NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan
Popularitas:565.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Semua bermula dari CINTA TERLARANG.!!!

Diselimuti ego, obsesi dan dendam, mereka tidak sadar jika semua perasaan itu yang telah menciptakan kehancuran dalam kehidupan mereka.

Kebahagiaan terenggut, mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah di sekitar mereka. Banyak hati yang terluka, bahkan mereka yang melukai hatinya sendiri.

Seandainya saja bisa mengesampingkan ego, membuang obsesi dan menghapus dendam, mungkin kehancuran ini tidak akan mereka alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Zio, Zia,, kado untuk nenek jangan sampai lupa." Seru Liana di depan pintu kamar anak-anaknya.

"Iya Mamah,," Dia keluar lebih dulu sambil memeluk kado pilihannya sendiri untuk diberikan pada Neneknya. Tak berselang lama, Zio juga keluar dari kamar dan menenteng paper bag.

"Ayo berangkat, Papa sudah menunggu di mobil." Liana merangkul kedua anaknya keluar rumah.

"Taksinya sudah datang sayang, hati-hati di jalan ya." Ucap Alan melalui sambungan telfonnya. Pria itu terkejut ketika kaca mobilnya di gedor-gedor oleh Zia. Dia buru-buru mematikan ponselnya dan menyimpannya di bawah kursi kemudi.

Alan lantas menekan tombol untuk membuka kunci pintu mobilnya. Anak-anak segera masuk di jok belakang.

"Papa kenapa dikunci pintunya,," Seloroh Zia. Cuma Zia yang sadar kalau pintu mobilnya terkunci, sebab Mama dan kakaknya masih ada di belakangnya saat Zia mencoba membuka pintu mobil.

"Maaf sayang, Papa nggak sadar kunci pintu." Jawab Alan sekenanya. Padahal dia sengaja mengunci pintu karna harus menghubungi Sinta. Dia memesankan taksi untuk Sinta tanpa diminta. Sebab ingin memastikan Sinta sampai di rumah Mama Heni dengan aman dan selamat.

"Ayo jalan sayang,,," Ujar Liana. Dia memangku cake yang tadi di bawa duluan oleh Alan dan diletakkan di kursi samping kemudi.

Alan hanya berdehem dan segera melajukan mobilnya.

...******...

Alan memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah di arahkan oleh Galang. Mobilnya sengaja tidak diparkir di depan rumah agar Mama Heni tidak menyadari keberadaan anak, menantu dan cucunya.

Sinta sampai di sana tak lama setelah Alan kembali dari memarkirkan mobil. Keduanya bertemu di teras rumah. Sementara itu, anak-anak dan Liana sudah bersembunyi di dalam rumah. Menunggu Mama Heni yang sedang di ajak berkeliling oleh Galang dengan Alan membeli makan siang.

"Mba Liana sama anak-anak mana Mas.?" Tanya Sinta, sebab dia hanya melihat Alan.

"Sudah di dalam. Ayo masuk, sendalnya jangan lupa di bawa juga." Ajak Alan. Sinta mengangguk dan melepaskan sendalnya. Alan reflek menunduk untuk membawakan sendalnya milik Sinta, namun kalah cepat dengan Sinta.

"Sebaiknya kita jaga jarak selama disini, Sinta takut Mas Alan reflek perhatian ke Sinta kaya tadi." Tegur Sinta pelan.

Ini yang Sinta khawatir jika harus kumpul bersama keluarga dan ada Alan di sana. Selama ini Alan sudah terbiasa perhatian dan memperlakukannya layaknya pasangan jika sedang berdua, Sinta khawatir Alan melakukannya tanpa sadar di depan orang-orang.

"Mas nggak sadar, maaf ya." Lirih Alan.

Sinta mengangguk kecil dan duluan masuk ke dalam rumah. Alan mengekorinya dengan jarak beberapa langkah.

"Tante, Papa,, cepetan sembunyi di sini." Kedua di sambut oleh Zio. Kepala bocah itu menyembul dibalik pintu kamar.

Sinta dan Alan bergegas masuk ke kamar itu. Keduanya tampak bingung karna hanya ada Zio di dalam.

"Kak, Mama sama Adek dimana.?" Tanya Alan.

Zio menyengir kuda. "Dikamar depan Pah." Jawabnya.

Sinta kelihatan panik. Liana bisa kesal kalau Alan bersembunyi disini bersamanya.

"Terus kita ngapain disini.? Ayo ke kamar depan saja, kuenya kan di pengang Mama." Ujar Sinta pada Zio.

