SYEILA

Tetiba tubuh Robby mengeluarkan asap, Sampai Syeila dan Faisol terbatuk-batuk. Meskipun asap itu tidak bau tapi malah menyebarkan wewangian yang sangat khas.

TUP

Dari bagian p4nt-atnya keluar suara letupan, dan muncullah ekor menjuntai.

Syeila dan Faisol bingung, apa yang terjadi dengan Robby ?

Tubuh Robby terguling-guling, dan sesekali menggosokkan punggungnya seperti mengalami gatal-gatal.

Syeila melongo menyaksikan perlahan-lahan kulit Robby muncul bulu-bulu halus berwarna putih bercahaya.

" Robby kenapa ?" Tanya Syeila , Faisol menggeleng. Dia juga tidak tahu apa yang terjadi.

Robby mengerang seperti suara seekor harimau, ia merangkak merenggangkan satu persatu kakinya.

Tiba-tiba wajah Robby berubah seperti wujud seekor harimau. Syeila reflek menyeret tubuh nya mundur ke dinding. Sementara Faisol terus menyaksikan perubahan aneh pada tubuh Robby .

AAUUUUKKKHHHHHH

Robby mengeram parau, kemudian ia kembali rebah ke lantai dan tidur.

Bola mata Syeila mengerjap, dia cukup shock melihat tubuh Robby .

Inikah wujud dia yang asli ? Kenapa ? Kenapa Robby bisa berubah ? Apa yang terjadi ?

GRRRRRRRRR

Robby yang sudah berubah wujud menjadi Kujang, sosok nya yang asli. Bangun sembari mengibaskan ekornya.

Ia menatap Syeila dan Faisol secara bergantian, lalu memperhatikan dirinya sendiri. Helaan nafas panjang keluar, Kujang duduk lemas di lantai.

" Aku sudah tidak bisa berevolusi lagi "

" Kenapa ? Apa yang terjadi?"

" Obat bius itu berhasil melumpuhkan revolusi tubuh ku "

" Jadi sekarang kau berubah menjadi makhluk astral kembali ?"

Kujang mengangguk lemah sebagai jawaban atas pertanyaan Syeila .

Syeila tersenyum lebar, ini justru adalah satu keuntungan bagi dia dan Faisol .

" Bagus lah "

Kujang menautkan kedua alisnya, kenapa justru Syeila senang dengan keadaan itu ?

" Kau sangat tidak berperikehewanan "

Syeila tergelak mendengar ucapan Kujang.

" Setidaknya mereka tidak bisa melihat mu Kujang, itu adalah keuntungan bagi kita supaya bisa keluar dari tempat ini "

Barulah Kujang mengerti, mungkin karena terlalu lama berevolusi menjadi manusia sehingga dia lupa fungsi keadaan nya saat ini.

" Baiklah, aku akan mencoba "

Kujang bangkit, ia berjalan menembus dinding.

" Aduh .. Aku lupa menyuruh nya membuka ikatan ini "

" Ayo kita coba lagi " ucap Faisol , Syeila setuju. Kembali mereka bekerja sama membuka ikatan di tangan mereka masing-masing.

Setelah berhasil, keduanya bangkit. Syeila membersihkan pakaian nya, dua sinar dari jimat nya semakin terang.

" Kemana Kujang ? Kenapa dia belum kembali ?"

" Semoga saja tidak tersesat " Imbuh Faisol .

Keduanya berjalan melewati lorong kecil, mencari pintu dari ruangan bawah tanah itu.

Di ujung lorong mereka melihat anak tangga, dan di ujung tangga terlihat sebuah pintu.

Tanpa menunggu persetujuan dari Faisol , Syeila mengerahkan kekuatan dua jimat nya untuk mendobrak pintu tersebut.

Sementara Kujang justru asyik mengerjai tiga pria kekar yang menjaga pintu. Dia menggelitik mereka, memukul kepala nya. Membuat ketiganya saling menyalahkan satu sama lain.

" Kau jangan usil bisa nggak " salah satu dari mereka tersulut emosi.

" Kau yang pukul kepala aku" Bantah satunya lagi.

" Eh jangan sembarangan ngomong ya, dari tadi aku diem aja main hp "

BRAK

Tiba-tiba suara pintu didobrak dari dalam menghentikan perdebatan itu.

Mereka bingkas bangun, dan ketika melihat tawanan terlepas. Ketiganya segera menghadang.

" Mau kemana kalian ?" gertak salah satu dari mereka.

