HELLO GUYS,MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN KARYA AUTHOR YAH.
Ginna Yovela Adriella adalah anak yang lugu,penurut dan juga pintar dimana dia mampu menyelesaikan studi pendidikan SMA nya di usia 17 tahun dan menjadi juara 1 di setiap semester namun,sayangnya dia hanyalah anak yang tidak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Suatu hari ia malah di jebak oleh kakak perempuan nya yang selalu iri dengan apa yang ada pada diri Ginna.akhirnya Ginna menghabiskan satu malam dengan pria asing.
Kesalahan satu malam itu malah menumbuhkan janin di dalam rahimnya.
Mengetahui Ginna hamil keluarganya mengusirnya dari rumah.
Dengan penuh tekad dan juga dendam Ginna meninggalkan negara kelahirannya.
7 tahun kemudian ia kembali ke negara kelahirannya bersama dua malaikatnya.
Namun takdir juga kembali mempertemukan dia dengan pria asing yang menanam bibit di rahimnya 7 tahun yang lalu.
TANDAI TYPONYA YAH GUSYYY,AND JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, SUBSCRIBE 👉👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
Mischka mengangguk lalu kini kepalanya kembali di isi dengan sebuah pertanyaan.
"lalu mana perempuan yang menjadi ibu mereka??kenapa mereka dekat dengan nak Ginna??"ucap Mischka.
"mommy apa-apaan sih, kagak lihat kek kalau ginna adalah ibu mereka"ucap Fany.
"APA??TAPI BUKAN KAH GINNA......ohh mommy mengerti"ucap Mischka.
Ginna mengelak nafas lalu berjalan mendekati Mischka dan Fany.
"nyonya Mischka,nona Fany maafkan saya. mereka memang putra-putri kandungku, maafkan saya, Saya tidak meminta pertanggungjawaban.hiks hanya saja jangan pisahkan saya dengan anak-anak saya,lupakan keberadaan kami karena semua ini adalah hasil dari kesalahan kami di masa lalu,dan maaf saya tidak tau jika dia adalah suami nona Fany,jika saya tau saya tidak akan mengiyakan permintaan putra dan putri ku tentang mengetahui siapa ayah mereka"ucap Ginna.
"permisi"ucap Ginna membungkuk.
Malvin yang mendengar itu sangat geram dengan apa yang di katakan oleh Ginna,dengan kasar Malvin menarik Ginna masuk ke dalam mansion meninggalkan mereka semua.
"mommy huaaaa, Daddy, mommy kenapa Vella di tangis"tangis Vella.
sedangkan Mischka dan Fani masih tercengang dengan apa yang mereka dengar.
"mommy"panggil Fany.
"iya fan??"ucap Mischka.
"keknya ada kesalahpahaman deh"ucap Fany.
"mommy rasa juga begitu"ucap Mischka.
Puk
"kenapa kamu diam saja?? itu Ginna gimana bisa di gapegape sama adek mu si anak cicak perjaka itu!!"ucap Mischka tersadar.
"oh iya yah,ehh tapi dia bukan anak cicak perjaka lagi, buktinya tuh kecebongnya si anak cicak jadi"ucap Fany.
"hiks mommy,hiks Vella mau mommy hiks Vella juga mau Daddy"ucap Vella menangis di dalam pelukan Vello.
"ehh sayang maaf baru menyadari kalian,sini sama grandma"ucap Mischka sambil berjongkok menyamakan tingginya dengan Vella dan Vello.
"jangan menyentuh kami"ucap Vello dingin sambil memeluk Vella erat
"ehh kenapa sayang??"ucap Mischka.
"kembalikan mommy kami dulu"ucap Vello.
"huff sayang, kalian juga jangan salah paham.ini grandma Mischka dan ini adalah kakak Daddy kalian Fany"ucap Mischka.
"apakah Daddy akan melukai mommy??"ucap Vello menatap ke arah mansion.
"tidak sayang,grandma akan mengulitinya kalo sampai menyakiti mantu ku"ucap Mischka.
Vello terdiam lalu membuka dekapannya di mana vella yang masih terisak.
"Vella jangan takut,mommy dan Daddy tidak apa-apa"ucap Vello.
"Vella mau Daddy hiks mau Daddy hiks"ucap Vella.
"ya sudah sayang sini sama Aunty,kita masuk dulu cari Daddy kamu"ucap Fany.
Vella menurut lalu merentangkan tangannya kepada Fany dan dengan senang hati Fany mengendong Vella.
"kamu merebut cucu ku"ucap Mischka.
Sedangkan Fany bodoh amat lalu pergi meninggalkan Mischka dan Vello tanpa berkepanjangan bersoal dengan mommy nya itu.
"nama mu siapa sayang??"ucap Mischka kepada Vello.
