Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
Para dayang saling melempar pandang saat mereka melihat jubah tidur dan sepatu junjungan mereka berserakan di lantai. Mereka kemudian menunduk secara bersamaan saat mereka melihat junjungan mereka masih memeluk erat sang pengantin wanita bahkan junjungan mereka tampak memagut bibir perempuan cantik yang masih memakai baju pengantin.
Bao Jiali sontak menyentak dada Qin Yichen saat dia melihat para dayang masuk dan para dayang itu menundukkan kepala secara bersamaan. Wajah Bao Jiali langsung memerah seperti udang rebus dan karena rasa malu yang sangat besar, perempuan cantik itu refleks berteriak kencang, "Keluar!"
Alih-alih keluar, para dayang justru menyahut secara bersamaan, "Saya harus membantu Yang Mulia Kaisar bersiap diri"
Melihat wajah istri barunya memerah sampai ke telinga, Qin Yichen yang masih mendekap tubuh Bao Jiali dan masih menyempit kaki Bao Jiali langsung mengulum bibir menahan geli.
Bao Jiali menunduk dan saat dia melihat wajah suaminya menahan tawa, dia menepuk keras dada suaminya sambil menggeram, "Suruh mereka semua keluar!"
Qin Yichen terkekeh geli tanpa bersuara lalu dia berteriak, "Keluar kalian semua!"
Kelima dayang yang masuk ke kamar Qin Yichen pagi itu kembali menyahut secara bersamaan, "Tapi, Yang Mulia Kaisar, kami diminta oleh Ibu suri........."
"Keluar! Aku akan menemui Ibu Suri nanti" Sahut Qin Yichen tanpa melepaskan tatapannya dari wajah ayu alami perempuan yang sangat dia cintai.
"Baik, Yang Mulia Kaisar" Kelima dayang itu kemudian melangkah mundur secara bersamaan dengan masih menundukkan kepala mereka.
Salah satu dayang langsung melipir menuju ke paviliun permaisuri setelah temannya menutup pintu kamar junjungan mereka. Dayang itu dibayar oleh permaisuri untuk memata-matai Kaisar dan selir Kaisar. Begitu tiba di depan permaisuri, dayang itu langsung dicecar pertanyaan dari permaisuri, "Bagaimana? Apa yang kamu lihat di sana? Apa Yang Mulia Kaisar duduk di bangku dan ketiduran di meja? Apa Yang Mulia Kaisar tidur di lantai? Apa Yang Mulia Kaisar terlihat sedih?"
Dayang tersebut langsung menundukkan kepala dan menyahut, "Maafkan saya, Yang Mulia Permaisuri, saya harus mengatakan yang sebenarnya kepada Anda"
"Katakan saja!" Permaisuri mencengkeram sapu tangannya.
Dayang tersebut kembali berkata, "Yang Mulia Kaisar tidak tidur di bangku ataupun ketiduran di meja. Yang Mulia Kaisar bahkan tertawa bahagia tadi dan........dan......."
"Dan apa? Cepat katakan!" Permaisuri semakin erat mencengkeram sapu tangannya.
Dayang tersebut kembali berkata dengan kepala yang tampak semakin menunduk, "Yang Mulia Kaisar memeluk erat Yang Mulia Selir dan Yang Mulia Kaisar mencium Yang Mulia Selir. Mereka berdua tidur di ranjang"
"Aaaaaaa!!!!!!" Permaisuri langsung menyapu semua yang ada di atas meja dengan lengannya. Piring, teko, dan gelas teh berjatuhan di lantai dan pecah berkeping-keping seperti hatinya saat ini. Hatinya pecah berkeping-keping karena suaminya memperlakukan perempuan lain sangat manis.
Sementara itu di kamarnya Yang Mulia Kaisar, laki-laki tampan yang bernama Qin Yichen tengah mengaduh karena pantatnya beradu cukup keras dengan lantai kamar. Bao Jiali berhasil menjatuhkan Qin Yichen dari atas ranjang.
Qin Yichen bergegas bangkit berdiri untuk menyemburkan, "Kau berani menjatuhkan aku ke lantai?"
Bao Jiali bersedekap dan menatap tajam Qin Yichen, lalu berteriak kencang saking kesalnya, "Karena kamu lancang naik ke ranjang, memelukku, dan menciumku di depan para dayang tadi!"
Qin Yichen langsung berbalik badan karena dia tidak tahan untuk tidak mengulum bibir menahan geli.
"Kamu tertawa, ya?!" Pekik kesalnya Bao Jiali menggema di kamar itu.
Qin Yichen menggelengkan kepala dengan cepat lalu dengan masih memunggungi Bao Jiali dan berkata, "Ayo ikut aku!"
