Hena Sanjaya. Model sekaligus aktris dengan bayaran termahal harus terjebak hubungan asmara yang tidak masuk akal dengan seorang Pria yang sebelumnya tidak ia kenal.
Kariernya mengalami masalah setelah namanya terseret skandal dengan sang mantan kekasih, Samuel Harvey.
Demi menyelamatkan kariernya Hena memilih mengikuti hubungan yang ditawarkan Pria tidak dikenalnya tersebut "Asmara settingan" terdengar konyol bagi Hena.
Entah apa keuntungan yang Pria itu dapatkan dengan hubungan ini. Mampukah Hena mengembalikan nama baiknya yang sudah memburuk dan mempertahankan kariernya yang sudah ia jalani selama 8 tahun terakhir, dengan hanya menjalin "Asmara Settingan"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asmara Settingan 29.
"Agam Raksa. Pria lemah itu ingin merebut Hena dariku."
Pria yang sedang mengemudikan mobil itu kini terlihat diselimuti rasa amarah. Ia terus mengumpat bahkan terlihat berkali-kali memukul setir.
"Shitt." umpatan beserta pukulan itu kembali terjadi. Dan berakhir setelah kendaraannya sampai di halaman parkir sebuah gedung dengan logo Harvey Entertaiment.
"Kau terlihat marah sekali."
Suara lembut itu menghentikan langkah Samuel. Ia mendengus saat menyadari siapa sosok wanita yang kini berhadapan dengannya.
"Nama mu kembali diberitakan dengan wanita jalang itu."
"Brengsek! Hena bukan wanita jalang!!" Samuel bahkan menyentak tubuh wanita berwajah mungil itu ke sisi mobil yang terparkir di sekitar mereka.
Pria yang kini begitu diselimuti rasa amarah itu terlihat tidak peduli jika wanita yang sekarang ia sudutkan adalah temannya.
"Kau ingin memukul ku, Sam?" Ia melihat tangan Samuel yang menggantung di hadapan wajahnya.
Samuel menurunkan tangan dan melepaskan wanita itu dengan kasar. "Jangan pernah menyebut Hena wanita jalang. Kau bahkan tidak mengenalnya, Al."
Wanita yang dipanggil Samuel dengan sebutan Al itu tersenyum sinis. "Apa namanya jika bukan jalang? Bahkan sekarang wanita itu menggoda Agam-ku."
Samuel tak kalah sinis mendengar kata-kata Al. "Alya. Alya. Kau sudah mulai gila," Samuel sampai menggelengkan kepalanya. "Kau masih menginginkan Agam hingga sekarang?"
"Agam hanya mencintaiku."
"Mencintaimu? Kau yakin?" Pria dengan mata grey itu kembali tersenyum sinis menatap ke pada Alya. "Pria bodoh mana yang masih mencintai wanita yang gila pewaris seperti dirimu?"
"Kau awalnya menyukaiku karena tahu identitasku sebagai pewaris salah satu Production House terkenal (Harvey Entertaiment) tapi tiba-tiba beralih mencintai sahabat sendiri," kembali pemilik mata grey itu membuka suara. "Hanya karena aku memberi tahu identitasnya sebagai pewaris tunggal sebuah perusahaan besar."
Alya terdiam, mendengar semua penuturan Samuel tentang masa lalu mereka semasa remaja.
"Agam tidak bodoh Alya. Meski kami tidak lagi dekat seperti dulu, aku sangat mengenalnya dengan baik."
"Agam mencintaku, Sam. Ia selalu menyimpan cintanya untuk ku dalam diam," pemilik wajah kecil yang manis itu kini terlihat sendu. "Sama seperti dulu."
Alya masih meyakini perasaan Agam sama seperti dulu. Masih mencintainya dalam diam karena tidak pernah berani mengungkapkan. Hal itu juga yang Alya sesali hingga saat ini. Ia terlambat menyadari perasaan Agam.
