Nadia, memergoki sang suami sedang bercinta dengan sekretarisnya sendiri, di ruangan khusus kantor pria itu.
Nadia, yang ingin memberi kabar kehamilannya kepada Dygta, justru di kejutkan dengan kenyataan yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Nadia berlari tanpa memperdulikan klakson kendaraan, hingga sebuah sedan menabraknya.
Nadia terbangun di rumah sakit dan kehilangan janinnya.
Buruknya lagi, Dygta langsung menceraikannya saat itu juga.
Merasa tak ada pegangan dan kalut, Nadia mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang.
Beruntung, seorang pria pemilik perusahaan yang juga seorang ketua mafia menyelamatkannya.
"Hargai hidupmu. Hiduplah untuk membalas mereka yang telah menyakitimu!" ucap Leonardo De Xarberg.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#14. KIYD.
"Aku harus kehilangan anakku karena perbuatan hina mereka. Sampai kapanpun, tidak akan membiarkan mereka hidup dengan tenang!" Nadia tanpa sadar berteriak histeris di dalam rengkuhan Leo.
Pria dengan rahang tegas itu membiarkan Nadia mengeluarkan seluruh rasa sakitnya.
Membiarkan wanita itu terus menangis dan berteriak.
Leo, secara spontan mengusap punggung serta bahunya.
Entah kenapa hatinya ikutan nyeri. Dulu dirinya pernah berada di posisi Nadia. Dia pun pernah hampir gila dengan menghabiskan waktunya di klab untuk sekedar mabuk.
Sehingga, apa yang Nadia lakukan saat ini cukup wajar bagi Leo. Nadia nyatanya butuh pelampiasan. Setidaknya wanita ini tak lagi memikirkan kematian dirinya.
Niatnya telah berubah, menjadi pembalasan dendam. Mungkin, kedepannya Leo takkan mengabulkan keinginannya untuk mati.
Tidak akan!
Sekian menit hingga jam berlalu. Leo masih berusaha menenangkan batin dari wanita yang berlagak tegar dan kuat ini.
Sementara luka di hatinya amatlah lebar dan perih menyiksa.
Leo memejamkan matanya seraya menghela napas. Pria ini berulangkali menahan dirinya untuk tidak mencium kepala wanita yang menangis di atas dadanya ini.
Sisi Leonardo yang kejam perlahan luntur.
Hanya ada empati yang ia rasakan saat ini.
Tak lama kemudian wanita ini sadar dan menghentikan tangisnya.
Matanya sembab dan wajahnya pucat, sisa isak tangisnya masih sesekali terdengar.
" Berjanjilah, ini terakhir kalinya kau mengeluarkan air mata untuk pria itu. Apalagi terlihat hancur dan lemah di hadapanku karenanya," kecam Leo seraya menatap lamat wajah berantakan di hadapannya ini.
"Sial. Kenapa wajahnya begitu menyedihkan. Aku serasa ingin menenggelamkannya lagi ke dalam pelukanku. Gila kau Leo! Apa yang kau pikirkan!" batin Leo mengumpat dirinya sendiri.
__________
"KETERLALUAN!!"
" Dia sudah manjadi perempuan gila yang licik. Apa yang harus aku lakukan?" Dygta mencengkeram kepala dengan kedua tangannya.
Hari ini, Nadia sebagai pemenang saham terbesar sedang bersih-bersih pegawai di perusahan Rajasa Corporindo.
Clara adalah salah satu karyawan yang mendapat pemecatan secara tak terhormat.
Dapat di pastikan, wanita itu akan kesusahan mendapatkan pekerjaan di tempat yang lain.
Kejam.
Tidak.
Ini adalah salah satu konsekuensi pekerja profesional yang telah melanggar kode etik karyawan. Dimana sang sekretaris memiliki skandal dengan pemimpin perusahaan.
Nadia telah menyertakan bukti-bukti dari kejahatan Clara yang terencana.
Beberapa karyawan yang mengetahui identitas Nadia sebagai istri dari Dygta pun tak percaya jika, pemimpin mereka memiliki skandal yang sangat rapih dengan sekretaris cantik itu.
" John!"panggil Dygta pada asistennya itu.
"Ya, Tuan." sahut John.
"Apakah wanita itu sudah datang?" tanya Dygta.
" Belum, Tuan." jawab John yang sangat menyayangkan perbuatan tuannya itu. Baru saja perusahaan mereka tertolong, tapi tuan dan kekasih gelapnya itu sudah membuat ulah.
Entah bagaimana, dan apa yang akan terjadi bila seluruh dewan direksi mengetahui ini semua.
Karena pada saat itu, di setiap sudut ruangan meeting telah di pasangi kamera CCTV.
"Tuan." Seorang sekretaris perempuan masuk dengan tergesa.
"Seluruh dewan direksi mengadakan rapat mendadak lima belas menit lagi," ucap sekretaris wanita itu cemas.
"Sial!" Dygta mengumpat sambil memukul mejanya.
"Aku harus mengalah kali ini, tidak ada jalan lain." Pria itu menggeram seraya mengepalkan kedua tangannya.
"Tuan, saya rasa Nyonya Nadia tidak akan semudah itu melaporkan anda. Anda mungkin hanya mendapatkan sanksi dari dewan direksi." jelas John menenangkan pemimpin perusahaan yang hanya tau main perempuan itu.
Tanpa sepengetahuan Dygta, Bu Filma tenyata datang ke perusahaan setelah mendapat aduan dari Clara.
Filma mendekati Nadia dengan penuh amarah serta emosi yang hampir meledak dari ubun-ubunnya.
"Kau memang perempuan pembawa sial! Beraninya kau mengusik dan menganggu ketenangan keluarga ku! Bebaskan calon menantuku dari tuduhan kejimu itu!" maki Filma tanpa di saring agar lemak tak jenuhnya, tidak menghambat aliran darah ke jantung hingga mampu menyumbat kolesterol jahat di setiap pembuluh darah.
Wanita dengan polesan tebal di wajahnya ini seperti hendak menerkam Nadia dengan cakar dari kuku warna-warni miliknya. Akan tetapi, Dygta, keburu menahannya.
"Hentikan, Bu." bisik Dygta.
"Lepaskan, Ibu! Kenapa kau malah membela perempuan gila yang sudah memecat calon menantuku yang berguna, hah!" teriak Filma pada sang putra, sambil memukuli kepala pria berkali-kali dengan kipas lipat di tangannya.
Sungguh memalukan.
Bahkan, Filma seakan tak sadar tempat dimana ia berada saat ini.
Ruang rapat dewan direksi.
Tentu saja perbuatannya barusan si saksikan banyak orang-orang penting yang tergabung dalam perusahaan tersebut.
Belum lagi, layar proyektor yang langsung menyambungkan dengan Leo pemimpin perusahaan LEON CARGO.
"Habislah kita, Bu. Kau lihatlah sedang berada dimana sekarang," bisik Leo lagi seraya menahan geram.
...Bersambung...
wc umum.
pas lah pasangan SM penjahat kelamin