Suami Rahasia

Ella merasakan sakit hati yang mendalam mendengar perkataan Zico. Kata benalu yang keluar dari mulut Zico seperti palu menghantam dadanya. Keberadaannya di rumah ini ternyata dianggap hanya sebagai benalu selama dua tahun ini. Jika ingin hitung hitungan. Uang satu juta lima ratus tidak cukup untuk kebutuhan mereka berdua di rumah ini ditambah dengan kehadiran Karina selama tiga bulan ini. Ella meremas kantong kantong belanjaan yang hendak dimasukkan ke dalam kulkas sebagai pelampiasan hatinya yang sudah tidak baik baik lagi. Uang pribadinya juga ikut keluar untuk menutupi kebutuhan sehari hari.

Ella mendongak menatap langit langit dapur itu untuk menahan air mata yang hampir tumpah. Dia tidak akan membiarkan air mata itu tumpah lagi. Ella sudah berjanji sebelumnya. Jika air mata terakhir untuk Zico adalah air mata sewaktu Zico meminta persetujuan darinya untuk menikah lagi. Untuk selanjutnya sampai hari ini dan hari yang akan datang. Ella bertekad tidak akan ada lagi air mata. Tetapi hari ini air mata ingin tumpah mendengar perkataan sang suami.

"Seperti itu kamu menganggap aku di rumah ini mas?" tanya Ella serak. Dia menutup pintu kulkas itu kasar. Zico balik menatap wajah Ella yang juga menatap dirinya tajam.

"Memang seperti itu kan?" jawab Zico sambil memalingkan wajahnya. Zico benar benar tidak merasa bersalah atas ucapannya tadi.

"Katakan aku bukan istrimu sekarang atau usir aku sekarang juga. Maka detik ini juga aku akan meninggalkan istana kamu ini," kata Ella sengit. Dia tidak perduli lagi jika Zico menalaknya sekarang. Itu lebih bagus daripada hanya dianggap sebagai benalu. Ella menajamkan pendengarannya untuk mendengar Zico mengusir atau menalak dirinya.

"Kalau aku lakukan itu yang ada ayah kamu akan berganti nama. Mendadak mati," jawab Zico ketus dan meninggalkan Ella di dapur itu. Kata kata itu bergema di dapur itu.

Ella memegang dadanya yang kembali berdenyut nyeri. Zico tidak hanya membuat luka di hatinya. Zico bahkan menyiram luka itu dengan air asam. Lukanya bertambah sakit dan perih. Ella memegang bangku kayu itu untuk bertumpu. Perkataan Zico bukan hanya membuat lukanya semakin perih. Perkataan Zico juga secara tidak langsung membunuh mentalnya. Kata kata yang seharusnya tidak terucap dari seorang suami untuk istrinya. Telah membuat memori di kepala Ella untuk menyimpan kata kata itu mungkin sepanjang hidupnya.

Ella akhirnya menangis juga. Tekadnya tidak berhasil untuk tidak menangis lagi. Kata benalu dan ingatan tentang kondisi sang ayah membuat Mita kembali menjadi wanita lemah.

Kata kata itu berhasil membuat Ella sedih. Dan air mata berlomba lomba keluar dari matanya.

Ella mengumpat suaminya di dalam hati. Dia bukan wanita luar biasa yang hanya diam dan tidak sakit hati mendengar penghinaan itu. Ella hanya manusia biasa yang bisa marah, kesal dan sakit hati mendapatkan perlakuan tidak baik seperti itu. Segala nama nama binatang yang ada di kebun binatang berubah menjadi nama Zico. Ella hanya memakai suaminya itu di dalam hati.

Setelah apa yang dilakukan terhadap suami ternyata hanya dianggap sebagai benalu. Pengabdian tulus selama dua tahun sia sia. Daging ayam kampung yang sempat sudah dibersihkan tadi. Ella memasukkan daging tersebut kembali ke dalam kulkas. Setiap awal bulan seperti ini, Ella selalu masak spesial. Dan sore ini. Rencananya, Ella akan memasak ayam kampung itu dengan resep tradisional. Tapi rencana itu batal setelah mengetahui jika dirinya hanya dianggap sebagai benalu.

Ella meninggal dapur itu setelah memasukkan bahan bahan masakan itu ke dalam kulkas. Dia sudah malas berdiri di dapur itu. Apalagi untuk memasak untuk suami dan madu. Ella tidak akan sudi lagi melakukan itu. Tempat yang seharusnya membuat makanan yang selalu lahap dimakan suaminya kini mempunyai kenangan buruk untuk dirinya sendiri.

Sore ini. Untuk pertama kalinya sebagai istri Zico. Ella tidak memasak makan malam untuk mereka. Mengabaikan tugas yang ditetapkan Zico untuk Ella sebagai istri pertama. Zico memberikan Ella untuk tugas untuk menyiapkan sarapan pagi dan makan malam setiap harinya. Sedangkan untuk Karina. Zico memberikan tugas untuk kebersihan rumah dan mencuci pakaian. Tapi pakaian yang dicuci oleh Karina hanya pakaian Zico dan Karina. Sedangkan Ella mempercayakan pakaiannya di cuci oleh tukang cuci bulanan yang ada di sekitar rumah mereka.

