NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan Kecil

Mendengar panggilan Rara kepada dua sahabatnya berbeda dengan panggilan kepada dirinya membuat Riko merasa sedikit dihargai keberadaannya oleh Rara.

Sedikit senyum terlukis di bibirnya saat istrinya membelanya di depan Leon.

Ya, walaupun enggak berarti juga kalau Rara udah menerimanya sepenuhnya menjadi suami.

Tapi sepertinya mampu membuat Riko seakan memiliki harapan. Harapan bisa mendapatkan cinta dari istrinya.

Grep

Tangan Riko secepat kilat menggenggam tangan Rara yang sedang sibuk menggerutu saat mereka sudah di luar Mall hendak kembali ke mobilnya.

Rasanya melihat istrinya yang sibuk menggerutu ditambah lirikan dari banyak laki-laki membuatnya harus bergerak menghentikan istrinya agar tidak menjadi pusat perhatian.

"Enggak usah pegang-pegang, Yon." Rara berusaha melepas tangannya dari genggaman laki-laki yang ia kira Leon. "Lepas enggak--" pekikan Rara berhenti saat melihat siapa yang telah menggenggam tangannya.

"Boleh ya? Ini kan di ruang terbuka, dan mereka tahu kalau saya suami kamu." tegas Riko sembari memperlihatkan genggaman tangannya yang bukannya terlepas tapi malah menguat pada Rara yang hanya bisa mencebikkan bibirnya.

"Kenapa bibirnya itu? Hm?" goda Riko yang membuat Rara langsung menoleh ke sembarang arah dengan menyembunyikan senyum kecilnya.

"Saya numpang mobil kamu ya?" pinta Riko pada Rara saat keduanya sudah sampai di dekat mobil Rara.

"Emang kamu enggak bawa mobil?" ketus Rara yang dijawab gelengan kepala oleh Riko.

"Terus ngapain kamu disini tadi? Jangan bilang kalau lagi ngikutin aku!" ketus Rara sembari menyilangkan tangannya di depan dada.

"Hm?" Riko menyelipkan kedua tangannya di saku celananya. "Saya telpon kamu berulang kali enggak kamu jawab. Ditelpon Ayah Burhan katanya kamu sedang me time. Jadi--"

"Jadi bener kan kata aku kalau kamu ngikutin aku?" selidik Rara.

"Rasanya nemenin istri sendiri yang lagi me time walaupun dari jarak jauh itu tidaklah salah." ucap Riko tanpa menutupi apapun yang membuat Rara mendelik manja padanya.

"Terus kalau udah ngikutin aku, terus tau kemana aku pergi kenapa itu handphone-nya nelpon terus! Kan sama aja ganggu tau!" Rara menurunkan silang tangannya, "sampai Ayah nelpon juga lagi, negur aku yang katanya enggak pamit sama kamu. Padahal kan kamu tadi lihat kalau aku mau pergi kan?" tanya Rara yang malah ngajak berdebat.

"Boleh saya jawab kalau kita udah masuk ke dalam mobil kamu? Hm?" pinta Riko yang membuat Rara langsung membuka pintu mobilnya.

"Masuk!" perintahnya ketus yang membuat Riko menggelengkan kepala.

"Kenapa lagi itu kepala geleng-geleng?" tanya Rara yang sudah berada di balik kemudi.

"Bukannya kebalik?" Riko malah balik bertanya yang membuat Rara mengerutkan dahinya.

"Apanya yang kebalik?" omel Rara dan langsung mengangkat tangannya saat Riko hendak menjawab omelannya. "Kan bener kamu yang kepalanya geleng-geleng, bukannya aku." lanjutnya tidak terima.

"Kemudinya." Riko menunjuk setir yang dipegang Rara. "Enggak kebalik kalau kamu yang nyetir?" tanyanya lembut yang membuat Rara mlongo karena ternyata salah tangkap pertanyaan.

"Gini nih kalau aku tanya tapi dibalas tanya. Salah paham kan jadinya." gerutunya namun akhirnya pindah posisi dengan Riko dengan sebelumnya keluar dari pintu masing-masing.

"Kamu enggak salah paham kok. Saya aja yang alihkan pembicaraan. Soalnya lihat kamu ngomel ternyata candu." ujar Riko yang berhasil membuat pipi Rara bersemu merah namun secepat kilat menormalkannya kembali sebelum Riko melihatnya.

Perjalanan mereka dari Mall tersebut pun dimulai saat Riko mulai menjalankan kemudinya.

"Kamu mau kemana lagi habis ini?" tanya Riko saat melihat Rara terus melihat jendela kaca di sampingnya.

"Pulang aja ke rumah. Aku capek. Mau istirahat." jawab Rara sembari menyandarkan kepalanya di kursi.

"Capek banget ya?" tanya Riko dengan sesekali menoleh pada istrinya yang terlihat menguap.

Rara hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan Riko pun langsung melajukan kemudinya menuju kediaman Ayah Burhan Mahendra dengan kecepatan maximal.

***

Perjalanan dari Mall menuju kediaman mertuanya memang membutuhkan jarak tempuh tiga puluh menit dan ternyata itu mampu membuat Rara tertidur pulas.

Dan yang membuat Riko garuk-garuk kepalanya sedari tadi adalah cara memberitahu istrinya jika mereka sudah sampai rumah.

Dari tadi ia sudah menggoyangkan pundak Rara dan menepuk pipinya perlahan, namun itu tak membuat istrinya itu terbangun.

"Gendong aja deh. Masih sore sih. Semoga aja dia enggak marah kayak pagi tadi." ujar Riko kemudian lalu keluar dari balik kemudi demi menghampiri istrinya di pintu samping.