Zio dengan santainya terkekeh dan langsung lari ke kamar depan.

"Anak itu benar-benar," Keluh Alan seraya keluar dari kamar itu juga, namun baru dua langkah, dia mendengar suara Galang di luar. Seketika Alan reflek berbaik badan dan mendorong Sinta yang tadi ada di belakangnya. Alhasil keduanya bertubrukan. Satu tangan Alan menahan pinggang Sinta, satu lagi mendorong pintu dan menutupnya. Untung saja Sinta bisa menahan diri untuk tidak berteriak.

"Di luar sudah ada Mama dan Galang, kalau kita pindah ke kamar depan, bisa gagal surprisenya." Bisik Alan.

Sinta jadi makin panik saja. Pasalnya dia hanya berdua dengan Alan di kamar itu.

"Terus kita gimana Mas.?" Tanyanya tanpa bisa menyembunyikan kekhawatiran.

"Kamu maunya gimana.? Waktunya terbatas, paling cuma bisa kissing." Jawab Alan santai.

Mata Sinta melotot tajam dan memukul pelan lengan Alan. "Aku serius.!" Gerutunya.

Alan terkekeh kecil. "Mas juga nggak bercanda. Kita belum kissing sejak 6 hari yang lalu." Alan mencondongkan badannya, membuat Sinta reflek mundur sampai mentok di pintu.

"Mas jangan cari masalah.!" Tegur Sinta pelan. Dia mendorong dada Alan agar menyingkir. Tapi tidak semudah itu bisa mencegah keinginan Alan.

"Nggak ada yang liat sayang, lagipula hanya kissing. Sebentar aja, please." Desak Alan dengan wajah memelas. Kalau Alan sudah begini, Sinta bisa apa selain patuh.

Pagutan bibir keduanya tidak bisa dihindari. Alan menciumnya dengan lembut, meluapkan rindu yang tertahan selama 6 hari. Sinta mengikuti alur hingga menikmatinya.

...******...

"Zio kamu nggak boleh jahil begitu sama Papa dan Tante." Tegur Liana setelah mendengar penuturan Zio.

"Ssttt,, Nenek sama Om sudah masuk Mah." Kata Zia yang sempat mengintip keluar dari jendela kamar.

Liana akhirnya berhenti menegur Zio dan bersiap menyalakan lilin di bantu oleh Zio.

Sementara itu, Galang sengaja menahan Mama Heni di ruang tamu. Setelah itu dia mengirim pesan di grup keluarga sebagai kode.

Sinta, Liana dan Alan yang merasakan ponselnya bergetar, segera keluar dari persembunyiannya.

"Happy birthday nenek,,,!!" Seru Zia dan Zio. Keduanya muncul dari balik punggung Liana dan menghambur ke pelukan Mama Heni.

Alan dan Sinta yang keluar dari kamar sebelah, seketika menarik perhatian Galang. Pria itu sampai bertanya-tanya dalam hati. Apalagi raut wajahnya keduanya seperti menahan sesuatu.

Suasana menjadi heboh dan hari sampai Alan dan Sinta tidak menyadari tatapan curiga itu. Keduanya langsung bergabung dengan semua orang dan mengucapkan selamat pada Mama Heni.

Tangis wanita patuh aya itu pecah. Sebuah tangis bahagia karna masih diberi umur panjang dan kesehatan. Yang paling penting, semua anak-anak dan cucu-cucunya hidup rukun dan bahagia.

Mama Heni diminta berdoa sebelum meniup lilin. Dia hanya memanjatkan doa untuk kebahagiaan keluarganya.

"Terimakasih cucu nenek yang cantik dan ganteng." Ucap Mama Heni sambil menerima kado dari kedua cucunya.

Sinta, Galang dan Alan juga menyodorkan hadiah mereka. Terakhir, Liana mengeluarkan dua kotak persegi panjang berukuran kecil.

"Aku punya kado untuk Mama dan Alan." Ucapnya dengan mata berbinar.

Liana kemudian memberikan masing-masing kotak persegi itu pada Alan dan Mama Heni. Kening Alan dipenuhi kerutan alus saat menerima kotak itu.

"Kalian buka bareng ya, tunggu hitungan ke tiga." Ujar Liana memberi instruksi.

"Satu,, dua,, tiga,,,"

Meski bingung, Alan ikut membuka kotak di tangannya seperti yang dilakukan Mama mertuanya.

Raut wajah kedua berubah ketika kotak itu berhasil di buka. Mata Mama Heni berkaca-kaca. Semburat bahagia terukir diwajahnya yang tak lagi muda.

