Scandal

"Ini yang Anda, inginkan Tuan," ucap anak buahnya yang datang menghampiri Maxim.

Dia sudah mendapatkan semua informasi yang di butuhkan oleh bosnya.

Maxim sendiri langsung mengambil berkas tersebut lalu membukanya. Dia membaca setiap informasi yang di berikan oleh anak buahnya.

"Aku menyuruh mu untuk mencari tau dan informasi tentang bajingan itu! bukan malah masa lalu Anna yang sudah ku ketahui!" sentak Maxim setelah dia membaca informasinya.

Yang dia butuhkan saat ini adalah makan keluarga Anna dan bajingan yang telah merusak kehidupan wanitanya. Bukan malah masa lalu yang sudah dia ketahui.

"Sulit untuk mencarinya tuan. Nona Anna hanya mengetahui bahwa laki-laki itu memiliki tatto naga di bagian lehernya.

"Aku tidak mau tau! yang jelas kau harus mendapatkan informasi secepatnya!" titah Maxim tak terbantahkan.

Dia tidak menerima penjelasan apa pun lagi. Intinya dia harus mendapatkan informasi itu secepatnya.

Maxim memberikan kode pada anak buahnya untuk pergi meninggalkan ruangannya saat ini karena menurutnya semua sudah selesai di bicarakan. Tidak ada yang harus di bicarakan lagi karena bagaimana pun semuanya sudah selesai.

Akhirnya sang anak buah langsung pergi begitu saja setelah dia mendapatkan amukan dari Maxim. Kali ini, dia harus bekerja lebih giat lagi untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Sedangkan Maxim sendiri, dia masih terlihat gelisah, Karena bagaimanapun juga dia harus menemukan siapa pelaku dari masa lalunya Anna. Dia tidak akan tinggal diam hidup saya dengan dia tidak akan membiarkan laki-laki itu menghirup udara dengan tenang.

"Aku harus menemukannya. Dia harus bertanggung jawab penuh atas traumanya, Anna. Aku benar-benar tidak akan tinggal diam begitu saja!" gumam Maxim.

Dia pun bergegas pergi meninggalkan ruangan kerjanya. Kali ini dia akan pergi menjemput Anna di pusat perbelanjaan.

Sedangkan Anna sendiri, dia masih menikmati harinya bersama para pelayannya yang dia anggap sudah seperti temannya sendiri.

Tapi tiba-tiba saja saat dia sedang berbelanja bahan makanan yang ingin di masaknya nanti malam, dia bertabrakan dengan seorang laki-laki paruh baya.

"Nona, anda baik-baik saja?" tanya pelayannya saat melihat Anna yang bertabrakan dengan seseorang yang memiliki wajah seram.

Bukan hanya itu saja, bahkan sebelah matanya pun di tutupi dengan kain penutup seperti bajak laut.

"Aku baik-baik saja." jawab Anna karena dia memang baik-baik saja.

Tapi, setelah beberapa saat dia langsung mundur beberapa langkah ketika dia tidak sengaja melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat.

"Nona, anda kenapa?" tanya pelayannya ketika melihat Anna seperti ketakutan.

"Dia, dia orangnya. Dia orangnya!" teriak Anna tiba-tiba menunjuk laki-laki yang ada di depan mereka saat ini.

Sementara lelaki paruh baya tadi hanya bisa menatap diam pada wanita yang ketakutan melihatnya. Tidak salah lagi, sudah pasti wanita ini pernah mengalami sesuatu dulunya. Jika tidak mana mungkin dia ketakutan.

"Siapa kau?" tanya laki-laki paruh baya tadi yang mencoba untuk menghampiri Anna, tapi langsung di halangi oleh beberapa bodyguard-nya.

Laki-laki tadi tersenyum saat melihat penjagaan yang begitu ketat terhadap wanita di depannya saat ini.

"Mundur!" laki-laki tadi hanya diam melihatnya. Dia semakin penasaran dengan wanita ini.

Karena tidak bisa bicara lagi, akhirnya dia memilih pergi. Tapi dia penasaran dengan apa yang terjadi di sini.

"Cari tahu siapa wanita tadi. Aku ingin informasi dia selengkapnya!" titah laki-laki tadi.

