Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Feng Yie berkedip mendengar perkataan Xiao Zhang, di mata Xiao Zhang tingkah Feng Yie sangat imut.
''Siapapun yang menjadi Suami Yie'er tidak boleh memiliki Selir, dan Yie'er tidak boleh menjadi Selir, jika kamu ingin Yie'er menjadi Istri mu jangan sampai kamu membuka Harem, jika sampai itu terjadi aku akan membawa Yie'er pergi jauh darimu,'' ucap Feng Yun dengan tegas, ia tidak mau jika adik yang ia sayang menjadi selir, Feng Yun masih mengingat jelas saat ayahnya tidak ada, selir Wang selalu mempersulit ibu nya.
''Kakak ipar tenang saja, Yie'er akan menjadi Permaisuri ku dan aku tidak akan pernah membuka Harem,'' ujar Xiao Zhang.
''Baik lah, aku akan pergi ke kamar, kalian jangan bertengkar lagi masalahnya sudah kelar kan?'' Feng Yun melangkah keluar dari kamar hendak menutup pintu. Tapi Feng Yun berbalik.
''Maaf Yang Mulia Kaisar harusnya aku tidak berkata seperti itu pada Yang Mulia Kaisar,'' Feng Yun membungkuk merasa tak pantas bicara seperti itu kepada seorang Kaisar.
''Kakak ipar tidak perlu membungkuk pada ku, aku Adik iparmu jadi bersikap biasa saja,'' ucap Xiao Zhang dengan percaya diri.
''Hem, baiklah aku pergi istirahat dulu,'' Feng Yun sedikit membungkuk lalu keluar.
Feng Yie menatap Xiao Zhang yang tubuhnya tinggi dan gagah, ''Apa yang kau katakan itu serius? ''
''Tentu saja, sejak kapan aku berbohong?'' dengan tak tahu malunya Xiao Zhang membaringkan tubuhnya di ranjang.
''Kau seenaknya tiduran di atas ranjang seorang gadis, bagai mana jika tersebar bahwa Kaisar Xiao Zhang sangat tak tahu malu,'' ujar Feng Yie.
Xiao Zhang hanya tersenyum menatap Feng Yie, yang berdiri dengan berkacak pinggang.
''Kamu bilang tidak akan membuka Harem. Tapi saat di kereta kamu bilang akan mempunyai banyak selir,'' ujar Feng Yie.
Xiao Zhang duduk dan menatap Feng Yie ''Yie'er maaf kemarin aku menggoda mu, percayalah aku tidak akan membuka Harem, aku hanya menyukai mu saja, entah kenapa aku selalu merasa jijik jika ada wanita yang mendekat, selain ibuku tidak ada lagi yang bisa mendekat pada ku.''
Feng Yie merasa tak percaya, ''Apa kau tak berbohong?''
''Yie'er percayalah aku tidak akan membuka Harem, apa Yie'er tak pernah mendengar kabar bahwa aku ini tidak menyukai wanita, karna di Istana tidak ada pelayan wanita aku sangat tersiksa jika ada wanita yang mendekat?''
Feng Yie menggaruk kepalanya merasa itu tak mungkin, ''Tapi saat di kereta ada aku dan Ji Yu?''
''Ya. Tapi Ji Yu pelayan Yie'er dan dia juga selalu menunduk dan berusaha menyembunyikan dirinya agar aku tak melihatnya, lagi pula di sampingku ada Yie'er jadi rasa jijik itu tidak begitu terasa.''
''Itu karna Ji Yu takut padamu,'' ujar Feng Yie.
''Haha apa aku menakutkan?'' Xiao Zhang menggoda Feng Yie.
''Kamu tidak menakutkan. Tapi kamu sangat tampan, Ah Zhang apa kamu tidak akan pulang ini sudah malam?''
''Kemarilah, temani aku tidur malam ini!'' ucap Xiao Zhang dengan enteng.
Feng Yie tercengang, ''Ini tidak mungkin, kan? bagai mana mungkin ada Kaisar yang tidak tahu malu sepertimu?''
Xiao Zhang menarik tubuh Feng Yie dan membaringkannya di kasur. Dengan posisi Feng Yie telentang dan Xiao Zhang memeluk dari samping.
Feng Yie kaget matanya menatap tajam Xiao Zhang ''Dasar kaisar mesum.''
''Kamu calon istriku jadi harus latihan tidur dengan ku,'' ujar Xiao Zhang dengan mencari alasan.
''Apa? kamu jangan mengada ada, lepaskan aku.''
''Yie'er aku merindukanmu, begitu banyak pekerjaan sehingga aku tak bisa datang menemui mu, biarkan seperti ini hanya untuk malam ini saja,'' ujar Xiao Zhang memelas.
Feng Yie terdiam mendengar suara Xiao Zhang yang sedikit memelas, Feng Yie tidak lagi memberontak, ia kini menjadi kucing manis yang penurut dan memejamkan matanya, Xiao Zhang tersenyum dan ikut memejamkan matanya.
*
*
Esok harinya di mansion Jendral Feng, setelah sarapan Jendral Feng memberikan koin emas pada selirnya untuk membeli hadiah, lalu Jendral pergi keluar untuk bekerja.
Nyonya Wang menyusun hadiah yang akan di kirim kepada keluarganya, wanita licik itu ternyata sudah menyimpan hadiah itu sudah dua bulan lebih.
''Ibu ini hadiahnya begitu banyak, ini pasti mahal, apa ibu sudah mendapatkan koin emas lagi?'' ujar Feng Hai.
''Tidak, Hai'er ini hadiah sudah Ibu siapkan sebelum harta Ibu di rampok, jadi harganya lumayan mahal,'' ujar selir Wang sedikit kesal.
''Apa Ibu merencanakan ini semua sudah lama?'' tanya polos Feng Hai.
''Anak pintar, tentu saja Ibu merencanakan ini semua sudah lama, saat menikah dengan ayah mu, Ibunya Feng Yie membawa mahar banyak, sangat di sayangkan jika Feng Yie menikah dengan orang lain.''
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