NovelToon NovelToon
Between Hate And Love

Between Hate And Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lucky One

Dira Namari, gadis manja pembuat masalah, terpaksa harus meninggalkan kehidupannya di Bandung dan pindah ke Jakarta. Ibunya menitipkan Dira di rumah sahabat lamanya, Tante Maya, agar Dira bisa melanjutkan sekolah di sebuah sekolah internasional bergengsi. Di sana, Dira bertemu Levin Kivandra, anak pertama Tante Maya yang jenius namun sangat menyebalkan. Perbedaan karakter mereka yang mencolok kerap menimbulkan konflik.

Kini, Dira harus beradaptasi di sekolah yang jauh berbeda dari yang sebelumnya, menghadapi lingkungan baru, teman-teman yang asing, bahkan musuh-musuh yang tidak pernah ia duga. Mampukah Dira bertahan dan melewati semua tantangan yang menghadang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengagumi

Gerry hanya mengangkat bahu, tapi cengirannya tak hilang dari wajahnya. Pak Anton lalu menoleh kembali kepada Dira. "Silakan, Dira, kamu mau duduk di mana?" Dira memandangi kelas, merasa sedikit bingung. Hampir semua bangku sudah terisi. Tapi di tengah kebingungannya, seorang siswi yang duduk di dekat jendela melambaikan tangan ke arahnya, mengisyaratkan agar Dira duduk di sebelahnya. Dengan lega, Dira tersenyum dan berjalan menuju bangku tersebut. "Duduk di sini aja," ujar siswi itu dengan ramah. Dira mengangguk, lalu duduk di sampingnya, merasa sedikit lebih tenang.

Dira memulai semuanya dari awal. Kehidupan sekolah barunya terasa sangat berbeda dari yang sebelumnya, penuh tantangan yang membuatnya sedikit kewalahan. Persahabatan yang rumit, kisah cinta yang tak terduga, serta ambisi setiap orang di sekitarnya memaksa Dira untuk terus belajar memahami situasi dan menyesuaikan

diri. Meski di permukaan hidupnya tampak normal, bahkan menyenangkan seperti layaknya remaja pada umumnya, Dira menyimpan sebuah rahasia besar. Rahasia yang telah terkubur begitu lama, menunggu saatnya untuk terungkap. Dan kini, di sekolah barunya ini, perlahan-lahan bayang-bayang dari masa lalu itu mulai mendekat, siap untuk mengubah hidup Dira selamanya...

"Kringgggg!" Suara bel sekolah menggema, menandakan waktu istirahat telah tiba. Di kantin, Dira duduk bersama Dinda, mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. "Dira, lo mau makan apa? Gue rekomendasiin deh pempek di sini. Enak banget, lo harus cobain!" kata Dinda penuh semangat, menawarkan makanan favoritnya. Dira memandang ke arah daftar harga yang terpampang di kantin. Matanya membesar sedikit saat melihat angka-angka yang tertera. "Buset, mahal amat makanan di sini," pikirnya dalam hati. "Di Bandung, harga segitu bisa dapet sebaskom. Kok Ibu bisa-bisanya masukin gue ke sekolah kayak gini, tapi duit jajan cuma segini? Gedean jajan gue waktu di Bandung. Ini aja cuma 30 ribu.""Ayo, Dir, pesen yuk," ajak Dinda dengan antusias, tidak menyadari kegalauan Dira.

"Iya, ayo," jawab Dira, meski di dalam hatinya sedikit enggan. Tapi ia tak mau terlihat tidak sopan dengan menolak ajakan temannya. Mereka akhirnya memesan pempek dan duduk di bangku kantin, menikmati makan siang sambil berbincang ringan. Obrolan mereka mengalir santai, dari cerita sekolah hingga kisah pribadi masing-masing. Tiba-tiba, suara ceria mengejutkan Dira. "Door! Halo, Kak Dira, makan apa nih?" sapa Vanya, adik kelas Dira, sambil tersenyum lebar. Dira sedikit terkejut, tapi segera tersenyum. "Eh, Vanya! Maaf ya tadi kakak telat. Tadi pagi kamu berangkat sendiri, ya?" Vanya menggeleng dan tertawa kecil. "It's okay, Kak. Santai aja. Aku ke sana dulu ya, mau gabung sama temen-temen."

Setelah memberi salam, Vanya berlalu bersama teman-teman sekelasnya, meninggalkan Dira dan Dinda yang kembali larut dalam obrolan mereka. Meski tampak tenang di luar, pikiran Dira masih berkutat pada harga makanan kantin yang menurutnya terlalu tinggi. "Eh, Dir, lo kenal sama Vanya juga? Oh iya, gue lupa mau tanya, lo itu siapanya Levin sih? Tadi kan kalian dihukum bareng karena telat," tanya Dinda, matanya berbinar penasaran

Dira menghela napas, wajahnya sedikit kesal mengingat kejadian pagi tadi. "Emang kenapa sih semua orang kayaknya penasaran banget sama gue? Tadi juga ada orang nggak jelas ngomong, bilang gue jangan deketin Levin."Serius? siapa yang ngomong gitu?" tanya Dinda, kini semakin tertarik dengan cerita Dira."Gue nggak terlalu tahu siapa mereka. Dua orang cewek, yang satu namanya Naomi, kalau nggak salah," jawab Dira sambil berusaha mengingat, lalu matanya tiba-tiba menangkap sosok yang tak asing. "Oh, itu orangnya!" Dira menunjuk ke arah Naomi yang baru saja masuk ke kantin bersama teman-temannya.

