Warisan Penguasa Alam Book 2

Rombongan kapten Tang di sambut dengan suka cita oleh para pemimpin Cakar Rajawali.

Meski banyak misi telah di lakukan oleh biro tersebut, namun misi kali ini di nilai sedikit berbeda.

Ini adalah misi pertama yang bertugas mengawal seseorang bagi biro tersebut, meski masih ada kekurangan di sana sini, namun itu semua di anggap sebuah kesuksesan.

"Selamat kapten Tang, misi mu cukup berhasil," seseorang pria tua berbadan besar, mengucapkan selamat kepada kapten tim tersebut.

Pria ini berdiri di sebelah pemimpin cabang biro tersebut, pria ini adalah perwakilan dari kantor pusat biro Cakar Rajawali, yang berada di wilayah lain.

"Terimakasih tuan Lan," balas kapten Tang.

Ucapan selamat juga di sampaikan oleh para petinggi yang lain, membuat kapten Tang semakin tersanjung.

"Istirahat lah kalian, tim ini di bubarkan sampai dengan adanya tugas baru lainnya." kapten Tang membubarkan anggota Tim nya.

Pria itu lalu berjalan menuju ke sebuah ruangan yang berada di lantai atas, tapi sebelum itu menghampiri Yuang Fengying, "Aku ingin bicara dengan mu nak..'' katanya kepada remaja tersebut.

**

Rombongan Yuwen jinghe sudah mendarat kan binatang spiritual yang menjadi tunggangannya di tanah yang cukup lapang.

Mereka masih harus berjalan beberapa saat untuk bisa tiba di gerbang kelompok tersebut.

Aturan larangan terbang di dalam wilayah inti perguruan membatasi nya.

Aturan tersebut di keluarkan agar tak terjadi kekacauan dan kesakralan wilayah inti, saat banyak binatang tebang atau armada terbang berkunjung memasuki kelompok itu.

Selain itu juga ada larangan terbang bagi orang orang biasa, di dalam wilayah Mystik Merah.

Terbang di wilayah kelompok itu hanya boleh dilakukan oleh para tetua dan petinggi saja.

"Akhirnya kita sampai." Yuwen jinghe tersenyum seperti merasa lega karena berhasil menyelesaikan misi nya.

Namun tiba tiba...

KRATAAAAKK...!

Terlihat rekahan panjang di ranah lapang yang menjadi tempat nya mendarat.

Rekahan itu makin melebar dan muncullah orang orang dari kelompok Tikus Emas serta Api Kilin yang di pimpin Ji Luxuang.

Orang orang itu langsung mengurung Yuwen jinghe dan kelompok orang yang bersama nya, membuat pria tua itu langsung menampakkan wajah yang suram.

"Cari mati..!, berani melakukan penyergapan di wilayah Mystik Merah..!." Yuwen jinghe meraung marah.

Namun para penyergap tersebut tak memperdulikan itu, mereka langsung mengurung dengan niat membunuh yang sangat kental.

SangguXiang yang memiliki elemen tanah seperti kebanyakan anggota Tikus Emas, langsung menyebarkan kekuatan 'Kuasa' atas tanah itu.

Pria tersebut membuat tanah di sekitar mereka seperti melunak, lalu mulai menghisap dan mencoba menenggelamkan orang orang yang bersama Yuwen jinghe.

"Keparaat..!." pria tua itu langsung melambaikan tangan nya, udara dingin langsung menyapu dan menyebar di wilayah tersebut.

Hawa dingin itu juga memadatkan tanah yang semula akan menjadi lumpur, mengangkat sebagian orang yang sempat terperosok di dalam lumpur buatan tadi.

"Ciih.. rupanya Tikus tanah ..!," cibir Yuwen jinghe, mulai mengenal siapa yang menjadi lawannya.

"Ha..ha.. Si tua Yuwen, kita bertemu kembali..!," SangguXiang tertawa sambil memutar tangannya, itu membuat tanah seperti berputar putar dalam kuasa pria tersebut.

Kuasa atas hukum tanah pria dengan jenggot panjang itu sungguh mengerikan, tak heran dia di juluki Dewa Bumi oleh anak buahnya, meski sesungguhnya Kekuatan nya tak benar benar hebat jika di banding kan orang orang 'Golongan Seribu'.

Golongan Seribu adalah tokoh tokoh hebat yang masuk dalam daftar seribu orang terkuat di benua Dong.

