Bercita-cita menjadi seorang menantu idaman adalah harapan semua perempuan yang sudah menikah.Menganggap orangtua pasangan seprti orangtua kandung adalah hal yang sulit yang pernah dirasakan.Selalu dianggap salah dan tak berguna menjadi penyebab hancurnya sebuah kepercayaan dari diri seorang istri.Hidup jauh dari suami dan harus bertahan dengan mertua yang bermulut pedas itu adalah ujian yang sangat sulit.Mampukan Ranti bertahan dengan pernikahannya ditengah keluarga suami yang toxic?
Ikuti kisahnya dalam cerita yang akan aku tulis ini ya gais.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Setelah melalui kesepakatan yang penuh drama akhirnya jendela rumah Ranti kembali dalam keadaan baik.
Mirah membawa tukang untuk melakukan perbaikan dititik-titik yang memang benar-benar rusak karna ulah Mirah.
" Udah ya jangan memerasku lagi,sudah untung kan dibetulin!" ucap Mirah dengan kasarnya membuat Aminah menghela nafas.
" Kami tidak pernah memeras dan kami tidak pernah menuntut apapun.Semua itu terjadi karna ulah kamu sendiri,siapa yang berbuat harus bertanggungjawab." ucap Aminah membuat Mirah kembali meradang.
Mirah hampir saja mengambil batu untuk menimpuk Aminah jika saja warga lain tidak mencegahnya.
" Bu,ibu sudah gila atau bagaimana.Udah dibawa kepolisian,suruh ganti rugi tapi ini masih saja ibu berulah.Ibu bosan hidup atau bagaimana Bu?" ucap salah seorang tetangga Ranti.
Mirah yang merasa takut diarak kembali ahirnya pergi diiringi sorakan dan cibiran dari para tetangga Ranti.
...****************...
" Kamu ini bagaimana Wiji,kamu niat kerja atau gak sih kenapa selalu terlambat begini!" Sentak bos ditempat Wiji bekerja karena semenjak menjalin hubungan dengan Dila Wiji lebih sering terlambat masuk kerja.Siang dia telat sampai barang pengirimannya,Wiji bahkan sering kali mangkir dari tempat kerja dengan alasan cape dan meriang.
" Maaf bos,saya tadi malem gak bisa tidur jadi saya terlambat." ucap Wiji dengan kepala tertunduk.
" Saya sudah sering mentolerir kesalahan kamu Wiji tpi kali ini kamu benar-benar sudah membuat saya merasa lelah.Tak hanya lelah saya juga sangat dirugikan.Maaf dengan berat hati saya minta kamu angkat kaki dari tempat saya,silahkan cari tempat kerja yang bisa memberikan jam kerja sesuai dengan keinginan dan mood kamu." tanpa menunggu pembelaan Wiji ,bos Wiji itu langsung pergi meninggalkan Wiji yang kini hanya bisa berdiri mematung.
Puk
" yang sabar ji,mas tau ini berat buat kamu tapi lain kali kamu harus bisa bertanggung jawab dengan pekerjaan kamu.Disini kamu digaji untuk bekerja tepat waktu,bukan sewaktu waktu." Ucap catur yang rupanyaa membuat emosi Wiji tersulut.
Slash
Bugh
" Sseeetttt!" catur merasakan nyeri disudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan dari Wiji.
" Kamu ini apa-apan si ji!" bentak catur.
" Kamu pantas mendapatkannya mas!" Seru Wiji sambil berlalu meninggalkan catur seorang diri.
Sementara ditempat berbeda Ranti sedang merasakan kebahagiaan lantaran lamaran kerjanya diterima.
Saking bahagianya Ranti langsung menelfon Aminah untuk memberikan kabar baik itu.
" Assalamualaikum Bu,apa kabar ibu sehat?" sapa Ranti kala telfonnya sudah tersambung.
" Wa'alaikumsalam ibu sehat nak,kamu seprtinya lagi seneng banget.Dari suaranya ibu paham banget loh kalau anak ibu lagi seneng." Ucap Aminah.
" Ibu memang selalu tau aku Bu.Em,gini Ranti kan tadi abis ngelamar kerja dan Allhamdulillah Ranti diterima kerja Bu."
" Oh yaa? Syukurlah nak,ibu senang mendengarnya.Jika kamu kerja lantas bagaimana dengan Arga sayang?" Aminah merasa hawatir dengan cucu laki-lakinya.
" Arga sama budhe,lagian Widuri kan beda sitf sama Ranti jadi nanti kita gantian Bu!"
" Apa tidak sebaiknya Arga sama ibu saja nak biar kamu fokus cari uang.Kamu tidak usah sungkan,ibu hanya kasian sama kamu.Selepas kerja pasty kamu lelah dan butuh istirahat.Jika ada Arga bagaimana kamu bisa istirahat." Ucap Aminah mengutarakan kekhawatirannya.
" Apa itu tidak akan merepotkan ibu?"
Terdengar helaan nafas disebrang telfon.
" Sayang,ibu tidak pernah merasa direpotkan apa lagi hanya dengan menjaga cucu ibu."
Tes tes tes
airmata Ranti luruh seketika.
4 iklan meluncur