Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku bahagia
Pov Ayuna
Aku begitu bahagia mendengar kabar baik yang sungguh mengejutkan aku pagi ini, aku hamil. Ya, kata om Arjun dokter yang memeriksa ku pagi ini, aku hamil. Pantasan saja semenjak beberapa hari belakangan aku merasa mual dan tidak enak badan, tetapi hari inilah yang paling parah sehingga suami ku mas Arya ikut turun tangan, biasanya aku selalu menyembunyikan rasa mualku darinya karena aku tidak ingin membuat suami ku khawatir.
Aku juga sudah memeriksa dengan test pack, untuk memastikan atas saran dokter Arjun, ternyata memang benar, bahwa aku sedang mengandung benih cinta antara aku dan mas Arya ku. Sepanjang hari senyuman kebagiaan itu tidak mau beranjak dari wajah ku. Walaupun kadang-kadang aku merasa begitu mual, tapi itu bukan lah suatu masalah. Aku menikmati nya, aku bahagia sekali.
Mas Arya, Suamiku juga kelihatan begitu bahagia, dia menelpon Dimas sang asisten pribadinya di kantor, mas Arya meminta agar Dimas menaikan gaji para karyawan sebanyak 10 persen. Mas Arya bilang itu sebagai ungkapan rasa syukurnya. Tidak lupa mas Arya juga meminta beberapa orang suruhannya untuk mengantarkan bantuan berupa sembako dan juga uang tunai kepada panti asuhan, anak yatim piatu dan juga panti jompo. Aku begitu bersyukur bisa menikah dengan pria yang bernama Arya Wiguna, dia tidak hanya tampan tetapi dia juga sangat baik dan dermawan. Mungkin mas Arya adalah jawaban atas doa-doa ku selama ini, setelah melewati badai ujian yang begitu menyakitkan, akhirnya kini aku menjadi wanita yang begitu di istimewakan oleh seorang Arya Wiguna, suamiku.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
''mas, aku mau makan rujak mangga yang asam-asam pedes gitu, mas!'' renggekku manja pada mas Arya pada sore hari, saat suamiku lagi berada di ruang kerjanya memeriksa beberapa laporan yang masuk di leptop nya.
''nggak boleh makan yang begituan sayang, nanti perut kamu sakit!'' sahut mas Arya dengan mata fokus ke layar leptop.
''iihh, tapi aku pengen bangat mas. Nanti anak kita ngences lo'' desak ku, aku lalu duduk di pangkuan mas Arya.
''tunggu dulu ya sayang, biar mas suruh pelayan buat beliin rujak untuk mu, tapi tidak boleh makan banyak-banyak, ya'' kata mas Arya membelai rambutku dari belakang, dia terpaksa berhenti memeriksa laporan karena aku ganggu.
''aku pengennya kamu sendiri yang bikin mas, itu di dekat taman ada pohon mangga yang sedang berbuah lebat'' ucap ku dengan nada manja, entah kenapa aku kepengen sekali memakan rujak buatan Suamiku.
''mas yang bikin? Tapi mas nggak pernah sekalipun bikin rujak sayang. Nanti bagaimana kalau rasanya nggak enak'' sahut suamiku dengan sedikit heran.
''iya, kamu yang bikin mas. Aku pengennya rujak buatan kamu. Aku yakin ini pasti keinginan anak kita'' aku berkata beralasan sambil mengelus lembut perut rata ku.
''ya sudah kamu tunggu sebentar ya, sayang. Mas suruh pelayan buat ambil buah nya dulu''
''iihhh kamu apa-apaan sih mas! Apa-apa pelayan. Aku tuh pengen nya kamu yang berjuang mas. Kamu yang ambilin mangga nya, terus kamu juga yang bikin rujaknya'' ucapku bersandar dibahu kokoh suamiku.
''ribet sekali ya, apa semua ibu hamil memang aneh-aneh begini'' gumam suamiku lirih sambil menggaruk kepalanya.
''apa katamu, mas?''
''Eh tidak apa-apa sayang! ya sudah sayangku, apasih yang tidak buat istri ku tercinta ini. Apapun akan mas lakukan untuk kalian berdua, Kamu tunggu sebentar ya. Mas ke taman dulu, mau ambil mangganya'' mas Arya berkata dengan mengecup pipiku dan perut ku berulang kali.
''ku ikut mas''
''tunggu saja disini sayang, nanti digigit semut. Mas nggak rela kalau kamu ada yang gigit selain mas'' mas Arya berbicara menggodaku. Aku rasa wajahku bersemu merah, ya, walaupun kami sudah menikah tapi aku masih sering salah tingkah saat mas Arya menggoda ku dengan kata-kata nya yang sedikit aneh menurut ku.
''iih dasar'' kataku sambil mencubit kecil perut sixpack nya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
''mas, hati-hati mas'' teriakku saat mas Arya memanjat pohon mangga yang tidak terlalu tinggi tetapi pohon dan dahannya sudah lumayan besar.
''iya sayang, kamu tenang saja'' balas mas Arya lembut.
Beberapa pelayan menatap kami, mereka beberapa kali menawarkan bantuan. Tapi mas Arya menolaknya.
Suamiku itu tampak begitu tampan, dengan atasan kaos bewarna putih dan celana jeans berbahan lembut selutut.
Mas Arya memetik mangga beberapa buah.
''sayang, jangan disentuh mangga nya. Itu mangga banyak getahnya, nanti tanganmu gatal. Biar bibik saja yang bawa masuk'' sapa mas Arya ketika masih berada diatas pohon mangga saat aku ingin membantu memasukkan buah mangga muda ke baskom.
