Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! 9"Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Update Minimal 1 Perhari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Goreng dalam minyak panas dan goreng tepung akar teratai dapat di nikmati.
Yuzi selalu menjadi yang pertama untuk mencoba nya, Chu Wei memasukkan sepotong ke dalam mulut nya dan anak itu langsung mengunyah nya dengan nikmat.
"Enak sekali! "
Dia menggoreng banyak, ia menyisihkan sepiring akar teratai tersebut."Yuzi, ambil ini dan berikan kepada Nenek mu"
"Baik, saya akan mengantarkan nya"
Yuzi berlari kencang menuju rumah Nyonya tua Gu, di dalam kebetulan mereka semua ada. Pak tua Gu dan anaknya sedang memotong kayu, Bibi nya sedang mencuci pakaian, nyonya tua sedang menjahit pakaian sobek dan anak-anak membantu dan bermain.
"Nenek! Ibu saya memerintah kan saya memberikan ini untuk mu"
Nenek tua Gu mengerutkan kening, ia berdiri dan menghampiri Cucu nya di luar pagar. "Apa ini? "
"Ibu mendapatkan makanan enak! Saya tidak tahu apa namanya, namun ini di goreng dengan tepung sangat enak! Nenek cobalah! "
Gu Hua dan Gu Yua yang mendengar itu adalah makanan enak langsung bersorak. "Nenek apa itu? Kami ingin mencoba nya"
"Kami ingin mencoba nya"
Kedua anak itu melompat-lompat di kaki Nyonya Tua Gu. Nyonya tua Gu berucap dengan kesal.
"Anak kecil, berisik! Saya akan memberikan nya nanti saat makan malam, kalian masuk! "
Kedua anak tersebut langsung pergi, takut di pukul dengan sendal.
"Saya akan pergi, sampai jumpa"
Yuzi berlari tanpa sempat Nenek tua Gu mengucapkan kata-kata.
Malam ini keluarga Chu Wei memiliki banyak nasi putih untuk di makan, daging babi ataupun daging ayam selalu ada untuk di makan. Hidangan utama malam ini adalah akar teratai goreng, sup daging dan kimchi pedas.
Kemampuan memasak kedua menantu nya sudah jauh meningkat berkat instruksi Chu Wei, ia memiliki pengetahuan teori mengenai banyak hal dan kedua menantu yang mengerjakan nya.
Chu Wei memasukkan potongan daging ke mangkuk lalu memberikan nya kepada Anak anjing yang di bawa nya. Jika mereka melihat ini dulu mungkin mereka akan berpikir memberikan makan untuk anak anjing ini akan buang-buang makanan, namun mereka tidak akan berpikir seperti itu sekarang.
Setelah makan nasi putih dan daging berkali-kali pun anak-anak nya masih rakus saat makan, Chu Wei mengajari mereka makan tenang menggunakan sumpit agar mereka lebih terkendali saat di meja makan.
*
Setelah selsai makan, Chu Wei tidak langsung istirahat. Ia membawa sepotong akar teratai dan berjalan keluar.
Tujuan utama nya adalah rumah Li Zheng, Li Zheng adalah kepala desa, akan lebih mudah untuk memberi tahu penduduk desa lewat dirinya.
Di sepanjang jalan terasa licin karena hujan, namun ladang-ladang dan tanaman masih gundul.
Beberapa petani masih bekerja keras di ladang meskipun hari mulai gelap.
Bagaimana pun kekeringan sebelum nya menyebabkan hilang nya sumber makanan.
Chu Wei tidak banyak berpikir lagi dan melangkah maju.
"Zhi Niang, mengapa kamu ada di sini? "
Istri Li Zheng sedang menjahit di halaman, kelopak matanya bergerak-gerak ketika melihat Chu Wei mendekat.
Chu Wei datang kesini tahun lalu untuk meminta Li Zheng bertanggung jawab atas perpisahan keluarga. Saat itu terjadi keributan yang begitu besar, sekarang ia ada di sini dan tidak tahu masalah apa yang akan di buatnya.
