Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09. LKCD !!
Lestari, kini sedang berjalan santai di lorong koridor sekolahnya. Dia terlihat ceria, tidak memperdulikan kejadian kemarin yang membuatnya mengamuk karena dicium teman masa kecilnya.
Bahkan, sampai sekarang dia tidak tahu kekasihnya telah dihajar habis oleh Adit yang sudah kehilangan kesabaran.
"Tari tungguin gue" Pekik Catherine berlari menghampirinya.
Tari menghentikan langkah kaki nya dan berbalik badan meraih pergelangan tangan sahabatnya dengan senyum sapa.
"Monisha kemana?" Tanya lestari dengan wajah heran, biasanya monisha selalu berangkat bersama dengan Chaterine. "Tumben sendirian?" Lanjutnya.
"Izin katanya hari ini mau ngurus perpindahan rumah" Jawab Catherine dengan melirik Maudy yang ada di belakang lestari yang lagi menatap tajam.
Alisnya menaik membuat lestari bertanya-tanya "Ada apa rine?" Katanya bingung mengerutkan kening.
Catherine menunjuk arah belakang, tari pun menoleh. Dia melihat Maudy dengan wajah seriusnya.
"Tolong besok-besok pakai baju seragam jangan seperti pergi ke diskotik ya" Kata Maudy tegas menegur.
Bukan nya di dengar, Tari malah ngelawan. "Haha, Siapa lu nyuruh gue, bokap nyokap gue aja ga ngelarang gue, jangan mentang-mentang lu anggota osis ya asu" Jawab lestari nyentrik.
"Ck, lu kalau di omongin selalu buat gue kesel ya babi" Kata Maudy mulai terpancing emosi
"Lu pikir gue takut" kata Tari maju ke depan menatap wajah Maudy serius.
Maudy membalas tatapan wajah nya dengan sinis "Lu gak tau siapa gue?"
Lestari tersenyum remeh "Hah, peduli amat gue sama lu, oh ya apa lu kurang perhatian sama cowok lu? Kasian amat" Kata tari nyeleneh sambil mengibas rambut tengil.
"Gada hubungan ya brengsek" Maudy langsung mengumpat dan menjambak rambutnya.
Lestari tidak mau kalah langsung menjambaknya lebih keras. Baku hantam versi cewek itu tak terhindarkan lagi.
Catherine memisahkan perkelahian kecil mereka karena panik "STOP!!" Katanya sambil menggenggam tangan tari menjauh.
"Monyet lu, asu"
"Muka lu kaya babi!"
Makian dan kata-kata kasar keluar dari mulut mereka berdua.
"Tari kenapa si anggota osis tadi? Sekarang malah semakin berani sama lu anjir" Desis Catherine penasaran sambil membereskan rambut lestari yang bermekaran.
"Mana gue tau, mungkin aja sejak kedatangan murid baru" Jawab lestari dengan wajah kusut dan membelokkan diri ke toilet, di ikuti Catherine dari belakang.
"Astaga tari sudah jam berapa ini" Omel Catherine sambil memperlihatkan layar ponsel nya.
"Iya tau, gue mandi kembang tujuh rupa tadi pagi, gara-gara si kunyuk itu kemarin" Tari ngedumel sambil mengoles lip cream peach di bibir nya.
"Kunyuk? Siapa anjir" Jawab Catherine terkekeh penasaran.
Pertanyaan nya tidak dijawab, lestari fokus menggoyangkan bibir untuk meratakan lip cream.
"Oh iya kemarin lu ga masuk kenapa tari?" Tanya Catherine mengaca sambil pasang softlens di samping lestari.
Tari menoleh sambil terkekeh, menabok Catherine yang sibuk dengan urusan matanya "Gue tiba-tiba sakit flu kehujanan" Kata nya sambil protes.
"Masalah keributan barusan, apa lu ga takut di panggil BK lagi? Ibu Hana kayaknya sampai bosan liat lu kunjungan ke ruang konseling" Kata Catherine datar tanpa mengalihkan pandangan.
"Ngapain takut, betina sinting itu kan suka nyari keributan ke gue" Jawab lestari gusar
Catherine menegakkan tubuhnya yang habis menungging melihat cermin, dia menoleh ke arah koridor sekolah "Itu Erza kaya nya nyariin elu deh tar" katanya samar menyipitkan kedua mata.
Tari menoleh sinis "Ngapain lagi tu anak"
Tari geram menghampiri, di ikuti Catherine bersamanya "Mau apa?" kata lestari sambil menyilangkan kedua tangan di dada.
