Terbangun dari koma, status Alisha telah berubah menjadi istri Rafael. Saat dia masih terbaring tidak sadarkan diri, ayahnya telah menikahkan Alisha dengan Rafael, laki-laki yang menabraknya hingga koma dan mengalami kelumpuhan.
Alisha tidak bisa menerima pernikahan itu, terlebih sikap Rafael sangatlah jauh dari kata suami idaman. Alisha terus memaksa Rafael untuk menceraikannya. Namun, Rafael dengan tegas menolaknya.
Mampukah Alisha bertahan? Atau Rafael menyerah dan menceraikan Alisha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ceraikan Aku ~ Bab 31
Alisha sedang serius berlatih untuk jalan. Dokter yang merawatnya sampai terkagum-kagum dengan semangat yang Alisha tunjukkan.
"Kamu semangat sekali loh Alisha, saya yakin tidak sampai enam bulan kamu sudah bisa lari. Padahal saya memprediksi kamu sembuh enam bulan lebih," ucap dokter saat Alisha selesai terapi.
"Saya memang bertekad untuk bisa jalan secepatnya, Dok."
Karena saya ingin secepatnya kabur dari suami saya.
"Bagus sekali semangat kamu. Tuan Rafael pasti akan sangat bahagia mendengarnya."
"Jangan katakan apa pun sama dia, Dok. Kalau dia tanya, bilang saja seperti prediksi awal. Saya mau kasih kejutan sama dia," cegah Alisha yang tidak ingin rencananya berantakan jika Rafael tahu dia akan segera bisa jalan normal.
"Oh, manis sekali. Tuan Rafael pasti sangat bahagia saat melihatmu berjalan normal. Semoga setelah sehat nanti, kalian segera dikaruniai momongan. Karena dengan adanya anak, ikatan suami istri akan lebih erat. Tuan Rafael pasti akan lebih menyayangimu," kata sang dokter sebelum menuliskan resep untuk Alisha.
Alisha diam merenungkan kata-kata sang dokter. Benar juga, jika dia memiliki anak dengan Rafael, dia tidak akan bisa lepas dari Rafael selamanya.
Setelah Kak Alfaro pergi, aku akan mengusir Rafael dari kamarku. Tadi pagi saja dia sudah membuatku terkena serangan jantung. Tapi, otot perutnya memang keren sekali sih. Ah tidak. Aku akan fokus untuk sembuh dan menceraikannya. Aku tidak mau terbelenggu dalam sangkar emasnya.
Alisha bersiap makan siang. Dia menemui temannya yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit tempat Alisha terapi. Kebetulan, dia bekerja sebagai perawat di ruang anak yang tidak jauh dari ruangan terapi.
"Naya," teriak Alisha saat melihat temannya keluar dari ruangan kerjanya.
"Hei, Alisha." Wanita berpakaian serba putih itu menghampiri Alisha yang juga ditemani perawat Hana dan Irma.
"Kita jadi makan siang bareng, 'kan? Mau makan di mana?" tanya Alisha sambil menggenggam tangan temannya yang bernama Naya itu.
"Makan di depan rumah sakit aja. Ada yang jual bakso iga. Enak banget," jawab Naya. Dia memperhatikan kedua perawat yang menjaga Alisha lalu berkata lagi, "Tenang aja, tempatnya bersih kok. Beberapa dokter juga sering makan di sana."
"Oke deh. Maaf ya, Nay, asisten suamiku sedikit rempong. Mereka memang harus kasih laporan apa yang aku makan sama dia, jadi kamu harap maklum aja ya." Alisha mengusap tangan Naya, merasa tidak enak karena temannya sampai berpikiran seperti itu.
"Iya, nggak apa-apa. Wajar kok, kamu 'kan suaminya bos besar," balas Naya.
Alisha hanya tersenyum kecut. Mereka lalu menuju rumah makan yang menjual bakso iga seperti yang dikatakan Naya.
***
***
Rafael dan Felix baru saja pulang dari kantor. Karena Alfaro masih tinggal bersama mereka, Rafael pun masuk ke kamar Alisha di lantai satu.
Dia melihat istrinya duduk di kursi roda sambil memberi makan ikan-ikan hias yang dipelihara di kolam depan jendela kamarnya yang terbuka. Gadis itu tidak mau keluar menyambut suaminya seperti biasa.
"Kenapa kamu diam saja? Apa ada masalah?" tanya Rafael sambil melepaskan jas dan kemejanya.
"Memangnya aku harus bicara apa? Meminta cerai pun tidak kamu anggap. Ya sudah, aku diam saja," jawab Alisha tanpa menoleh pada suaminya.
Kenapa dia selalu bersikap dingin padaku, padahal saat bersama perawatnya atau orang lain, dia bisa tertawa? Apa dia benar-benar membenciku?
selebihnya mah jelmaan 😈
sadar diri saat sekarat doang
yakin lah pasti dimaafin kok
kan cuma kata maaf doang ya kan.
ogah banget bersimpati sama manusia laknat kayak gitu.
untung alisha tidak memiliki jiwa 😈 dan pendendam seperti saya.