NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin Gencar

"Auww..!"

"Hanum..!!"

Pertarungan kedua pria itu seketika berhenti, saat menyadari sang wanita yang telah terluka. Reyhan bergegas mendekatinya dengan wajah panik

"Maafkan aku, apa kamu baik-baik saja?" Dia sigap memeriksa seluruh tubuh Hanum dan mencoba untuk memapahnya. Namun, dengan gerakan kilat, Aksa mencegahnya.

"Hentikan, jangan pernah menyentuh istriku lagi!" Aksa menegaskan dengan nada berapi-api, dia juga mendorong tubuh kekar Reyhan dan merebut Hanum dari genggaman tangan pria itu.

"Kamu tak berhak melarang ku!" bantah Reyhan, menatap Aksa dengan marah.

"Sshh, auw, sudah cukup.." erang Hanum, sambil meringis memegangi pelipisnya yang mulai meneteskan darah.

"Aku mohon, kalian berdua jangan berkelahi lagi." pinta Hanum dengan sungguh - sungguh

"Tapi Hanum, pria brengsek inilah yang menghalangi kita untuk pergi!" ungkap Reyhan, tak rela melepaskan Hanum kembali pada Aksa yang dikenal kejam.

"Rey sudahlah, lebih baik kamu pulang ya." pinta Hanum dengan nada lemah nya.

"Tapi Hanum.."

"Maafkan aku Rey, tapi aku sudah memutuskan untuk kembali bersama Aksa." Detik itu juga, hancur lebur hati Reyhan.

Dan Hanum pun sama, dia sangat berat mengatakan nya. Karena harus melukai perasaan Reyhan yang sudah sangat baik terhadap nya.

"Apa yang kamu bicarakan, Hanum? Tak mungkin, kamu berubah begitu cepat! Apa pria ini, yang sudah mengancam mu dengan kelicikannya. Katakan Hanum!" Reyhan mendesak, wajahnya terlihat bingung dan juga marah sekaligus.

"Tidak, Rey.. itu tidak benar. Aku sendiri yang sudah memutuskan memilih jalan ini," ucap Hanum lirih, menatap nanar kekasihnya.

"Tidak, Hanum! Kamu bohong, kan? Semua ini hanya sandiwara, kan? Jangan takut, ada aku di sini yang akan melindungi kamu. Ayo pergi dan ikut bersamaku.." pantang menyerah, Reyhan terus membujuk dan merayu Hanum. Karena baginya, hidup tanpa ada Hanum di sisinya adalah neraka tanpa akhir.

"Tidak Rey, tidak bisa. Tolong maafkan keputusanku yang melukai hatimu. Sungguh, kamu adalah pria terbaik yang pernah aku kenal. Dan selamanya aku tak akan melupakan hal itu." Hanum menyeka air mata yang menetes di pipi.

"Tidak Hanum, jangan katakan perkataan menyakitkan itu! Aku mohon.." Reyhan menggenggam erat tangan Hanum, mencoba untuk meraih kembali hati yang kini terasa begitu jauh dari nya.

"Semoga kamu berbahagia selalu, Rey." Setelah berdoa dengan sangat tulus, Hanum mulai beranjak bangun dan melangkah pergi meninggalkan Reyhan yang terlihat begitu terpuruk. Bahkan sangat hancur berkeping-keping.

"Tidak, Hanum, tidak! Jangan pernah tinggalkan aku!" Reyhan berteriak sekuat tenaga, sambil berlari mengejar dan berusaha menarik tangan wanita yang begitu ia cintai. Namun belum sempat menyentuh Hanum, Aksa sigap menghadang dan mencegah nya untuk mendekat.

"Kamu dengar sendiri kan? Hanum sudah memilihku, jadi pergilah dari sini. Dan jangan pernah mengganggu nya lagi!" tegas Aksa dengan lantang.

"Minggir, aku ingin bicara dengan Hanum!" sahut Reyhan yang terus memaksa mendekati Hanum, tapi Aksa berhasil menarik dan mendorong tubuh nya keluar.

"Cukup, hentikan Reyhan!" titah Aksa.

"Hanum ikutlah bersamaku, jangan biarkan dirimu tertipu lagi oleh pria brengsek ini!" Reyhan terus saja berteriak dari luar pagar rumah. Sayangnya, Hanum tak menggubrisnya sama sekali. Bahkan pergi berlalu begitu saja tanpa memberi kesempatan Reyhan untuk bicara.

"Maafkan Aku Rey, tapi ini untuk kebaikan mu." lirih Hanum yang menangis dalam hati.

Tapi lain hal nya, dengan Aksa yang sudah memasang senyum kepuasan melihat adegan menyedihkan di depan nya.

"Argh, Aksa Bajingan!!" Reyhan mengepalkan tinjunya, kesal bukan main sambil memukul angin.

Ia tak akan pernah menyerah, meskipun saat ini hatinya merintih karena cinta yang direnggut paksa oleh musuh bebuyutan nya.

***

Di dalam kamar

Aksa sudah mengambil kotak P3K untuk merawat luka Hanum. Dengan cemas, dia memegang bahu sang istri sambil memandangi wajah cantik nya.

"Sini, biar aku obati." tutur Aksa

"Tidak perlu, kamu obati saja luka mu sendiri. Aku baik - baik saja." jawab Hanum dengan kesal, padahal diri nya hanya tergores sedikit saja. Di bandingkan wajah Aksa yang sudah babak belur dan memar di sekujur tubuh.

