NovelToon NovelToon
Dendam Sang Pengasuh

Dendam Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Na_Les

"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"

~Anindita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSP ~ Bab 12

Hotel.

Sampailah Maudy dan Hendrik di hotel tempat Hendrik dan Papa Herman menginap selama di Filipina. Hanya saja Papa Herman dan Hendrik tidak satu kamar.

"Kamu sama Papa gak satu kamar?" tanya Maudy setelah mereka sampai di dalam kamar.

"Ya gak mungkin dong Sayang, aku sama Papa satu kamar, apalagi kamu mau dateng, masa kita bertiga tidur satu kamar." jawab Hendrik.

"Tapi kamu gak pernah selundupin perempuan ke kamar ini kan Mas?" tanya Maudy.

Tidak salah Maudy bertanya seperti itu karena dia tau masa lalu suaminya.

"Gak Sayang. Kamu kenapa sih gak percayaan banget sama aku. Kan udah aku bilang, aku udah gak di fase itu. Sekarang fase hidup aku itu cuma tentang kamu dan Hanna." jawab Hendrik.

Kemudian Hendrik berjalan mendekati Maudy lalu melingkarkan lengannya ke pinggang Maudy.

"Sayang, aku kangen banget sama kamu." ucap Hendrik dengan suara yang berat.

Maudy tau apa yang sedang diinginkan suaminya itu.

"Iiih... minggir Mas! Aku mau mandi dulu." tolak Maudy sambil melepaskan tangan Hendrik dari pinggangnya.

"Gak usah mandi lah Sayang, gak bau kok kamu." rayu Hendrik.

"Bukan masalah bau atau gak nya Mas. Tapi aku gerah. Habis dari Bandung nganter Sus barunya Hanna aku langsung ke bandara, aku gak ada mandi, jadi aku mau mandi dulu sekarang biar segar." jawab Maudy.

"Nanti aja lah Sayang, kan mau keringatan juga." balas Hendrik.

"Gak! Pokoknya aku mau mandi." tegas Maudy.

"Sekalian aku mau pake jampi-jampi yang bisa bikin kamu puas." bisik Maudy menggoda lalu pergi meninggalkan Hendrik menuju kamar mandi.

Hendrik yang ditinggal pergi Maudy ke kamar mandi hanya senyum-senyum sendiri mendengar bisikan Maudy.

"Lihat aja Mau, aku buat kamu terkang.kang-kang.kang malam ini. Apalagi tadi udah ganti oli basi, udah pasti bakalan lama durasinya." cicit Hendrik.

Kamar mandi.

Niat hati ingin membersihkan tubuh dan si mimaw agar enak diajak adu mekanik, Maudy malah mendapatkan hal yang tidak menyenangkan.

"Yah... kok malah dateng bulan sih? Kan biasanya minggu-minggu depan baru dateng bulan. Kenapa harus sekarang sih?!" gerutu Maudy saat melihat noda darah di pakaian dalamnya. Karena sebenarnya dia juga sudah tidak tahan ingin di sekop oleh suaminya.

"Aaargh... nyebelin!" lanjut Maudy kesal.

Walaupun kesal karena tidak jadi adu mekanik, Maudy tetap melanjutkan mandi.

Sepuluh menit kemudian.

Maudy keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe hotel.

Melihat istrinya keluar dari kamar mandi, Hendrik yang sudah tidak sabaran langsung mendekati Maudy lalu menggendong Maudy ala-ala bridal style.

"Iiiih Mas turunin! Turunin Mas!" ronta Maudy.

Hendrik tidak menghiraukan rontaan Maudy, dia tetap saja membawa Maudy menuju ranjang.

Sesampainya di ranjang, Hendrik langsung membaringkan Maudy lalu menindih tubuh Maudy dan dengan buasnya Hendrik menciumi leher Maudy.

"Iiikh Mas, stop! Stop Mas!!! Kita gak bisa berhubungan dulu!" ronta Maudy.

"Kenapa gak bisa? Aku udah gak tahan Sayang!" balas Hendrik dengan nafas yang memburu sambil menciumi leher Maudy.

"Aku lagi dateng bulan Mas!" jawab Maudy.

Mendengar itu sontak Hendrik berhenti menciumi leher Maudy lalu menatap wajah Maudy dalam-dalam.

"Apa kamu bilang?" tanya Hendrik hanya untuk memastikan kalau yang barusan dia dengar tidak salah.

"Aku lagi dateng bulan Mas." jawab Maudy.

Hendrik tertawa kecil.

"Jangan becanda ah Sayang, gak lucu! Aku lagi pengen banget ini!" ucap Hendrik tak percaya. Karena sebelum Maudy datang, Hendrik selalu menanyakan pada Maudy jadwal datang bulan Maudy dengan tujuan, agar saat Maudy tiba, Hendrik bisa langsung menyekop lahan Maudy.

"Serius Mas." jawab Maudy.

Mendengar jawaban Maudy dan wajah Maudy yang serius, Hendrik baru percaya.

Wajah horny Hendrik langsung berubah menjadi kesal.

Hendrik pun beranjak dari atas tubuh Maudy lalu duduk di sofa depan ranjang.

💋💋💋

Bersambung...

1
TIARA
Dita sama Herga aja Thor
Sunaryati
kok cuma dikit, Thoor
Sunaryati
lanjuut
Sunaryati
Jika menyesal kenapa tidak mencari? Malah menikah wanita lain,dasar lelaki anak mama tak bertanggung,ayo terus beri balasan agar hidupnya tidak tenang,dan berpengaruh pada pekerjaan,rumah tangga dan penghasilan,
Istrinya Kang Tae Mo
ayo dong Dit lebih seru lagi balas dendamnya. dipotong kek itu sekopnya 🤣
Embong Cilodong
cerita nya ga enggigit .datar aja baca nya juga biasa aja 🙏🙏
Puji Lestari
balas dendam nya ora seru
G A G A
lanjut thor
Istrinya Kang Tae Mo
belum seberapa itu hendrik
Sunaryati
Itu baru balasan kecil Hendrik,
Embong Cilodong
laki laki bodoh dg wanita pecundang aja ga bisa tegas
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
Embong Cilodong
pandangan yg salah kaprah
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁
Embong Cilodong
sdh bisa kebaca ya mbak
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪💪
Yunia Afida
dia ngepet kali dit
Yunia Afida
Dita maksudnya
Yunia Afida
good job dita
Sunaryati
Lanjuut, Thoor
« IPH » Balqis 🍀
lanjut thor
« IPH » Balqis 🍀
nah loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!