Khairunnisa Silviana gadis berusia 23 tahun harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan Kakak iparnya sendiri setelah 40 hari Kakak kandungnya meninggal setelahdunia karena mengalami kecelakaan demi menyelamatkannya.
Ia harus mengalami sikap kasar dan juga arogan dari Kakak iparnya setiap hari yang terus menyalahkannya atas meninggalnya sang istri.Tak hanya itu ia juga di paksa merawat anak sekaligus keponakannya dengan baik.
Bagiamanakah akhir dari rumah tangga mereka?.Yuk simak di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Perkara pecel lele.
Satu bulan berlalu kini Nisa tidak lagi pernah melihat Dion di Mansion ini.Pria itu sangat jarang pulang ke Mansion.Jika pulang pria itu akan sampai di Mansion saat malam hari dan pergi pagi-pagi sekali.
Bahkan kini Dion tidak lagi pernah bermain dengan Arsha.Semenjak pria itu mengetahui Arsha bukan anaknya pria itu tidak lagi pernah bermain dengan Arsha bahkan sekedar menggendongnya saja tidak.
Tapi Nisa tidak mempermasalahkannya,Dion tidak mengusir dan menyakiti Arsha saja sudah syukur baginya.
"Nyonya... sarapannya sudah siap,"ujar Emily mengahampiri Nisa yang sedang menggendong Arsha.
"Iya Mily.Oh ya apakah Mas Dion pulang semalam?,"tanya Nisa meletakkan Arsha yang tertidur ke boksnya.
"Tidak Nyonya,"geleng Emily.
"Huuffhh... baiklah Mily.Bisa kamu membuatkanku pecel lele Mily?,"tanya Nisa yang entah kenapa ia menginginkan makanan itu sekarang.
"Eh itu makanan apa ya Nyonya?,"tanya Emily yang merupakan warna negara asli negara ini.
Nisa menepuk keningnya,ia lupa jika Emily warga negara asli negara ini mana mungkin gadis itu tau makanan masakan asli Indonesia.
Wanita itu langsung turun ke lantai dasar dan memasuki dapur.Ia berencana untuk membuatnya sendiri makanan yang ia inginkan.Namun kedatangannya mendapat penolakan dari chef yang bekerja disana.
"Nyonya...saya bisa dalam masalah jika Nyonya datang kesini,"ucap pria paruh baya yang bekerja sebagai chef di Mansion.
Nisa mengerutkan keningnya, sejak kapan Dion memperlakukannya seperti ini.Bukankah kemarin ia masih membuat makanan disini lalu kenapa hari ini pria itu melarangnya untuk memasuki dapur.
"Pak saya hanya ingin memasak dan aku janji tidak akan mengacaukan dapurmu.Janji,"ujar Nisa yang tak sabar membuat makanan yang ia inginkan.
"Sarapan untuk anda sudah terhidang di atas meja Nyonya,"jawab chef itu dengan sopan.
"Tapi saya tidak menginginkannya Pak.Saya ingin membuat pecel lele,"ujar Nisa kekeuh.
"Saya akan membuatkannya untuk anda Nyonya jadi tunggulah di meja makan,"awab chef itu.
"Anda yakin bisa membuatkannya Pak?,ini masakan Indonesia loh?,"tanya Nisa tidak yakin chef yang ada di hadapannya ini bisa membuatnya.
"Tentu Nyonya.Tuan juga menyukai pecel lele dan saya sering membuatkan untuknya,"jawab chef itu.
"Baiklah kalau begitu saya tunggu di meja makan,"ujar Nisa langsung meninggalkan dapur.
Nisa merasa aneh dengan aturan baru di Mansion ini yang melarangnya untuk masuk dapur.Wanita itu memutuskan untuk menunggu sarapannya di meja makan.Namun saat wanita itu sampai di meja makan tiba-tiba saja ia mencium aroma tak sedap dari hidangan yang ada di atas meja makan.
"Makanan ini apakah sudah basi?kenapa baunya tidak enak sama sekali,"gumam Nisa menutup hidungnya menatap omelette ya terhidang.
"Bik... kenapa makanan ini masih dihidangkan padahal baunya sudah tidak enak?,"tanya Nisa pada pelayan yang kebetulan melintas.
Pelayan itu terlihat bingung karena ia tidak mencium bau yang di maksud Nisa pada makanan itu.Bahkan makanan ini baru saja selesai di masak oleh chef Antonio dan ia sendiri yang menghidangkannya tadi.
"Maaf Nyonya tapi omelette ini masih sangat baru selesai dimasak chef Antonio,"jawab pelayan.
"Tapi baunya tidak enak Bik,bikin aku mual,"ujar Nisa berjalan menjauhi meja makan karena aroma makanan itu sungguh membuat perut terasa diaduk.
