Ling Ming Yue gadis cantik dan memiliki banyak bidang bakat harus meninggal karena terpeleset kulit pisang, setelah di selingkuhi oleh kekasih dan sahabat nya.
Ailin, sahabat dan saudara angkat dari Ming Yue, yang meninggal karena serangan jantung saat menangisi sang sahabat yang meninggal di depan matanya.
Kematian mereka bukan menuju akhirat tapi justru datang ke kehidupan lampao ke jaman dinasti, dan menepati tubuh dari putri pertama dan pelayan setia dari kerajaan merak,
Putri pertama adalah putri yang di buang oleh orang tuanya dan harus menikah dengan pangeran yang terbuang pula dari kekaisaran awan.
Yuk ikuti keseruan cerita selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Bakat
"Ayah handa maaf jika menjadi urutan terakhir karena ada pepatah wanita itu adalah yang utama, hehehe... Salam hormat untuk ayah handa, ayah kami saya juga memiliki hadiah pertemuan untuk ayah sekolah ayahanda suka" ucap Ming Yue.
"Apa itu, tolong perlihatkan ayah sangat penasaran, ayah kira ayah tidak mendapatkan apa apa" ucap kaisar Guang
"Tidak mungkin itu, aku sudah menyiapkan khusus untuk ayah, tapi apa boleh aku membisikkan sesuatu pada Kasim juga boleh untuk di sampaikan pada ayahanda" ucap Ming Yue.
"Tidak perlu, kemarilah bisikan langsung kepada ku" ucap Kaisar
" Baik Jika begitu aku tidak akan sungkan, boleh kan suami ku" ucap Ming Yue
" Iya tentu" ucap Dai Lu.
"Terima kasih, suamiku yang terbaik" ucap Ming Yue, semua orang hampir pingsan karna malam ini Meraka mendapatkan banyak kejutan dari permaisuri raja Dai
Setelah itu Ming Yue mendekati kaisar dan membisikkan sesuatu.
"Ayah handa yang akan aku berikan mengandung racun untuk musuh. Jadi berhati hati lah ada musuh yang sedang mengitai keluarga kita saat ini" ucap Ming Yue awalnya kaisar kaget tapi dengan cepat ia merubah dengan cepat
"Hahaha... Baiklah terima kasih kau memang sangat baik, jadi mana kado untukku" ucap kaisar menutupi kecurigaan semua orang.
"Ini untuk ayah handa, itu baru selesai di buat, ia adalah sang naga persis seperti ayah yang gagah dan kuat untuk melindungi semua orang" ucap Ming Yue.
Kaisar membuka dengan hati hati kotak itu iya sangat senang melihat hadiah itu.
"Terima kasih, ini sungguhan kado yang sangat luar biasa, aku tidak menyangka jika putra ku yang terlihat tidak berguna itu mendapatkan istri yang luar biasa" ucap kaisar sengaja berkata seperti itu agar orang tidak curiga jika kaisar memihak pada putra tersayang nya.
"Tidak apa apa ayah, walau suamiku hanya bisa duduk di kursi itu dan jarang bicara tapi aku mencintainya, aku yang akan menjadi kakinya, dan aku yang akan menjadi tempat dia bersandar jadi aku tidak masalah mendapatkan suami yang tidak berguna, kami hanya ingin hidup tenang saja" ucap Ming Yue dan itu membuat semua orang kaget ada juga yang kagum. Permaisuri dan kaisar sangat bahagia dalam hatinya mendengar itu, tapi mereka tutupi.
Sedangkan di posisi pangeran kedua ia tersenyum mengejek melihat kakaknya tidak di sapa dan justru di hina ayahnya.
"Baiklah jika begitu kami izin duduk kembali ayah ibu" ucap Ming Yue.
"Baiklah silahkan, kita akan melanjutkan kembali jalannya acara" ucap kaisar Guang
Ming yue pun mendorong kursi suaminya tanpa banyak bicara lalu ia duduk di sebelah suaminya, mengambilkan teh untuk sang suami.
Semua perlakuan nya tidak luput dari pandangan semua orang.
Para selir pangeran sangat shock saat tau meraka tidak di sapa dan di beri apapun, mereka sangat marah.
Sedangkan raja dan permaisuri kerajaan merak sangat kesal dengan sang putri.
mereka tidak di berikan apa apa, di sapa pun tidak.
Acara pun berlanjut dengan pertunjukan bakat, semua putra putri di persilahkan menunjukkan bakat mereka, semua antusias, dan bahagia.
