Follow IG author ya
@Arumpicill_94
Sebelum membaca Novel ini, pastikan untuk menghargai alur, pemilihan bahasa atau apapun yang ada di cerita ini
Author memang menggabungkan dua bahasa antara bahasa Jawa dan Pagaralam Palembang dengan tujuan untuk memperkenalkan ke readers, bila dalam penulisan bahasa tidak dikasih subtitle mohon maaf karena mungkin authornya lupa hehe
Karena menghindari perjodohan dari ayahnya
Adelard Cavan Mallory memilih Kahiyang Aileen Anatari karyawan baru di perusahaan nya untuk menjadi Istri Kontrak nya
Namun siapa sangka Cavan si Kulkas dua pintu yang super duper dingin beku akhirnya bisa jatuh hati pada Aileen si periang yang suka bertingkah konyol
Bahkan Aileen mampu mengungkap identitas musuh terbesar Cavan yang selama ini mengincar nyawanya...
Mau tau keseruan kisah mereka kan...???
Langsung baca aja yeaaa...!!!
Cerita ini hanya author tulis di Noveltoon/Mangotoon
Jadi apabila ada diplatfom lain itu adalah PLAG
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArumPrysillya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Mafia
Cavan dan Lee tiba di Markas, mereka langsung disambut dengan hormat oleh anak buahnya yang sangat profesional dan cerdas dalam menjalankan tugasnya,
Cavan tidak nanggung nanggung dalam mendidik anak buahnya, benar benar dilatih menjadi manusia yang berdarah dingin, tidak mengenal kata ampun pada musuh
" Tuan Cavan..." Davin memberi hormat sembari membungkukan badan ketika tuan nya masuk keruangan,
" Bagaimana Davin kau sudah menjalankan tugas mu...???" tanya Cavan tanpa basa basi, Cavan selalu memasang wajah angkuh yang dingin pada anak buahnya, mengajarkan pada mereka bahwa mereka harus terlihat menakutkan pada siapapun
" Sudah Tuan... saya sudah memberesi anak buah Mr X sebagian yang masih hidup ada diruang penyekapan..." sahut Davin
" Tapi maaf Tuan... saya belum menemukan alamat gadis yang Tuan maksud...."
" Soal gadis itu lupakan saja..."
" Dia tak begitu penting lagi Tuan...???" tanya Davin memastikan, satu tugas nya dibatalkan
" Dia sudah berada di tempat yang aman...!!" sahut Cavan tanpa ekspresi
Davin langsung diam, tak berani lagi bertanya, meskipun dalam otaknya masih banyak pertanyaan yang mengganjal
" Aku ingin melihat mereka...aku mau memberi mereka pelajaran langsung... supaya mereka tau sedang berhadapan dengan siapa mereka itu...!!!"
" Baik Tuan... mari saya antar keruang penyekapan..."
Ruang penyekapan terletak di ruangan bawah tanah, ruangan yang pengap, gelap dan mengerikan
kenapa mengerikan...?? karena ruangan itu adalah ruangan penyiksaan sekaligus ruangan eksekusi, setiap yang disandera dalam ruangan itu tak ada kata ampun lagi bagi mereka,
mereka akan mendapatkan perlakuan sadis, bengis dan sekarat secara perlahan, atau ditembak mati langsung
Begitulah kalau kita berani masuk dan berurusan dengan Genk mafia,
Begitu menuruni anak tangga masuk keruang penyekapan, hawa pengap dan bau anyir darah tercium menyengat dihidung, bagi Cavan, Davin dan Lee adalah hal biasa, mereka sama sekali tak terganggu dengan bau seperti itu
Semakin suasana di dalam ruangan penyekapan semakin menyeramkan maka semakin membuat mereka bengis bah iblis
3 Tawanan yang sudah bonyok babak belur, diikat dengan rantai di tiang ruangan, banyak luka cambuk, luka sayatan bahkan luka bakar, ini adalah ulah Davin dan kawan kawan untuk menyiksa mereka
Cavan membutuhkan informasi siapa identitas Mr X musuh besar nya sekarang,
Karena musuhnya yang satu ini cukup cerdas, licik dan memiliki strategi yang bagus, bahkan Cavan akui kehebatan dan kemampuan musuhnya itu masih diatasnya, membuatnya harus lebih waspada dan jeli membaca setiap situasi
Buktinya dia lengah sedikit, penyerangan tiba tiba seperti kemarin malam terjadi padanya
Untung nya ada gadis bodoh yang dengan sukarela membantunya, menumbas anak buah Mr X, kalau tidak mungkin Cavan juga akan sedikit kewalahan, melihat jumlah penyerangnya bukan sedikit
" Bagaimana apakah mereka sudah buka suara siapa identitas Mr X sebenarnya...!!!!" tanya Cavan penuh penekanan
" Belum Tuan...!!! saya sudah berusaha menyiksa mereka agar mereka mengaku... tapi tetap mereka lebih milih mati ketimbang berkata jujur..." sahut Davin
Cavan tersenyum Smirk, senyum yang sangat mengerikan, lebih mirip seringai iblis yang mematikan
" Rupanya cara baik baik itu tak mempan bagi mereka... baiklah... aku akan langsung mengirim mereka ke nereka..."
