Genies mulai bermunculan dari dimensi lain, masing-masing mencari partner manusia mereka di seluruh dunia. Dalam pencarian mereka, genies yang beraneka ragam dengan kekuatan luar biasa mulai berpencar, setiap satu memiliki kekuatan unik. Di tengah kekacauan itu, sebuah genie dengan aura hitam pekat muncul tiba-tiba, jatuh di kamar seorang anak berkacamata yang dikenal aktif berolahraga. Pertemuan yang tak terduga ini akan mengubah hidup mereka berdua selamanya, membawa mereka ke dalam petualangan penuh misteri dan kekuatan yang tak terbayangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kitab legend
Setelah beberapa saat berbincang, Suhara tiba-tiba mengeluarkan sebuah buku tua dari balik jubahnya. Buku itu terlihat berdebu, dengan sampul yang dihiasi simbol-simbol misterius.
Suhara: “Raka, ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu. Buku ini adalah “Legenda Genie Jahat Terkuat”.”
Raka: (penasaran) “Buku ini tentang apa, Suhara?”
Suhara: “Ini adalah catatan tentang genie-genie yang dikenal karena kekuatan mereka yang mengerikan dan kejahatan yang pernah mereka lakukan. Mempelajari tentang mereka bisa memberimu wawasan berharga untuk menghadapi tantangan yang mungkin datang.”
Raka: “Tapi… bukankah itu berbahaya? Mengapa aku harus mempelajari kejahatan?”
Suhara: “Penting untuk memahami musuhmu. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, kamu dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang sulit. Buku ini juga mengandung pelajaran tentang bagaimana kebaikan dapat mengatasi kejahatan.”
Raka: (mengambil buku itu dengan hati-hati) “Apa saja yang tertulis di dalamnya?”
Suhara: “Buku ini mencakup berbagai genie jahat, seperti Zarok, genie pengendali kegelapan yang mampu menciptakan ilusi menakutkan, dan Malkor, yang memiliki kekuatan untuk mengubah bentuk dan menyusup ke dalam pikiran lawan. Mereka adalah ancaman besar bagi dunia dan para partner genie yang berjuang untuk kebaikan.”
Raka: “Wow, mereka terdengar sangat kuat. Apa yang bisa kulakukan untuk melawan mereka?”
Suhara: “Kunci untuk mengalahkan mereka adalah pengetahuan, ketekunan, dan keberanian. Selain itu, kamu juga perlu memperkuat hubunganmu dengan genie-genie lain dan membangun tim yang solid. Kekuatanmu terletak pada persahabatan dan kerjasama.”
Raka: “Aku mengerti. Jadi, aku harus belajar dari sejarah agar bisa menghadapi masa depan.”
Suhara: “Tepat sekali. Bacalah buku ini dengan seksama, pahami setiap kisah yang tertulis. Setiap pelajaran dapat membantumu tumbuh lebih kuat. Ingatlah, bahkan dalam kegelapan, selalu ada cahaya.”
Raka: “Terima kasih, Suhara. Aku akan belajar dari buku ini dan memastikan bahwa aku siap menghadapi segala tantangan!”
Suhara: “Baiklah. Dan ingat, Raka, bahwa kebaikan akan selalu menemukan jalannya. Teruslah berjuang untuk apa yang benar dan jangan pernah meremehkan kekuatan hatimu.”
Raka menatap buku tersebut dengan penuh tekad. Dia tahu bahwa meskipun belajar tentang genie jahat bisa menjadi hal yang menakutkan, pengetahuan ini akan membantunya tumbuh dan bersiap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan bimbingan Suhara, dia merasa siap untuk menjalani perjalanan ini.
Setelah Raka menyimpan buku legendaris tentang genie jahat, dia memandang Suhara dengan rasa ingin tahu yang mendalam.
Raka: “Suhara, aku penasaran. Apa perbedaan utama antara golongan genie baik dan jahat?”
Suhara: (mendengarkan dengan seksama) “Pertanyaan yang sangat baik, Raka. Perbedaan utama terletak pada niat dan tujuan mereka. Genie baik, seperti kita, berusaha untuk melindungi dan membantu makhluk lain, sementara genie jahat cenderung mengutamakan kekuasaan dan kepentingan pribadi mereka.”
Raka: “Jadi, genie baik menggunakan kekuatan mereka untuk kebaikan, sedangkan genie jahat menggunakannya untuk menghancurkan?”
Suhara: “Tepat sekali! Genie baik biasanya memiliki tujuan mulia, seperti menjaga keseimbangan alam, melindungi manusia, dan membantu mereka dalam kesulitan. Di sisi lain, genie jahat cenderung mencari kekuatan, ketakutan, dan kekacauan, sering kali dengan cara yang merugikan orang lain.”
Raka: “Apakah ada contoh yang bisa kau berikan tentang genie baik dan jahat?”
Suhara: “Tentu! Genie baik, seperti Sirok, adalah pelindung hutan. Dia menjaga flora dan fauna serta membantu para petani dalam bercocok tanam. Sebaliknya, genie jahat seperti Vorthax pernah mencoba mengendalikan sebuah desa dengan ilusi dan menakut-nakuti penduduknya agar patuh padanya.”
Raka: “Itu sangat menarik. Bagaimana dengan kekuatan mereka? Apakah berbeda juga?”
Suhara: “Secara umum, kekuatan mereka mungkin terlihat serupa, tetapi cara mereka menggunakannya sangat berbeda. Genie baik cenderung menggunakan kekuatan mereka untuk menciptakan, memperbaiki, dan menyembuhkan, sedangkan genie jahat sering menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan, menipu, dan memanipulasi.”
Raka: “Lalu, bagaimana cara kita bisa mengenali mana yang baik dan mana yang jahat?”
Suhara: “Intinya adalah melihat tindakan dan niat mereka. Genie baik akan selalu berusaha untuk membantu dan melindungi, sedangkan genie jahat akan menciptakan kerusakan dan ketakutan. Namun, ada juga yang berpura-pura baik. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan menggunakan intuisi kita.”
Raka: “Jadi, kita harus bisa membedakan dengan hati-hati dan tidak mudah percaya?”
Suhara: “Benar sekali, Raka. Setiap genie memiliki cerita dan latar belakangnya masing-masing. Belajarlah untuk memahami mereka dan jangan ragu untuk bertanya. Keterbukaan dan rasa ingin tahumu akan membantumu menemukan kebenaran.”
Raka: “Terima kasih, Suhara. Sekarang aku semakin mengerti perbedaan antara genie baik dan jahat. Aku akan lebih berhati-hati dalam perjalanan kita selanjutnya.”
Suhara: “Bagus! Dan ingat, keberanian dan kebijaksanaan adalah senjata terkuatmu. Bersama, kita akan menjaga kebaikan dan menghadapi kejahatan dengan percaya diri.”
Raka merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan pemahaman yang lebih baik tentang dunia genie. Dialog ini memberi semangat baru dan dorongan untuk terus belajar dan berkembang.