"Vello"ucap Vello
"ohh Vello,ayok sini grandma gendong"ucap Mischka.
"tidak mau"ucap Vello
Kretak
Mischka membatu dan retak begitu saja mendengar perkataan cucu laki-laki nya itu yang sangat jelas menolaknya.
"hiks apakah grandma terlihat jelek sehingga Vello tidak ingin di gendong?"ucap Mischka.
"tidak grandma,hanya saja Vello sudah besar jadi tidak mau kekanakan seperti itu"ucap Vello.
"TIDAK BOLEH!!" ucap Mischka.
"ehh??"
"gk boleh pokoknya,grandma gak mau kamu kayak si anak cicak itu"ucap Mischka yang langsung mengendong Vello lalu membawanya masuk ke dalam mansion.
-
-
-
BRAK
"lepasin aku"ucap Ginna
BAMMM
Malvin menutup pintu dengan keras kemudian Malvin melempar Ginna ke atas kasur dan mengukung Ginna di bawah dekapannya.
"ma-mau apa kamu??"ucap Ginna sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya.
GREPPP
"apa maksudmu??kau ingin memisahkan aku dan darah daging ku??kau menjauhkan aku dengan mereka??!"ucap Malvin.
"bu-bukan itu maksud ku"ucap Ginna.
"lalu??"ucap Malvin.
"a-aku,kamu kan sudah berkeluarga jadi aku tidak ingin rumah tanggamu hancur karena kedatangan kami"cicit Ginna.
"bodoh,aku belum berkeluarga"ucap Malvin lalu bangkit dari tubuh Ginna.
"ehh?? tapi bukannya kak Fany itu...."ucap Ginna
"dia adalah kakakku"ucap Malvin.
"ehhh!!"
"kenapa hum??kau cemburu??"ucap Malvin lalu mendekati Ginna.
"heh siapa yang cemburu, jauh-jauh kamu dari aku"ucap Ginna sambil memeluk dirinya sendiri.
"huh,apa Kamu kira aku tertarik dengan tubuhmu?? rata seperti papan"ucap Malvin.
"hey mulut mu yah,kamu tidak tau saja ini namanya body idaman para wanita,bahkan para model pun iri dengan tubuh ku"ucap Ginna tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Malvin.
"cih mata mereka yang buta"ucap Malvin.
"mata kau yang buta,coba kamu lihat dada ku saja sangat berisi dan kau bilang ini rata,dimana mata mu hah!??"ucap Ginna yang tanpa sadar mengatakan hal itu.
Gluk
Malvin menelan Saliva saat melihat dada Ginna.
"kau menggodaku??"ucap Malvin serak.
"eehh??!kyaaaa dasar mesum kamu"ucap Ginna.
Malvin menyeringai lalu mendekati Ginna entah mengapa ia merasa tergoda dengan Ginna padahal selama ini ia selalu menatap jijik para wanita kecuali wanita di keluarganya.
"mau apa kamu huh??jangan mendekat atau kepala mu lepas"ucap Ginna.
Ginna terus-menerus mundur dan berakhir menempel di dinding tak bisa kabur karena Malvin mengurungnya di antara Malvin dan dinding.
"apa kamu kira aku takut hum??"ucap Malvin yang mengukung Ginna.
"kumohon lepaskan aku aku hanya bercanda hehe"ucap Ginna memelas.
Malvin menyeringai lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Ginna,bahkan Ginna dapat merasakan hembusan nafas Malvin yang menyegarkan namun membuatnya merinding.
Reflek Ginna menutup matanya namun......
Tok
Tok
"hey anak cicak buka pintu mu,keluarkan menantuku!!,awas saja kalau sampai menantu ku lecet sedikit langsung mommy buang kamu" teriak Mischka yang bagaikan malaikat penolong bagi Ginna.
Malvin dan Ginna tersadar dengan apa yang terjadi lalu kemudian Malvin menjauh dari Ginna lalu membukakan pintu sebelum mommy nya itu bertindak berlebihan.
dan Untung saja Malvin sudah membukakan pintu jika tidak maka pintu kamarnya akan rusak karena di lempari menggunakan guci mahal oleh mommy nya dan kakaknya itu.
"apa yang kalian lakukan??"ucap Malvin datar.
"tentu saja mengeluarkan menantuku dari kandang cicak mu"ucap Mischka.
"hufff tapi kenapa harus mengunakan guci kesayangan Daddy??apa mommy tau bagaimana susahnya Daddy memenangkan lelang guci itu"ucap Malvin.
"oh iya benar yah,ini kan gucinya Daddy"ucap Fany.
"ahhh bodo amat,kalo Daddy kalian marah-marah sama mommy siap-siap dia tidur 7 tahun di kandang Hairo"ucap Mischka.
TBC
