Ricard Dirgantara, pelayan bar yang terpaksa menjadi suami pengganti seorang putri konglomerat, Evelyn Narendra.
Hinaan, cacian dan cemooh terus terlontar untuk Richard, termasuk dari istrinya sendiri. Gara-gara Richard, rencana pernikahan Velyn dengan kekasihnya harus kandas.
Tetapi siapa sangka, menantu yang dihina dan terus diremehkan itu ternyata seorang milyader yang juga memiliki kemampuan khusus. Hingga keadaan berbalik, semua bertekuk lutut di kakinya termasuk mertua yang selalu mencacinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 : TERJAWAB
Velyn menelan salivanya susah payah, ia tidak mungkin melarikan diri begitu saja. Dengan mengumpulkan segenap keberanian, Velyn memutar tubuhnya. Dadanya semakin berdegup hebat. Kepalanya menunduk dalam.
“Siapa kamu?” selidik Kakek Alex berdiri tepat di hadapan Velyn.
“Sa ... Saya....” Velyn memberanikan diri mengangkat pandangannya. “Saya Velyn, Tuan. I ... istri Richard.” Helaan napas berat diembuskan oleh Velyn. Bulu mata lentiknya mulai basah, ia pasrah apa yang akan terjadi padanya.
Kening Kakek Alex mengernyit dalam, lipatan di dahinya semakin bertambah. Menatap Velyn penuh intimidasi. “Istri? Apa buktinya?” cecar Kakek Alex yang tidak percaya begitu saja. Ia juga lupa sosok Velyn yang pernah bekerja sama dengannya. Faktor usia menjadi salah satu penyebabnya. Apalagi lelaki tua itu sering sakit-sakitan.
“Ah, sebentar, Tuan,” ucap Velyn merasa ada secercah harapan, kesempatan untuk memberi bukti tanpa dihakimi.
Velyn segera melenggang ke kamar Richard, mencari-cari keberadaan kopernya. Ia sangat berharap benda itu ada di sana. Karena semua identitas dan dokumen-dokumen penting ada di sana. Velyn menghela napas lega saat menemukan kopernya di sudut ruangan dekat dengan meja rias. Terus terang saja ia sangat takut. Apalagi tidak ada siapa pun yang ia kenal di sana.
Setelah membongkar isi kopernya, akhirnya Velyn menemukan dokumen pernikahannya. Surat yang selama ini tidak pernah ia perhatikan, karena pernikahan mereka hanya Richard yang mengurus sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Saat berbalik, Velyn terperanjat dan menyetop langkah kakinya dengan sangat terpaksa. Jika tidak, pasti ia akan bertumbukan dengan Kakek Alex yang ternyata mengikutinya.
“Ini, Kek. Eh, Tuan,” ucap Velyn menjulurkan dokumen pernikahannya yang sah. Terlihat sekali lengan kecil itu gemetar hebat. Napasnya bahkan tersengal-sengal.
Kakek Alex meraihnya, membenarkan letak kaca mata tebalnya. Meneliti dengan detail surat tersebut. Hingga sampai di penghujung, Kakek Alex mendongak. Menatap Velyn lamat-lamat. Wanita itu semakin gelisah.
“Cu ... Cucu menantu,” Suara kakek terdengar bergetar dan serak. Bahkan manik mata sendu itu berkaca-kaca. Tangan rentanya meraih bahu Velyn, menarik ke dalam pelukannya. “Icad kurang ajar! Ternyata dia menyembunyikanmu. Awas saja kalau bocah nakal itu pulang! Selamat datang, Sayang! Selamat datang di Keluarga Dirgantara. Maafin kakek ya, tadi sempat marah-marah,” tutur Kakek Alex menepuk-nepuk bahu ringkih Velyn.
Sontak saja, pernyataan kakek membuat Velyn menitikkan air mata. Bahkan lama kelamaan bulir bening itu semakin berjatuhan dengan begitu derasnya. Rasa bersalah yang masih menggumpal atas semua kesalahpahaman pada sang suami, dan sekarang mengetahui sebuah kenyataan yang tak kalah mengejutkan.
Suami pengganti yang selalu dihina dina, tidak dianggap bahkan tidak pernah diperlakukan baik oleh seluruh keluarganya, ternyata seorang milyader di negara tetangga. Bahkan kekayaannya tidak ada apa-apanya dibanding kekayaan Richard. Haruskah ia bahagia? Atau marah karena sudah dibohongi? Entah, perasaan Velyn campur aduk saat ini.
“Kakek,” panggil Velyn menahan isak tangisnya.
Kakek Alex meregangkan pelukannya. Keningnya mengernyit melihat air mata yang menetes di kedua pipi Velyn. “Kenapa, Nak? Kenapa menangis? Apa cucu kakek menyakitimu? Bilang sama Kakek, biar nanti Kakek pukul kalau pulang!” ucap Kakek Alex menggebu-gebu.
Velyn menggeleng, semakin terharu dengan sambutan Kakek Alex, “Enggak, Kek. Velyn hanya tidak menyangka kalau ternyata Richard adalah cucu kakek,” ungkap Velyn sesenggukan.
Sekarang Kakek Alex mengerti, bibirnya melengkungkan senyum tipis. Kemudian mengajaknya duduk di tepi ranjang. Kakek menghela napas panjang, menumpukan tangan pada jemari Velyn dan menggenggamnya.
“Velyn, Kakek harap kamu tidak marah padanya. Icad memang sempat Kakek usir dari sini, tanpa memberinya uang sepeser pun. Biar dia bisa belajar tanggung jawab, tahu bagaimana menghargai uang dan juga menghargai orang. Sebelumnya dia sangat nakal, selalu menghambur-hamburkan uang sesukanya. Sikapnya juga semena-mena dengan para bawahannya,” tutur Kakek Alex.
Terjawab sudah rasa penasarannya. Hampir saja ia kembali salah paham untuk yang ke sekian kalinya pada Richard.
“Dan sekarang, kakek sudah tidak sanggup mengelola perusahaan. Apalagi melihat dia sudah berubah menjadi manusia yang berguna. Makanya kakek memintanya pulang,” tambah sang kakek membuat napas Velyn berembus lega.
“Kek, boleh Velyn mengunjunginya ke kantor?” izin wanita itu tak sabar.
“Kamu merindukannya ya? Ah, baiklah. Minta antar sama sopir saja. Sekalian bawakan makan siang ya,” goda kakek mengusap puncak kepala Velyn dengan lembut.
“Terima kasih banyak, Kek.” Velyn kembali menghambur ke pelukan Kakek Alex. Ia merasakan kehangatan kasih sayang yang tidak pernah dia dapatkan dari orang tuanya. Padahal mereka baru bertemu beberapa menit yang lalu.
Bersambung~
Thor jangan lama" up nya .. ini baca sambil ingat" sama alur ceritanya 😇