Qing Xun seorang gadis cantik dari abad modern yang mati terbunuh dan jiwanya bertransmigrasi ke dunia kultivikasi. Qing Xun masuk ke dalam raga seorang putri yang memiliki nama yang sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wiwiek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Bahkan teknik irisan pisau maut bisa mendekati dan mampu melukai Pangeran Qing Fan.
WHUUUUUUS
JLEEEEEEEP
AAUUHHHH
Teriakan kesakitan lolos dari bibir Pangeran Qing Fan saat tiga pisau Qi menancap telak dan dalam pada punggung, dan kakinya. Darah segar membasahi jubah biru langit yang dipakai Pangeran Qing Fan sampai terjatuh terduduk tidak bisa menopang tubuhnya.
"FAN GEGE!" Teriak Putri Qing Xun saat melihat badan kakak sulungnya kini mulai berlumpuran darah. Gadis cantik itu sangat kwatir.
WHUUUUUUS
CRAAAAAAS
AAAUUUHHH
Teriakan kesakitan Pangeran Qing Lusan pun terdengar menyusul saudaranya. Teknik gelombang golok halimun mengoyak perut hingga dadanya, dari perut bagian bawah sebelah kiri sampai sisi dada sebelah kanan.
Darah segar merembes deras keluar dari koyakan yang memanjang itu. Luka yang di dapat lumayan dalam. Sampai jubah ungu kesayangannya yang di kenakannya kini sebagian telah berubah warna menjadi warna merah.
"LUSAN GEGE!" Putri Qing Xun kembali berteriak setelah mendengar suara kesakitan kakaknya itu. Dia memalingkan kepalanya kebelakang melihat kondisi kakaknya itu.
Putri Qing Xun panik melihat kedua saudara laki - lakinya sama - sama terluka, dengan cepat Ia menepuk kantong penyimpanan miliknya mengeluarkan pil Antidone yang baru saja di belinya dari Pavilium Aktiva. Ia melangkahkan kakinya mau mendekati kakak tertuanya.
"Tetap kau di situ jangan mendekat, Xun 'er!" Ucap Pangeran Qing Fan sambil menelan pil yang di ambil dari Cincin Dimensi-nya untuk mengobati lukanya yang parah juga mengembalikan tenaganya yang terkuras.
Hal itu juga yang saat ini di lakukan oleh Pangeran Qing Lusan, dia harus segera menembalikan kondisinya, walau tidak bisa seperti semula, setidaknya masih bisa di gunakan untuk kembali lagi bertempur.
Baik pangeran Qing Fan mau pun pangeran Qing Lusan sama- sama sadar kalau para Assassin Klan Lu ini memang kultivasinya di atas keduanya, maka tidak heran bila mereka kalah telak.
Mereka berdua bisa saja melarikan diri dari awal tapi bagaimana dengan adiknya Putri Qing Xun jelas tidak bisa melarikan diri. Yang bisa dilakukan oleh kedua Pangeran kerajan Qingshe ini adalah melawan dan bertahan sampai bantuan akan datang.
"Haha..., segera tangkap mereka! Kalau masih saja melawan... HABISIIIII." Perintah Lu Jun kepada para anggota assassin Klan Lu yang di bawanya karena menyadari kalau kedua pangeran masih membutuhkan waktu sedikit untuk menyerap kasiat dari pil yang mereka konsumsi.
"Hehe.... Pesta! Sebentar lagi kita pestaaaa!"
"Kita langsung pesta di sini saja, tidak perlu tempat yang lain!"
"Eih.... Dan aksi kegagahan dan kejantanan kita akan di tonton dan di saksikan oleh kedua kakak gadis itu! HEHE...."
DEEEEEEG
Wajah Pangeran Qing Fan dan Pangeran Qing Lusan seketika itu juga makin menggelap. Mereka berdua sangat takut dan kwatir akan keadaan adik perempuan satu satunya itu. Tapi selama mereka masih bernafas, mana mungkin mereka membiarkan hal itu sampai terjadi.
Sedangkan Putri Qing Xun tegang melihat keadaan. Ia diam- diam menepuk Kantong penyimpanannya mengambil botol racun yang di milikinya.
("Untung aku sempat membuat beberapa ramuan racun saat di istana dengan bantuan Qing Hua. Tidak aku duga, kalau hari ini aku akan menggunakannya.") Ucap Putri Qing Xun dalam hati.
Lu Hiliyun dan Lu Lihau maju mendekati Putri Qing Xun dengan mata yang jelalatan menatap sekujur tubuh gadis cantik itu dengan lidahnya tidak berhenti menjilati bibir tebalnya.
