⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.
Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.
Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dingin Tetapi Perhatian
Pagi itu Delina harus mempresentasikan progres kerjasama di depan Thomas. Tiga bulan sudah kerjasama itu berlangsung. Setiap tiga bulan sekali akan diadakan evaluasi secara besar-besaran.
"Silahkan Ibu Delina untuk mempresentasikan laporan proyek," ucap pembawa acara di rapat saat itu.
Perempuan dengan setelan kerja didominasi warna biru itu maju ke depan. Sengaja Delina mengenakan pakaian yang warnanya hampir mirip dengan pakaian yang dikenakan Mahesa.
"Selamat pagi semua. Hari ini saya akan memaparkan kemajuan proyek kerjasama kita," sambut Delina membuka presentasinya.
Dengan penuh percaya diri Delina memaparkan satu persatu laporan proyek kerjasama. Dia tampak lebih tegas dan dewasa dibandingkan saat pertama kali proyek itu berjalan.
"Rupanya bocah kecil ini memiliki tekad yang kuat untuk belajar di perusahaan," gumam Mahesa yang menyiratkan kebanggan kepada Delina.
Mahesa mengakui banyak perubahan pada diri Delina. Selain lebih banyak pengetahuan di bidang bisnis dan kerjasama. Dia tampak dewasa menyikapi setiap permasalahan yang terjadi pada proyek kerjasama.
"Boleh juga kecakapannya dalam negosiasi dan memegang proyek kerjasama," batin Mahesa tersenyum tipis saat memperhatikan Delina yang sedang presentasi.
"Bisalah dimanfaatkan untuk proyek kerjasama selanjutnya."
Tepuk tangan para peserta rapat menandakan berakhirnya presentasi Delina. Thomas yang duduk disebelah Mahesa tersenyum. Pria beda usia sepuluh tahun dengan Mahesa itu menyodorkan tangannya.
"Selamat, Pak Mahesa. Saya suka cara istri Anda memimpin proyek kerjasama kita," ucap Thomas senang.
"Tidak salah Pak Atmajaya memilih Nona Delina untuk menjadi istri, Anda," imbuhnya yang ditanggapi Mahesa dengan senyuman lebar.
Mahesa benar-benar menyadari kepandaian Delina. Berkatnya proyek kerjasamanya berhasil dan membuahkan keuntungan yang sangat besar. Namun, tetap saja Mahesa merasa gengsi untuk berterimakasih.
"Nih kartu debit untukmu. Besok malam Pak Thomas mengundang kita ke acara makan malam. Gunakan kartu ini untuk beli gaun pesta," ucap Mahesa menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam tanpa menoleh kearah Delina.
Diambilnya kartu tersebut, kemudian dia lihat dan Delina tersenyum. Meskipun cara penyampaiannya masih tetap dingin. Delina sudah senang diajak interaksi oleh Mahesa, karena biasanya cuma dimarahi saja.
**
Saat ini Delina sedang berada di sebuah butik ternama. Perempuan yang tidak pernah belanja itu kebingungan ingin memilih pakaian yang seperti apa. Dia hanya mondar-mandir kesana-kemari melihat-lihat baju yang sekiranya pantas untuk pesta makan malam.
"Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan butik.
"Ehm ... adalah pakaian pesta simpel yang cocok untuk saya?" tanya Delina dengan polosnya.
"Saya akan mencarikan pakaian yang cocok untuk Anda, Nona. Mohon ditunggu," ucap pelayan itu lalu beranjak pergi.
Kembali Delina melihat-lihat jajaran baju mahal yang ada di butik itu. Lalu dia bergumam, "Astaga ... cuma kaos oblong harganya dua juta. Euh ... bisa untuk hidup sebulan ini."
Delina menggelengkan kepalanya melihat harga-harga pakaian disana. Disela-sela melihat-lihat pakaian, mata Delina membulat sempurna. Perempuan itu terkesiap saat melihat seorang perempuan yang sedang bergelayut manja dengan pria yang ada disampingnya.
"Itu bukannya ... ?" tanya Delina sembari menunjuk orang tersebut.
Mata Delina terus memata-matai apa yang dilakukan oleh perempuan dan pria itu. Delina bersembunyi di sela-sela rak pakaian. Berjinjit untuk mengintip dari jarak jauh. Semua itu Delina lakukan untuk memastikan bahwa dia tidak salah orang.
"Astaga ternyata bener itu ..." Delina langsung berlari saat perempuan dan pria itu beranjak dari kasir.
Delina berjalan dibelakang mereka berdua. Sesekali Delina berhenti untuk sembunyi di dekat dinding atau apa pun yang bisa menutupi tubuhnya.
"Lho mereka kok masuk ke klinik dokter kandungan?" batin Delina mulai curiga.
"Untuk apa mereka ke dokter kandungan?"
Kebetulan klinik dokter kandungan itu terletak tidak jauh dari butik. Klinik tersebut milik salah satu dokter kandungan ternama. Delina tidak bisa melanjutkan aksi mata-matanya. Kalau sampai ketahuan bisa habis dia sama perempuan itu.
"Jangan-jangan ..." gumam Delina menerka-nerka.
"Astaga aku enggak boleh berprasangka buruk."
"Tapi apa yang harus aku lakukan?"
"Apa aku harus mengatakan ini sama ..."
###
Siapa ya yang tidak sengaja bertemu dengan Delina itu? Lalu kenapa Delina sangat panik saat perempuan itu masuk ke salah satu klinik dokter kandungan? Apakah orang itu ada hubungannya sama Delina? Yuk simak terus ya.
🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu.
please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