kehidupan Alana berubah 180 derajat setelah ibunya menikah dengan pria kaya.
masalah terus muncul silih berganti hingga suatu hari ia mendapati dirinya dibunuh oleh seseorang.
namun ia kembali dari kematian dan bertekad akan menemukan siapa pembunuhnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 Duka
Saat membuka matanya ia mengenali ruangan itu dan bau dari pengharum ruangan, Alana berada dalam kamarnya sendiri. Ia mengedarkan pandangannya dan hanya melihat seorang maid yang berdiri di sampingnya dengan raut wajah yang cemas.
" non baik baik aja " ucap maid tersebut setelah mengetahui nona mudanya telah sadar.
" bi katakan sama aku kalau kak satria baik baik aja kan, iyakan bi?, dia pasti lagi keluar sama teman temannya kan bi?, bilang sama aku bi kalau aku baru bangun tidur terus mimpi buruk " ucap Alana dengan derai air mata.
Maid itu tidak dapat lagi menahan air matanya, pasti nona mudanya sangat terpukul apalagi dia yang pertama kali menemukan jasadnya. Ia kemudian memeluknya mengusap usap punggung gadis itu supaya lebih tenang.
Namun Alana malah semakin histeris mengetahui bahwa itu semua kenyataan bukan sekedar mimpi buruk. Ia benar benar merasa bahwa apa yang menimpa satria adalah karena kesalahannya.
Suasana rumah pada lantai bawah sangat ramai banyak orang yang berkumpul diantara ada polisi yang sedang menyelidiki, wartawan yang hendak meliput dan ada beberapa orang yang menonton.
Mengetahui Alana yang sudah sadar dari pingsannya polisi segera mendatanginya untuk dimintai keterangan, Alana ragu namun ada ayu yang membantu dan meyakinkan nya. Walau sambil terus menangis ia akhirnya selesai memberikan keterangan.
Jasad satria dibawa kerumah sakit untuk dilakukan autopsi, garis polisi juga sudah melintang mengamankan TKP.
permana yang memiliki mata tajam juga tatapan yang tegas hari itu hanya terlihat pancaran kesedihan juga penyesalan, putra satu satunya yang ia miliki harus meninggal dengan cara yang mengenaskan, padahal ia sudah di beri peringatan tentang adanya bangkai kucing yang mati tak wajar tapi dirinya malah mengabaikan hal tersebut dengan dalih orang iseng yang menaruhnya.
Selama ini ia tak pernah bercekrama layaknya seorang anak dan ayahnya, yang ia lakukan hanyalah memarahi juga memakinya ia juga kadang memukuli nya ia merasa bahwa semua yang ia lakukan itu untuk kebaikan putranya supaya dia bisa menjadi pemimpin dan penerus perusahaannya. Namun kini ia hanya bisa melihat jasad yang sudah tak bernyawa dia tidak bisa lagi mengatakan apa apa walau hanya sebatas meminta maaf. Kini hanya penyesalan saja dalam dirinya.
Mungkinkah orang yang menghabisi putranya adalah pesaing bisnisnya, mengingat belum lama ini perusahaan nya sedang bersaing sengit untuk mendapatkan tender besar dan perusahaannya yang berhasil mengakuisisinya. Tentu saja pesaing merasa sangat iri dan membencinya.
selain polisi yang menyelidiki kasus tersebut Permana juga mengerahkan orang orang nya untuk menangkap siapa pelakunya, telpon Permana terus saja berdering, sekertaris pribadinya mengatakan bahwa kantor saat ini sedang kacau, beliau harus segara ke kantor untuk mengembalikan suasananya. mengadakan rapat dengan seluruh dewan direksi untuk menghadapi dampak yang akan terjadi pada perusahaan.
Duka yang mendalam dialami oleh orang orang terdekat, walau satria bukan kakak yang baik baginya namun tetap saja ada rasa sayang dalam diri Alana terhadap nya.
Tangis mengiringi kepergiannya saat prosesi pemakaman, teman teman yang malam itu bersamanya tak menyangka bahwa itu akan menjadi yang terakhir bagi mereka. mereka sangat menyesal mengapa mereka tak mampu mencegahnya, atau mengantarnya sampai depan rumah. Mereka sangat amat menyesal karena setelah satria pergi malah kembali melanjutkan kesenangan tanpa berfikir sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Beberapa guru datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada kapten basket kebanggaan sekolah, ya satria merupakan kapten basket yang sering memenangkan kejuaraan, walau diluar kelakuan brengseknya namun ia tetap menjadi panutan saat di lapangan dan pemimpin yang dihormati oleh anggotanya.
usai selesai pemakaman semuanya pergi hanya tersisa Alana ayah dan ibunya. ayahnya terus saja menatap batu nisan dengan wajah yang menyedihkan.