Chu Wei masuk sambil tersenyum. "Bibi, apakah Paman Li Zheng ada di sini? "
"Zhi Niang, ada apa mencariku? "
Li Zheng datang dari dalam rumah. Kerutan dan raut wajah lelah di wajah nya membuat nya terlihat sangat tua meskipun dia memang sudah tua.
Seluruh rambut nya hampir botak memikirkan kurang nya makanan di desa, meskipun hujan baru turun tapi setiap rumah tangga kekurangan makanan. Ia berpikir keras sampai rambut nya botak mencari solusi tersebut.
"Saya mendaki gunung hari ini dan mendapati kolam kering, saya menggali menggunakan kayu dan menemukan sesuatu seperti ini. Warnanya putih dan bersih, saya tidak tahu apa itu tapi sepertinya bisa di makan. Saya menggali beberapa dan mengambil untuk di makan. " Chu Wei menjelaskan dengan Metodis. "Potong-potong dengan tepung soba lalu masukan ke dalam minyak goreng, rasanya benar-benar harum dan mirip Ubi. Jadi saya memasak nya. Saya bertanya-tanya apakah ini bisa di makan dan mengenyangkan mirip Ubi? "
Mata Li Zheng di penuhi keterkejutan. "Zhi Niang, darimana datangnya benda ini? "
"Ada banyak sekali di gunung. Sekitar tiga sampai empat hektar." Chu Wei berkata "Semuanya di tutupi tanah tebal, saya menggali sekali dan mendapatkan banyak kati untuk itu."
Mata Istri Li Zheng berbinar."Jika da banyak mungkin sampai ratusan atau ribuan kati, maka setiap rumah tangga dapat mendapatkan nya untuk makanan mereka. Meski tidak mengenyangkan seperti jagung, namun bisa bertahan selama sebulan atau setengah bulan itu akan sangat bagus "
"Kami memliki benda ini di desa Xianhe, kenapa tidak menyadari nya dari dulu?" Ucap Istri Li Zheng.
"Itu adalah Rebung Bambu Giok! "
"Saya melihat nya beberapa tahun lalu, benda ini berada di selatan,namun sering di pindahkan ke Ibu kota untuk penghormatan. Hanya orang-orang dari istana yang memakannya, saya tidak tahu mengapa kami desa Xianhe memiliki nya."
Ucap Li Zheng.
Ternyata pada zaman ini akar teratai di sebut Rebung Bambu Giok yang kedengaran nya cukup indah.
Akar teratai adalah sumber karbohidrat, serat, protein, vitamin C, vitamin B6, asam folat, dan kalium. Di dalam akar teratai juga terkandung kolin, zat besi, dan kalsium. Selain itu, akar tanaman ini juga bebas dari lemak dan kolesterol.
Li Zheng berkata dengan tidak sabar."Aku akan mengganti sandal jerami dan akan naik gunung sekarang."
"Jam berapa sekarang? Sangat berbahaya naik gunung di malam hari! " Istri Li Zheng.
"Apa maksud mu, ini adalah hal berharga. Menyangkut kehidupan desa Xianhe kita, aku harus melihat nya sendiri. Aku akang mengajak beberapa orang kuat di desa untuk melihat nya."
Tak ada yang bisa membantah, Chu Wei kembali ke rumah nya.
Sementara Li Zheng dan orang-orang desa naik gunung untuk memastikan nya. Ternyata benar, mereka menggali sedalam lutut dan menemukan banyak sekali akar teratai. Beberapa menjaga di sini untuk memastikan tidak ada yang mendengar dan mencurinya.
Sementara Li Zheng turun gunung untuk memberikan berita ini besok kepada warga desa.
Mereka merasa gembira karena menemukan makanan ini, ini adalah berkat Tuhan untuk desa Xianhe nya. Pikir Li Zheng.
*Niang adalah sebutan paling umum untuk ibu sampai akhirnya tenggelam oleh sebutan lain.*
***
Berikan Rating nya guysss, dan perbanyak komentar positif untuk author semangat 🔥
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
tetap semangat terus thorr