Langit Jakarta yang kelabu seolah mencerminkan hidup keluarga Rahman. Di rumah petak sempit itu, Rahman, pemuda 17 tahun yang kurus namun bermata tajam, mengemasi barang-barangnya. Di sudut ruangan, ibunya, Bu Fatimah, terisak pelan. Ayah Rahman, Pak Hasan, hanya bisa mengusap punggung istrinya dengan tatapan sendu. Adik Rahman, Riko, merangkul kaki ibunya, wajahnya penuh tanya.
"Nak, jaga diri baik-baik di sana. Ibu hanya bisa berdoa untukmu," Bu Fatimah memeluk Rahman erat.
Rahman mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Ibu, Ayah, doakan Rahman. Rahman akan berusaha keras di sana."
Keesokan harinya, Rahman berangkat ke bandara dengan bekal seadanya dan tekad membara. Tujuannya: Spanyol, negeri yang jauh di seberang benua. Di sana, ia akan bergabung dengan akademi sepak bola CD Leganés B, sebuah klub kecil yang tak banyak dikenal di pinggiran Madrid.
Kehidupan di Spanyol tidak mudah bagi Rahman. Selain harus beradaptasi dengan budaya dan bahasa yang asing, ia juga harus bersaing dengan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RenSan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Performa gemilang Rahman di Segunda División dan Copa del Rey tak luput dari perhatian media dan penggemar sepak bola di Indonesia. Berita tentang pemain muda berbakat ini menghiasi berbagai platform media, baik cetak maupun daring.
"Rahman, Harapan Baru Lini Depan Timnas Indonesia," demikian salah satu judul berita yang menjadi viral. Komentar netizen pun membanjiri media sosial, banyak yang berharap agar Rahman segera dipanggil untuk memperkuat tim nasional.
"Lini depan Timnas Indonesia sangat lemah. Kita butuh pemain seperti Rahman yang punya kecepatan, skill, dan naluri mencetak gol," tulis seorang netizen di Twitter.
"PSSI harus segera memanggil Rahman. Dia adalah aset berharga bagi sepak bola Indonesia," tulis netizen lainnya.
Desakan dari publik akhirnya sampai ke telinga Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Dalam sebuah wawancara dengan media, Erick Thohir menyatakan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk memanggil Rahman ke tim nasional.
"Kami terus memantau perkembangan Rahman di Spanyol," ujar Erick Thohir. "Ia menunjukkan potensi besar dan kami yakin ia bisa memberikan kontribusi positif bagi timnas. Kami akan segera melakukan komunikasi dengan klubnya dan Rahman sendiri untuk membahas kemungkinan pemanggilannya."
Pernyataan Erick Thohir disambut gembira oleh para penggemar sepak bola Indonesia. Mereka berharap Rahman bisa segera bergabung dengan timnas dan membantu Garuda meraih prestasi di kancah internasional.
Sementara itu, para wartawan juga mencari tanggapan dari Shin Tae-yong, pelatih tim nasional Indonesia. Dalam sebuah konferensi pers, Shin Tae-yong ditanya tentang kemungkinan memanggil Rahman.
"Saya sudah melihat beberapa pertandingan Rahman di Leganés," jawab Shin Tae-yong. "Ia adalah pemain yang sangat berbakat. Saya akan mempertimbangkan untuk memanggilnya jika ia memenuhi kriteria yang saya tetapkan."
Jawaban Shin Tae-yong memberikan harapan bagi para penggemar Rahman. Mereka berharap Shin Tae-yong akan memberikan kesempatan kepada Rahman untuk membuktikan kemampuannya di timnas.
Rahman sendiri masih fokus pada kariernya di Leganés. Ia ingin terus bermain baik dan membantu timnya meraih kesuksesan. Namun, ia juga tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat mendengar kabar bahwa ia mungkin akan dipanggil ke timnas.
Ia bermimpi untuk bisa mengenakan jersey merah putih dan berjuang bersama rekan-rekannya di lapangan hijau. Ia ingin membanggakan Indonesia, negara yang ia cintai.
************
Berita mengenai kemungkinan Rahman dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia menyebar seperti api di media sosial. Dukungan dan harapan dari masyarakat Indonesia membanjiri akun-akun media sosial Rahman yang palsu, meskipun ia belum memiliki akun resmi saat itu.
Melihat antusiasme yang begitu besar, Jorge Mendes, agen Rahman, segera menghubunginya.
"Rahman, ini adalah momen yang tepat untukmu membangun citra publik," ujar Mendes melalui telepon. "Buatlah akun media sosial, terutama Instagram. Ini akan menjadi platform bagimu untuk berinteraksi dengan penggemar dan menarik perhatian sponsor."
Rahman, yang selama ini tidak terlalu aktif di media sosial, merasa sedikit ragu. Namun, ia menyadari bahwa ini adalah langkah penting untuk mengembangkan kariernya.
"Baiklah, Señor Mendes. Aku akan membuat akun Instagram," jawab Rahman.
Malam itu juga, Rahman membuat akun Instagram dengan nama pengguna @rahman27official. Ia mengunggah foto dirinya sedang berlatih di lapangan CD Leganés, dengan caption singkat: "Bekerja keras untuk meraih mimpi."
Keesokan harinya, foto Rahman langsung viral di media sosial Indonesia. Akun-akun fanbase sepak bola Indonesia beramai-ramai mengunggah ulang foto tersebut, disertai dengan caption yang menyemangati Rahman.
"Rahman, kebanggaan Indonesia!"
"Semoga sukses di Leganés dan Timnas Indonesia!"
"Kami selalu mendukungmu, Rahman!"
Jumlah pengikut akun Instagram Rahman meningkat pesat dalam waktu singkat. Ia mendapatkan banyak pesan dukungan dari para penggemar, baik dari Indonesia maupun dari negara lain.
Rahman merasa terharu dan termotivasi oleh dukungan yang ia terima. Ia berjanji akan terus bekerja keras dan memberikan yang terbaik di lapangan. Ia juga bertekad untuk menggunakan platform media sosialnya untuk menginspirasi anak-anak muda Indonesia yang bermimpi menjadi pemain sepak bola profesional.
Mendes tidak salah. Akun Instagram Rahman menarik perhatian banyak sponsor. Beberapa perusahaan besar Indonesia mulai menghubungi Mendes, menawarkan kerja sama untuk menjadikan Rahman sebagai bintang iklan mereka.
Mendes dengan cermat memilih tawaran yang paling menguntungkan bagi Rahman. Ia ingin memastikan bahwa Rahman mendapatkan kesepakatan yang adil dan tidak mengganggu fokusnya pada sepak bola.
Rahman kini bukan hanya bintang di lapangan hijau, tetapi juga di dunia maya. Ia telah menjadi ikon bagi anak-anak muda Indonesia yang bermimpi untuk meraih sukses di kancah internasional.
Bersambung...
Maaf ya saya mengubah time line sepakbola dunia nyata indonesia karena saya tidak ingin memasuki PSSI masa kelam di cerita novel saya
nanti musim depan duet sama Mas Rohim
/Grin/