Alea menikahi pria yang tidak di cintai nya sebagai pelampiasan setelah dia di tolak oleh Zero cinta pertama nya, namun makin lama dia punya cinta untuk Arhan.
hingga suatu hari badai yang sangat besar menghempas rumah tangga nya setelah Alea menemukan chat yang sangat mesra di ponsel Arhan, namun yang lebih parah suami nya selingkuh bukan hanya dengan wanita saja melainkan ada orang lain juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Tinju Jack
Kini Alea sudah di nyatakan koma oleh dokter, walau sudah melewati masa kritis namun dia belum juga sadarkan diri sejak kemarin, Jack dan yang lain sudah tak bisa lagi menahan rasa sedih di hati nya. Arhan juga sampai menangis gulung gulung karena mendengar bahwa Alea koma untuk beberapa hari kedepan, walau dalam hati mengatakan kenapa tidak mati saja karena setelah Lea sadar maka semua nya akan terbongkar, atau dia juga berharap bahwa Lea akan hilang ingatan karena mendapatkan luka yang sangat banyak. namun bisa di lihat bahwa bagian kepala nya tidak ada yang luka, hanya wajah nya yang lebam karena di tinju.
Semua keluarga tak ada yang curiga pada Athan karena pria itu begitu pintar memutar balikan fakta yang sudah terjadi, Arhan sukses membuat hati Mama Ela tak kuat lagi karena dia merasa bahwa menantu nya sangat mencintai istri nya sampai dia menangis separah itu. siapa pun pasti akan menduga bahwa Arhan sangat sedih sekarang, tak ada yang tahu bahwa dia tertawa dalam hati nya karena begitu girang. Jimmy lah orang yang tidak percaya bahwa Arhan menangisi Lea yang koma, justru dia curiga ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Arhan atas semua kejadian ini, karena Alea sama sekali tak ada cerita bahwa dia ada masalah dengan Dokter Nira, rasa nya mustahil bila Alea tak cerita bila ada masalah.
"Apa yang membuat mu murung?" Zero menatap Jimmy curiga.
"Tidak ada." Jimmy malas cerita karena Zero adalah orang luar.
"Kau jangan bertingkah ya, Jim! bahkan tadi mulut mu yang bilang mau memberitahu aku." gertak Zero.
"Bukan masalah serius, aku cuma bilang bahwa kata Lea dia menyesal sudah jatuh cinta dengan mu." kilah Jimmy.
Zero berdecak kesal karena malah masalah itu lagi yang di ungkit, padahal sesungguh nya tadi Jimmy ingin cerita bahwa rumah tangga Lea sedang tidak baik baik saja dan dia ingin Zero membantu nya menyelidiki Arhan. namun bila di pikir lagi nanti Lea bisa mengamuk bila Jimmy minta tolong nya sama Zero, sebab pria ini pernah menetap di hati Lea lumayan lama dan malah berakhir dengan penolakan yanh sangat dalam di hati Lea.
"Aku akan cari tahu sendiri, pasti ada yang kau sembunyikan." tekad Zero.
"Kalau kau cari tahu sendiri tak akan masalah, karena bukan aku yang memberitahu mu." tukas Jimmy.
"Nah kan, pasti ada sesuatu tentang Lea ini." Zero yakin sekali.
Jimmy cuma diam saja karena otak nya sedang memikirkan bagai mana cara mengusut nya dengan benar, lagi pula Arhan adalah orang yang di curigai besar bahwa dia yang membuat Lea terluka begini, pasti ada yang sedang di ketahui Lea dan Arhan tak terima. namun kenapa ada Dokter Nira, apa mungkin dia adalah wanita yang menjadi selingkuhan nya Arhan.
Maka Jimmy pun bergegas menuju kamar mayat untuk melihat bagai mana keadaan Dokter pribadi nya Alea, di sana dia bisa dengan mudah masuk kedalam karena Papa David adalah pemilik saham juga di rumah sakit yang besar ini, Papa Zero juga salah satu nya juga karena mereka memang bukan orang sembarangan yang bisa di anggap remeh, akan celaka bila mencari masalah dengan mereka semua.