Ekspresi itu berbanding terbalik dengan Alan. Bukannya senang, sorot mata Alan justru dipenuhi kekesalan.

"Kamu hamil Nak.?" Ucap Mama Heni.

Liana dengan wajah bahagia mengangguk cepat.

"Mama hamil.? Zia mau punya adik.?" Seloroh Zia.

"Iya sayang,," Sahut Liana.

"Yeay,, Zia punya adik." Serunya senang.

Liana melirik Alan yang tidak bereaksi. Dia segera menghambur ke pelukan Alan. "Kamu pasti senang kan sayang.? setelah ini kita pergi ke dokter ya, kita lihat sudah berapa minggu usianya." Lirih Liana di telinga Alan. Buliran bening menetes dari sudut matanya. Itu adalah air mata bahagia.

Sementara itu, Sinta hanya bisa ikut tersenyum dan menunjukkan kebahagiaannya meski dalam hatinya diselimuti perasaan aneh.

1
Bunda Abil
lah si Galang tiba" udah nikah aja 🤔 kapan atuh kak kok gk undnag" 🤭 apa karena menikah karena terpaksa
Ruwi Yah
sesuai judulnya semua kisah cinta tokohnya diawali dari cinta terlarang akankah kisah galang juga sama
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 💪🏻😘🙏🏻
Zainab Ddi
lagian Galang nikah sama anak muda mah harus sabar apalagi masih kuliah duh byk banget cobaan nya siapa Clara sebenarnya kok author ngak cerita ya🤔🤔🤔istri galang
Alik ArienDut
nah loh kenapa Galang udah nikah aja
Dian Rahmawati
wah Clara kyknya ga menghargai keluarga Galang
Ais
Wah mas galang ngak ksh"kbr tau"udah nikah aja sm daun muda anak kuliahan lg kok bs seh trus knp istrinya galang kok enggan banget dtng kermh mama heni ada apa galang apa yg kamu sembunyikan sekalipun istri adalah ratu dlm rumah tangga kamu ttp aja sbg suami kamu hrs bs mengarahkan istri kamu untuk bs sayang sm ibu kamu galang karena kamu anak laki"satu"nya dlm keluarga tanggungjwb kamu bkn hny pd istri saja tp pd orangtua kamu juga bila msh hidup
erma wahyuningsih
bagus
Eka Bundanedinar
knpa menantu nya mama heni sllu ada aja masalah
mngkin clara orang kaya jd cuma mnfaatin galang kisah galang dimulai
alan beranak lg
Lela
da apa dengan rumh tangga galang,,,mungkinkah sebenrnya tidak baik2 sajah
fitri
aduh Thor gimana si lanjutan nya LG seru seru nya juga🥰 aku tunggu ia Thor semangat terus 👍
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Sugiharti Rusli
semoga nanti setelah dari resort masalah kesalahpahaman antara Steven dan Rania bisa mendapatkan solusi terbaik yah
Dien Elvina
Steven harus peka ..dlm hubungan rmh tangga harus cair ..sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman..harus ngertiin mungkin Rania ingin tinggal di rmh sendiri..
Eka Kaban
ini pelajaran buat kita perempuan lelaki gak pernah rugi memang udah ada Lebel an*ing tapi kita perempuan Lebel pelakor merajut kemana mana
Aprisya
solusi terbaik yaitu ya pindah rumah,, walaupun steven anak satu2nya,,apalagi dirumah masih ada saudara pada kumpul,,,
Ruwi Yah
semoga ada solusinya biar masalahnya segera teratasi dan rumah tangga rania steven baik2 saja
Ummi Yatusholiha
semoga permasalahan kalian bisa diselesaikan dgn baik ya
Uthie
Nexxxttt 💞
Ais
Yg namanya hubungan pasangan itu hrs ada yg bs menjadi air dikala salah satu pasangannya tengah menjadi api artinya masalah dlm hubungan pasangan suami istri ngak akan ada titik temunya klo keduanya msh mempertahankn ego dan kemarahan posisi steven mmg sngt sulit tp bkn berarti ngak ada penyelesaiannya mungkin steven bs mulai bertanya dgn para pekerja dirmh bagaimana sikap smua orang rumah pd rania cr pelayan rmh yg bnr"bs jujur dan ngak kuatir mengungkapkan smua fakta yg ada kemudian pasang cctv yg kira"tidak diketahui smua anggota keluarga agar steven bs smakin meyakinkan hatinya dan bs mengambil sikap tidak tidak berat sebelah pd salah satunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!