apalagi Rey yang menatap dari kejauhan.
" Makan pake tangan dong Om" pinta Ara ikut duduk diatas rumput lalu meluruskan kakinya.
" Nona jangan duduk disitu nanti rok nya kotor " tegur Ex saat Ara malah ikut duduk bersama mereka .
" Nggak papa inikan baju Aku juga udah kotor karena dipakai seharian" Jawab Ara yang merasa suka dan nyaman sekali duduk di tempat seperti ini wajar para bodyguard itu memilih makan disini dari pada di dalam .
" Ya tapi rok Nona pendek nanti di gigit serangga" ucap Ex dengan kontan saja berbicara seperti itu seperti Ara yang padahal adalah anak majikan nya .
" Enggak serangga takut sama Aku " kekeh Ara kembali membuka mulutnya ingin makan lagi karena sudah lama sekali dia tidak makan disuapi bodyguard kesayangan nya biasanya setiap hari .
" Pake tangan Om " rengek Ara saat Ex masih makan pakai sendok .
" Astaga " suara lelah Ex menghadapi gadis manja itu tapi walaupun begitu tetap cuci tangan dan menyuapi Ara dengan tangan .
" Om semua kenapa berhenti makan ? enggak suka ya ada Aku ?" tanya Ara dengan lirih begitu menatap sekelompok bodyguard didekat nya sampai tidak bergerak .
" Bu, bukan Nyonya " ucap mereka kembali melanjutkan makan walupun dengan canggung karena kurang percaya saja anak konglomerat seperti Ara mau makan dengan menu yang sama seperti mereka makan .
" jari Om makin besar susah masuk ke mulut Ara" ucap Ara dengan polosnya yang bermakna positif menurutnya ,Tapi siapa yang tidak akan berfikiran negatif mendengar ucapan seperti itu.
" Akkkkk, sakit Papi " rengek Ara saat Rey tiba-tiba ada dibelakang Ara dan menjewer telinga nya sampai Ara yang duduk itu berdiri .
" Masuk " suara tegas Rey dengan mata menyipit menatap Ara dengan tatapan tak bisa di artikan lalu berjalan kembali masuk kedalam rumah .
" Masih laper Pi a,"
" Ara masuk " teriak Rey begitu keras sampai Ara segera berlari mengikuti nya masuk kedalam rumah.
" Papi kenapa marah ?" tanya Ara mengejar lalu memegang tangan Rey yang berhenti di seperempat tangga.
" ngapain kamu minta suapi sama bodyguard itu?" tanya Rey dengan sensi kadang merasa Ara menyukai bodyguard satu itu sampai sering meminta hal pada bodyguard itu yang tidak pernah dia minta pada Rey .
" Kan laper " jawaban pendek Ara .
" Bukankah kita juga akan makan habis ganti baju , tidak sabaran sekali " sensi Rey berjalan cepat menaiki tangga.
" Papi tunggu " ucap Ara mengejar Rey yang semakin mempercepat langkah nya.
" Papi " ucap Ara terus mengikuti Rey dari ruang ganti sampai akan masuk kedalam kamar mandi .
" Apa , mau ikut masuk ?" tanya Rey dengan tatapan datarnya .
" Iya Pi biar cepat " ucap Ara mengangguk polos karena memang sudah lapar dan ikut masuk kedalam kamar mandi .
Rey yang sejenak terdiam itu menutup pintu kamar mandi setelah Ara masuk duluan dan kini berdiri menyikat giginya di wastafel.
" Ehhhh , Papi kok lepas baju ?" tanya Ara melihat Rey yang tengah melepas kancing baju nya dari cermin wastafel.
" Apa aku harus memakai baju kotor itu lagi ?" tanya Rey melepas kemeja meninggalkan celana panjang nya saja di bagian bawah .
" Cepatlah sikat gigi katanya lapar " ucap Rey juga berdiri di samping Ara lalu menggosok gigi.
" Apa?" tanya Rey pada Ara yang sering kali kepergok curi-curi pandang pada Rey yang berdiri di samping nya.
" en, enggak ada " ucap Ara gelagapan mencuci sikat giginya.
Setelah selesai mencuci mukanya Ara tidak pergi tapi masih stay berdiri disamping Rey yang tengah mencuci muka itu , memperhatikan dengan detail hal yang dilakukan Rey .
" Ara tolong handuk " ucap Rey setelah selesai mencuci muka .
" Astaga handuk Bocil " ucap Rey mengulang perintahnya saat Ara malah memberikan odol.