"Istrikuuuu, ya allah bagai mana ini?!" Arhan kembali meraung di luar ruangan.
"Sabar, Nak!" Mama Ela kasihan melihat nya.
"Bagai mana ini, Ma? aku tidak mau bila Alea sampai terluka!" isak Arhan.
"Doa kan saja semoga Alea bisa selamat ya, semoga allah bisa menyelamatkan Alea." Mama Ela mengusap air mata nya.
Papa David yang diam tanpa reaksi karena dia tidak boleh menangis di depan istri nya walau keadaan Lea bagai mana pun parah nya, karena ketenangan Mama Ela akan runtuh bila suami nya menangis sekarang, maka lebih baik diam saja dengan berusaha menahan air mata nya yang siap jatuh.
"Yang kuat, Pa!" Jack mengelus punggung Papa nya.
"Kenapa suami adik mu sampai begitu, apa mungkin dia sangat cinta pada Alea?" Papa David juga heran.
"Kalau Lea mati dia akan jadi duda miskin lagi, siapa yang akan tetap menerima dia dalam keluarga kita!" sinis Jack.
"Tidak boleh begitu, Nak! dia juga sama dengan kita, tak ada yang nama miskin dan kaya." nasihat Papa David.
"Aku sebenarnya tidak mempermasalahkan dia mau miskin atau kaya, hanya saja aku tidak suka dengan gaya nya." kesal Jack.
Memang sudah dari hati nya bahwa Jack tak suka dengan Arhan yang menurut dia sombong sekali, Jack tak pernah suka dalam waktu dua tahun ini kepada sang adik ipar nya tersebut.
Zero yang mendapat gantian menjenguk langsung memakai baju nya, tak peduli dengan Arhan yang menggerung gerung ingin dia yang masuk lagi, Zero tetap saja masuk dengan hati yang sangat kesal.
"Alea..."
Di raih nya tangan kecil yang biasa nya sangat rajin bekerja, namun sekarang di tusuk dengan jarum infus, belum lagi alat lain yang ada di tubuh nya. hati Zero hancur sekali melihat ini semua, tidak rela dia bila Alea berada dalam kondisi begini, lebih baik dia saja bila bisa di ganti sekarang dan Zero berbaring di atas ranjang rumah sakit.
"Maafkan aku karena sudah menyakiti hati mu, bangun lah sekarang dan lakukan apa pun padaku." Zero menahan air mata nya.
"Aku tidak mau kau terluka begini, Lea!" Zero melihat wajah Lea yang lebam membiru.
Sekuat apa tenaga nya Dokter Nira sehingga bertengkar sampai sekarah ini, entah apa yang mereka ributkan sehingga pertengkaran menjadi begitu serius sekali, Zero menggenggam kuat tangan Lea karena sekarang dia begitu takut bila Alea meninggalkan dia.
"Berjanji lah kau akan bangun, bila kau bangun nanti aku akan menceritakan alasan yang sebenar nya kenapa aku menolak mu." pinta Zero lembut.
Tangan dingin itu tetap saja tanpa reaksi seolah sama sekali tidak tertarik dengan alasan yang akan Zero katakan, Zero mencium nya dengan lembut dan segera keluar karena waktu nya akan habis sekarang.
"Kau sengaja kan menemui istriku dengan sangat lama, sehingga aku tidak bisa melihat Lea!"
Begitu keluar langsung di sambut dengan teriakan Arhan yang tidak terima, maka Zero pun ikut kesal karena dari tadi Arhan terus saja berteriak seolah tak ada ketenangan sama sekali.
Buaaak.
Arhan melanting ketika tinju nya Jack menghantam wajah nya, dia sangat syok sekarang karena Jack turun tangan menghajar dia, Mama Ela kaget juga karena sang Putra langsung meninju tanpa aba aba sehingga Arhan melanting begitu keras.
Kenapa tidak kau injqk tuh otongnya sekalian ya ampun 😄😄