Wang Lu adalah juara satu perekrutan Paviliun Longtian, mengalami kerusakan pondasi internal dan berakhir sebagai murid tak berguna.
Tak ada yang mau jadi gurunya kecuali… Wang Wu.
Cantik!
Tapi tak bisa diandalkan.
“Bagaimanapun muridku lumayan tampan, sungguh disayangkan kalau sampai jatuh ke tangan gadis lain!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙒𝙪
“Pak Tua! Tolonglah! Aku tak mau jadi muridnya!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙇𝙪
“Tak mau jadi muridnya, lalu siapa yang mau jadi gurumu?”~
Murid tak berguna, guru tak kompeten… mungkinkah hanya akan berakhir sebagai lelucon sekte?
Ikuti kisahnya hanya di: 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹𝘁𝗼𝗼𝗻/𝗠𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁𝗼𝗼𝗻
______________________________________________
CAUTION: KARYA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN PRIBADI AUTHOR. BUKAN HASIL TERJEMAHAN, APALAGI HASIL PLAGIAT. HARAP BIJAK DALAM BERKOMENTAR!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
“Kenapa harus datang ke tempat seperti ini?” tanya Yu Fengmu sambil membekap mulut dan hidungnya dengan saputangan.
“Menyelidiki kasus harus mengikuti prosedur,” jelas Wang Lu. “Setelah memeriksa TKP, tentu saja harus melihat korban.”
Wang Lu tidak nampak terganggu dengan kondisi jenazah yang hancur, seakan sudah terbiasa berurusan dengan hal itu, seperti sudah berpengalaman mengidentifikasi mayat.
Yu Fengmu sedikit kagum melihat sisi dirinya yang satu ini. Biasanya dia hanya tahu mengacau dan membuat kesal para penatua, katanya dalam hati. Tak disangka saat menangani kasus seperti ini malah jauh lebih tenang. Tampaknya bidang ini adalah passion-nya.
Wang Lu membungkuk di atas tubuh jenazah Hakim Daerah itu, memeriksa dengan teliti setiap luka, setiap gejala hingga ke ujung kuku dan bagian belakang telinga.
Ada luka cabikan memanjang seperti bekas cakaran binatang buas, tulang leher patah, lebam yang membiru…
Yu Fengmu tak tahan lagi, ia memalingkan wajahnya dan menyisi cukup jauh.
Wang Lu akhirnya membiarkan Yu Fengmu keluar dari ruangan bersama ahli forensik itu sementara ia masih ingin meneliti untuk memastikan tak ada yang terlewatkan.
Ahli forensik itu telah menjelaskan padanya tentang detail investigasi dan memberikan data tertulis mengenai kondisi korban. Berbekal catatan itu, Wang Lu mencoba mencari petunjuk yang mungkin terlewatkan oleh ahli forensik.
Tentu saja ia tidak bermaksud menyinggung atau meremehkan kinerja ahli forensik yang untungnya tidak merasa keberatan dengan tindakan Wang Lu.
Bagaimanapun orang tua itu sudah berpengalaman, sementara Wang Lu baru pertama kali mengusut kasus.
Hanya saja, jika benar ini terkait iblis langit, bukankah itu di luar yurisdiksinya?
“Menurut Anda, apakah benar iblis langit yang melakukannya?” tanya Yu Fengmu pada ahli forensik itu setelah mereka berada di luar.
“Soal ini… aku mana berani mengatakannya,” jawab ahli forensik itu sambil memaksakan senyum. “Tapi masalah ini memang sedikit misterius,” tuturnya. “Di tubuhnya benar-benar ada bekas cakaran, tapi lebih banyak jejak perbuatan manusia. Seharusnya pernah disiksa.”
Yu Fengmu menelan ludah. Tiba-tiba dia menyesal telah bertanya. Bukankah ini sama buruknya dengan melihat mayat? pikirnya.
“Tulang dan organ tubuh, semuanya hancur.” Ahli forensik itu melanjutkan. “Sangat tragis!”
Oh, ya ampun! Tolong jangan diteruskan, harap Yu Fengmu dalam hatinya.
“Ini jelas diakibatkan jatuh dari ketinggian!” Ahli forensik menambahkan.
Masih diteruskan? batin Yu Fengmu meratap.
“Adapun pertanyaanmu… apakah ini perbuatan iblis atau bukan, memang harus kalian sendiri yang memeriksanya!” imbuh ahli forensik itu.
Yu Fengmu langsung bergidik.
Wang Lu masih bertahan dalam ruangan yang baunya sungguh mengerikan. Mengecek setiap detail jejak dan menyesuaikannya dengan catatan data.
Tidak ada yang terlewat!
Semua bukti sesuai dengan catatan, dan Wang Lu kecewa karena lagi-lagi tak mendapatkan petunjuk yang berarti.
Semua prosedur hukum berujung di jalan buntu, pikirnya.
“Pembunuh ini… modusnya cukup sempurna,” ungkap Wang Lu setelah mereka kembali ke Kediaman Pemimpin Kota. “Jangan bicarakan trik kamuflase dulu,” katanya. “Kita susun dulu kronologisnya.”
“Aku sungguh tak berbakat di bidang ini,” gumam Yu Fengmu dengan sikap menyerah.
“Setiap masalah terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya,” tutur Wang Lu. “Saat kau mencoba memecahkan sebuah kasus, hal pertama yang harus kau lakukan adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan ini. Setelah semua pertanyaan ini mendapatkan jawaban, pada saat itulah kau memecahkan kasus.”