Dan
DOOOORRRR
Satu bunyi tembakan tepat mengenai kepala salah satu tawanan, darah segar muncrat dari kepalanya, membuat nya mati seketika
" Begini caranya menyikapi musuh..." kata Cavan tajam
Membuat dua tawanan lain menciut nyali, sepertinya nyawa mereka tinggal diujung tanduk
Lee dan Davin hanya ikut tersenyum melihat keberingasan Tuannya, itu sudah hal biasa bagi mereka
" Bagaimana masih mau bungkam...!!!! mau menyusul kawan mu keneraka...!!!" tawar Cavan pada dua tawanannya
Namun mereka lebih milih bungkam, mereka sudah bersumpah setia pada pimpinan mereka, lebih baik mati dari pada mengungkapkan identitas Mr X karena sejatinya mereka juga tak tau siapa pimpinan mereka itu
Mati sekarang atau nanti sama saja bagi mereka, andaikan mereka berkhianat tetap saja mereka akan dibunuh oleh Cavan, karena tak ada ampun untuk seorang musuh, atau kalaupun mereka diberi kesempatan hidup, mereka juga akan dibunuh oleh genk mereka karena mereka adalah seorang penghianat
DOOOORRR
Satu peluru langsung hinggap di dada satu tawanan, menembus jantungnya membuat tak berdetak seketika
Cavan kembali menghabisi tawanannya karena mereka terlalu lama dia tak mau memberitahunya
Tinggal satu tawanan lagi, kakinya sudah gemeteran, menelan salivanya kuat kuat, ini mati konyol namanya, tapi dia tak punya pilihan lain
" JAWAAAABBBB...!!!!" bentak Cavan
" Ampun Tuan... tapi saya sendiri juga tak tau siapa Mr X itu... dia selalu datang memakai topeng dan jubah hitam... dia tak pernah bertatap muka langsung dengan kami, kami hanya mendengar instruksinya lewat putaran radio rekaman suaranya..." jelas satu tawanan terakhir dengan lutut yang terus bergetar
Tapi...
DOOOORRRR
Darah segar kembali muncrat dan kali ini mengotori baju dan wajah Cavan,
Tak ada gunanya pula memberi kesempatab hidup pada tawanan terakhirnya, langsung peluru panas itu bersarang di jidat dan tembus keotaknya, membelahnya menjadi keping keping
Laki laki malang itu kelojotan hebat menjemput ajal, namun sama sekali tak digubris Cavan lagi
" Cepat beresi mereka, buang mayat mereka dan bakar...!!! manusia manusia seperti ini tak ada gunanya...!!!!" titah Cavan pada Davin
" Baik Tuan...!!!" ucap Davin dengan patuh
" Tuan... kita harus segera kembali ke kantor... Tuan ada janji ketemu Clien sore ini..." Lee kembali mengingatkan agenda tuan nya
" Bawakan baju gantiku... kita segera kembali ke kantor..." sahut Cavan sembari naik tangga dan keluar dari ruang sadis itu
Lee dan Davin segera mengikuti dibelakangnya
Di tempat lain
Seorang laki laki yang tak kalah tampan nya, matanya bulat besar dengan hidung bangir dan kulit putih bersih tengah duduk dengan santai di kursi kebesarannya
Bibirnya tersenyum sinis dengan mata yang menatap lurus tajam, tatapan mirip elang itu siap menerkam siapa saja yang mengusiknya
Laki laki itu baru saja mendapatkan kabar dari orang kepercayaan nya bahwa anak buahnya yang ditugaskannya untuk melakukan penyerangan pada musuh besar nya gagal begitu saja, ada beberapa anak buahnya yang menjadi tawanan musuh,
Yang lebih membuatnya benci lagi ada seorang gadis yang ikut campur membantu Cavan meringkus anak buahnya
Gadis bodoh yang sangat dikenalinya
" Cavan... kali ini lu boleh lolos dari maut... tapi gue pastikan lu akan mati mengenaskan ditangan anak buah gue...!!!!" seringainya mengerikan
" Apa kita perlu targetkan gadis itu juga...!!!!" tanya Reyden orang kepercayaannya, satu satunya orang yang mengenali siapa sosok Mr X yang dirahasiakan nya itu
" Hmmmm tak perlu... gadis itu hanyalah tikus kecil yang bisa jadi suatu saat menjadi umpan...biarkan saja... itu hal mudah bagi ku... biar aku yang mengurusnya sendiri...!!!"
" Baik Tuan... saya permisi..."
" Aileen...lu emang gadis bodoh... lu dengan bodohnya masuk ke dunia mafia ini...jangan salahkan gue kalau hiduplu nggak aman setelah ini....!!!!!"
Bersambung~
Jangan lupa kasih Vote yang banyak ya Readers
Novel ini masih Up tipis tipis
Mohon bantuan dan dukungannya, jangan lupa juga like dan komen nya,
Aku butuh masukan juga lohhh... untuk pengembangan karya penulisan ini
Tapi jangan komen julid dan Judge ya...
Itu bukan dukungan namanya...!!!
Hihihiii
Happy Reading...