Pelayan itu degan segera menyingkir makanan yang ada di atas meja.Ia tidak ingin Nisa merasa tidak nyaman dengan makanan yang terhidang.
Nisa menghirup nafas lega karena aroma makanan itu tidak lagi tercium oleh indera penciumannya."Huffhhh... kenapa makanan seperti itu masih dihidangkan kalau nantinya ada yang memakannya dan membuat sakit perut bagaimana?,"gumam Nisa.
Dan tidak lama makanan yang diinginkan Nisa akhirnya terhidang juga.Wanita itu mencicipi sambalnya terlebih dahulu dan setelah itu ia mengangguk karena rasanya begitu pas di lidahnya
"Pantas mereka berjodoh,cara makan mereka saja sama,"batin Chef Antonio yang melihat cara makan Nisa begitu sama dengan Dion.
"Ini enak Pak, terimakasih ya,"ucap Nisa diangguki oleh Chef Antonio.Pria itu segera pergi dari sana setelah memastikan jika Nisa menyukai masakannya.
***
"Lo gak pulang?,"tanya Elvan yang kini berada di perusahaan Dion.Pria itu baru saja kembali ke negara ini setelah tiga minggu berada di Indonesia.
"Tidak ..,"jawab Dion.
"Why?,"tanya Elvan yang cukup kaget dengan jawaban sahabatnya itu.Tidak biasanya Dion seperti ini.
Dion menghembuskan nafasnya."Gue... sudah melakukannya,"jawab Dion mengehela nafas berat.
"Melakukan apa?,"tanya Elvan yang semakin bingung dengan jawaban Dion.
"Gue dan Nisa sudah melakukannya,"jawab Dion membuat Elvan terdiam mencerna jawaban Dion.
"Kalian sudah berhubungan suami--
"Iya...,"jawab Dion mengusap wajahnya dengan kasar saat teringat rekaman cctv bagaimana ia menggauli Nisa.
"What?.Wah...ini ada kemajuan sepertinya dari hubungan kalian.Bagaimana rasanya bercinta dengan perawan?.Tapi tunggu dulu kenapa Lo gak mau pulang?,"tanya Elvan dengan antusias.
"Ini semua kecelakaan Van,bukan ingin gue maupun Nisa,"jawab Dion.
"Kecelakaan bagaimana maksud Lo?,"tanya Elvan.
"Malam itu gue mabuk berat dan tanpa sadar gue memaksa Nisa untuk melakukannya,"jawab Dion dengan wajah lesuh.Ia benar benar merasa bersalah meski Nisa adalah istrinya sendiri dan sudah sewajarnya ia melakukannya.
"Lo memperkosa istri Lo,eh tunggu dulu emang ada ya suami memperkosa istri sendiri?,"tanya Elvan terlihat berpikir.
"Terus apa hubungannya dengan lo gak mau pulang Dion Dirgantara?,"tanya Elvan gemas dengan sahabatnya itu.
"Gue merasa bersalah Van.Gue tidak seharusnya melakukan itu,"jawab Dion.
"Dimana salahnya Dion?kalian itu suami istri sah secara hukum dan agama,"ujar Elvan menggeleng pelan.
"Entahlah.... sudah satu bulan gue menghindari Nisa dengan tidak pulang dan jika pulang itu saat ia sudah tertidur lelap,"jawab Dion.
"Gila Lo Dion.Tapi Lo gak berniat meninggalkan Nisa begitu saja bukan sesuai rencana Lo itu?.Jika ia berarti Lo lebih bajingan dari Arlan,"ujar Elvan.
"Dan ini sudah satu bulan, bagaimana kecebong Lo udah berubah menjadi janin sekarang,"sambung Elvan membuat Dion sejenak terdiam.
"Gue tidak sepengecut itu Van.Gue akan tetap menjalani pernikahan ini,"jawab Dion membuat Elvan tersenyum lebar.
"Ambil hikmahnya Dion.Mungkin Nisa lah jodoh yang di persiapkan Tuhan untuk Lo.Pulanglah!.Lo ingat,Lo masih punya Arsha meski ia bukan darah daging Lo tapi dia juga keponakan Lo,"ujar Elvan.
"Oh ya gue sengaja datang kesini untuk memberikan kabar jika Arlan saat ini bekerja di perusahaan bokap gue,"sambung Elvan.
"Bagaimana bisa?,"tanya Dion mengerutkan keningnya.
"Gue juga tidak tau tapi itu rekomendasi adik gue,"jawab Elvan.
"Adik Lo?,"tanya Dion.
"Iya...,"angguk Elvan.
"Mereka kenal dari mana?,"tanya Dion karena yang ia tau Adik Elvan berada diluar negeri.
"Gue juga tidak tau,"jawab Elvan.
"Lo gak curiga mereka memiliki hubungan?,"tanya Dion.
"Gue sedang menyelidikinya saat ini,"jawab Elvan.
...****************...
vote untuk mu