“Bicara panjang lebar ternyata hanya berputar-putar,” dengus Yu Fengmu.
Wang Lu diam saja, isi kepalanya dipenuhi dugaan-dugaan dan kemungkinan.
“Tiānmó…"~Iblis langit, gumamnya sambil tercenung. “Bisa berarti setan yang berarti pembangkang… bisa juga diartikan penyesat yang membingungkan.”
Yu Fengmu mendesah dan menggeleng. Benar-benar sudah menyerah!
“Membunuh dan membuang mayat…” Wang Lu menggumam lagi. “Bagaimana caranya?”
Hening.
“Di tubuh korban jelas ada jejak cakaran binatang buas,” gumam Wang Lu lagi.
Kenapa dibahas lagi? erang Yu Fengmu dalam hatinya.
“Ini memang tidak seperti buatan manusia, tapi mungkin kamuflase!” Wang Lu mendesah pendek. “Apa itu iblis langit? Dan kenapa premis dari semua masalah ini harus iblis langit?”
Hening lagi.
“Muncul dua kali dalam sepuluh tahun…” Wang Lu bersuara lagi, semakin pelan dan tidak jelas. “Kasus teror iblis langit sepuluh tahun lalu… kasus teror iblis langit sepuluh tahun kemudian… kita harus tahu jelas.”
“Maksudmu adalah… jika ingin memecahkan kasus teror iblis langit saat ini, kita harus tahu jelas kasus teror iblis langit sepuluh tahun lalu! Begitu, kan?” Yu Fengmu mengoreksi.
Wang Lu menudingkan telunjuknya ke arah Yu Fengmu dengan mata dan mulut membulat.
“Cih! Ternyata masih Bocah Tengik!” Yu Fengmu menggerutu.
“Yang kumaksud adalah… idiom ‘iblis langit’ ini adalah metode yang digunakan pembunuh!” Wang Lu kembali serius. “Asalkan kita memecahkan metodenya, sisanya otomatis terungkap.”
“Suǒyǐ…?”~jadi, pancing Yu Fengmu.
“Suǒyǐ, satu-satunya hal yang perlu kita lakukan sekarang hanyalah membuktikan kasus ini tidak ada hubungannya dengan iblis langit!” potong Wang Lu cepat-cepat.
Yu Fengmu akhirnya paham, meski saraf-saraf otaknya serasa dipelintir ke sana kemari.
Sebagai seorang pangeran bermartabat dari negeri yang terkenal dengan kekuatan militer terbesar, bukankah si tampan yang satu ini terlalu payah?
Pantas saja dia dikirim hingga lintas negara!
Keesokan harinya, Wang Lu memutuskan untuk memeriksa reruntuhan sekte yang dihancurkan di Lembah Yuxuan.
“Kudengar, Lembah Yuxuan selalu punya legenda iblis langit yang suka membunuh dan memakan orang,” kata Yu Fengmu. “Mereka mengatakannya seakan melihatnya dengan mata sendiri.”
“Sekarang legendanya sudah mati,” gumam Wang Lu dengan masam.
“Shénme yìsi?”~apa maksudnya? Yu Fengmu melengak.
“Lihat!” Wang Lu menunjuk lembah di bawah sana.
Lembah Yuxuan yang merana. Puing-puing pondok tenggelam di semak-semak ilalang.
Hati Wang Lu seketika mencelus.
Reruntuhan sekte yang dihancurkan itu menorehkan perasaan janggal di relung hatinya, membuatnya seakan dicekam kegetiran gaib. Sisa-sisa kehancuran itu serasa menghancurkan dirinya.
Ada apa dengan perasaan ini? pikirnya.
Yu Fengmu meliriknya dan terpicing. “Kau baik-baik saja?”
Wang Lu menggeleng cepat-cepat, kemudian melayang ke arah lembah dan mendarat di depan sebuah bangunan yang masih utuh namun telah lapuk.
Ada rasa familier sekaligus asing ketika ia mendongak menatap pintu ganda logam yang menjadi gerbang utama bangunan itu.
Bukan sekte! Ia menyadari.
Bangunan di depannya merupakan sebuah kuil, dan di sekelilingnya adalah puing-puing rumah warga biasa.
Wang Lu terhenyak dan terhuyung.
Yu Fengmu menyergap kedua bahunya dari belakang dan menopangnya. “Sebenarnya kau kenapa?” tanyanya khawatir.
“Tidak benar!” desis Wang Lu seperti memendam penyesalan yang teramat dalam. “Tidak benar!”
“Apanya yang tidak benar?” Yu Fengmu tak mengerti.
Dalam keadaan itu, tiba-tiba sekelompok pria berbadan kekar melompat keluar dari semak-semak dan mengepung mereka.
Wang Lu dan Yu Fengmu membeku di tengah kepungan sejumlah mata pedang.
“Shéi?!”~siapa?! hardik seseorang dengan suara kasar.
Wang Lu mengerling ke arah pemilik suara itu dengan terkejut. “Shì nǐ?!”~Ternyata kau?!
Jangan lupa dukungan dari kang Authornya, hingga Wang Lu "susah" sekali untuk sial...
/Determined//Determined//Determined/
😅😅😅
Ingin menggaruk demua rahasia Long Tian ( Wang Lu )...