Kaisar Iblis yang dikira telah tewas sepuluh tahun yang lalu ternyata masih hidup. Dia ternyata memiliki tubuh lain yang merupakan Ketua Aliansi Beladiri.
Semua orang terlena dengan kedamaian semu yang sengaja diciptakan oleh Ketua Aliansi Beladiri. Padahal dari balik bayang-bayang ia memperhatikan murid termuda Xuan Ji yang memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.
Xue Yao adalah bahan terakhir untuk menyempurnakan Seni Darah Iblisnya.
Dapatkah Kaisar Iblis menyempurnakan Seni Darah Iblisnya itu? Sementara ada Xuan Ji yang menjadi guru dan sosok yang dianggap Kakek oleh Xue Yao, apalagi Xuan Ji sudah pernah membunuh Kaisar Iblis. Bisakah Xuan Ji mengalahkan Kaisar Iblis untuk kedua kalinya?
Yuk, langsung dibaca dan jangan lupa baca dulu season satunya dengan judul yang sama: Xuan Ji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Hidup Mati Mengeroyok Xuan Ji
Dari bilah Pedang Duan Ming melesat energi spiritual berbentuk bulan sabit. Akan tetapi ia melupakan informasi paling penting bila bertarung melawan Kultivator Klan Xuan yang menggunakan seni beladiri rahasia mereka, yaitu harus mengerahkan semua energi spiritual yang ia miliki.
Walaupun jarang terdengar anggota Klan Xuan menggunakan seni beladiri rahasia, tetapi semua Pendekar di benua Tianlong mengetahui fakta itu. Ada juga yang menganggap itu hanya informasi yang dilebih-lebihkan saja agar semua orang takut bertarung melawan Kultivator Klan Xuan. Apalagi Kultivator Klan Xuan yang menggunakan seni beladiri rahasia itu selalu tewas bersama lawannya tanpa meninggalkan saksi mata.
Duan Ming mengerutkan keningnya saat melihat sinar berwarna emas itu menghancurkan serangannya. Dia terpaksa menggunakan bilah pedangnya sebagai tameng untuk menangkis sinar berwarna emas itu.
Namun, bilah pedangnya tetap tak cukup untuk menangkis sinar berwarna emas itu dan ia merasakan sensasi disengat lebah di keningnya.
“Kenapa keningku mengeluarkan darah?” gumamnya menyeka darah di keningnya, tetapi tiba-tiba tubuhnya ambruk dan ia baru menyadari saat angin memasuki keningnya tembus ke belakang kepalanya. “Ah, sial!” Dia ingin menggerutu, tetapi kesadarannya telah menghilang lebih dulu saat tubuhnya menghantam permukaan tanah.
...***...
“Mungkinkah ia menyerang Duan Ming?” Duan Li berspekulasi karena tatapan cahaya berwarna emas dari mata Avatar Asura itu melesat ke arah Duan Ming pergi.
Avatar Asura sebesar gunung bertangan sembilan itu mengarahkan pandangan pada Duan Li sembari menyeringai lebar.
Nyali Duan Ba dan yang lainnya langsung ciut, karena Avatar Asura itu terlihat masih baik-baik saja walaupun telah melepaskan serangan yang mengandung energi spiritual yang sangat besar.
“Jangan takut, dia hanya menakut-nakuti kita. Mari kita serang dengan kekuatan penuh supaya Xuan Ji kehabisan energi spiritualnya!” seru Dua Li menciptakan Avatar Salamander berukuran raksasa untuk menandingi kekuatan Xuan Ji.
Dia juga terpaksa mengerahkan hampir semua energi spiritual-nya untuk menciptakan Avatar Salamander itu, dan hanya menyisakan sedikit energi spiritual untuk melakukan serangan akhir.
Duan Ba juga menciptakan Avatar Elang raksasa, sementara rekannya menciptakan Avatar Cacing Alaska yang langsung mengebor bumi, dan satunya lagi menciptakan Avatar Tombak Api raksasa.
Avatar Tombak Api raksasa lebih dulu melesat dan mencapai Avatar Asura Xuan Ji.
Tombak raksasa yang dipenuhi kobaran api itu mengarah ke dada Avatar Asura. Akan tetapi, Dua dari sembilan tangan Avatar Asura langsung menangkap ujung bilah Avatar Tombak itu.
Api berwarna biru muncul di telapak tangan Avatar Asura itu, kemudian melahap Avatar Tombak Api.
Duan Li mengerutkan keningnya dan terkejut melihat pemandangan itu. “Kekuatannya setara Ketua Aliansi Beladiri! Apakah kekuatannya meningkat dua kali lipat karena menggunakan seni beladiri rahasia Klan Xuan itu, makanya efek sampingnya adalah melahap kehidupan penggunanya?”
Tak mungkin dalam sepuluh tahun Xuan Ji menjadi jauh lebih kuat darinya, karena saat masih sama-sama menjadi murid Sekte Taixu. Xuan Ji masuk dalam kategori murid berbakat biasa-biasa saja untuk sekelas Sekte Taixu walaupun mencapai Ranah Kaisar Surgawi dalam usia muda. Sementara dirinya masuk dalam kategori murid berbakat Surgawi, makanya ia dan murid-murid berbakat lainnya tidak ikut dalam ekspedisi penaklukan Kaisar Iblis agar generasi emas Sekte Taixu tidak musnah.
