" Jodoh itu di tangan Allah, mau seberapa keras usaha kita untuk mendapatkanya jika dia bukan jodoh kita ya dia ga bakal jadi sama kita, jadi stop buat nanya kapan Ila nikah !" Ucap Laila Maheswari seorang wanita dewasa yang kini sudah berusia 30 tahun, Laila kerap kali ditanyakan dengan pertanyaan yang sama yaitu kapan menikah, bukan tidak ingin hanya saja ia selalu kurang beruntung dalam masalah percintaan.
" Gua bakal nikah lagi kalo anak gua yang minta dan wanita itu juga harus pilihan kedua anak gua, karna gua ga mau anak gua punya ibu tiri yang kejam kaya di sinetron !" Ucap Kevindra hermawan seorang lelaki berusia 42 tahun yang sudah 7 tahun menduda karena di selingkuhin, dan kini Kevin harus merawat kedua anak nya karna memang hak asuh mereka jatuh ke tangan Kevin.
Penasaran dengan kisah mereka? yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 : panggilan untuk laila
Setelah semua makanan telah di bungkus oleh seorang waiters akhirnya mereka pun langsung meninggalkan resto tersebut.
" Nanti di lampu merah depan tolong berhenti sebentar ya mas !" ucap Laila pada Kevin begitu mereka tiba di parkiran.
" Iya !" Jawab Kevin dengan singkat dan akhirnya mereka pun masuk ke dalam mobil dan Kevin pun langsung melakukan mobil nya ke tempat yang tadi sudah di sebutkan oleh Laila.
" Tante ini gapapa kita kasih ke mereka aja makanan nya ?" Tanya Camelia dengan perasaan ragu, pasalnya makanan itu sudah lama mereka pesan.
" Gapapa, emang kenapa? kamu masih mau makan emang nya !" Jawab Laila sambil menengok sedikit ke arah belakang menatap Camelia.
" Bukan gitu Tante, ini kan makanan nya udah di pesan dari tadi itungan nya bekas ga sih !" Ujar Camelia dengan nada pelan.
" Ini bukan makanan bekas kak, karna belum di sentuh sama sekali dan tidak di acak-acak juga, kalau kamu sanggup menghabiskan ya gapapa ga usah kita kasih kan untuk mereka, tapi kalau kamu sudah ga mau ya lebih baik kita kasihi ke mereka aja dari pada di buang kan sayang jadi mubazir, sementara mereka di luaran sana susah payah mengais rezeki demi sesuap nasi !" Sahut Laila membuat Camelia terdiam.
" Jadi gimana nih, mau di kasih kan aja atau ga usah, kalau emang mau di kasih bisa kita tambah sedikit rezeki buat mereka ?" Tanya Laila pada Camelia yang kini terdiam, sementara mobil yang di kendarai oleh Kevin sebentar lagi akan tiba di lampu merah yang di katakan oleh Laila.
" Ya udah di kasihi aja ke mereka Tante, Kaka sama adek juga sudah kenyang !" ucap Camelia dengan suara pelan, dan Laila pun menganggukan kepala nya seraya tersenyum senang mendengar jawaban dari calon anak sambung nya itu.
Laila pun langsung membuka tas nya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna biru dari dalam dompet nya.
" minta tolong masukin ke dalam plastik nya kak, taruh di pinggir nya aja !" Ucap Laila sambil menyerahkan uang itu kepada Camelia dan langsung di terima oleh Camelia dengan tatapan bingung.
" Buat apa uang nya Tante ?" Tanya Alana mewakilkan apa yang ingin di tanyakan oleh Camelia.
" Sedikit rezeki dari Allah untuk mereka !" Jawab Laila sambil tersenyum tipis dan Camelia pun langsung melaksanakan apa yang Laila perintah kan yaitu menaruh uang yang tadi Laila berikan ke dalam plastik tersebut.
Sementara Kevin hanya menyimak saja apa yang di lakukan oleh Laila dan bertambah kagum saja Kevin dengan calon istri nya itu.
Akhirnya mobil yang di kendarai oleh Kevin pun sudah tiba di lampu merah yang di sebutkan oleh Laila tadi, dan Kevin pun segera menepikan mobil nya tersebut di pinggir jalan, sementara Laila bersama kedua anak nya turun dari mobil menghampiri beberapa orang yang sedang duduk dengan pakaian yang lusuh.
Entah apa yang mereka bicarakan Kevin pun tidak tau karna dirinya lebih memilih menunggu di dalam mobil saja, tapi satu yang dapat Kevin lihat yaitu rona kebahagiaan di wajah lusuh tersebut saat Laila dan kedua anak nya memberi plastik berisi makanan tersebut.
" Udah selesai ?" Tanya Kevin pada Laila saat wanita itu dan kedua anak nya sudah masuk kembali ke dalam mobil.
" Udah mas !" Jawab Laila singkat dan Kevin pun segera melajukan kembali mobil nya.
" Tadi mereka seneng banget waktu Nana kasih makanan pah !" Ucap Nana yang mulai menceritakan apa yang tadi ia lakukan.
