NovelToon NovelToon
Nisa Si Janda Kembang

Nisa Si Janda Kembang

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.

Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.3 Terpaksa Menikahi Kakek tua

Nisa pun duduk di hadapan pria tua itu dan berusaha bersikap tenang menahan segala emosinya.

"Aku senang akhirnya kau memikirkan ayahmu.. Kau memang anak yang baik ya Nisa." ucap Doni.

"Tapi tuan, aku punya syarat sebelum menikah dengan anda." ucap Nisa.

"Bukankah harusnya aku yang mengajukan syaratnya??" tanya Doni.

"Karena anda muncul dengan mencurigakan di waktu yang tidak tepat.. Jadi haruskah aku mencurigai anda sebagai pelaku dari semua ini?? Atau anda mau mendengarkanku?" tanya Nisa.

"Baiklah katakan saja.." ucap Doni mengalah.

Nisa pun mengajukan beberap syarat, dimana dirinya akan menikah setelah Ayahnya membaik karena bagaimana pun, Nisa butuh wali untuk menikah dan Doni menyetujuinya. Dan Nisa juga meminta Doni memberikan beberapa hak seperti rumah atas namanya dan nafkah secara normal yang tentunya mampu dirinya kabulkan.

Nisa juga menyertakan, jika mereka memiliki keturunan, maka anaknya berhak atas harta milik Doni. Lalu tak lupa Nisa juga menanyakan status dari Doni apakah sudah menikah atau sudah berpisah dari istrinya. Ternyata Doni adalah seorang duda setelah menceraikan semua istrinya. Dari sekian banyak istri yang pernah dinikahinya, hanya istri pertamanya yang memberinya keturunan. Dan Doni berjanji akan berlaku adil pada anak Nisa kelak.

Nisa yang tak ingin dibodohi ingin membuat surat perjanjian pra-nikah dengan Doni sebagai bukti dan janji satu sama lain. Hingga Doni mengabulkan semua keinginan Nisa.

"Baiklah, saat ini penuhi janji anda yang pertama soal ayah saya." ucap Nisa.

"Baiklah Nisa-ku." ucap Doni menghubungi asistennya yang meminta mengurus semua biaya ayahnya.

"Terimakasih." ucap Nisa.

"Tentu, segalanya yang terbaik untukmu." ucap Doni.

"Ingat larangan untuk tak bersentuhan sebelum menikah tuan." ucap Nisa saat Doni hendak mendekatinya.

"B-baik." ucap Doni.

Doni pun pergi dan Nisa menunggu di ruang tunggu operasi bersama ibu dan adik tirinya.

"Harusnya sejak awal kau menerima tuan Doni." ucap Sinta.

"Apa maksud ibu?" tanya Nisa.

"Kak, bapak meminta kita merahasiakannya darimu karena dari awal tuan Doni menyukaimu dan ingin menikahimu." ucap Mariana.

"Jadi alasan aku dikirim ke rumah nenek itu?" tanya Nisa.

"Tentu saja." balas Sinta.

"Tapi akhirnya kakak membuat keputusan bagus." ucap Mariana tersenyum.

"Ya.. Apa aku punya pilihan? Atau kau mau menggantikanku menjadi nyonya besar?" tanya Nisa membuat Mariana dan Sinta terdiam dengan wajah kesal.

"Jadi tuan Doni memang mengincarku?? Sejak kapan?? Apa jangan-jangan kebakaran baru-baru ini memang ulahnya untuk memojokkan bapak??" gumam Nisa dalam hati.

Beberapa jam kemudian, operasi pun selesai dan berjalan baik. Nyawa Supri terselamatkan dan hutang mereka pun telah dilunasi. Kini Nisa hanya tinggal menunggu waktunya membayar hutang tersebut.

Supri pun masih terbaring lemah di ranjangnya dan mereka bergantian berjaga di rumah sakit. Sinta dan Mariana memilih pulang meninggalkan Nisa yang menjaga ayahnya malam itu.

Sinta dan Mariana sangat bahagia saat tiba di rumahnya karena orang-orang tuan Doni datang dengan beberapa barang berharga. Bahkan Sinta dijanjikan akan mendapatkan rumah baru setelah Nisa menikah nanti.

"Ibu.. Apa hidup kita akan berubah??" tanya Mariana.

"Iya nak.. Akhirnya hidup mewah yang kita inginkan akan segera terwujud." ucap Sinta.