Sedangkan Lu Balu, Lu Lung dan Lu Feng bergerak bersama untuk menangani kedua Pangeran yang sudah tidak berdaya.
"Brengseeeek! Jangan mendekat. Berani menyentuh adikku, aku bunuh kau!" Teriak Pangeran Qing Fan berdiri dengan tubuh bergemetar. Ia sudah tidak perduli lagi dengan kasiat pil yang belum berhasil di serapnya.
"Ka- kalian be-berani! Ka- kalian a- akan mem- membayarnya!" Ucap terbata- bata Pangeran Qing Lusan sambil berusaha untuk bisa berdiri.
" Haha... Tentu saja berani! Apa yang harus kami takutkan dari ancaman kelinci yang siap di cincang?" Kata Lu Feng mencemo'oh dan merendahkan ancaman yang di terima olehnya.
"Jangan mendekat ku bilang!" Pangeran Qing Fan panik dan tegang saat orang -orang itu makin mendekat.
"Bedebah, sudah mau mati saja berani mengancam! Kupingku terasa gatal mendengarnya!!" Lu Balu sudah tidak sabar langsung mengambil tindakan dengan melancarkan serangan telapak andalannya yang sudah di aliri energi Qi pada pangeran Qing Fan yang berdiri kurang dari 2 meter darinya.
" Teknik Jurus Telapak Dewa!" Teriak Lu Balu sambil melompat ke depan dan mengarahkan telapak raksasanya pada pemuda yang berani mengancamnya itu.
WHUUUUUS
Dengan tubuh gemetaran dan sisa tenaga yang di milikinya, kakak sulung Putri Qing Xun ini dengan susah payah berusaha memasang kuda- kuda bersiap menerima serangan. "Jimat Formasi Pertahanan, Aktifkan! Teknik Badai Angin Topan!"
CLIIIIIIIIING
WHUUUUS
Sementara itu Lu Hiliyun dan Lu Lihau memanfaatkan keadaan, saat serangan Lu Balu dilancarkan kepada Pangeran Qing Fan, mereka berdua segera melompat dan berdiri di depan Putri Qing Xun.
"Kena kauuuuu..... Haha! Menurut lah kepada kami Itu demi kebaikanmu sendiri!" Ucap Lu Lihau sambil meraih tangan Putri Qing Xun.
PLAAAAAK
Gadis cantik itu langsung menepis tangan Lu Lihau dengan keras. Walau sudah sekuat tenaga tapi karena tidak memiliki kandungan Energi Qi sama sekali, sehingga gamparan itu tidak ada efek yang berarti. Jangankan untuk mencederai, bahkan menggores seujung kuku saja tidak mampu.
Bersamaan juga dengan Lu Feng, yang melancarkan gerakan kilat dari salah satu Teknik Jurus Pedang Galaksi kepada Pangeran Qing Lusan.
WHUUUUUUS
Pangeran Qing Lusan yang belum sepenuhnya menyerap khasiat dari pil yang telah di telannya, dan berbaring telentang di tanah akhirnya hanya bisa pasrah ketika serangan itu datang menghampiri dirinya. Karena untuk bergerak saja Ia sudah tidak mampu lagi.
"Sial... Aku tidak bisa menolong adik cantikku! Ahh...Aku tidak bisa bergerak! Apakah ini akan menjadi akhir hidupku? Apakah hari ini adalah hari terakhir aku melihat indahnya dunia. Aku sebenarnya tidak rela bila mati seperti ini, tapi apa yang bisa aku perbuat?" Gumam lirih Pangeran Qing Lusan pasrah akan keadaannya. Dia benar- benar tidak berdaya.
Saat itu juga Lu Hiliyun berkata sambil menjilati bibirnya, memandang penuh nafsu kepada gadis cantik yang ada di hadapannya itu. "Kalau kau menurut. Kami tidak akan main kasar padamu! Kami akan mengajakmu bersenang-senang! Kau akan menyukainya. Dan kau akan berterima kasih pada kami! Hehe..."
"Ck, Nurut sama bajingan tua seperti kalian! Haha... Mimpi! Sudah tua, bau tanah tidak sadar akan umur! Memuakkan! Menjijikkan..." Sarkas Putri Qing Xun tak takut sama sekali keberaniannya muncul. Pandangan matanya menunjukkan rasa jijik terhadap dua tua bangka yang ada dihadapannya ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
tu kalau tahu pengeran macam mana dengan nadib klan Lu
lanjuy
terima kasih 😘😘😘