Dasar dari sebuah pernikahan adalah kejujuran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"kau!!! Kau lagi!!" Ucap Arumi yang membulatkan matanya karena tidak percaya dengan kejadian yang terjadi padanya
"Apa kau mengikuti ke sini?? Apa jangan-jangan kamu penguntit??" Ucap Arumi dengan panik dan menyudutkan pria asing itu
"Kamu orang Indonesia?? Aku orang Indonesia aku tidak, tidak,,, aku bukan orang seperti itu. Aku juga tidak sengaja menabrak mu" ucap pria asing itu kepada Arumi, tapi Arumi tidak bisa percaya dan langsung berteriak dan mengundang kerumunan orang di sana
"Tolong,,, tolong ada penguntit di sini"
"Ada apa, ada apa???" Ucap seorang pembeli yang mendengar teriakan Arumi
"Tolong aku, pria ini terus mengikuti ku" ucap Arumi kepada pembeli itu
"Tidak!!!, Itu tidak benar. Aku bukan orang seperti itu, aku mohon percaya padaku" ucap pria asing itu yang memohon agar tidak percaya dengan ucapan Arumi.
Tapi pembeli itu tetap percaya pada Arumi dan menyarankan kepada Arumi untuk menyerahkan pria asing itu kepada penjaga. Tentu Arumi setuju dan langsung memberitahu penjaga dan membawa pria asing itu ke pos jaga untuk di periksa.
"Nona,,, apa kamu yang melaporkan pria itu???" Tanya petugas keamanan kepada Arumi
"Iya pak, saya yang melaporkan pria itu"
"Kalau begitu mohon ikut kami ke pos untuk memberikan pernyataan"
Arumi mengikuti arahan dari petugas keamanan dan ikut pergi ke pos jaga untuk memberikan kesaksiannya.
Sesampainya di pos jaga, Arumi langsung ditanyai beberapa pertanyaan oleh petugas
"Sebutkan nama, usia, asal dan apa pekerjaan anda!!"
"Nama saya Arumi Artajaya, umur 20 tahun asal dari Indonesia dan saya adalah mahasiswi pertukaran di kampus ini"
"Apa kamu mengenal pria itu?" Ucap petugas sambil menunjuk ke arah pria asing itu.
"Tidak,, saya tidak mengenalnya"
"Lalu kenapa kamu bisa mengatakan dia adalah seorang penguntit??"
"Hal itu karena saya bertemu dengannya ditempat yang tidak sewajarnya yaitu saya bertemu di bandara dan dia menabrak saya dan saya kembali bertemu dengannya di pusat perbelanjaan dekat kampus dan sekali lagi dia menabrak saya. Hal itu yang meyakinkan saya jika pria itu telah mengikuti saya sejak di bandara" ucap Arumi panjang lebar menjelaskan kronologi yang terjadi, dan sekarang giliran pria itu yang ditanyai oleh petugas.
"Sebutkan nama, asal, umur dan pekerjaan mu??"
"Nama Andy Mahesa, usia 22 tahun asal Indonesia dan sekarang sedang ikut program magang di kampus ini"
"Apa itu benar??, Coba berikan tanda pengenal anda"
Saat pria yang bernama Andy ingin memberikan kartu pengenalnya ternyata dia tidak membawanya sehingga tidak bisa meyakinkan identitasnya kepada petugas.
"Maaf pak, tapi sepertinya saya meninggalkan dompet saya di kamar asrama. Jadi saya tidak bisa memberikannya sekarang, apakah boleh saya mengambilnya dulu dan kembali nanti kesini??"
"Jangan percaya pak, dia pasti seorang penipu dan berusaha kabur" ucap Arumi saat mendengar alasan dari Andy
"Tidak Pak, saya bersumpah jika saya bukan penipu. Kalau begitu saya akan menelpon teman saya untuk membuktikannya" ucap Rangga kepada petugas, dan petugas memberikan ijin kepadanya untuk menelpon sahabatnya.
Arumi yang melihatnya hanya menatap dengan malas karena yakin jika orang itu pasti berbohong dan memang memiliki niat jahat kepadanya.
Setelah menelpon sahabatnya, Andy kembali di berikan pertanyaan oleh petugas
"Sebelum teman mu datang, tolong jelaskan kenapa kau mengikuti perempuan ini??"
