Yu Liu An, wanita muda yang tidak tahu pasti alasannya dengan jelas, masuk ke dalam dunia misi. Menjelajahi berbagai dunia novel, komik dan sebagainya.
"Penindasan yang tidak berlasan, hinaan yang tidak seharusnya di alami. Aku sang ratu antagonis, Yu Liu An, akan membalas semuanya. Aku harap kalian bisa menemaniku bermain dengan baik!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1/29
Pembalasan Ratu Yang di Asingkan
...****************...
Suasana di istana semakin kacau, para perdana menteri masih melakukan penekanan terhadap Kaisar Yan. Karena seharusnya hari ini adalah hari dimana selir Hua di hukum dengan meminum racun, tetapi hingga siang hari selir Hua dan Kaisar belum juga muncul.
"Yang Mulia Kaisar tiba!" seru kepala pengawal.
Semua perdana menteri yang mendengar itu mendongakan kepala mereka, dan dapat mereka lihat jika Kaisar Yan tengah menatap mereka.
"Para perdana menteri semua, hari ini aku akan memberitahu kepada kalian keputusanku tentang hukuman selir Hua!" ucap Kaisar Yan dengan lantang.
Para perdana menteri itu saling berbisik.
"Aku, Kaisar negara Yan akan memberi titah, menjatuhkan hukuman......"
Braak!
Belum sempat Kaisar Yan menyelesaikan ucapannya, terdengar suara pintu gerbang utama istana yang di buka secara paksa dengan keras.
Dua penjaga pintu terpental ke dalam istana, Kaisar Yan sangat terkejut melihat itu.
Setelah pintu gerbang istana terbuka, semua tetua keluarga Yu masuk ke dalam istana. Aura mereka sungguh sangat menekan, sehingga Kaisar yang berdiri cukup jauh masih bisa merasakannya.
Para tetua itu berjalan menuju para perdana menteri yang selama dua hari ini berlutut di depan istana utama untuk meminta keadilan bagi Ratu Yu.
"Salam kepada Yang Mulia Kaisar, semoga Yang Mulia selalu sejahtera!" ucap para tetua keluarga Yu dengan serempak.
Kaisar Yan tertegun dan dia melihat mereka semua, kali ini dia tidak bisa melakukan apapun. Jangankan mengubah hukuman selir Hua, saat ini untuk meminta maaf atas nama selir Hua kepada keluarga Yu pun dia tidak bisa. Itu karena tekanan dari para tetua keluarga Yu.
[Perlu di ketahui, sejak berusia kecil Kaisar Yan tidak pernah pergi ke medan perang. Jangankan ke medan perang, mengikuti acara berburu saja dia tidak pernah ikut. Posisi Kaisar yang dia dapatkan adalah hasil dukungan dari keluarga Yu dan keluarga panglima perang Choi, karena itu ketika keluarga Yu menekan Kaisar Yan, dia tidak bisa berkutik. Dia hanyalah orang lemah bercangkang Kaisar].
"Para tetua Yu, ke... kenapa kalian semua berada di istana?" ucap Kaisar Yan.
"Yang Mulia, kami mendengar jika hari ini adalah hari dimana selir Hua itu akan di hukum mati. Karena itu kami semua datang untuk melihat dia menerima hukumannya!" ucap salah seorang dari keluarga Yu.
"Me.... Melihat selir Hua di hukum?"
"Benar, kami mendengar titah Yang Mulia beberapa waktu lalu. Yang Mulia memberi titah untuk memenggal semua keluarga Hua, dan menghukum selir Hua dengan meminum racun. Yang Mulia, anda tidak mengubah hukumannya bukan?"
Kaisar Yan terdiam, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan saat ini.
"Para tetua, dan juga ayah. Yang Mulia tentu tidak akan mengubahnya. Titah itu di ucapkan dan di tulis di depan semua perdana menteri, dan jika Yang Mulia mengubahnya dengan sesuka hati, maka itu berarti Yang Mulia telah mempermalukan dirinya sendiri dan negara Yan kita ini! "ucap Ratu Yu yang sudah berada di belakang Kaisar Yan.
"Jika benar seperti itu, maka kami sangat senang. Dan kami tidak sia-sia datang kesini untuk melihat orang yang mencoba membunuh Yang Mulia Ratu mendapatkan hukumannya!" ucap kepala keluarga Yu.
Kaisar Yan tidak bisa lagi berkata, jika dia mengatakan dia akan mengubah hukuman selir Hua. Maka dia harus menerima kehancuran dirinya, tetapi jika tidak maka dia akan kehilangan selir Hua.
"Aku..... Aku tentu tidak mengubah hukumannya!" ucap Kaisar Yan.
Ratu Yu yang sudah menebaknya hanya diam, namun dalam hati dia tertawa puas.
"Kalian bisa menunggu selir Hua di tempat hukuman!" ucap Kaisar Yan lagi.
Semua keluarga Yu dan para perdana menteri yang ada disana terlihat sangat puas. Mereka pun berjalan menuju tempat dimana selir Hua akan di hukum. Sementara Kaisar Yan pergi ke tempat selir Hua di kurung.
"Nona, Kaisar pergi menemui selir Hua!" ucap Xin Xin.
"Biarkan saja, mereka akan melakukan perpisahan sementara disana. Ingin mengubah hukuman selir Hua? Tentu aku tidak mengizinkannya!"
"Tetapi bukankah nona ingin selir Hua merasakan bagaimana ketika Ratu Yu di asingkan?"
"Awalnya aku ingin seperti itu, tetapi aku berubah pikiran. Ratu Yu dan seru Hua berbeda. Jika Kaisar tidak peduli pada Ratu Yu yang tidak pernah dia sukai, tetapi tidak dengan selir Hua. Dia bisa kapan saja pergi kesana secara diam-diam, karena itu bukankah lebih baik menyatukan mereka bersama selamanya?"
Xin Xin hanya diam mendengar apa yang Liu An katakan. Karena apapun keputusan yang di ambil oleh Liu An, bagi Xin Xin mereka dapat menyelesaikan tugas dalam dunia misi kali ini yaitu "Membuat Kaisar dan Selir Tersayang bersama, dan mengubah takdir kerajaan Yan!" meskipun mereka bersama di alam yang lain.