Di ruang tunggu rumah sakit, sesosok tubuh kecil berjalan di antara orang-orang dewasa hingga ia melihat seorang gadis cantik yang tampak lembut dan cantik dengan senyum ramah. Matanya berbinar dan ia berjalan mendekat dan memeluk Rose, sambil berbisik, "Mommy."
Rose melihat ke arah anak kecil tersebut dengan terkejut dan gadis itu memiringkan kepalanya sambil mengedipkan matanya yang besar.
"Ah maaf sayang, saya bukan Mommy kamu," kata Rose lembut.
"Kalau begitu Mommy menikahlah dengan Daddy-ku." Gadis kecil itu menjawab dengan ekspresi polos di wajahnya,dia tidak ingin melepaskan pelukan lembut yang harum itu.
Sebuah pertemuan yang luar biasa dengan gadis kecil membuat Rose terlibat dengan Arkan yang tampan dan percikan cinta yang manis terjadi.
Apakah dia benar-benar akan menjalani kehidupan sebagai istri yang bahagia dan kaya dengan seorang suami yang tampan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ossobuco alla milanese
"Suara siapa itu?" tanya Ibu Sita penasaran dengan suara anak kecil yang memanggil putrinya dengan sebutan 'Mommy'.
"Anak temanku, Bu. Dia sedang sakit dan di rawat di rumah sakit, aku sedang menemaninya karena orang tuanya sedang bekerja. Dan dia memanggilku Mommy karena wajahku mirip dengan ibunya yang sudah tiada. Aku sangat kasihan pada gadis kecil ini," jelas Rose apa adanya, hanya saja dia tidak menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada ibunya.
Mendengar penjelasan dari putrinya, ibu sita memahami dan juga merasa kasihan pada anak kecil yang di ceritakan putrinya.
"Ya sudah kalau begitu, kamu di sana saja. Ibu akan meminta kunci serep pada pemilik kontrakan," jawab ibu Sita.
"Maafkan aku, Bu," ucap Rose terdengar penuh sesal. Padahal ibunya telah datang jauh-jauh dari Jawa Tengah, tapi dirinya tak bisa menemui karena perjanjian surat kontrak sialan itu.
"Tidak apa-apa. Malah ibu senang kalau kamu berbuat kebaikan. Ibu tutup dulu teleponnya." Ibu Sita mengakhiri penggilan tersebut, tapi sebelum itu dia berpesan pada putrinya agar tidak telat makan.
"Huh!" Rose menghela nafas lega, seraya memeluk ponselnya. Beruntung ibunya sedang dalam mode kalem, jadi dia terbebas dari masalah.
"Mommy, sedang bicara dengan siapa?" tanya Mika sembari menatap Rose yang duduk bersandar di sofa sambil memejamkan mata.
Kedua mata Rose terbuka, kemudian menegakkan posisi duduknya, menatap Mika yang terbaring di atas tempat tidur. Rose mengulas senyum lalu menghampiri Mika.
"Aku ... Eh, Mommy tadi sedang bicara dengan Ibu," jawab Rose seraya mendudukkan diri di tepian tempat tidur, lalu membantu Mika bangun. Rose mulai membiasakan diri memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'Mommy' karena tidak ingin membuat gadis kecil itu bersedih hati.
"Ibu Mommy berarti Oma Mika ya?" tanya Mika sambil duduk di pangkuan Rose.
Rose meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian menganggukkan kepalanya dengan paksa sebagai jawaban atas pertanyaan Mika.
Kemarin sampai hari ini aku di klaim sebagai Mommy-nya. Dan sekarang Ibuku juga di klaim sebagai Oma-nya. Ya ampun, kenapa duniaku jadi jungkir balik karena gadis kecil ini, keluh Rose di dalam hati.
"Mommy, aku lapar," rengek Mika manja sambil menenggelamkan wajahnya ke dada Rose lalu mendusel dengan gemas.
Rose merasa geli di area dada, sekaligus tidak nyaman dengan sikap Mika yang seperti itu, ingin melarang takut kalau gadis kecil itu sedih.
"Mika mau makan apa?" tanya Rose seraya mengusap rambut pirang milik Mika dengan penuh kelembutan.
"Makan apa saja yang penting di suapi Mommy," jawab Mika sangat manja dan bahagia karena bisa merasa hangat di pelukan Mommy-nya.
"Kalau begitu Mika turun dari pangkuan Mommy terlebih dahulu, karena Mommy ingin memanggil Sus Riri agar menyiapkan makan malammu," pinta Rose akan tetapi gadis kecil itu menggeleng pelan, dan semakin erat memeluknya. Mau tidak mau akhirnya Rose menggendong Mika menuju pintu kamar tersebut.
Ceklek
Bodyguard yang berjaga di sana berserta sus Riri yang duduk di kursi tunggu langsung menoleh menatap ke araj pintu yang terbuka dari dalam.
"Nona, membutuhkan sesuatu?" tanya Sus Riri dan bodyguard berasamaan, menatap Rose sedang menggendong Mika.
"Kalian perhatian sekali padaku. Mika ingin makan, tolong siapkan," ucap Rose sambil menghela nafas karena badan Mika lumayan berat untuknya.
Sus Riri sangat terkejut mendengarnya, pasalnya Mika sangat sulit untuk maka. Tidak ingin membuang waktu, sus Riri segera menyiapkan makan malam untuk Mika, kebetulan di ruang rawat tersebut di lengkapi dengan dapur.
"Sus, bisa sekalian buatkan aku makan malam? Perutku juga lapar, he he he," ucap Rose pada sus Riri yang memasuki ruang rawat dan berjalan menuju dapur.
"Siap, Nona," jawab sus Riri seraya mengacungkan kedua jempol tangannya.
*
*
Rose menatap sajian makan malam yang ada di hadapannya. Menu makan malam yang sangat asing baginya.
"Apa ini? Dan mana sambal terasinya?" tanya Rose menatap sus Riri yang menahan tawa.
"Nona, tidak ada sambal terasi di sini, karena Tuan Muda dan Nona kecil lebih suka dengan menu makanan Italia. Dan menu makan malam ini adalah Ossobuco alla milanese, menggunakan bahan tulang belakang daging sapi muda, dimasak dengan suhu rendah dan lambat hingga lembut dalam kaldu daging," jelas sus Riri sudah mirip seperti koki handal.
Rose meringis mendengar penjelasan sus Riri, sambil membatin, "dia ini babbysitter atau koki sih?"
"Mommy, makanan ini adalah kesukaan Daddy, jadi Mommy juga harus coba," ucap Mika dengan penuh semangat.
Rose mengangguk dan mulai mencoba menu makan malamnya.
"Ora enak, malah enak sambal bawang buatanku," batin Rose ketika menu makanan itu masuk ke dalam mulutnya. Lidahnya kampungan mana mungkin doyan makanan bule seperti itu. Tapi karena perutnya sangat lapar, dia terpaksa menghabiskan makanan tersebut.
"Nona kecil mau di suapi?" tanya sus Riri.
"No, aku bisa makan sendiri!" jawab Mika dengan datar.
"Mika jawab yang sopan," tegur Rose sangat lembut pada gadis kecil itu.
"Sorry, Mommy." Mika menjawab lirih, menundukkan kepala.
"Bilang maafnya pada sus Riri, bukan ke Mommy." Rose kembali menjelaskan dengan lembut.
Mika mengangguk lalu meminta maaf kepada sus Riri.
****
Wkwkwk kita sama Rose, cuma bedanya emak otor nggak doyan makanan Korea, tapi kalau makanan Italia doyan banget😅😅