NovelToon NovelToon
Kekasihku Mertua Anakku

Kekasihku Mertua Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Lansia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Kinara Wirasti seorang wanita berusia 55 tahun, bertemu dengan kekasihnya di masa lalu yang bernama Anggara Tirta pria seumuran dengannya. Ternyata Anggara adalah mertua dari anaknya. Bagaimana kisah cinta mereka? Akankah bersatu di usia senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Tas

"Pah, aku melihat tas milik Mamah Kinara di ruang kerja. Sekarang jawab jujur, apa benar?" Niko masih berusaha mencari tahu.

"Bicara apa kamu! Mungkin saja tas orang lain," kata Anggara.

Niko terdiam, ia akan menyelidiki kebenaran itu sendiri. Daripada berdebat dengan papahnya yang masih saja mengelak.

Setelah Angel dan Niko pergi, Anggara menghubungi Kinara agar membuang tas yang pernah dia pakai waktu mengantarkan makanan ke kantornya. Namun, ponsel Kinara tidak bisa dihubungi.

"Sial!" umpat Anggara. Ia mengambil kunci mobilnya, hendak pergi ke rumah Kinara. Tiba-tiba langkahnya terhenti, ketika sampai di depan rumah. Anggara teringat pesan Kinara, tidak akan menghubungi atau bertemu selama beberapa hari. Ia memilih mengurungkan niatnya, dan kembali masuk ke dalam rumah.

Anggara mendudukkan diri di sofa, rasa kesepian membuatnya semakin tersiksa. Niatnya untuk mempunyai keluarga selalu saja banyak rintangan yang harus dihadapi.

***

Sementara itu, di rumah Kinara sedang berada di dalam kamar. Ia memegang ponselnya, ragu untuk menghidupkan kembali. Rasa rindu yang bergejolak dalam hatinya, hampir saja tidak tertahankan. Dalam pikirannya hanya bayangan Anggara yang menghantuinya.

Dari dulu perasaannya tidak pernah berubah, cintanya justru semakin besar. Hal yang tersulit dalam hidupnya adalah melupakan masa lalu.

Kini rasa sesal tumbuh dalam hatinya, "Kenapa aku kemarin berbicara seperti itu, seharusnya tidak perlu. Rindu ini benar-benar menyiksa."

Beberapa hari kemudian, Kinara baru membuka ponselnya. Anggara benar-benar menepati janjinya, tidak mengajak bertemu atau menerornya dengan panggilan telepon. Hanya ada satu pesan dari Anggara, membicarakan soal tas.

"Jangan-jangan Niko sudah tahu." Kinara menjadi panik dan kebingungan.

Tanpa mempedulikan apapun, ia bergegas pergi ke rumah Anggara. Sampai di sana, ia menatap keadaan rumah yang nampak sepi tak berpenghuni tetapi kelihatan bersih.

Hati Kinara berdesir, takut Anggara pergi meninggalkannya lagi. Ia memberanikan diri melangkahkan kaki, di depan pintu ia ragu hendak mengetuk.

"Mas, apa kamu ada di rumah?" Kinara mulai mengetuk pintu.

Kinara berusaha menahan air mata yang akan menetes, ia menatap langit-langit berharap pintunya segera terbuka.

"Nyonya, apa Anda yang bernama Kinara?" tanya Bik Siti yang baru saja pulang dari pasar.

"Iya, Bik. Saya Kinara. Apa Tuan Anggara ada di rumah?" tanya Kinara menatap sendu.

Bik Siti sudah diberikan pesan, kalau Kinara yang ada disuruh langsung masuk ke dalam rumah. Beliau membukakan pintu untuk Kinara, lalu pergi lagi.

"Tunggu, Bik! Kenapa saya disuruh masuk sendiri?" Kinara kebingungan.

"Tuan ada di dalam, Nyonya. Saya ada kerjaan." Bik Siti hanya menaruh belanjaannya saja.