Syeila tidak menjawab, justru ia mengerahkan jimat sakti pemberian ayahnya untuk menyerang tiga algojo itu.

Dengan sekali serang, ketiga nya terpental. Ya iyalah, mereka kan cuma modal otot doang. Tidak punya tenaga dalam.

" Apa-apaan itu?" Salah satu dari mereka jadi pias.

" Ayo kita kabur "

Rupanya mereka memilih jalan untuk pergi sebab tahu jika yang mereka hadapi bukan lah tandingannya.

" Ah Syeila, baru saja aku bersenang-senang dengan mereka. Sudah kau buat mereka pergi " Gerutu Kujang.

" Pantas kau tidak kunjung datang menolong kami"

" Ah aku tahu kemampuan kalian berdua, jadi sengaja aku tunggu di depan "

" Hemm awas kau ya"

Syeila melompat ke punggung Kujang, ia menarik bulu bagian leher Kujang dengan erat.

" Eh eh Syeil.. Sakit "

" Ayo Kujang, lari .. Lari .. " Syeila bertindak sebagai joki, membuat Kujang berjingkrak-jingkrak berputar-putar.

Faisol tersenyum tipis menyaksikan tingkah keduanya.

Tiba-tiba terlihat sorot lampu mobil menghampiri, Syeila turun dari punggung Kujang secara perlahan.

" Tuan "

Rupanya itu Dara dan kedua orang tuanya. Mereka seenaknya menaiki mobil milik Faisol . Satu mobil lagi berisikan para pria bertubuh besar.

Dara tanpa segan berhambur kepelukan Faisol .

" Tuan baik-baik saja ?"

Faisol dengan sinis mendorong Dara menjauh. Membuat Dara tersentak kaget.

Pak Arya memberi kode kepada para algojo yang dibawa nya untuk menangkap kembali Syeila dan Faisol .

Namun Syeila tidak mau tinggal diam, ia mengerahkan kekuatan nya ke arah mereka. Tanpa menyentuh, tubuh para algojo terpental hingga ada yang menghantam mobil.

Pak Arya dan Dara terkesiap kaget, mereka tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bu Arya celingukan, ia menemukan sebalok kayu.

Dengan cepat ia meraih balok kayu itu dan mengarahkan nya kepada Syeila .

Tangan Syeila terangkat, dari telapak tangannya keluar cahaya yang menahan balok kayu itu.

Bu Arya cukup berani, ia terus berusaha mendorong balok kayu itu. Syeila mengepalkan tangannya, balok kayu ditangan Bu Arya langsung hancur berkeping-keping.

" Kalian sudah keterlaluan, kami berniat baik menolong. Tapi justru diperlakukan seperti ini " Ucap Syeila .

" Seharusnya kalian berterima kasih kepada kami, karena kami ingin menjadi kan kalian bagian dari keluarga " Pak Arya membela diri.

" Sungguh kesabaran ku sudah habis, Kujang !!! Serang mereka "

Syeila malas berdebat, ia ingin memberikan pelajaran yang pantas untuk orang-orang tidak tahu diri ini.

Kujang yang tidak terlihat menggigit salah satu kaki para algojo. Lalu menyeretnya, sontak hal itu membuat mereka ketakutan. Sebab tubuh Algojo itu ditarik oleh sesuatu yang tak kasat mata.

" Tolong - tolong !!"

Algojo yang ditarik oleh Kujang berteriak minta tolong, ia ingin melepaskan diri tapi tidak berdaya.

Dara mundur, wajah nya pias tak berdarah.

" Bapak... Apa yang terjadi ??"

Dara melihat kesana kemari, ia takut jika dirinya yang diserang.

" Tenang,,, Ayo kita kabur "

Pak Arya beserta anak dan istri nya pelan-pelan mendekati mobil. Mereka berniat masuk, membuka pintu dan cepat bergerak.

Tapi Syeila lebih sigap, sebelum mereka masuk. Pintu yang sudah terbuka ditutup nya kembali.

Pak Arya panik, ia berusaha membuka pintu mobil. Tapi tidak bisa-bisa.

" Hey, itu mobil siapa ?" Seru Syeila menyindir.

Dara yang ketakutan langsung bertekuk lutut di depan Syeila .

" Tolong, ampuni kami .. Tolong "

Dara menakupkan kedua tangannya di depan wajahnya. Berusaha memohon agar Syeila melepaskan mereka.

Kedua orang tuanya pun mengikuti apa yang dilakukan oleh Dara, mereka memohon ampunan.