Mereka tengah berbahagia, sementara Nisa tengah merana karena hidupnya sebentar lagi akan berubah 180°. Dan lagi bagaimana bisa suaminya adalah seorang kakek tua?? Nisa pun menitihkan air mata seraya menjaga ayahnya di ruangannya.

Hingga beberapa hari kemudian, Supri pun sadarkan diri. Perlahan-lahan kondisinya pun membaik dan diperbolehkan pulang ke rumahnya. Tapi lambat laun, Supri harus mendengar berita mengejutkan dimana Nisa akan menikah dengan tuan Doni si kakek tua bangka. Bahkan keputusan itu Nisa ambil demi dirinya.

Supri pun menangisi ketidakberdayaannya hingga mengorbankan putrinya sendiri. Padahal Doni lebih memilih mati daripada melihat Nisa menikah dengan kakek tua tersebut. Bagaimana mungkin Nisa bisa bahagia dengan menikahi kakek tua tersebut?? Rasanya dunianya pun runtuh setelah mendengarnya, bahkan sakit jantungnya kambuh setelahnya.

Nisa pun memberi pengertian pada ayahnya kalau ini adalah keputusannya dan Nisa harap Supri mau mengerti. Meski Supri tak sanggup mengatakan sepatah katapun pada Nisa.

"Bapak, Ini keputusan Nisa, bukan Ibu ataupun Mariana." ucap Nisa.

"Nisa, lebih baik bapak mati daripada menyaksikan kamu menderita dengan kakek tua itu.." ucap Supri menangis.

"Pak, Nisa pasti bahagia, kakek tua itu kaya raya dan juga sudah tua.. Bisa saja umurnya tak lama lagi." ucap Nisa.

"Ya ampun Nisa.. Bagaimana kau bisa berpikir begitu.." ucap Supri menangis.

"Sudah pak, Nisa tidak apa-apa.. Nisa sudah merencanakan segalanya dengan baik. Bapak tau kan Nisa tidak bodoh." ucap Nisa.

"Nisa.. maafkan bapak yang tidak berguna ini.." ucap Supri.

"Bapak tidak salah.. Semua sudah takdir Nisa." ucap Nisa dan Supri tak berani berkata-kata lagi karena tak sanggup dan merasa malu atas ketidakberdayaannya.

Beberapa minggu setelahnya acara lamaran pun diadakan. Dan ada begitu banyak barang yang dikirimkan oleh Doni pada Nisa dan keluarganya. Tentu Sinta sangat iri sekaligus senang karena ikut terkena keuntungannya. Shinta iri melihat perhiasan yang didapatkan Nisa pada lamaran kali ini.

Tapi Sinta harus diam dan bersabar, karena bagiannya sudah ditentukan. Setelah acara lamaran berakhir, tibalah 2 minggu lagi acara akad nikah dan resepsi pernikahan Nisa yang diadakan mewah di sebuah hotel.

Nisa pun harus bolak-balik ke kota untuk persiapan pakaian dan persiapan lainnya. Dan ditengah kesibukannya itu, Anton pulang ke desa mereka. Maksud hati ingin meminta maaf karena menerima perjodohan orang tuanya, justru Anton yang lebih terkejut lagi karena Nisa akan segera menikah lebih dulu.

Anton pun mengajak Nisa bertemu siang itu.

"Nisa siapa pria yang akan menikahimu?" tanya Anton.

"Apa itu penting?? Aku saja tak penasaran dengan tunanganmu." balas Nisa getir.

"Nisa, Bagaimana bisa kau menikahi kakek tua?? Apa yang ada di pikiranmu??" tanya Anton.

"Anton, itu urusanku.. Kau urus saja urusanmu sendiri." ucap Nisa.

"Nisa, seandainya aku tidak dijodohkan aku pasti akan menyelamatkanmu.." ucap Anton.

"Dengan cara apa?? Kau bahkan tak bisa hidup tanpa orangtuamu kan? Sudah aku sibuk, banyak yang harus aku urus.." ucap Nisa meninggalkan Anton.

Begitulah Nisa meninggalkan Anton dengan luka di hatinya. Setelah sekian lama menjalin kasih, nyatanya Anton malah dijodohkan dengan pilihan orang tuanya. Dan Nisa menyadari dirinya hanyalah gadis kampung yang tak berpendidikan, hingga harus menerima hal semacam ini.