Dinda dengan cepat menepis tangan Dira. "Dir, jangan nunjuk-nunjuk dia gitu! Lo bisa kena masalah kalo barusan sama Naomi” Dira mengerutkan kening, makin bingung. "Lah, emangnya kenapa sih dia? Lagian kenapa juga kalau gue deketin Levin? emangnya Naomi pacarnya Levin?"

Dinda menatap Dira dengan serius, nadanya lebih tenang tapi penuh peringatan. "Nggak, dia bukan pacarnya Levin. Tapi Naomi itu... gimana ya? Dia punya pengaruh gede di sekolah ini, terutama di kalangan cewek-cewek. Dan Levin itu salah satu cowok paling populer. Jadi, kalo ada cewek baru yang tiba-tiba dekat sama Levin, pasti langsung jadi bahan omongan, apalagi buat orang-orang kayak Naomi." Dira terdiam sejenak, memproses kata-kata Dinda. ekolah baru ini memang lebih rumit dari yang dibayangkannya.

"Bukan pacarnya, tapi Naomi itu udah terkenal banget di sekolah ini karena udah ngedeketin Levin sejak SMP. Masalahnya, Levin sama sekali nggak pernah gubris dia," jelas Dinda sambil berbisik. "Tapi kalau ada cewek lain yang kelihatan deket sama Levin, dia bisa jadi sasaran bully dari Naomi dan gengnya."

Dira mengerutkan kening, masih bingung. "Ya, kalau dibully kan bisa dilaporin ke BK. Kenapa harus takut?" Dinda menggeleng pelan, suaranya lebih serius sekarang. "Dir, gue kasih tahu ini buat kebaikan lo. Naomi itu anak kepala sekolah di sini. Jadi, kalaupun ada yang ngelaporin dia ke BK, nggak bakal ada efeknya. Semua orang di sekolah ini tahu kalau Naomi nggak tersentuh. Kita, siswa biasa, mending fokus belajar aja biar lulus dengan aman. Nggak usah cari masalah sama orang kayak Naomi kalau lo mau hidup tenang di sini."Dira terdiam mendengar penjelasan itu. Sekolah ini ternyata lebih rumit dari yang dia bayangkan. Di balik aturan yang tampak jelas, ada kekuatan-kekuatan tersembunyi yang mengendalikan segalanya, dunia baru ini semakin terasa asing dan menantang.

"Oh, anak kepala sekolah... pantesan," gumam Dira sambil sesekali melirik Naomi dari kejauhan. "Tapi, eh, lo belum jawab pertanyaan gue tadi. Lo siapanya Levin sih? Gue penasaran banget!" tanya Dinda, rasa penasarannya tak kunjung reda. Dira tersenyum kecil, lalu menjawab spontan, "Levin cowok gue."Dinda melotot kaget. "Cowok lo? Kok bisa?" Dira tersenyum geli, menyadari ucapan spontan tadi. "Iya, calon cowok gue" jawabnya, mengoreksi kata-katanya sambil terkekeh. "Ih, gue kira beneran pacarnya!" Dinda tertawa lega. "Tapi lo bisa mati di sekolah ini kalau beneran berhubungan sama Levin.

Dira ikut tertawa. "Lagian siapa sih yang nggak suka sama cowok seganteng Levin?" ucapnya sambil melirik ke arah lapangan basket, di mana Levin sedang bermain. Tubuhnya tinggi, dengan gerakan lincah dan penuh percaya diri, membuat setiap gadis di sekolah memperhatikannya. Menjelang pulang sekolah, Levin terlihat menunggu di parkiran, berdiri sambil sesekali melirik jam tangannya dengan gelisah. "Ini cewek-cewek pada ke mana sih? Lama banget keluar," gumamnya kesal.

Tiba-tiba, suara lembut namun penuh maksud terdengar dari belakang. "Hai, Levin. Lagi nungguin Vanya ya?" Naomi muncul entah dari mana, menghampiri Levin dengan senyum manisnya. "Aku boleh numpang nggak? Soalnya sopir aku lagi nggak masuk hari ini, sekalian kita bisa bareng ke tempat les," katanya tanpa sungkan, memohon tumpangan. Levin menatap Naomi sejenak, tampak ragu. Situasi ini membuat suasana di parkiran terasa canggung.

1
merry jen
jgn slhinn dri mu dirr dsnii kmu knn ngebelaiin dr kmu perbuatan Naomi jg ke terlaluan wjr lhh kmu blss
merry jen
Dira berushh sndrii ajj ,,kmu gk bs MTK tp kn kmu pyn kelbhnn yg lainn ,semngtt
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus
pocipan mampir
yu follow untuk ikut gabung ke Gc Bcm thx
Iind
halooo kak,.iklan meluncuuurrr ✈️✈️
merry jen
knp lgg tuu Dinda ,,
and_waeyo
Semangatt nulisnya kak, jan sampai kendor❤️‍🔥
Lucky One: makasih udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!