Miss Culun Meet Mr Perfect

Hari pertama berkerja di Perusahaan Mattel, Dila langsung di tempatkan di ruangan khusus. Dan setiap hari yang di kerjakan Dila hanya mengecek pembukuan anggaran perusahaan dan tugasnya pun tidak begitu banyak, membuat Dila bisa duduk dengan santai dan selalu pulang tepat waktu tidak pernah merasakan kerja lembur seperti teman sekantornya.

Hari pertama, kedua, satu minggu, dan sebulan kemudian Dila masih merasakan nyaman di tempat kerjanya. Sampai akhirnya Dila merasa curiga dengan perlakuan khusus yang di terimanya, bahkan akhir-akhir ini setiap Dila melangkahkan kakinya selalu saja ada tatapan sinis dari seluruh teman kerjanya.

Gosip yang beredar pun sampai di telinga Dila, kalau Dila adalah wanita simpanan bos nya. Sehingga bisa dengan mudah masuk ke perusahaan itu dan mendapatkan kemudahan fasilitas dari kantor.

Dila yang sangat marah pun langsung mendatangi atasannya yang tak lain Pak Mike dan meminta penjelasan yang sebenarnya, kenapa dirinya di perlakukan khusus dan tidak sama seperti karyawan lainnya. Sehingga membuat seluruh karyawan lain berfikiran negatif pada Dila.

Pak Mike yang terdesak atas semua pertanyaan Dila, akhirnya memberitahukan semuanya mengenai tawaran kerjasama dari perusahan Dimitri. Dila yang mengetahui semuanya langsung keluar dari perusahan Mattel dan segera pulang untuk menghubungi Daddy nya yang berada di Indonesia.

Dila yang marah terus berusaha menghubungi Daddy nya tapi tidak diangkat juga, Dila yang lelah pun akhirnya melupakan semua kejadian tadi dan memulai untuk melamar pekerjaan di Perusahaan Lain. Dan lagi-lagi Dad nya ikut campur di Perusahaan itu sampai Dila akhirnya keluar masuk dari perusahaan satu ke perusahaan yang lainnya.

Entah sudah berapa puluh kali dirinya bekerja keluar masuk perusahaan dari perusahaan yang paling kecil sampai perusahaan yang sedang. Dan karena lelah Dila pun akhirnya memutuskan untuk berbicara dari hati kehati dengan Daddy Dimitri.

"Dad, Dila tahu Daddy sangat menyayangi Dila. Tapi Dila mohon untuk yang terakhir kalinya, jangan ikut campur di dalam urusan pekerjaanku," pinta Dila dengan wajah yang sedih.

Dimitri yang mendengarkan keluhan putrinya hanya bisa diam saja tanpa ingin membela diri.

"Dad lihat aku.... " ucap Dila menatap tajam pada Daddynya. "Usia ku sekarang sudah dua puluh lima tahun, dan aku belum pernah sekali pun punya kekasih. Bukankah itu terdengar konyol," ujar Dila dengan tersenyum sinis. "Aku tahu Daddy menyayangiku, tapi bukan begitu caranya Dad! Biarkan aku menjalani hidupku. Aku sudah cukup umur untuk bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah," ucap Dila panjang lebar.

"Dila, Daddy hanya ingin kau mendapatkan yang terbaik dan kau selalu aman dari para pria hidung belang." ujar dimitri mengusap wajah putrinya itu.

"Aku tahu Dad, tapi bisakah satu kali saja kau memberikan ku kepercayaan." pinta Dila. "Dan jika Daddy masih saja ikut campur dengan menekan pemilik perusahaan di mana Dila bekerja, Dila akan marah dan tidak akan mau berbicara pada Daddy seumur hidup Dila," ancam Dila dengan suara yang tegas.

Dimitri yang mendengar ancaman putrinya itu begitu terkejut, baru kali ini Dila bersikap tegas pada dirinya.

"Apa kau sudah tidak menyayangi Daddy lagi?" tanya Dimitri dengan memasang wajah yang bersedih.

"Dad please stop acting," ujar Dila dengan tegas.

