Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siuman
Selama Rendra bersama Mami Rosa, Gadis dan Alan menunggunya di ruang tunggu.
"Sebenarnya apa yang terjadi lan, kenapa Mami tiba-tiba kritis?"
"Padahal kemarin beliau terlihat begitu bahagia" ucap Gadis sendu
"Ya, Mami begitu bahagia mendengar kita setuju untuk menikah"
"Ini salahku lan, aku kurang memperhatikan Mami selama di Jakarta. Maafin aku lan" sesal Gadis
"Jangan menyalahkan diri kamu sendiri dis. Dulu Mami juga sering drop seperti sekarang ini, namun beberapa tahun terakhir ini beliau terlihat lebih bersemangat tepatnya setelah bertemu denganmu"
"Bahkan aku baru tau belum lama ini dari cerita Mami, bahwa kamu dan Rendra begitu dekat dengan Mami. Mami juga selalu penuh semangat saat menceritakan kebersamaan nya dengan Rendra"
"Ngga heran saat dibawah alam sadarnya ia menyebut Rendra dis. Aku menyimpulkan semangatt nya beberapa tahun terakhir karena Rendra" Alan bercerita panjang lebar kepada Gadis
Gadis pun mengangguk
"Kamu yang sabar ya lan, kita berdoa sama-sama supaya Mami bisa sembuh"
Alan menggeleng samar,
"Aku berharap seperti kamu dis, tapi apapun yang terjadi aku udah berusaha ikhlas dis"
"Jangan ngomong kayak gitu lan, kita harus yakin dengan Kuasa Allah" ucap Gadis sambil menepuk bahu Alan
"Kalau Mami pergi sebelum kita menikah, kita batalin aja ya dis rencana itu. Aku ngga mau memaksakan kehendak"
"Lan... Udahhh, kita harus yakin Mami bisa sembuh" ucap Gadis sambil mengusap air mata nya
Tiba-tiba saja dokter diikuti perawat masuk ke ruang ICU.
"Ada apa dok?" tanya Alan panik
Namun karena dokter terburu-buru ia tidak sempat menanggapi pertanyaan Alan.
Tak lama Rendra keluar.
"Ada apa Ndra?" tanya Gadis tak kalah panik
"tiba-tiba jari Oma gerak Bun, jadi Rendra tekan bel yang ada disana. Dan tak lama Dokter datang" Jelas Rendra
"Alhamdulillah, semoga Mami baik-baik saja" ucap Gadis pelan
Alan pun bernafas lega mendengarnya.
"Apa disini ada yang bernama Rendra?"Dokter bertanya menatap 3 orang di depannya
"Sa-saya dok" Jawab Rendra dengan semangat
"Nyonya Rosa mencari anda, mari silahkan..." ucap Dokter tersebut
Alan mendengus pelan
"mentang-mentang sekarang punya cucu"
"Yang sabar, dilupain dikit ngga papa ya hehehe" ucap Gadis sedikit meledek Alan
Alan memutar bola matanya malas.
***
Mami Rosa sudah dipindahkan ke ruang perawatan VIP, Rendra masih tidak beranjak sedikitpun dari sisi Omanya. Ia bak asisten pribadi, sigap melayani Omanya.
Seperti mengambilkan minum dan saat ini ia tengah menyuapi Omanya.
Rendra sangat terpukul oleh penyakit yang diderita oleh sang Oma, tadi Alan sudah menceritakan semuanya. Karena itulah ia tidak mau menyia-nyiakan kebersamaan mereka saat ini.
Gadis sudah seperti obat nyamuk disana menatap mereka berdua, Alan tadi pulang sebentar untuk mengambil beberapa pakaian ganti.
"cepat kesini sekarang lan, aku sudah seperti obat nyamuk melihat tingkah nenek dan cucu ini" ketik Gadis mengirimi Alan pesan
Alan membalas pesan Gadis hanya dengan emoticon tertawa.
"Oma, Rendra cuma bisa mendoakan semoga saja Allah memberikan keajaiban untuk kesembuhan Oma. Oma yang semangat yaa, kita doa sama-sama. Kalau Allah kabulin, Rendra janji bakalan jagain Oma" ucap Rendra tulus
"Pasti nak, makasi ya cucu Oma udah sayang sama Oma" Mami Rosa meneteskan air mata
Gadis yang melihat interaksi mereka menjadi terharu dan ikut menangis, ia paham dengan perasaan Rendra. Nenek dari sang ibu sudah berpulang lama, sedangkan nenek dari sang ayah tidak begitu memperdulikannya sedari kecil. Dengan Mami Rosa ia merasa begitu di sayangi dan diinginkan sebagai cucu.
...****************...