"Pak,,, saya tidak pernah mengikuti wanita ini. Saya berada di bandara tadi siang karena menjemput teman saya yang baru datang dari Indonesia, nanti dia juga akan datang menjelaskan semuanya. Lalu untuk kejadian di toko tadi adalah murni sebuah kebetulan karena asrama saya berada di dekat sini dan saya sedang membeli kebutuhan teman saya" ucap Rangga yang menjelaskan keadaan yang sebenarnya pada Petugas.
"Baik, untuk kebenarannya kita harus menunggu pernyataan dari sahabat saudara Rangga untuk mengambil keputusan" ucap petugas keamanan kepada Arumi dan mereka menerima keputusan itu.
Saat sedang menunggu sahabat Andy, Arumi ijin ke kamar mandi. Saat melewati lorong, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pemuda tampan. Untungnya pemuda itu menahan tubuh Arumi sehingga Arumi tidak jatuh.
"Apa kamu baik-baik saja???" Ucap pria tampan itu, tapi Arumi hanya diam karena bengong menatap pria itu.
"Nona!! Apa kamu baik-baik saja??" Ucap pria itu sekali lagi dan untungnya Arumi cepat sadar dari lamunannya
"Huhh, ya aku baik-baik saja. Ohh terima kasih karena telah menolong ku untuk tidak jatuh"
"Emm sama-sama, lain kali hati-hati saat berjalan"
Arumi hanya mengangguk saat disuruh oleh Pria itu, sampai dia lupa tujuannya untuk pergi ke kamar mandi. setelah selesai dari kamar mandi, dia kembali keruangan petugas dan melihat pemuda tampan yang temui di lorong tadi sedang bersama dengan Andy
"Rangga!!! Inilah wanita yang menuduhku sebagai seorang penguntit. Sungguh percaya diri sekali dia" ucap Andy yang terang-terangan menyalakan semuanya kepada Arumi
"jaga bicaramu, kamu memang mengikuti ku sampai disini jadi itu artinya kamu adalah penguntit" ucap Arumi yang tidak mau kalah dari Andy.
"Maaf Nona,, maaf aku menyela perkenalan nama saya Rangga Gunantara mahasiswa magang di kampus ini. Kata petugas nona telah melaporkan teman saya sebagai seorang penguntit apakah itu benar??". Tanya pemuda yang bernama Rangga dengan nada yang lembut kepada Arumi dan seperti tersihir lalu tersenyum saat mendengar perkataannya
"Iya, itu benar" ucap Arumi yang masih terpesona dengan pemuda itu
"Saya rasa ada kesalahpahaman disini, teman saya Andy bukan penguntit dan semua kejadian yang menimpa nona murni adalah sebuah kebetulan".
"Memang benar tadi Andy datang ke bandara untuk menjemput saya dan dia juga pergi toko untuk membeli keperluan saya. Jadi saya mohon kepada nona untuk mencabut laporan itu, karena itu dapat berpengaruh pada program magang kami disini" ucap Rangga yang memohon kepada Arumi ,
Setelah itu petugas juga memberikan kartu identitas milik Andy dan benar jika dia adalah mahasiswa magang di kampus itu dan semua cerita yang diberikannya adalah nyata. Hal itu menjelaskan jika Arumi telah salah paham kepada Andy.
"Maafkan aku karena telah salah paham dengan anda,, tapi karena saya adalah orang asing jadi saya merasa sedikit waspada dan kebetulan saya bertemu dengan Andy jadi saya kira dia adalah orang jahat" ucap Arumi yang meminta maaf dan juga menarik semua laporan mengenai Andy
"Tidak apa nona" ucap Rangga kepada Arumi
"Perkenalan nama saya Arumi Artajaya atau biasa dipanggil Rumi mahasiswi pertukaran di kampus ini"
"Senang bertemu dengan anda Rumi, saya juga meminta maaf untuk teman saya Andy karena sudah bertindak tidak sopan di hari pertama kamu disini"
"Tidak apa-apa, saya juga minta maaf karena sudah membuang waktu anda untuk kesalahpahaman ini"
Untuk pertama kalinya Arumi merasa malu dan gugup saat berbicara dengan pria, padahal dulu dia sering bertemu dengan mahasiswa di kampus tapi tidak ada yang membuatnya begitu gugup saat berhadapan langsung seperti sekarang ini. Tanpa sadar senyuman terbentuk di wajah cantik Rara yang begitu indah untuk dipandang, bahkan matanya tidak bisa berpaling dari Rangga. Ingin rasanya dia terus melihat wajah pria tampan itu
Bersambung