#Pembaca Pikiran #
Bugh..Bugh... Bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
Anak laki laki itu bisu. (Walaupun sebenarnya dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang tidak seorang pun tahu.) Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia di temukan di waktu hujan deras di dekat pembuangan sampah kota itu. Dan di pungut oleh seorang pemulung, yang tiga hari lalu meninggal. Karena dia tidak tahu anak itu anak siapa? pemulung itu pun dulu memberi nama anak laki laki bisu tadi dengan nama REED , yang dia doakan kelak anak malang itu akan menjadi seorang penguasa.
Bagaimana kelanjutan hidup Reed ? Apakah dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya? Apakah kemampuan khusus yang Reed sembunyikan itu? Semoga suka dengan karya kelima aku ini. Happy reading Tetap Berikan dukungan kalian yang sangat berharga buat author ya. Thank you so much...muah muah😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Dengan sebuah motor matic milik ya Reed keluar dan melaju kencang membelah jalanan malam itu.
Dia sayup sayup mendengar ada suara di balik sebuah mobil box tertutup yang berteriak meminta tolong lagi.
dengan kecepatan tinggi Reed memacu motor maticnya mengejar mobil box tersebut.
Sampai di belakang mobil box itu dia melihat jika di lihat orang maka mobil itu adalah mobil box biasa yang tidak mencurigakan.
Tapi bagi Reed yang bisa mendengar jeritan dalam hati dan pikiran seseorang dia tahu di dalam box itu ada beberapa anak anak lagi yang akan di bawa pergi kau keluar kota oleh pelaku.
Tanpa banyak bicara Reed membuka pintu mobil box tersebut dengan bergelayutan di belakang mobil tersebut.
Walaupun sulit tapi akhirnya dia bisa membuka pintu box tersebut. dengan susah payah Reed masuk dan melepaskan ikatan dan penutup mulut empat anak seusia delapan sampai sepuluh tahunan itu.
Dengan mengendong keempat anak anak itu Reed pun bergelimpangan dan berguling guling di aspal malam itu.
Jalanan yang dilalui memang sudah sunyi. Karena itu jalanan perbatasan yang sepi dan gelap.
mempergunakan kesempatan dalam kegelapan malam Reed membawa keempat anak anak yang berhasil dia selamatkan itu bersembunyi dulu dari pantauan mobil tersebut.
Hingga mobil itu tak lagi kelihatan keempat anak itu pun diajaknya keluar dari persembunyiannya dan berjalan tertatih meninggalkan tempat sunyi tersebut.
"kakak terima kasih. Kakak sudah selamatkan kami ."
Reed hanya mengangguk dan tersenyum pada keempat anak itu .
Tak lama Reed tiba di tempat di mana dia tinggalkan motor maticnya tadi.
Tanpa banyak kata lagi keempat anak itu di boncengnya pulang ke bengkel miliknya di pinggiran kota tersebut.
Di dalam dia di sambut oleh tiga anak yang dia selamatkan sebelumnya.
" Hah ternyata kalian disini? Kalian selamat juga ya?"
" Iya kami juga diselamatkan kakak ini tadi."
" Kak siapa nama kakak?"
Reed mengambil pena dan menulis di sebuah kertas menunjukkan nama yang dia punya pada ketujuh anak itu.
" Kak Reed. terima kasih kakak!" ucap salah dari mereka yang bisa membaca dan menulis.
" kak Reed apakah kakak tidak bisa bicara?" tanya salah satu dari mereka.
Reed hanya mengangguk anggukkan kepalanya dan tersenyum.
Ketujuh anak itu tadi akhirnya menatap Reed dengan kata yang sulit dia artikan di mata mereka. Tapi jauh di hati mereka Reed tahu apa yang mereka pikirkan.
" Tidak apa apa aku sudah biasa. Kalian makan dan tidurlah. hari sudah malam ." tulis Reed dan di baca oleh anak yang bisa baca dan nulis tadi.
Dengan menggelar beberapa tikar akhirnya tujuh anak tadi bisa tidur di rumah Reed di belakang bengkelnya.
Reed kembali ke kamarnya. Dan istirahat juga.
Keesokan paginya. Reed bangun dan dia terkejut mendapatkan tujuh anak yang dia temukan itu sudah sibuk di dapur dan meja makan menata sarapan pagi untuk mereka semua.
" Kak Reed ayo makan. Kami sudah siapkan makanan yang ada di kulkas kakak tadi. Maaf jika kamu lancang. Tapi kami hanya ingin membalas Budi baik kakak saja yang sudah menyelamatkan kamu semua. "
Reed mengangguk dan mengisyaratkan dia juga terima kasih pada mereka. Reed mengajak mereka juga makan bersama dengan dirinya di meja makan.
" Kakak apakah kakak buka bengkel di depan itu?"
" Iya bolehkah kami bantuin kakak? Kami takut untuk balik ke kota. Kami takut diculik lagi. "
Reed mengangguk anggukkan kepalanya dan tersenyum senang. Dia bahagia sekali mendapatkan tujuh anak yang bisa dijadikan dia teman mulai hari itu.
Reed memeluk mereka semua dan mencium satu per satu mereka. Tiga laki laki dan empat perempuan. Walaupun mereka beda usia tapi mereka bagaikan saudara.
Usia mereka paling besar usia tiga belas tahun sedangkan yang paling kecil usia delapan tahun .
Rata rata yang putri usianya sekitar sembilan dan sepuluh tahunan sedangkan yang laki laki delapan tahun sebelas tahun dan tiga belas tahun.
Reed hari itu mengajarkan cara memperbaiki motor dan mobil pada ketiga anak laki laki itu.
Sedangkan keempat anak perempuan itu memperhatikan kegiatan para laki laki sambil membersihkan halaman dan rumah Reed.
Siang hari tiba tiba datang sebuah mobil warna hitam dan berhenti di depan bengkel Reed dengan kasar.
Reed langsung menyuruh tujuh anak itu sembunyi.
Siapakah yang datang siang itu? Mengapa Reed sampai menyuruh tujuh anak itu sembunyi?
Bersambung...