Selama beberapa hari sebelum pernikahan semua orang sibuk dan rumah mereka pun menjadi ramai. Nisa pun menjalani perawatan tubuh sesuai keinginan Doni calon suaminya. Dan Nisa harus menerima kenyataan menikahi pria tua tersebut.

Hingga hari-H, Nisa pun berusaha untuk tak menangis akan keputusannya. Berat dan sungguh sulit karena harus terpaksa menyukai pria tua itu. Meski Doni memberikan banyak harta, apakah Nisa mampu menghadapinya dan menganggapnya sebagai sosok suami??

Nisa mencoba menenangkan pikirannya yang kalut dan terlihat bahagia dihadapan banyak orang. Hingga akad selesai dan Nisa masih mencoba menahan air matanya karena masih ada serangkaian acara resepsi.

Beberapa jam acara resepsi pun dihadapi Nisa dengan tenang meski hati dan perasaannya tak karuan. Dan setelah acara usai, Nisa pun pergi ke kamarnya sendirian karena Doni harus menghadapi amarah cucu pertamanya tersebut.

Saat sedang berjalan menuju kamar pengantin, air mata Nisa pun jatuh. Dirinya tak sanggup lagi menahan kesedihan dan emosi di hatinya menghadapi kenyataan pahit ini. Apalagi membayangkan malam pertamanya dengan kakek tua itu.

Tanpa sadar Nisa menabrak seseorang karena berjalan sambil menangis.

Brak..

"Akh.. " ucap Nisa terjatuh.

"Anda tidak apa?" tanya seorang pria tampan.

"Iya, maaf tuan saya sedang tidak fokus." ucap Nisa seraya menghapus air matanya.

"Bangunlah.." ucap pria itu mengulurkan tangan dan sampai memberi Nisa sapu tangan.

"Ini hapus air matamu." ucapnya.

"Terimakasih tuan." ucap Nisa menghapus air matanya.

"Anu.. Sapu tangan anda jadi basah, bagaimana saya mengembalikannya.?" tanya Nisa.

"Tidak usah dikembalikan, kau boleh membuangnya. Lagipula aku tak yakin kita bertemu lagi." ucap pria itu.

"Terimakasih tuan. Tapi aku akan menyimpannya hingga kita bertemu lagi." ucap Nisa.

"Kau pasti sedang mengalami hal buruk sampai menangis begitu.. Duduklah disini tenangkan dirimu jangan berjalan seperti tadi nanti kau kena masalah." ucap pria itu.

"Iya.. " ucap Nisa menurut dan duduk.

Pria itupun nampak mengambil air dan memberikannya pada Nisa.

"Minumlah dulu." ucapnya.

"Terimakasih." ucap Nisa lalu meminumnya.

"Maaf gara-gara aku tuan jadi terlambat ke suatu tempat." ucap Nisa.

"Tidak apa, aku punya banyak waktu.." ucapnya.

"Sekalian aku juga ingin membalas perlakuan buruk seseorang jadi aku harus membuatnya menungguku." ucapnya lagi sambil tersenyum.

"Baiklah, aku sudah lebih baik. Aku akan pergi agar tuan bisa melanjutkan urusannya." ucap Nisa.

"Kau yakin tak apa?" tanyanya.

"Iya." balas Nisa.

"Baiklah, kalau begitu kau harus fokus pada tujuanmu agar tidak terjatuh lagi." ucapnya lalu mereka pun berpisah.

Sementara pria itu tak lain adalah cucu dari Doni bernama Anggara. Anggara merasa tak terima kakeknya menikah diam-diam tanpa mengabari anak dan cucunya. Terlebih wanita yang dinikahi adalah gadis berusia 19 tahun yang bahkan lebih muda dari Anggara.

"Dasar kakek tua gatal.. sudah tua sudah mau masuk lobang kubur masih aja mengincar gadis muda. Masa anak bau kencur aku panggil nenek?? Yang benar saja.." umpat Anggara dalam hati.

"Tapi wanita tadi cantik juga ya.. Semoga kami bisa bertemu lagi.." gumam Anggara dalam hati.

1
Leni
udh sikat aja angga, gaskeuunnn 🤩
Leni
si anton minta d geprek burung nya 🤣🙈
Leni
saking seru nya aku sampe maraton bacanya.. semangat author up nya 😍💪
Kak Siti
tabahnya nisa hadapi hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!