"Tolong lupakan kejadian kemarin, plis" Kata Erza sambil menyatukan telapak tangan memohon.
"Serendah itu gue di mata lu?, tinggalin gue sekarang, kita putus!" Jawab lestari sambil menggulung baju di kedua lengan, bersiap untuk ribut kembali.
"Maju lu sini asu, berani-beraninya lu selingkuh depan gue" Kata Tari keinget kembali kejadian kemarin.
Catherine menjewer Tari, membawa nya ke kelas "Abaikan dia, kita masuk kelas dulu" katanya sambil menggandeng tangan menenangkan.
Erza mengejar, namun kemunculan Adit dari depan membuatnya semakin gusar.
Adit perlahan maju dengan santai meraih tubuh nya Erza dan mencengkram kerah seragamnya "Lu lupa soal kemarin?" Kata nya tajam menatap dingin.
Perkataan nya membuat Erza semakin gusar. langsung memukul perut tanpa segan
Dibalas Adit yang kembali memukul rahang, hingga wajahnya kembali mati rasa.
Lestari berbalik dan menekik panik, begitu juga dengan Catherine menjerit histeris.
"Adit, Erza Stop" Pekik Tari memisahkan mereka, Maudy dan Anggota Osis lain datang karena mendengar suara jeritan.
"KALIAN SEMUA KEMBALI KE KELAS!!" Kata Maudy tajam "SAYANG KAMU JUGA MASUK" Lanjutnya ke Adit manja.
"Lebay najis Hoooek" Kata Tari yang jijik membuang wajah konyol dan kembali berjalan.
Maudy mengontrol emosi, karena sedang bersama teman osis dan dilihat banyak murid yang kepo, apa lagi ada Adit disana.
Kondisi koridor sudah kondusif, jam pelajaran pun berjalan lancar seperti biasa.
Saat istirahat Adit yang tengah berjalan santai ke kantin. tiba-tiba ada bola basket yang menggelinding, dia menoleh ke salah satu teman sekelas nya yang sedang melambai tangan meminta bola.
Adit menunduk meraih bola, mendribel santai menatap ring, menukik lengan guna melambungkan bola dari tengah lapang dan itu masuk keranjang.
"WHOAAAAAA"
"ANJIR MURID BARU JAGO MAIN BASKET CUK"
"DARI SEJAUH ITU, WHAT THE HELL!"
Dicky berlari kagum mengarah ke Adit "Bro lu mau masuk basket, skill lu keren sih" Dicky memuji kebolehan nya.
"Ga minat" jawab Adit dingin, sambil menoleh tenang lestari yang hendak ke kantin.
Pandangan Adit terganggu setelah ada Erza yang menghampiri teman-teman basket nya.
Tanpa mengalihkan pandangan, dia langsung melanjutkan perjalanan nya untuk menjumpai Lestari, belum saja sampai Maudy datang untuk mengajaknya ke kantin bersama.
Adit menunduk samping mengarah ke pandangan tubuh Maudy yang mungil, dia mengangguk saja dengan dingin tanpa kata.
Di kantin yang bertaraf internasional semua murid yang sudah berada disana makan dengan penuh senang, karena menu hari ini menu spesial ayam berlumur keju.
Justru membuat Adit ingin muntah, karena dia tidak suka dengan hal-hal yang berbau keju.
Lestari menatap serius wajah Adit yang sudah kumuh. "Kenapa tar?" Sahut Catherine
"Gapapa" Jawab lestari yang tiba-tiba berdiri dari tempat duduk nya "Oh iya lu tunggu disini dulu ya" kata tari yang tengah berjalan santai melewati Adit.
Sepertinya Adit peka, seakan lestari memberi kode dia meninggalkan Maudy yang sedang memesan makanan, mengikuti tari dari belakang.
Tari ke kelas begitupun dengan Adit, tari sadar kalau di ikutin "Peka juga lu jadi cowok" Kata lestari sambil memberi tas bekal yang sudah dia siapkan dari rumah.
Karena menurut laporan semalam dari ibu kantin di grup chat sekolahnya, menu makan itu sangat di benci Adit makanya dia berinisiatif untuk membuat bekal dari rumah.
Disana. Maudy yang sudah sadar Adit telah pergi dari kantin, dia mencari bahkan sampai mengunjungi kelas nya yang sedang berduaan dengan Lestari.