" Oh ya ?" Tanya Kevin yang terlihat seperti tertarik dengan cerita sang anak.
" Iya mereka tadi pada bilang terima kasih ke kita karna udah di kasih makanan, eh mereka makin seneng pas tau di dalam nya ada uang nya juga !" Ucap Alana.
" Lain kali Nana mau ketemu mereka lagi boleh ga pah, misal nanti Nana ulang tahun rayain nya sama mereka aja, ga usah ke panti dulu ?" Tanya alana lagi, karna memang setiap kedua anak nya berulang tahun Kevin selalu mengajak mereka untuk merayakan nya di sebuah panti asuhan.
" Boleh kok, boleh banget malah, nanti kalo nana atau Kaka ulang tahun kita rayain bareng mereka, tapi ke panti nya juga harus tetap di laksanakan !" Jawab Kevin membuat Alana memekik kesenangan.
" Sekarang kita ke mall, tapi kali ini cuma untuk nonton aja ga untuk belanja !" Ucap Laila menginterupsi obrolan anak dan bapak itu.
" Kenapa ga boleh belanja Tante ?" Tanya Camelia dengan wajah cemberut, padahal ia sudah membayangkan akan belanja banyak tapi sekarang Laila malah melarang nya.
" Beberapa hari yang lalu kalian baru aja belanja kan ?" Tanya Laila dan di angguki oleh kedua nya.
" Jadi sekarang kita cuma nonton sama main aja, ga boleh ada yang belanja apapun !" Sambung Laila membuat kedua nya mengangguk patuh.
" Tante boleh ga kita tanya sesuatu ?" Tanya Camelia setelah di senggol lengan nya oleh sang adik.
" Mau nanya apa emang ?" Sahut Laila membuat kedua remaja itu saling lirik dan terakhir mereka melirik sang papa yang tengah fokus menyetir.
" Emm kan sebentar lagi Tante nikah sama papa, Tante mau nya kita panggil apa, mama, mami, bunda, ibu, atau umi ?" Tanya Camelia membuat Laila terkejut begitu pun dengan Kevin yang tidak menyangka jika kedua anak nya akan menanyakan hal tersebut.
" Enak nya kalian mau panggil Tante dengan sebutan apa ?" Sahut Laila yang malah balik bertanya pada kedua nya dan berusaha menutupi kegugupan nya seraya melirik ke arah Kevin.
" Ya Tante mau nya di panggil apa sama kita ?" Tanya Camelia lagi yang mana membuat Laila kebingungan.
" Kalo menurut papa kita enak nya panggil Tante ila apa ?" Kini Alana malah bertanya pada sang ayah yang membuat Kevin bingung sekaligus gugup karna saat ini Laila juga tengah menatap ke arah nya.
" Y-ya terserah kalian kalo papa mau, yang penting Kalian nyaman dan Tante ila nya juga setuju !" Jawab Kevin gugup sambil sesekali melirik ke arah Laila.
" Apa ya ?" Gumam alana sambil melirik ke arah sang Kaka memberi kode.
" Kalo Tante terserah mau di panggil apapun, yang penting Kalian nyaman, ga usah buru-buru, lebih baik di fikirin dulu aja mau panggil Tante apa !" Ucap Laila, karna dirinya pun mengerti kalau semua ini juga terlalu cepat untuk mereka, sehingga Laila tidak ingin menuntut hak atas panggil kedua remaja itu untuk dirinya.
" BUNDA !" Tiba-tiba saja Camelia dan Alana kompak berteriak menyuarakan panggilan tersebut membuat Laila dan juga Kevin terkejut setengah mati.
" Tante keberatan ga kalo kita panggil bunda ?" Tanya Camelia dengan wajah sumringah begitu pun dengan Alana.
Sementara Laila mendadak merasa tubuh nya kaku di panggil seperti itu oleh kedua calon anak sambung nya, selain itu Laila juga terharu karna tidak menyangka jika ia akan menikah dengan laki-laki yang sudah memiliki dua anak remaja yang begitu manis.
Camelia dan Alana mengernyit bingung saat Laila hanya diam saja, mereka fikir Laila tidak menyukai panggilan tersebut.
" Tante ga suka ya sama panggilan nya, kalo Tante ga suka kita bisa ganti kok !" Ucap Camelia dengan suara lirih membuat Laila langsung tersadar.
" Suka, Tante suka banget sama panggilan itu, Tante cuma terharu karna ini pertaman kalinya ada yang manggil Tante dengan sebutan bunda !" Jawab Laila dengan senyum lebar nya membuat kedua anak remaja itu menghela nafas lega karna ternyata Laila menyukai panggilan tersebut
" Berarti mulai sekarang kita udah boleh manggil bunda dong ?" Tanya Alana dengan semangat dan langsung di angguki oleh Laila membuat kedua nya memekik senang.
" Ahh Sayang bunda banyak-banyak !" Pekik kedua nya dengan gembira.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
# Happy Reading ❤️