Kinara masuk ke dalam dengan rasa takut, jantungnya berdetak kencang. Ia melihat ke sekeliling ruangan yang remang-remang karena lampu tidak dinyalakan.

"Mas!" Kinara memanggil Anggara.

Tidak ada sahutan sama sekali, membuatnya semakin takut. Kinara membalikkan badannya, ia hendak keluar dari rumah itu. Sialnya kaki Kinara tersandung kaki meja, sehingga membuatnya hampir jatuh. Untung saja Anggara datang di saat yang tepat, dan menangkap tubuh Kinara.

"Kamu gak papa kan?" tanya Anggara.

"Mas, kamu kemana saja?" balas Kinara balik bertanya.

Anggara membantu Kinara berdiri lebih dulu, lalu mengajaknya duduk di sofa ruang tengah. Tak lupa, ia menghidupkan lampu agar suasana di ruangan terang.

Bukannya menjawab pertanyaan, Anggara menatap Kinara. Tatapan begitu dalam, menyimpan banyak kerinduan yang belum tercurahkan.

"Mas, jangan menatapku seperti itu." Kinara mengibaskan tangannya di depan wajah Anggara.

"Aku merindukanmu, Nara. Tolong jangan hukum aku seperti kemarin, rasanya sangat menyiksa." Anggara mengungkapkan apa yang sedang dirasakan beberapa hari ini. Tangannya mengusap lembut wajah Kinara, ia memperlakukan wanita itu seperti saat masih muda dulu.

"Maafkan aku, Mas. Aku juga merasakan." Kinara memeluk Anggara.

Mereka berdua terhanyut dalam kehangatan yang begitu dirindukan, banyak sekali rintangan dan halangan untuk selalu bersama.

"Mas, angkat dulu teleponnya," ujar Kinara ketika mendengar dering ponsel Anggara.

"Biarkan saja, Nara. Aku ingin memelukmu." Anggara mengabaikan panggilan telepon itu.

Tak lama kemudian, ada seorang kepercayaan Anggara yang masuk ke dalam rumah.

"Tuan, ada kabar buruk dari Oma." Orang itu berbicara sambil menundukkan kepalanya, sebagai bentuk rasa hormat.

"Katakan!" seru Anggara.

Anggara bangkit dari duduknya, ketika mendengar kabar Oma Salma kemarin pingsan di perkebunan. Ia memerintahkan orang itu, untuk menjemput ibunya agar tinggal di rumah ini.

"Sayang, maafkan aku. Banyak sekali yang menganggu. Ibuku tidak mau tinggal bersamaku sebelum aku menikah, sekarang tubuhnya sudah mulai lemah." Wajah Anggara berubah nampak khawatir.

"Aku tahu, Mas. Hubungan kita dari dulu tidak mudah, aku berjanji akan mendukungmu." Kinara tersenyum manis.

Anggara baru teringat soal tas yang digunakan Kinara, ia menceritakan tentang Niko yang mulai curiga. Ia juga meminta agar Kinara membuang tas miliknya. Namun, Kinara menolak karena tas itu menyimpan banyak kenangan.

"Mas, ini hadiah dari temanku." Jelas Kinara.

"Kalau kamu menggunakan tas itu terus, Niko akan semakin curiga, Sayang." Anggara berusaha membujuk. Ia juga mau mencarikan tas yang hampir mirip dengan milik Kinara.

Tanpa menunggu persetujuan Kinara, ia memanggil asisten pribadinya agar membelikan tas yang mirip dengan milik Kinara.

"Mas, tidak perlu beli lagi. Kita simpan saja tas ini." Kinara tidak ingin merepotkan Anggara.

"Kamu diam saja, Nara. Biar jadi urusanku!" Anggara berkata dengan tegas.

Kurang dari tiga puluh menit, tas yang mirip dengan milik Kinara sudah terbeli. Sehingga Niko tidak menuduh lagi, karena sudah tidak mempunyai bukti.

Kinara dan Anggara kini bisa bernapas lega, salah. satu masalah mereka sudah teratasi dengan sempurna.