"Ini kesempatan bagus untuk mempermalukan gadis jalang itu, kau boleh menang tadi tapi kali ini kau akan kalah dan malu, semua akan mempermalukan dirimu" ucap An Yunsi dalam hati
Ming yue mendengar itu hanya tersenyum kecil,
"Kenapa kau tersenyum istriku?" tanya Dai lu
"Ada hama yang ingin membuat ku malu nanti, sayang aku jangan marah dan cukup diam ya nanti biar aku yang mengurus semuanya" ucap Ming Yue
"Dan umpan sudah di makan oleh Yun ma tinggal kita buat dia masuk. Kedalam nya, suruh orang memberikan semua bukti itu pada ayah secara diam diam, dan lakukan penangkapan semua orang yang tertunda tadi siang" ucap Ming Yue.
"Baiklah, kau tenang saja sayang, semua sudah siap" ucap Dai lu
"Terima kasih, sayang ku" ucap Ming Yue dan itu membuat Dai Lu tersenyum kecil.
Dari kejauhan permaisuri memperhatikan itu dan itu membuatnya sangat terharu.
Tidak lama semua orang mulai menunjukkan bakatnya, untuk mencari mangsa malam itu.
Semua selir pangeran kedua bekerja sama ingin mempermalukan Ming Yue saat itu juga.
Para putri menunjukan tarian yang membuat orang lain terpana tapi tidak bagi Ai dan Ming Yue mereka melihat itu seperti sedang merayu pria di bar.
"Ai, lihat tarian mereka seperti penari di bar atau diskotik" ucap Ming Yue pada Ai pelan dan itu masih di dengar oleh Dai Lu
"Baru saja aku akan bicara begitu padamu, apa bagusnya tarian itu, jika orang melihat tarian mu dan tarian kita berdua mungkin meraka akan pingsan. Meraka tidak tau saja jika kita dulu adalah master tari" ucap Ai
"Biarkan saja aku tidak mau menari disini sampai membuat orang mengeces, tarian ku hanya untuk suami ku dan keluarga ku bukan orang orang penjilat ini" ucap Ming Yue
"Lalu kau mau apa nanti pasti wanita wanita sundel itu ingin mengerjaimu terlihat sekali dengan raut wajah kotornya" ucap Ai
"Mereka hanya ingin membuka cadarku saja, dan ingin melihat ku malu dengan wajah jelek ku" ucap Ming Yue dan itu membuat Dai Lu kesal
"Lalu bagaimana jika mereka melihat wajah mu?" tanya Ai
"Biarkan saja, biar mereka terkena shock dan sakit jantung, mati" ucap Ming Yue tenang
"Hehehe ini dia Queen master yang sesungguhnya, aku merindukan kebiasaan kita mendaki gunung dan menjalan tugas" ucap Ai menerawang.
"Tenang saja kita akan melakukan nya lagi nanti, dan siap siapa kita akan melakukan pengalaman baru nanti ya, bagaimana jika jika pergi ke gunung tertinggi di dunia baru ini" ucap Ming Yue
"Benarkah, aku mau aku sudah tidak sabar" ucap Ai bahagia.
Sedangkan Dai Lu sangat tidak mengerti dan terkejut dengan tingkah kedua wanita yang memasuki istana nya ini, sangat aneh pikir Dai Lu.
Tidak terasa ternyata sudah giliran, An Yunsi yang sedang menari saat ini,
"Yue Yue, lihat tidak sebelum nya dan sekarang masih muak aku melihat wajah wanita itu, dan lihat Sujin saat ini, tidak dulu dan sekarang masih sama melihat Yunsi seperti permata, aku kadang heran apa otak Sujin sudah rusak dia lebih memilih wanita seperti Yunsi teratai putih itu" ucap Ai kesal
"Dia hanya melirik tubuh Yunsi, untuk nafsu semata, jika cinta tidak sujin pria yang tidak mencintai siapa pun yang dia cintai hanya dirinya sendiri dan uang, aku yakin semua selir nya tidak ada yang ia cintai dia hanya butuh dukungan saja" ucap Ming Yue
" Pria parasit, di dua kehidupan masih saja seperti parasit" ucap Ai
"Ai kecilkan suara mu, soal kehidupan kedua" ucap Ming Yue kesal
mereka Tidak tau jika Dia Lu saat ini sedang menatap mereka berdua dengan rumit.
"Apa maksud hidupan kedua?" ucap Dai Lu dalam hati
Saat ini Ming Yue sedang tidak fokus dengan sekitar jadi ia tidak tau apa yang di pikir suaminya.
Tidak lama terdengar ucapan para tamu yang mengatakan bagus pada tarian Yunsi.
bersambung
Nice story 👍🏻👍🏻👍🏻