Tidak ingin menjadi budak dua manusia yang menyakiti hatinya. Ella mengirimkan pesan kepada sahabatnya Ester. Ella mengajak Ester untuk keluar dan nongkrong di kafe langganan mereka. Gayung bersambut. Ester menyetujui permohonan Ella untuk mencari angin segar malam ini. Ella membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dan berpakaian seperti anak muda jaman now. Ella terlihat lebih muda dan keren dengan penampilan itu. Sambil bersiul. Ella membuka pintu kamarnya.

"Mau kemana kamu," tanya Zico marah ketika Ella sudah keluar dari kamarnya. Kamar Ella bersebalahan dengan ruang tamu. Zico ternyata duduk sendiri di ruang tamu itu sambil bermain ponsel. Zico juga sebenarnya heran. Selama ini, Ella tidak pernah keluar rumah lagi jika sudah pulang kerja. Tapi malam ini, sudah hampir jam tujuh tapi wanita masih ingin keluar.

"Suka suka aku," jawab Ella ketus. Bagi Ella tidak ada gunanya lagi menghargai suami seperti Zico. Memaksa berpoligami, tidak adil dan selalu cuek kepadanya. Jika bicara pun pasti kata kata yang keluar dari mulutnya hanya untuk menambah luka. Bahkan Ella sadar jika Zico mengabaikannya.

"Jawab dulu baru keluar," kata Zico lagi. Ella merasa jijik dengan perkataan Zico. Zico seperti suami yang perduli dan pantas dihargai kenyataannya pria itu hanya perduli kepada istri keduanya.

"Apa itu penting," tanya Ella sinis. Zico semakin panas mendengar perkataan istrinya.

"Penting karena aku suamimu," jawab Zico marah. Ella tersenyum mendengar perkataan suaminya itu. Benar Zico adalah suaminya. Tapi Zico yang tidak menghendaki jika rekan rekan kerjanya mengetahui jika Ella adalah adalah istrinya. Sampai sekarang baik teman kantor Ella dan Zico tidak mengetahui mereka suami istri. Dan rekan rekan kerja Zico hanya mengetahui jika hanya Karina yang menjadi istri dari seorang Zico.

"Baiklah aku beritahu kamu suamiku yang tercinta. Aku mau mencari suami baru yang lebih segalanya dari kamu. Aku ingin istri tercinta kamu itu menepati kata katanya," kata Ella. Setelah mengatakan itu Ella menempelkan telapak tangan di bibirnya. Kemudian meniup telapak tangan itu ke arah Zico. Ella bahkan melambaikan tangan ke Zico kemudian melangkah dengan pinggul yang sengaja di goyang sensual. Bibirnya juga menyunggingkan senyum menggoda. Bahkan kali ini, Ella mengubah senyumnya. Biasanya wajah yang terlihat kaku, kini memamerkan senyum dengan menunjukkan deretan gigi gigi putihnya. Ella terlihat berbeda dengan senyum itu.

"Ella, jangan kurang ajar kamu. Harus pulang sebelum jam sepuluh," teriak Zico setelah tubuh Ella menghilang dari ruang tamu itu. Ella tentu saja masih mendengar apa yang diucapkan oleh Zico. Tapi dia tidak perduli. Jika perlu Ella ingin tidur di rumah Ester saja malam ini.

Zico melayangkan tinjunya ke udara. Dia marah dan kesal mendapatkan perlawanan dari Ella. Ini perlawanan pertama yang dia terima Sepanjangan pernikahan mereka. Selama ini, Ella selalu menurut dan sopan walau mendapat perlakuan yang tidak baik darinya. Tapi hari ini, Ella menjadi istri pembangkang. Zico benar benar tidak menyadari jika dirinya lah yang mengubah Ella seperti itu.

Zico menarik nafas panjang. Segala rencana sudah tersusun di otaknya jika Ella tidak pulang tepat waktu seperti yang dia katakan. Rasa marah itu berubah senyum ketiak tangan Karina sudah melingkar di pinggangnya.

"Biarkan dia keluar. Dia tidak akan mendapatkan laki laki melebihi dirimu sayang. Kamu asisten manager. Itu artinya dia harus mencari laki laki dengan posisi manager atau diatasnya. Jelek seperti itu, siapa yang mau. Sudah jelek. Kasar lagi," kata Karina sambil tersenyum dan menatap wajah suaminya.

"Iya sayang. Aku tidak perduli jika dia juga mendapatkan laki laki melebihi aku. Toh, aku dan dirinya akan bercerai setelah tiba waktunya."

"Ya ampun. Itu artinya aku hanya menunggu waktu itu tiba. Terima kasih mas," kata Karina senang. Dia kembali memeluk suaminya manja. Zico membalas pelukan istri tercintanya.