LEGENDA SANG PENGUASA

Karena Zhao Min belum juga pulih kesadarannya, Huang Shi kemudian mengajak Shang Xi pergi berkeliling kediaman sekte Teratai Putih untuk menemui tetua Yan Jiu, kepala divisi dari kultivator fisik yang juga kekuatannya berada di tahap tubuh dewa.

“Tetua, Huang Shi datang untuk menemuimu,” hormat Huang Shi pada Tetua Yan Jiu yang tengah bermeditasi di dalam kediamannya yang tak jauh dari kelas tempatnya mengajarkan kultivasi fisik.

“Nona Huang, silahkan masuk!”

Tetua Yan Jiu menyipitkan matanya ketika melihat Huang Shi datang bersama Shang Xi ke kediamannya. “Siapa yang nona ajak kemari?”

“Tetua, dia adalah Shang Xi salah satu tamu di sekte kita. Aku sedang mengantarkannya berkeliling kediaman sekte,” sahut Huang Shi dengan senyuman.

“Salam tetua,” ujar Shang Xi sambil memberi hormat pada Yan Jiu.

Mendengar kata tamu, Yan Jiu kemudian meminta pelayan sekte untuk menyiapkan teh dan hidangan untuk menjamu nona Huang Shi dan Shang Xi.

“Apa gerangan yang membuat nona Huang mengunjungi kediamanku ini?” tanya Yan Jiu sambil menyesap teh nya setelah dihidangkan oleh pelayan sekte.

Huang Shi pun mengambil gelas teh yang disuguhkan padanya dan mulai menikmatinya bersama Shang Xi.

“Tetua Yan, temanku ini ingin mempelajari kultivasi fisik. Mohon tetua untuk membimbingnya,” kata Huang Shi membuka pembicaraannya.

Yan Jiu menoleh ke arah Shang Xi dan tidak melihat suatu yang spesial dari tubuhnya. Seorang kultivator fisik tentu memiliki kebugaran dan otot-otot yang terlatih selama pelatihannya, namun tubuh Shang Xi terlihat biasa saja dan tidak terlihat seperti pernah melatih kekuatan ototnya sama sekali.

“Nona Huang pasti bercanda, dia sama sekali tidak cocok untuk mempelajari kultivasi fisik. Tubuhnya terlihat lemah dan otot-ototnya pun tidak terlatih.” Yan Jiu mengatakan yang sejujurnya berdasarkan penilaian luar pada Shang Xi.

Mendengar kata-kata Yan Jiu membuat hati Shang Xi kecewa, dia merasa dirinya terlalu lemah untuk belajar bela diri. Hal ini mengingatkan kembali pada masa lalunya yang tidak lulus seleksi masuk sekte Teratai Putih.

“Tidak apa nona Huang. Aku memang bukan orang yang berbakat,” sahut Shang Xi memandang Huang Shi dengan wajah kecewa.

Namun Huang Shi tersenyum pada tetua Yan Jiu sambil meletakkan cangkir tehnya. “Tetua Yan mungkin melihat luarnya saja. Tetua akan terkejut jika memeriksa bagian dalamnya,” sahut Huang Shi sambil tersenyum pada Yan Jiu.

Kata-kata Huang Shi membuat Tetua Yan Jiu penasaran. Dia lalu menganggukkan kepalanya. “Oh, mungkin penilaian mata tua ku ini sudah mulai berkurang,” sahutnya sambil berdiri dan berjalan mendekati Shang Xi.

“Baiklah nak, aku akan memberikan sedikit petunjuk untuk menguji apakah kamu layak untuk mempelajari kultivasi fisik atau tidak,” lanjut tetua Yan Jiu.

Kemudian tetua Yan Jiu meminta Shang Xi untuk berdiri dan berhadapan di depannya.

Bugh!

Tetua Yan Jiu memukulkan telapak tangannya dengan lembut ke tubuh Shang Xi untuk menguji kekuatannya. Namun tenaga yang dia kerahkan tidak besar karena takut akan melukai Shang Xi yang tidak memiliki otot terlatih.