"Sayang, semoga Niko tidak membicarakan soal tas pada Angel," kata Anggara tersenyum lega.

"Iya, Mas. Tapi, mereka pernah berdebat soal pernikahan. Angel tidak setuju kalau aku menikah, sedangkan Niko mengizinkan kamu menikah," ujar Kinara.

Anggara menenangkan Kinara, ia akan menggunakan caranya sendiri untuk merayu Angel agar menyetujui hubungannya dengan Kinara.

"Caranya gimana, Mas? Angel keras kepala lho," ucap Kinara, sudah hafal sifat putrinya.

"Aku akan membelikan Angel mobil impiannya. Biar dia juga bisa merasakan bahagia, bisa memiliki mobil," jelas Anggara.

"Tidak bisa, Mas! Gak boleh main sogokan." Kinara mendengus kesal.

"Sayang, Angel mempunyai hati yang lembut. Dia tidak akan setega itu, soal mobil aku sudah berjanji akan membelikan." Anggara tidak keberatan menuruti keinginan menantunya.

Kinara justru semakin sedih, ia tidak bisa mencukupi kebutuhan Angel sesuai keinginan putrinya.

"Nara, sudahlah! Jangan memikirkan soal mobil sebagai sogokan. Aku hanya ingin memberikan hadiah saja." Anggara mengusap pucuk kepala Kinara.

"Tindakanmu bisa membuat keluargaku semakin dihina banyak orang, Mas. Tolong jangan memberi barang mewah untuk Angel," pinta Kinara.

1
Andariya 💖
angel ini ternyata matre
pєkαᴰᴼᴺᴳ: menyimpang dari mamanya 🤭
total 1 replies
Pelita Abadi
Tua-tua keladi.
Makin tua, makin jadi🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Terima kasih kk🥰
Lupa diri mereka 😭🤧😂
total 1 replies
Andariya 💖
wah..ternyata angel ini keras kepala banget
Andariya 💖
so sweet banget sih, amggara
setuju kalian menikah saja
jamgan hiraukan angel
Andariya 💖
setuju pak, ceritakan semuanya pada niko
Andariya 💖
angel..kamu ini emang anak yg gak tahu balas budi..dasar egois
Andariya 💖
wah..kasihan kinara
semoga segera dapat donor darah yg cocok dan bisa selamat
Andariya 💖
kenapa harus marah mom kinara...ini angel egois banget sih🤪🤗
Andariya 💖
ada apa dgn masakan kinara
pєkαᴰᴼᴺᴳ: gak enak 😅
total 1 replies
Andariya 💖
akhirnya mereka bertemu kmbali
Andariya 💖
anggara, jangan menyerah dong
ayo semangat kejar kinara🥰
Andariya 💖
ini miranda, hanya harta saja yg ada d pikirannya...dasar matre😂😂😂😂
Andariya 💖
wah...ternyata niko ini cemburu berat padahal angel keluar dgn papa nya ..tp suka dgn biko yg bersikap tegas..krn angel tdk ijin duku kod niko
pєkαᴰᴼᴺᴳ: dibakar dia kk
total 1 replies
Nini 🐻
mampir dulu ah 🤭🤣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
ayo jangan insecure Nara, dulu sudah pernah mengalah karena keadaan, sekarang perjuangkan cintamu♥️🤭
pєkαᴰᴼᴺᴳ: 🤧🤧🤧Nara kalah sama anak sekarang 🤣
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
tikus gede🤣🤣🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: kucing aja tadinya
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
waduh
🔵𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆𝕬𝘆𝗲𝘀𝗵𝗮𒈒⃟ʟʙᴄ
ciee cieeee ada yg malu malu meong rupanya/Facepalm/
pєkαᴰᴼᴺᴳ: geli aku
total 1 replies
Andariya 💖
oh..ternyata resepsionisnya memang galak...wkkkkk
Andariya 💖
wah..setuju saya dgn anggara
semoga kamu dapat restu anggara.. semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!