“Jangan panik, cepat telan Pil Penyembuhan dan bersiap-siap melakukan serangan selanjutnya!” seru Duan Li pada Pendekar Klan Duan yang menciptakan Avatar Tombak Api.
“Baik Tetua Li,” sahut Pendekar Ranah Kaisar Surgawi itu sembari menyeka darah yang menyembur dari mulutnya, yang merupakan efek samping akibat Avatar yang ia ciptakan dilahap oleh Api Biru Avatar Asura Xuan Ji.
Dia kini hanya bisa bertarung menggunakan seni beladiri yang mengkonsumsi sedikit energi spiritual, atau hanya bisa menggunakan Jurus Tombak tanpa dapat menciptakan Avatar Tombak Api.
Dia mencari posisi yang tepat untuk menombak bagian tubuh Avatar Asura Xuan Ji yang tidak terlindungi oleh Sembilan tangan itu.
Avatar Cacing Alaska tiba-tiba muncul dari dalam tanah dalam langsung membuka mulutnya lebar-lebar, hendak melahap bagian bawah tubuh Avatar Asura.
Dari langit meluncur Avatar Elang yang terbentuk dari energi spiritual Angin, sementara Avatar Salamander raksasa yang diciptakan oleh Duan Li melompat ke arah Avatar Asura.
Avatar Asura menengadah ke atas, cahaya berwarna emas melesat seperti laser dari matanya.
Avatar Elang raksasa yang diselimuti energi spiritual angin langsung hancur lebur terkena serangan Jurus Mata Avatar Asura.
Duan Ba memuntahkan seteguk darah akibat Avatar Elangnya dihancurkan oleh sinar berwarna emas itu.
“Sial! Kenapa energi spiritualnya tidak habis-habis? Apakah Tetua Li membaca informasi yang salah?” gumamnya sembari menyeka darah dari sudut bibirnya, kemudian menelan Pil Penyembuhan.
Dugaannya sebenarnya hampir benar, karena setelah Xuan Ji menggunakan harta pusaka Klan Xuan ketika menggunakan seni beladiri rahasia Klan Xuan untuk pertama kalinya saat melawan Kaisar Iblis, dia kini bisa leluasa menggunakan seni beladiri rahasia itu tanpa harus mengerahkan seluruh energi spiritualnya.
“Duan Ba, ayo! Serangan Duan Ma berhasil melahap tubuhnya!” seru Pendekar Klan Duan yang bersenjata Tombak.
Duan Ba segera menyusul rekannya itu sembari mengayunkan pedang ke arah punggung Avatar Asura.
Duan tangan Avatar Asura menekan mulut Avatar Cacing Alaska yang telah mencapai pinggangnya. Satu tangan lainnya berayun menggunakan Jurus Tapak Emas Penghancur.
Duan Ma memuntahkan seteguk darah, karena Avatar Cacing Alaska dihancurkan oleh Tapak Emas Penghancur.
“Dia masih memiliki kekuatan walaupun sudah mengalahkan Tiga Avatar?” Duan Li terkejut melihatnya dan semakin yakin kekuatan Xuan Ji kini setara dengan Ketua Aliansi Beladiri.
Hanya Avatar Salamander miliknya satu-satunya yang tersisa. Dia harus melumpuhkan kekuatan Avatar Asura Xuan Ji itu, agar Duan Ba dan yang lainnya bisa melesatkan serangan ke punggung Avatar Asura itu.
Avatar Asura tiba-tiba berjongkok, sesaat kemudian melompat tinggi ke langit sehingga Duan Ba dan yang lainnya gagal menyerangnya.
“Ke mana dia pergi?” Duan Ba menengadah menatap langit.
Dari balik awan tiba-tiba muncul Sembilan Telapak tangan raksasa yang diselimuti kobaran api biru dengan posisi duduk bersila atau tidak dalam mode terkuat saat sedang berdiri.
Namun, Telapak tangan raksasa itu terlihat mengerikan, bahkan Duan Ma teringat dengan dongeng Kung Fu Hustle, Jurus Tapak Budha yang digunakan oleh Sing untuk mengalahkan Jurus Katak lawannya.
“Tetua Liiiiiii! Menjauh dari sanaaaaaa!”
Duan Ba dan Duan Ma berteriak keras, karena serangan Tapak dari Sembilan Avatar Asura itu melesat ke arah Avatar Salamander dan Duan Li saat ini berdiri di atas panggungnya.
Pepohonan di sekitar mereka terbakar dilahap oleh hawa panas Api biru walaupun Avatar Asura masih meluncur dari balik awan.
...***...
[Maaf satu bab saja, baterai menipis. Mati lampu dari kemarin, tadi pagi cuma hidup setengah jam saja supaya bisa men-cas hp😁😁😁 kabarnya sih beberapa provinsi di Sumatera mati lampu, nggak tau apa yang rusak sehingga padam serentak begitu.]