Tapi wajah tetua Yan Jiu tiba-tiba berubah dan terkejut ketika dia merasakan tenaganya memantul kembali pada dirinya.

Tetua Yan Jiu mengernyitkan alisnya dengan hal itu dan menatap Shang Xi yang sepertinya tidak terpengaruh oleh pukulannya tadi.

“Anak ini terlihat tidak terpengaruh oleh pukulanku tadi. Tapi mengapa kekuatanku terpantul kembali?”

Setelah memikirkan beberapa kemungkinan, Yan Jiu memutuskan untuk meningkatkan kekuatannya dan memukul kembali tubuh Shang Xi.

Bugh!

Tetua Yan Jiu menambah kekuatannya, namun daya pantul dari tubuh Shang Xi pun bertambah kuat dan membuatnya terdorong mundur selangkah.

Raut wajah tetua Yan Jiu tampak berubah, dia menjadi semakin penasaran dengan tubuh Shang Xi. “Ini baru pertama kalinya aku menemukan tubuh yang dapat memantulkan kekuatan kultivasi fisik seperti ini,” gumam Yan Jiu yang masih tidak percaya.

“Tetua, mungkin kamu bisa mencoba dengan tubuh dewamu padanya,” kata Huang Shi memberikan petunjuk padanya.

“Apa? Tubuh dewa? Anak ini bisa terluka dengan pukulanku.”

Tetua Yan Jiu terlihat bimbang dengan kata-kata Huang Shi namun dia mengikutinya dan mengerahkan kekuatan maksimal miliknya yang berada di tahap tubuh dewa.

Bugh!

Kali ini benturan telapak tangan Yan Jiu yang mengenai tubuh Shang Xi cukup terasa dan membuat Shang Xi terdorong mundur selangkah bersamaan dengan Yan Jiu yang juga turut terdorong mundur.

“I-Ini... kekuatan anak ini seimbang denganku di tahap tubuh dewa?”

“Bagaimana mungkin?” batin Yan Jiu

Yan Jiu tidak mengerti akan hal itu. Tubuh Shang Xi yang seperti tidak melakukan pelatihan dalam hidupnya tapi memiliki kekuatan kultivasi fisik di tahap tubuh dewa.

“Apakah ini bakat alami yang langka?” gumamnya memikirkan hal itu.

Huang Shi kemudian berdiri dan mendekati tetua Yan Jiu. “Tetua, ketua sekte memintaku untuk mengajak Shang Xi kemari dan memintamu mengujinya. Ketua juga memintamu untuk mengajarkannya kultivasi fisik.”

Tentu saja tetua Yan Jiu tidak akan menolak permintaan dari ketua sekte. Tapi meskipun ketua sekte tidak memintanya, dia tetap tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mempelajari tubuh dan bakat Shang Xi serta mengajarkannya kultivasi fisik.

“Nona Huang jangan khawatir, aku akan mengajarkan kultivasi fisik pada teman kecil ini,” sahut tetua Yan Jiu kemudian.

Mendengar hal itu membuat Shang Xi merasa senang. Baru kali ini dia memiliki seorang guru yang akan mengajarkannya ilmu bela diri secara langsung.

“Baiklah, aku akan meninggalkannya di kediamanmu untuk berlatih,” kata Huang Shi. Lalu dia menoleh pada Shang Xi dan tersenyum padanya. “Kakak, kamu bisa berlatih bersama tetua Yan di tempat ini.”

“Kakak?”

Wajah Shang Xi menjadi merah ketika mendengar sebutan kakak dari bibir Huang Shi. Ini baru pertama kalinya dia mendengar panggilan kakak dari orang lain, terlebih lagi dari seorang wanita yang cantik.

“Ba-baik nona Huang, aku mengikuti pengaturanmu,” sahut Shang Xi dengan wajah merah.

Huang Shi pun pergi meninggalkan Shang Xi untuk belajar kultivasi fisik pada tetua Yan.