Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Coklat dan bunga
Mereka pun melanjutkan pembicaraan riangan saja, hingga sampai akhirnya Raya mendapatkan telpon dari Dego.
"Halo Nona Raya, ini saya Dego" ucap Dego sopan
"Iya tuan Dego apa anda ingin berbicara pad atuan Javier, ini adadi depan saya silahkan" ucap Raya dan di sambut oleh papa Wili.
"Halo Dego bagaimana?" tanya ya papa Wili
"Tuan semua sudah beres mereka sudah kami tanggap dan kami masukan ke dalam tahanan satu" ucap Dego
"Kerja bagus Dego, jika begitu jemput aku sekarang nanti Raya akan mengirimkan alamatnya padamu, berhati hatilah" ucap papa Wili
" Baik tuan jika begitu saya akan langsung kesana" ucap Dego mengakhiri sambungan telpon nya.
Lalu Raya pun mengirimkan alamat nya kepada Dego.
"Raya papa akan pulang dulu malam ini dan akan menyelesaikan masalah papa setelah semua selesai papa akan menemui kamu dan berhati hatilah dan tunggu papa datang" ucap papa Wili
" Iya pa, Raya mengerti, papa juga berhati hatilah mereka sangat licik. Istri papa juga sangat jahat dia berselingkuh dengan. Orang itu jadi papa harus cepat menceraikan nya dan carikan mama baru untuk raya yang baik" ucap Raya sembari tersenyum
"Dasar anak nakal, kau kira apa papa mu ini pria hidung belang yang muda dapat wanita" ucap papa Wili dan tersenyum bersama. Papa Wili tidak pernah bisa dekat dengan putra ya itu entah mengapa, tapi dengan raya ia sangat menyayangi nya walau baru beberapa jam bertemu.
Tidak lama Dego pun datang dan dengan segera papa Wili dan Raya keluar dari rumah itu.
Saat Dego melihat tuanya datang dengan segera membuka pintu mobil dan turun.
"Tuan saya sangat senang bisa bertemu anda kembali" ucap Dego membungkuk hormat
" Iya terima kasih ini berkat raya yang membantu ku," ucap Papa Wili dengan senyum bangga
" Nona terima kasih atas bantuannya" ucap Dego ya.g memberi hormat dan saat ia menegakkan tubuhnya ia melihat wajah Raya yang sangat cantik membuat ia pun terpesona.
" Dego ayo kita pergi sekarang" ucap papa Wili yang kesal melihat putrinya di pandangi pria.
"Ah... Baik tuan maaf nona" ucap Dego gugup
" Tidak apa apa tuan, berhati hati lah segera bawa dokter eyang dapat di percaya, jangan dokter yang dulu itu juga penghianat" ucap Raya
" Nanti akan saya berikan rekomendasi dokter baru yang saya kenal jika tuan tidak bisa mencari yang bisa di percaya" ucap Raya
"Baik nona saya mengerti terima kasih" ucap Dego
"Raya papa pulang dulu ingat pesan papa tadi, kamu juga hati hati " ucap papa Wili yang membuat Dego shock.
Setelah itu mereka pun pamit pergi, Raya memandangi mobil itu menjauh,
" Kalian semua jangan mengadukan ini pada om ya, aku baik baik saja dan dia juga orang baik, aku hanya tidak mau para om khawatir" ucap Raya bicara lada kegelapan.
"Baik nona kami mengerti" ucap di balik kegelapan.
Raya pun masuk kerumahnya lagi untuk beristirahat.
Satu Minggu berlalu, Neo sudah sehat kembali dan sudah mulai bertugas menjaga Soraya.
Kejadian Soraya membawa papa Wili kerumah pun tidak di ketahui oleh Neo dan Jeslin.
Hari ini Soraya sudah mulai masuk kuliah setelah libur. Saat Soraya baru sampai ada seorang pria yang mendekati Soraya sembari memberi kan bunga dan coklat, itu membuat Soraya bingung.
"Maaf aku tidak bisa menerima ini, bukan aku tidak menghargai mu tapi Kita Tidak saling kenal" ucap Soraya sopan walau wajahnya terlihat dingin.
"Kau pasti tau aku, aku adalah most wanted di kampus ini" ucap pria itu percaya diri.
"Benarkah aku justru baru tau, dan jika boleh tau kenapa kau menjadi orang yang paling di cari?, apa kau punya salah disini" tanya Raya polos, tapi itu hanya untuk menutupi yang sebenarnya.
mendengar pertanyaan Raya pria itu kaget,
"Maksudnya aku paling di cari karena aku pria tertampan dan terkeren di kampus ini, bukan karena aku punya salah" jawab pria itu menahan kekesalan nya.
"Oh begitu, tentu saja kau tampan karena kau pria jika kau wanita pasti cantik jadi itu hal wajar bukan, ya sudah aku akan masuk kelas sekarang " ucap Raya lalu pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari Pria itu
Sedangkan pria itu masih terdiam mendengar ucapan Soraya, dia baru kali ini tidak di anggap oleh seorang wanita. Biasanya dia akan selalu di cari wanita.
Teman teman pria itu yang dari tadi bersembunyi di balik koridor pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Raya.
"Hahaha... Kau salah mangsa kali ini, aku sudah bilang dia adalah murid termuda dan terpintar di kampus ini. Dia juga tidak suka berbicara pada siapapun, dia datang kemari untuk belajar bukan untuk bermain" ucap salah satu teman pria itu.
Tanpa di ketahui siapa pun dari kejauhan ada yang melihat kejadian tadi, dua kelompok yang menjaga Raya dan satu kelompok para gadis yang terlihat sekali saat ini sedang marah saat melihat pria yang ia sukai sedang berbicara dengan gadis lain, gadis yang terkenal cuek, cantik, termuda dan jenius.
Mereka sangat iri saat pria itu ingin memberikan bunga dan coklat pada sang gadis, walau Raya menolak tapi tetep bagi wanita pencemburu itu jika karena Raya lah yang mencari perhatian hingga pria most wanted kampus mendekati nya.
"Kurang ajar wanita itu berani sekali mendekati Alex ku, akan ku beri pelajaran dia agar kapok. Ayo kita pergi" ucap gadis yang bernama lady
Sedangkan Raya saat ini ada di dalam kelas karena kelas akan mulai.
Di negara I, saat ini masih malam hari
Saat ini Liam dan dan Kean ada di rumah sakit karena mereka memiliki jadwal operasi, sedangkan Kelvin saat ini sedang berada di rumah. Mengerjakan sesuatu di leptopnya.
"Gadis nakal itu, bagaimana bisa dia tidak mengizinkan pengawalnya untuk melaporkan kejadian seminggu lalu. bagiamana jika itu berbahaya?" ucap Kelvin mendesah.
"Jika kak Liam dan Kelvin tau pasti dia akan di hukum, hemmm... baiklah untuk kalian ini om akan merahasiakan nya, tapi awas saja jika ada yang menyakitimu tanpa kau ketahui orang itu akan musna, apa dia kira bisa merahasiakan ini dari ku, punya keponakan terlalu baik ya gini" ucap Kelvin mengoceh sendirian. Karena khawatir.
"Baiklah sepertinya keponakan tersayang ku butuh dokter terbaik untuk orang itu" ucap Kelvin dan segera menghubungi seseorang di sebrang sana.
Setelah mengobrol panjang lebar akhirnya mereka pun mengakhiri nya.
"Sebaiknya aku telpon Raya," ucap Kelvin
Bersambung
d tnggu yg lain'ny y.....smngttt.....
semangat dan semoga sehat selalu kak