"Kau itu benar-benar sudah tidak bisa di tipu oleh ku," Dimitri mencubit hidung Dila dengan gemas.

"Daddy.... " pekik Dila dengan kesal.

"Baiklah, Dad janji tidak akan lagi ikut campur pada pekerjaanmu. Tapi kau harus berjanji untuk bisa menjaga dirimu sendiri," ujar Dimitri mengarahkan jari kelingkingnya kearah Dila.

"I promise," ucap Dila dengan mengaitkan jari kelingkingnya kejari Daddynya.

"Good girls," ucap Dimitri memeluk putri kesayangannya itu.

Dan mulai hari itu Dila pun bisa bekerja dengan tenang dan menjalani hari kerjanya dengan normal. Walaupun sebenarnya Dila tahu Daddy nya tetap mengawasi dirinya dengan menyuruh pengawal pribadi yang menjaga Dila kemanapun dirinya melangkahkan kakinya.

Dila yang mulai bekerja disibukan dengan jadwal padatnya, bahkan karena saking sibuk bekerja Dila tidak menyadari usianya yang kini sudah dua puluh delapan tahun.

Dua puluh delapan tahun dan dirinya belum sekalipun berpacaran dengan seorang pria, wanita-wanita lain di usianya mungkin sudah mempunyai anak. Tapi dirinya masih tetap setia dengan status singel di usia yang sudah hampir di katakan perawan tua.

Bahkan sepupunya saja yang berusia sama dengan dirinya, sudah menikah dengan gadis yang berusia delapan belas tahun. Membuat Dila semakin frustasi dalam hidupnya, sebenarnya ada beberapa pria yang terbilang tidak tampan yang mendekatinya. Tapi karena sikap ceroboh dirinya membuat para pria yang mendekatinya langsung menjauh.

Karena ingin merubah suasana hidupnya, Dila pun memutuskan untuk pindah dan bekerja ke Negara

Inggris. Dila ingin mencoba peruntungan dirinya untuk mencari pangeran hatinya.

Dan bisa di tebak oleh kalian, walaupun Dila pindah ke Negara mana pun. Mom Keyla dan Dad Dimitri pasti akan selalu mengikuti dirinya. Mom Keyla awalnya keberatan untuk pindah, tapi karena ancaman dari Dad yang akan memblokir black card miliknya. Mau tidak mau Mom Keyla pun mengikuti putrinya pindah ke Negara Inggris

...🍀🍀🍀...

London.

Di sinilah Dila berada di depan sebuah perusahaan terbesar di London yang bernama Greenerg, Perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bakar. Dila yang melamar pekerjaan di bagian Manager Keuangan mendapatkan panggilan kerja untuk interview dan melakukan beberapa tes.

Dila yang mengenakan pakaian formal dengan tertutup dan tidak lupa kacamatanya yang tebal di tambah dengan rambut yang di cepol. Membuat tampilan Dila semakin culun dan terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya.

Dila pun langsung melakukan interview dan segala tes yang sudah dipersiapkan dari perusahaan itu, dan setelah selesai. Dila di suruh menunggu di sebuah ruangan yang hanya ada dirinya.

"Miss Dila?" tanya seorang pria tampan yang memakai setelan jas hitam kepada Dila.

"Yes I am Dila," jawab Dila dengan tersenyum sopan.

"Come with me," ujar pria tersebut dengan mempersilahkan Dila masuk kedalam sebuah ruangan yang besar.

Dila yang sudah masuk kedalam ruangan yang sudah ditebak adalah ruangan pemimpin di perusahaan tersebut, hanya melihat sebuah kursi yang membelakangi dirinya.

"Mr. Aiden is Miss Dila who will be your secretary (Tuan Aiden ini adalah nona Dila yang akan menjadi sekertaris anda.)" ujar pria berjas tadi pada Tuannya yang masih tidak kelihatan wajahnya.

"Wait, sir. There must be a mistake (tunggu dulu tuan ini pasti ada kesalahan)" ucap Dila. "I applied for the financial manager not in the secretary department (aku melamar di bagian manager keuangan bukan di bagian sekertaris)" ucap Dila dengan wajah yang bingung.