Masih menempel di pikiran Riko jika tadi pagi Rara tidak marah saat menyadari jika ia tidur di ranjang bersamanya.

"Jangan marah ya, istriku. Kan udah halal." gumam Riko saat menggendong istrinya.

Tuk

"Aduh!" ujar keduanya bersamaan saat Riko tak sengaja menabrakkan kepala Rara pada ujung pintu masuk rumah Ayah Burhan.

Rara pun langsung membuka matanya dan mata tajam itu bersitatap dengan mata teduh milik Riko.

"Maaf. Enggak sengaja." ucapnya saat Rara langsung turun dari gendongannya.

"Enggak usah sok-sokan gendong kalau enggak bisa. Lagian aku bisa jalan sendiri kok." ketus Rara lalu berjalan melewati Riko begitu saja sembari memegang kepalanya.

"Ra." panggil Riko sembari mengejar langkah Rara demi bisa meraih lengannya. "Maaf."

Rara menatap sebentar raut memohon suaminya, dan sedetik kemudian ia pun mengangguk. "Kali ini aja. Enggak untuk yang kedua."

"Okay. Terimakasih, Ra." balas Riko sembari melepas tangannya yang memegang lengan Rara lalu mereka berdua pun menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai dimana kamar mereka berada.

***

"Bun.. Apa ini enggak keterlaluan buat Rara?" tanya Ayah Burhan pada istrinya yang selesai melakukan spa.

"Keterlaluan apanya, Yah? Rara udah menikah lho. Bunda kan juga pengen waktu berduaan sama Ayah."

"Di kamar kita selalu berdua lho, Bun." protes Ayah Burhan yang masih memikirkan putrinya walaupun mereka sedang liburan.

Sebenarnya, ide liburan ini adalah ide dari Bunda Citra yang ingin mengakrabkan sepasang pengantin baru yang baru saling mengenal atas ulah suaminya.

Sebagai Ibu yang baik, Bunda Citra yakin jika Riko adalah laki-laki yang tepat untuk Rara karena selama ini feeling Ayah Burhan tidak pernah meleset untuk anak dan istrinya.

Oleh karena itu, ia yakin jika Rara butuh waktu berdua dengan suaminya agar tidak diganggu oleh keposesifan Ayahnya.

"Iya di kamar kita berdua, tapi setiap di kamar Ayah pasti langsung bobok karena udah capek adu argumen terus sama Rara. Bundanya dicuekin." keluh Bunda Citra.

"Sama anak sendiri enggak boleh cemburu loh, Bun." Balasnya.

"Bunda enggak cemburu, Yah. Tapi kan Bunda juga pengen ngobrol kayak gini sama Ayah. Ayah sadar enggak semenjak Rara lulus kuliah, Ayah nempel terus sama Rara. Inget Bunda cuman kalau ada maunya doang."

"Ayah kan cinta pertamanya Rara, Bun. Wajar dong kalau pengen nempel terus sama dia sebelum dia diambil Riko kayak kemarin."

"Masih jealous aja sama mantunya?" Bunda Citra bertanya sembari menggelengkan kepala. "Inget lo, Yah. Riko itu mantu pilihan Ayah buat Rara. Inget. Jangan terlalu posesif kayak gitu."

"Ya tapi kan, Bun--"

"Ayah! Ayah itu nyadar enggak kalau Rara enggak butuh laki-laki lain di hidupnya karena Ayahnya sayang banget sama dia kayak gini?" ucap Bunda Citra sembari memasang sunglasses-nya. "Sekali-kali Ayah cuek kek, biar Rara itu noleh sedikit ke suaminya. Kasihan tahu Riko kalau dicuekin Rara. Iya kalau dia sabar kayak Bunda. Kalau enggak, apa enggak jadi janda muda anak Bunda?" Bunda Citra mengingatkan sembari menakut-nakuti Ayah Burhan walaupun dalam hati ia berucap 'amit-amit jangan sampai itu terjadi pada Rara.'

"Cuek sih cuek. Ayah kan tadi udah nurutin apa kata Bunda walaupun Ayah sakit hati dengar dia ngerengek kayak gitu tadi." Ayah Burhan menatap tajam istrinya, "Ayah enggak suka ya Bunda nyumpahin anak Bunda sendiri kayak gitu. Soalnya Bunda itu Ibunya. Yang ngelahirin dia ke dunia. Ayah enggak mau tahu Bunda harus tarik lagi omongan Bunda soal Rara yang jadi janda muda. Ayah enggak rela." Lanjutnya lalu meninggalkan istrinya begitu saja kembali ke kamar hotelnya.

"Ayah!" teriak Bunda Citra yang membuat pengawalnya mendekat.

"Tidak ada apa-apa, kalian kembali ke tempat semula." ucap Bunda Citra pada pengawalnya saat mereka mendekat seperti bertanya ada apa.

"Ayah ini kebiasaannya kayak Rara. Kalau lagi ada yang enggak disuka, pasti ninggalin orang gitu aja. Enggak inget dan suka lupa kalau aku ini udah jadi istrinya. Bukan pacarnya." gerutu Bunda Citra sembari menyusul suaminya yang memang seharian ini menurutinya untuk sedikit cuek pada anaknya walaupun ujungnya dia juga yang kena batunya. Alias kena marah suaminya.

Oh, Rara. Kayaknya lagi liburan pun Bunda harus tetap mengalah sama kamu ya, sayang? Wkwkwk. Gerutu Bunda Citra dalam hatinya.

Bersambung..

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!