Dia memberikan perintah pada anak buahnya untuk mencari tau siapa wanita yang ketakutan saat melihatnya tadi.

Yang lebih membuatnya penasaran adalah, saat wanita itu terus saja melihat ke bagian lehernya.

Itu artinya dia pernah mengalami sesuatu dan melihat Tato naga miliknya.

"Apa yang pernah kau alami hingga terlihat sangat ketakutan seperti itu?" gumamnya sambil menatap jalanan kota yang mereka lewati saat ini.

Dia berada di dalam mobilnya dan penasaran dengan semua ini. Akhirnya dia memerintahkan pada anak buahnya untuk mencari tau siapa wanita muda tadi.

Maxim yang mendapatkan kabar bahwa Anna ketakutan membuat langsung memerintahkan anak buahnya untuk menambah kecepatan mobilnya agar mereka bisa segera sampai di tempat tujuan.

Saat mobil sudah sampai di pusat perbelanjaan, Maxim langsung berlari mencari keberadaannya. Dia harus bertemu dengan Anna secepat mungkin untuk menenangkannya.

"Anna?" gumam Maxim ketika melihat wanitanya kembali ketakutan.

"Max..." panggilnya ketika melihat laki-laki itu datang.

Dia langsung menghambur ke dalam pelukannya. Anna benar-benar memeluk Maxim dengan begitu erat, sama seperti saat dia ketakutan malam itu.

"Ada apa Anna? katakan ada apa?" tanya Maxim panik.

"Dia datang lagi. Aku melihatnya lagi. Wajahnya sama, dia sama dan Tato itu juga sama. Dia melihat ku lagi, Max. Dia telah melihat ku." adunya pada Maxim menceritakan apa yang terjadi sebenarnya di sini.

Dia menceritakan pada Maxim tentang pertemuannya dengan laki-laki tadi. Mendengar hal itu membuat Maxim langsung memerintahkan pada anak buahnya untuk membawa Anna pulang dan menjaga semuanya.

"Pastikan bahwa dia tidak mendapatkan apa pun!" titah Maxim sebelum dia pergi meninggalkan Anna di sana.

Maxim sendiri langsung berlari menuju ruang cctv dan mengambil semuanya.

"Aku ingin semaunya! semua rekaman hari ini juga!" ucapnya pada mereka yang menjaga semua ruangan ini.

"Tapi, tuan-"

"Lakukan!" titah Maxim sambil menodongkan pistol*l tepat di depan kening laki-laki itu.

Dia ingin mengambil semuanya. Semua rekaman hari ini, sebelum kejadian Anna bertemu dengan orang yang ada di masa lalunya.

"Ba-baiklah, Tuan..." jawabnya yang memberikan rekaman hari ini.

Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Maxim melemparkan lembaran uang miliknya pada laki-laki itu lalu pergi dari sana.

Tepat setelah Maxim keluar, ada orang lain lagi yang masuk ke dalam ruangan itu untuk mencari tau tentang isi cctv.

"Serahkan semua rekaman cctv hari ini juga!" ancam orang tersebut saat dia masuk ke dalam ruangan tadi.

Sedangkan yang di ancam baru saja lepas dari maut, tiba-tiba saja dia kembali berhadapan dengan maut lagi.

"Ba-baru saja ada laki-laki yang mengambilnya. Dia datang dan mengambil seluruh rekaman hari ini." jelas laki-laki tersebut karena memang itu yang terjadi.

"Katakan siapa yang mengambilnya?"

"A-aku tidak mengenalnya. Dia tinggi, cukup tampan dan-ahk..." dia kaget saat tubuhnya langsung di hempaskan begitu saja hingga terjatuh di lantai.

Sungguh, di benar-benar kaget saat mendapatkan perlakuan seperti itu. Bahkan yang membuatnya lebih kaget lagi saat orang-orang itu mencari rekaman cctv hari ini.

"Katakan seperti apa dirinya?"

"A-aku tidak tau lagi. Aku hanya tau dia seperti itu. Tubuhnya tinggi dan aku tidak mengenalnya!" jawabnya dengan jujur, karena dia memang tidak mengenal siapa yang datang ke ruangan ini tadi.

"Tidak berguna!" umpat laki-laki tadi dan langsung keluar dari ruangan cctv-nya.

Bersambung