Bianca seorang gadis yang bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di jodohkan oleh seorang wanita paruh baya yang baik hati yang dia tolong saat ia selesai bekerja.
entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan akan menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya
namun omongan itu selalu terngiang2 di kepala nya membuat nya berandai andai jika suatu saat ia bisa menikah dengan pria kaya
ah entah lah pacar saja tidak punya apalagi mikir di nikahin pria kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amih Er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buat nya aja Belum
Setelah kamar telah di siapkan Dina
Agam mengantarkan Bianca ke dalam kamar nya
melewati lorong megah penghubung antara bangunan utama dan bangunan khusus ruang tidur keluarga inti
Bianca tak henti henti nya takjub dengan pemandangan diluar yang dapat di lihat dari kaca lorong, apalagi saat mereka tiba di kamar Agam yang sangat luas
"Mas kamu tidur di sini sendirian?" Tanya Bianca dengan polos sangking tak percaya luas bangunan kamar kekasih nya itu
"Iya lah by...tapi sebentar lagi di temenin kamu dan anak anak kita nanti setiap kita berkunjung ke sini" Goda Agam mencolek dagu Bianca
"Ini mah bisa nampung 1 RT mas" Tawa Bianca sangking takjub nya
"Gak takut apa mas tidur sendirian disini?" Sambung nya sambil duduk merasakan empuk nya kasur di kamar itu
"Gak lah, sudah biasa, oh iya kabarin mama kamu by besok kita mau datang" Agam mengingat kan kekasih nya itu yang lupa karna tak berhenti memandang sekeliling ruangan itu
Bianca pun menghubungi mama nya namun tak di angkat, lalu ia mencoba menghubungi ponsel adik nya
"Halo Nay, Mama kok telpon nya gak di angkat?"
Tanya Bianca pada adik nya
"Lagi ada bude di depan, kenapa kak?"
"Hmm, masih lama gak? Kakak mau ngabarin kalo kakak lagi di malang"
"Udah di mana nya kak? Sampe jam berapa? " Tanya Nayra sang adik yang berpikir kakak nya sedang diperjalanan menuju rumah mereka
"Kakak lagi di rumah orang tua Mas Agam, besok rencana nya keluarga mas Agam mau datang ngelamar kakak"
Uhuk
Nayra yang sedang memakan camilan di atas kasur nya tersedak mendengar keluarga kekasih kakak nya akan berkunjung melamar.
Nayra memang sudah menceritakan tentang Agam pada ibu dan adik nya, namun sang adik tak menyangka akan secepat ini
"Maaaaa... Kakak mau di lamar besok..... " Teriak Nayra dari dalam kamar berlari keluar memberitahu mama nya yang sedang berada di ruang tamu bersama bude Lasmi kakak sang mama
"Apaan sih Nay teriak teriak" Heran Mita mama nya Bianca
"Ini kakak nelpon" Kata Nayra sambil memberikan ponsel nya pada Mama
"Halo Ca"
"Halo ma, mama apa kabar?
"Baik sayang, kamu apa kabar ? Udah makan?"
"Baik ma, baru selesai makan"
"Ma, aku lagi di malang, di rumah orang tua mas Agam, rencana nya besok siang orang tua mas Agam mau datang ke rumah, mau melamar aku ma"
"Apaaa...??? " Teriak sang mama yang tak kalah berisik dengan Nayra
Bianca reflek menjauhkan ponsel dari telinga nya
"Maaaa, sakit kuping aku mah" Protes Bianca
"Tunggu... Kamu serius ca?"
Bude Lasmi yang penasaran pun bertanya ada apa
"Mba, Besok keluarga Kekasih nya Bianca mau datang melamar" ucap Mita mama Bianca
Tok Tok Tok - Pintu kamar Agam terbuka
"Ma, udah dulu yaa, siap siap aja besok ya ma. Sampai ketemu besok ma, love you" Bianca langsung menutup panggilan nya
Di balik pintu datang Tasya adik Agam membawa kan sepasang baju untuk Bianca
"Mas, Aku bawa baju ganti buat Bianca" Tasya masuk memberikan pada Bianca baju nya
"Makasih ya Sya" Ujar Bianca
"Ca, jangan lama lama di kamar sama Mas Agam, Awas di jadiin mangsa nya loh " Ucap Tasya cekikikan yang hanya di pelototin oleh Agam
"Ngawur aja kamu Sya, sana keluar" Ketus Agam keheranan pada adik nya yang kalo ngomong gak di filter dulu
"Byeee Bianca" Kata nya melambaikan tangan pada Bianca "Mas, di jaga anak orang!" Seloroh Tasya sambil berlari menutup pintu dengan Kencang
Agam hanya menghela nafas panjang nya melihat kejahilan adik perempuan nya itu
"By, Mas udah transfer ya buat kamu kirim ke mama kamu, siapa tau perlu buat persiapan besok, walaupun kalian gak perlu repot repot siapin apapun"
"Ih mas, yang kemarin 10 jeti aja belum aku sentuh mas, kenapa kirim lagi? " Tanya Bianca sambil asik memencet ponsel nya mengecek m-banking nya
"Li-Lima puluh? Lima puluh juta mas...???" Teriak Bianca membelalakkan mata nya menatap Agam tak percaya yang hanya di balas anggukan oleh Agam
"Ini mah udah kayak buat bikin hajatan mas" Sambung Bianca sambil kembali memelototi saldo di m-bangking nya
"Enggak papa sayang, sisa nya kan bisa buat mama kamu beli yang lain"
"Mas, jangan asal transfer, ntar yang ada duit kamu abis sebelum kita nikah lagi, ntar anak kita lahir mau makan apa?! "
"Makan nasi lah sayang, pake steak tiap hari juga mas sanggup. Lagi ngomongin anak, buat nya aja belum" Goda Agam sambil mengedipkan mata nya