Di benua itu dalam limapuluh tahun sekali di adakan pertarungan untuk masuk menjadi kelompok Golongan ini, karena jumlah nya hanya seribu orang maka mereka terkenal dengan sebutan Golongan Seribu.

Gelar ini adalah gelar individu, terlepas seseorang itu berasal dari kelompok mana, dan seberapa hebat kekuatan kelompok nya.

"Aku akan melepas mu.. Dan melupakan semuanya, jika kau mau menyerahkan dua calon murid itu." SangguXiang kembali menyeringai menunjuk ke arah dua gadis remaja yang berdiri di belakang Yuwen jinghe dan kelompok nya.

Tentu saja dua gadis itu ketakutan, melihat aura yang di lepaskan kelompok pengepung tersebut sangat kuat dan mengerikan.

Kekuatan orang orang Tikus Emas yang di bawa SangguXiang cukup tinggi.

Meski Fen Shanming juga memiliki Kuasa atas unsur elemen tanah, namun Kuasa nya masih kalah jauh dari orang orang ini.

"Ha..ha...," Yuwen jinghe tertawa mendengar ancaman SangguXiang, pria tua itu menatap tajam orang orang di depannya termasuk Ji Luxuang.

"Bukan kalian yang akan melepas ku dan melupakan semua ini, tapi kami kelompok Mystik Merah yang akan mengampuni kalian jika mau menyerahkan harta benda kalian sebagai kompensasi kekurang-ajaran ini." Yuwen jinghe terlihat sangat percaya diri karena mulai merasakan sesuatu.

Tiba tiba... aura yang sangat mengerikan menaungi tempat itu.

Saat itulah terlihat sebuah bayangan diikuti beberapa bayangan bergerak menuju tempat pertarungan tersebut dengan sangat cepat.

Semua bisa merasakan itu jika mendeteksi dengan Indra spiritual nya.

Itu adalah seseorang dari kelompok Mystik Merah yang langsung di pimpin oleh Tetua Tiga.

Di kelompok perguruan Mystik Merah di pimpin oleh beberapa petinggi yang terbagi dalam Tetua inti, tetua utama dan tetua biasa.

Tetua inti adalah tetua satu, tetua dua dan tetua tiga.

Sedangkan tetua utama terdiri dari lima orang yang membawahi bidang bidang tertentu.

Dan tetua biasa adalah para guru yang memiliki jabatan sebagai koordinator pada bagian tertentu.

Tentu saja puncak dari seluruh petinggi Mystik Merah adalah sang Patriark kelompok tersebut.

Tetua Tiga adalah seorang pria tua dengan tingkatan kultivasi di ranah Alam Jiwa Berdaulat, dengan kultivasi itu dia mampu memancarkan aura mengerikan yang mampu menyebar hingga puluhan kilometer.

(note : tingkatan kultivasi ada di bab pertama Awal Mula)

"Gawat...!," SangguXiang langsung berubah pucat wajahnya, kejadian ini di luar rencana nya.

Semula pria itu berencana menyerang dan merebut dua gadis dengan cepat, lalu kabur.

Namun tak di duga, petinggi kelompok Mystik Merah ikut campur dalam urusan tersebut.

SangguXiang sadar, dengan kekuatan nya tak mungkin melawan Tetua Tiga dari Mystik Merah itu.

Jalan satu satunya adalah kabur secepat nya.

KRATAAAAKK...

Tanah kembali merekah, memunculkan binatang tikus sebesar gajah, yang menjadi tunggangan orang orang itu.

"Oho.. Tak semudah itu meninggal kan tempat ini, setelah membuat kekacauan..!." seberkas cahaya melesat, lalu menampilkan sosok Pria tua yang tak lain adalah Tetua Tiga.

SangguXiang gemetaran, namun bagaimana pun juga dia anggota kelompok Tikus Emas, memiliki urutan lebih tinggi jika di bandingkan Mystik Merah, pria itu tak mau di tekan.

"Tikus Emas akan menghancurkan tempat ini jika kalian melukaiku..!.'' gertaknya.

Namun nampaknya Tetua Tiga tak memperdulikan itu, pria tua tersebut melambaikan tangannya, menciptakan kekuatan gelombang energi yang langsung melesat menghantam SangguXiang.

BAAAM...

"Itu untuk kekurangan ajaran mu memasuki wilayah Mystik Merah..!." seru Tetua Tiga.

Meski sudah melindungi serangan itu dengan muncul nya benteng pertahanan namun tetap saja tubuh SangguXiang terlempar, setelah benteng tanah itu buyar dan hancur.

__________

Jangan lupa dukungannya....