"Tidak mau"
"Kalau tidak mau, maka selamanya kamu tidak akan pernah melihat adik kamu" Ucap Qin Yichen sambil melangkah pelan meninggalkan Bao Jiali.
Bao Jiali tersentak kaget dan langsung melesat menyusul Qin Yichen.
Qin Yichen memalingkan wajahnya yang menahan geli dan terus melangkah pelan menuju ke kamar mandi. Dia mengabaikan Bao Jiali yang terus bertanya, "Kamu mau ke mana? Hei, kamu mau ke mana? Kenapa mengajak aku?"
Saat Qin Yichen menggeser ke kanan pintu di depannya dan Bao Jiali melihat bak mandi, perempuan itu sontak menutup kembali pintu itu dan menghadap Qin Yichen untuk menyemburkan, "Kau mau apa mengajakku ke kamar mandi?"
"Mau main catur denganmu di dalam bak mandi" Sahut Qin Yichen dengan wajah datar.
"Yang Mulia Kaisar!" Bao Jiali menggeram dengan mata melotot ke Qin Yichen.
"Kenapa teriak?! Kalau ke kamar mandi tentu saja mau mandi. Kau sudah usir semua dayang jadi sekarang ini kau harus menggantikan tugas mereka. Memandikan aku, memakaikan aku baju, dan..........."
"Dan apa?" Bao Jiali mendelik kesal ke Qin Yichen.
"Kita lihat nanti. Sekarang mandikan aku dulu!" Qin Yichen membuka pintu dan melesat masuk ke kamar mandi lalu dia menurunkan baju tidurnya.
"Kyaaaaaa!!!!! Kau gila, ya?! Kenapa membuka baju di depan seorang gadis yang masih polos dan suci ini, hah?!" Bao Jiali berteriak sambil menutup matanya.
Qin Yichen mengulum bibir menahan geli melihat tingkah polosnya gadis yang masih berumur dua puluh tahun itu. Lalu dia berkata, "Isi bak mandi dengan air dan sabun!"
"Aku tidak bisa jalan dengan mata tertutup" Sahut Bao Jiali.
Qin Yichen menghela napas panjang lalu berkata, "Aku masih memakai celana. Buka mata kamu!"
"Kamu tidak bohong, kan?"
"Hmm. Buka mata kamu!"
Bao Jiali perlahan membuka matanya dan dia menghela napas lega saat dia melihat Qin Yichen masih memakai celananya. Namun, perempuan itu mematung saat pandangnya berakhir di tubuh Qin Yichen.
Sial! Tubuhnya bagus banget dan kulitnya putih. Dia sangat sempurna sebagai laki-laki. Dia sangat tampan dan memiliki tubuh yang sangat bagus. Batin Bao Jiali.
"Kalau kau ingin menyentuhnya boleh, kok. Aku ini suami kamu. Kamu boleh menyentuh tubuh suami kamu"
Bao Jiali tersentak kaget dan langsung berjalan ke bak mandi sambil bergumam kesal, "Ish! Dasar gila. Siapa yang ingin menyentuhmu" Bao Jiali memunggungi Qin Yichen, namun laki-laki tampan itu sempat melihat wajah Bao Jiali yang memerah seperti udang rebus.
Bao Jiali yang masih memunggungi Qin Yichen, menunjuk bak mandi yang sudah penuh dengan air sambil berkata, "Sudah siap! Masuklah!"
Qin Yichen masuk ke dalam bak mandi dan Bao Jiali sontak berbalik badan saat dia melihat suaminya sudah telanjang. "Kau gila! Kenapa telanjang nggak bilang-bilang, hah?!"
"Aku sudah kedinginan menunggu kamu cukup lama jadi, ya, maaf kalau aku telanjang nggak bilang-bilang" Sahut Qin Yichen sambil mengulum bibir menahan geli.
"Mandi sendiri! Aku akan keluar dan......"
"Oh, jadi kamu sudah tidak ingin bertemu dengan adik kamu?"
"Sial!" Bao Jiali berbalik badan dengan cepat lalu memekik kesal, "Katakan apa yang harus aku lakukan?"
"Gosok punggungku!"
Bao Jiali menarik bangku kecil aku dia duduk di sana dan menggosok punggung Qin Yichen dengan wajah cemberut.
"Kau ini gadis yang polos dan suci, ya?"
"Tentu saja" Sahut Bao Jiali dengan nada tegas.
"Lalu, apa yang kamu pikirkan saat kamu melihat tubuhku tadi?"
Alih-alih menjawab pertanyaannya Qin Yichen, Bao Jiali menggigit telinga Qin Yichen dan Qin Yichen sontak berteriak kaget, "Aaaaaa..... A Li!!!!!!"
semoga tetap di beri kesehatan yaaa🥹🥹
semangat up tiap hari🤭🤭
iklan buatmu thor...
semangt💪
sehat terus kakak🥹