Alya, Agam dan Samuel sudah mengenal dari semasa sekolah menengah atas. Mereka berteman baik. Alya yang merupakan teman wanita satu-satunya yang bisa begitu dekat dengan Agam membuat Pria yang masa remajanya selalu tertutup itu merasa tertarik. Tidak tahu apakah cinta atau hanya karena terbiasa, Agam selalu memperlakukan dan bersikap baik pada Alya.
Tapi semua berubah semenjak Alya mengakui perasaannya pada Agam jika ia mencintai Samuel. Dan semakin pecah saat Alya mengungkapkan perasaanya langsung, bahkan jawaban Samuel membuat dunianya sekan terhenti detik itu juga.
"Aku tidak mungkin menerima cinta dari wanita yang temanku sendiri cintai."
Alya tidak mengerti maksud perkataan Samuel.
"Agam menyukaimu, Alya. Pewaris Raksa Group itu mencintaimu. Apa kau tidak menyadarinya?"
Semenjak itu semuanya berubah. Agam menutup diri bahkan mempercepat kepindahannya keluar negeri untuk meneruskan pendidikannya di sana.
"Terserahmu."
Suara Samuel kembali menarik kesadaran Alya yang sempat terlempar jauh ke masa lalu.
"Tapi aku pastikan Agam tidak akan pernah bisa merebut Hena dariku. Hena dan aku akan kembali bersama!"
Setelah mengatakan hal itu, Samuel berlalu pergi meninggalkan Alya seorang diri.
Entah mengapa penyesalan selalu disadari setelah semuanya tak lagi sama, setelah semua berubah tak lagi memperdulikan kita. Tidak peka, terlambat menyadari adanya pemberi cinta. Itulah yang dirasakan Alya, wanita itu menangis tanpa suara. Derai air mata menggambarkan betapa besar sesal yang kini begitu dirinya rasa.
*
*
*
Saat senja mulai menyapa. Wanita cantik yang sudah cukup lama memejamkan mata itu terlihat mulai melakukan pergerakan. Matanya mengerjap hingga menampakkan netra indah berwarna dark hazel.
Hena menatap langit-langit kamar yang menurutnya terasa asing. "Ini di mana?," gumamnya pelan. Netra indah itu mengedar ingin memastikan di mana keberadaannya sekarang.
"Kau sudah bangun?"
Dengan cepat Hena mencari pemilik suara. Menemukan Agam yang duduk diam di sebuah sofa, membuat napasnya tercekat. Ia mulai memikirkan kenapa Agam bisa ada di ruangan yang sama. Hena mengedarkan pandangan ke sekeliling berusaha mengamati situasi dengan baik.
"Apa ini kamarnya?" benak Hena bertanya. Wajah cantik itu terlihat cemas, ia menatap Agam dan dirinya secara bergantian, ingin memastikan jika apa yang ia khawatirkan tidak sampai terjadi.
Pakaiannya masih lengkap sama seperti terakhir kali ia meninggalkan mall saat Pria Arogan datang menjemput dan membawanya untuk pergi makan siang bersama. Tak jauh berbeda Hena juga mendapati dan menelisik penampilan Agam yang masih lengkap dengan setelan kerjanya.
"Huft," Hena bernapas lega.
Wanita cantik itu sempat memiliki kekhawatiran jika Agam, Pria Arogan yang berstatus kekasih pura-puranya itu memanfaatkan keadaan karena dirinya yang terjebak begitu jauh dalam tidurnya.
gak seru jadinya. di siksa dulu dong 😂
itu udah sangat fatal
semoga kesalahan mu di ampuni.
mati aja lalu jihanAM, semoga kau membusuk.
tpi maaf sebelumnya jgn diikut campurkn bahasa kk
*awak artinya kamu dalam bahasa indonesia kk/Pray//Pray/
minta plastik yang kamu bawa dong..
air sama sama bisa bungkus rendang 🤣🤣🤣
tergantung dari sudut mana seseorang memandangnya..
hanya Alam luas lah yang bisa mengurung nya.
Seluas Alam terhampar... Luas dan indahnya Kabupaten "Agam" di Sumatera Barat 🤣🤣🤣