"Sudah sayang, kamu diam saja." pinta Aksa yang tak ingin di bantah. Dan pria ini mulai terbiasa dengan panggilan mesra untuk wanita tercinta nya.

"Cih.. bilang Sayang, Sayang, sok perhatian dan romantis!" sindir Hanum, tapi Aksa tak menanggapi ocehan istri nya itu. Dia malah menatap serius wajah Hanum dengan perasaan khawatir nya.

"Kenapa kamu nekat sekali, menghalangi aku dan Reyhan seperti tadi? jika sesuatu terjadi padamu dan anak kita, Bagaimana!" Omel Aksa dengan rasa takut nya yang menggebu, sambil perlahan mengolesi obat di dahi Hanum yang terluka.

Dan alih - alih meminta maaf, Hanum justru menggerutu dan berbalik marah dengan suaminya. "Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kalian berdua terus saja berkelahi seperti anak kecil!" tutur nya dengan nada meninggi.

"Huftt.." Aksa menghela nafas panjang, mencoba menjelaskan perasaannya yang berkecamuk.

"Jelas saja aku marah Hanum, mana ada suami yang rela istri nya di rebut! Apalagi ingin membawanya k.a.b.u.r." Aksa menegaskan setiap katanya, hingga tanpa sadar malah menekan luka Hanum terlalu kencang. Sett..

"Auw, perih sekali." rintih Hanum.

"Ups, maaf Hanum. Aku tak sengaja." ucap Aksa dengan penyesalan mendalam, lalu sigap mengecup luka istri nya dengan penuh kelembutan. Cup..

Hati Hanum berdentang kencang, terkesima oleh sikap dan sentuhan manis Aksa.

"Tidak, tidak, jaga hatimu Hanum. Jangan terpengaruh dan goyah." batinnya, sambil berusaha mengesampingkan perasaan yang mulai muncul akibat perlakuan suami nya.

"Kamu kenapa, Hanum?" tanya Aksa, yang melihat istrinya malah menggelengkan kepala dengan cepat. "Heum, tidak, tidak apa-apa," sahut nya singkat.

"Nah, sudah selesai. Sekarang aku ambil air dulu ya, untuk kamu minum vitamin dari dokter." setelah selesai mengobati luka, Aksa terlihat beranjak dan melangkah menuju dapur nya.

Sedang Hanum, langsung membaringkan diri di atas kasur sambil menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya tengah melayang pada dua pria yang sempat bersitegang tadi, yang membuatnya semakin terguncang oleh perasaan yang sulit diartikan.

"Reyhan sangatlah baik, penyabar, penyayang dan sangat meratukan diri ku. Sedang Aksa.? pria egois, keras kepala, dan pemaksa. Bahkan sungguh menyebalkan sekali.!"

"Tapi.. entah kenapa, dari dulu hingga sekarang. Hati ku selalu saja berdebar saat berdekatan dengan Aksa? Apa lagi dengan perubahan sikap manis nya seperti sekarang." gumam Hanum lagi, yang merasa keanehan dan bimbang dengan hati nya yang berada di antara dua pria.

Tapi walau pun begitu, Hanum tetap bertekad. Untuk melanjutkan sidang perceraian setelah anak nya lahir.

"Apa yang sedang kamu lamunkan Hanum?" tanya Aksa yang mendadak datang, dan membawa segelas air putih nya.

"Bukan urusan mu!" ketus Hanum

Dan semenjak diri nya kembali di rumah Aksa, memang beginilah sikap yang di tunjukkan Hanum. Dia sangat dingin, jutek, dan benci sekali pada Aksa.

"Ya sudah maafkan aku, sekarang kamu minum vitamin dulu." dengan sigap, Aksa membangunkan tubuh Hanum lalu memasukkan satu butir tablet ke dalam bibir beserta air putih nya.

"Selamat beristirahat.." kecupan hangat di pipi mulus Hanum, sudah di layangkan Aksa dengan lancar nya. Lalu bersiap untuk pergi, tapi ada yang mencekal tangannya.

"Ehm tunggu, Aksa.." panggil Hanum, dengan sedikit ragu - ragu. Tapi dia tetap memberanikan diri untuk melakukan nya.

"Iya.."

"Mau aku obati, luka mu itu?" tawar Hanum, seraya menepuk-nepuk kasur empuk nya. Karena tak tega melihat wajah Aksa yang terlihat bengkak.

"Tidak perlu Hanum, nanti merepotkan mu."

"Sudah, cepat duduk!" karena tak ingin membuat Hanum marah, Aksa pun akhir nya pasrah dan menuruti keinginan istrinya

"Padahal, nanti luka nya sembuh sendiri." baru juga Aksa selesai mengatakan itu, tapi pandangan nya sudah saling bertemu dan nyaris tanpa jarak. Hingga membuat mereka terpana satu sama lain.

Deg.. Deg.. jantung kedua nya kompak saling berdegup hebat, terutama saat Aksa mendongakkan wajah Hanum dan mulai mencium bibir mungil nya.

"Hmmpp.." perlahan tapi pasti, Aksa melumat lembut bibir Hanum seperti sebuah jelly yang begitu manis. Sambil merasakan desiran hangat di sekujur tubuh nya.

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!