" maaf kan ayah belum bisa menjadi orang tua yang baik, maafkan semua kesalahan ayah nak , maaf atas segala sesuatu yang ayah telah perbuat padamu, ayah tidak sempat mengatakan bahwa ayah benar benar menyayangi mu lebih dari apa yang ayah punya. Tidak, seperti ayah tidak pantas untuk menerima maaf mu tapi ayah berharap kamu sekarang berada ditempat terbaik dan bahagia "
Ayu mengelus elus punggung suaminya ia tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat disayangi, benar benar separuh jiwa kita seperti ikut terbawa hilang bersamanya. dunia seakan runtuh namun kita tetap harus bertahan karena yang hidup harus melanjutkan hidupnya. Butuh waktu lama untuk terbiasa dan menjalani hari hari seperti biasanya. Berpura pura baik baik saja dan tak ada apa apa walau setiap detik dan setiap tarikan nafas kita terasa berat dan menyiksa jiwa.
Waktu akan terus berjalan dan mengikis setiap kenangan dan luka, itu sebabnya orang bilang waktu adalah obat paling ampuh untuk menyembuhkan rasa sakit. kenangan akan selalu abadi dalam ingatan baik suka maupun duka. Kita akan selalu ingat suka dan duka tapi seiring berjalan nya waktu rasa sakitnya tidak sama lagi.
Setelah beberapa hari dari kejadian polisi belum juga menemukan titik temu dan petunjuk siapa pelakunya, namun dari perkiraan hasil autopsi bahwa senjata yang digunakan pelaku adalah kapak besi.
Luka yang berada pada kepala disebabkan oleh benturan dari benda tumpul yang cukup keras. Polisi telah berusaha untuk menyelidiki sebisa mungkin namun tidak ada satupun sidik jari atau hal lain yang bisa memberi mereka petunjuk untuk mengantar kepada pelaku.
Beberapa hari Permana tidak keluar kamarnya begitupun dengan Alana, Ayu merasa bersedih atas kejadian tersebut namun ia justru lebih sedih melihat sikap anak dan suaminya. Ia berusaha menghibur, mengajaknya ngobrol , membuat lelucon dan lain sebagainya supaya mereka tidak terus terusan mengurung diri dalam kamar namun semuanya hanya sia sia.
Ayu pun sama rasanya ia ingin berdiam diri saja meratapi kepergian putra tirinya, namun ia tidak bisa melakukannya karena jika ia maka siapa yang akan menghibur dan kembali menghidupkan keluarga nya.
" mas makan yuk "
" kamu duluan saja "
" mau sampai kapan kamu mengurung diri dalam kamar mas ?"
" anak saya terlah meninggal "
" bukan hanya anak kamu tapi anak saya juga, kamu pikir saya tidak sedih, saya juga sedih tapi bukan kah yang hidup harus terus melanjutkan hidupnya. kamu pikir satria akan tenang melihat ayahnya yang seperti ini "
" tapi saya ayah yang buruk, saya tidak pantas bahagia bahkan saya tidak mampu menemukan pembunuh anak saya "
" mas itu semua.......
BERSAMBUNG............
Hallo semuanya maaf ya update nya lama, maklum lah penulisnya masih labil jadi kadang sesuai mood aja.
tapi ya doain semoga kedepannya bisa update tiap hari dan tidak ada halangan.
Untuk yang serius membaca terima kasih. Dan jangan lupa juga untuk baca karya author yang lainya.
tolong berikan like, komen serta subscribe supaya author lebih bersemangat.
semoga hari hari kalian selalu bahagia babayyyy sampai ketemu di episode selanjutnya.
gimana pun pendiam nya seorang pasti bisa cepat tau situasi itu teman nya baik apa bukan padahal musuh dalam selimut,,,,,
terus lanjut update nya thorr
tetap semangat terus thorr
culun boleh tapi arus tau mana teman yang baik dan tidak,kejebak sendiri,,,,,