''iya mas'' sahutku. Aku merasa begitu beruntung bisa memiliki suami seperti mas Arya, dia begitu perhatian dan peduli terhadap aku.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Mas Arya membuat rujak, dia melihat cara membuat rujak lewat Vidio di YouTube. Mas Arya ku itu begitu telaten. Sedangkan aku hanya dia suruh berdiam diri di atas kursi yang ada didapur. Kerena merasa bosan aku berjalan menghampiri suamiku, aku memeluknya dari belakang. Entah mengapa aroma tubuh suamiku begitu menenangkan bagiku.
''heyy sayang, kamu lagi ngapain?'' ucap mas Arya sedikit kaget karena aku peluk. Aku melingkarkan tanganku di perut sixpack nya.
''kamu lanjutin aja bikin rujaknya mas. Aku pengen peluk suamiku sebentar'' ucapku dengan mata aku pejamkan, aku begitu menikmati suasana saat ini.
''Ya Allah terimaksih untuk semua kebahagiaan ini, aku mohon semoga mas Aryaku akan selalu mencintaiku hingga kami menua bersama-sama. Jauhkanlah kami dari orang-orang munafik, semoga tidak ada orang ketiga lagi didalam rumah tanggaku. Amin'' batinku masih memeluk mas Arya.
*******
"Sayang, udah lepas dulu, Ini rujaknya sudah jadi'' mas Arya berkata sambil membalikkan tubuhnya menghadap kearah ku.
''Mas, aku pengen makan rujaknya dikamar saja''
''ya sudah, ayo''
Ketika sudah berada didalam kamar, mas Arya menyuapi ku dengan begitu sabar, rujak buatan suamiku begitu nikmat, apalagi kalau makannya disuapi sama orang yang kita sayang. Aduuhhh hay, nikmat mana lagi yang kau dusta kan!
''sayang, kita honey moon kepuncak yuk!'' ucap suamiku ketika kami sedang tiduran ditempat tidur, aku berbaring diatas dada bidangnya setelah tadi aku menghabiskan rujak buatan suamiku.
''aku nggak mau, mas''
''Kenapa? Kamu nggak suka tempatnya! Kalau begitu bagaimana kalau kita keluar negeri saja''
''aku nggak mau juga mas, aku sedang hamil lho mas. Kamu bagaimana sih!''
''ya mana tahu aja kamu merasa bosan dirumah sayang, mas pengen ngajak kamu mencari suasana baru. Mas nggak mau istri mas ini merasa stres di rumah terus'' jelas mas Arya membelai rambutku.
''aku betah kok mas dirumah, asalkan selalu ada kamu. Maafin aku ya mas, gara-gara aku kamu jadi nggak masuk kerja beberapa hari ini'' ucapku membelai dada bidang suamiku.
''ya nggak apa-apa sayang. Mas juga senang bisa berduaan sama kamu, terimakasih sayang, mas sangat-sangat mencintai mu dan anak kita'' mas Arya berkata sambil menciumi pucuk kepala ku beberapa kali dan tangan nya selalu setia mengelus perut rata ku.
''aku juga sangat mencintai mu mas'' balasku.
Tiba-tiba posisi mas Arya sekarang sudah berada diatas aku, dia membalikkan tubuhnya dan aku, wajah kami begitu dekat. Aku bisa merasakan hembusan nafas mas Arya yang tidak teratur.
''mas, jangan dulu. Nanti kamu bisa menyakiti anak kita'' ucapku menatap suamiku lekat.
''tapi, mas pe ....'' ucapan mas Arya tiba-tiba terhenti ketika ponsenya berdering menandakan ada panggilan masuk.
''itu ponselnya dilihat dulu, mas''
''ganggu saja'' gerutu mas Arya sambil meraih ponsel yang berada diatas laci.
''mama?'' ucap mas Arya. Kemudian dia menyentuh tombol hijau.
''[Assalamualaikum anak ganteng]''
''[Walaikumsallam ma]''
''[Arya kamu kenapa nggak ngabarin mama, seharusnya kalau lagi ada berita bahagia begini kamu cepat kasih tahu mama]'' ucap mama mertuaku diseberang sana tanpa basa-basi.
''[Memang ada apa sih, ma?]''
''[Ayuna mana, mama kangen sama mantu mama]''
''[Ayuna ada disebelah aku, ma]''
''[Sayang, Ayuna kamu kenapa juga nggak ngasih tahu mama kalau kamu lagi hamil sayang]''
''[Maaf ma, Ayuna lupa. Ayuna juga merasa sangat bahagia. Maafin Ayuna ya, ma]'' jawabku.
''[Ya sudah, kamu jangan merasa nggak enak begitu sayang! Mama senang bangat ketika tahu kamu hamil. Mama nggak nyangka sebentar lagi mama bakalan punya cucu]'' ucap mama dengan antusias.
''[Mama siapa yang ngasih tahu, ma?]'' tanyaku.
''[Tadi om Arjun yang ngasih tahu. Ya sudah mama tutup dulu ya. Ayuna kamu jangan capek-capek ya sayang dan untuk kamu Arya, untuk beberapa bulan ini kamu puasa dulu. Awas kalau kamu ngapa-ngapain Ayuna! Mama dalam minggu ini akan segera pulang. Oh ya ini ada salam dari papa]'' ucap mama mertua ku dengan begitu bersemangat.
''[iya ma, walaikumsallam pa. Salam kembali buat papa. Papa sama mama baik-baik disana ya]'' kata mas Arya.
[Iya sayang, terimakasih. Mama tutup dulu ya]''
Setelah itu panggilan terputus.
Beberapa detik kemudian pintu kamar kami di ketuk seseorang dari luar.
''permisi tuan, nyonya, diluar ada seseorang yang mencari non Ayuna. Kata nya dia pengen ketemu non Ayuna'' ucap bibik dari luar.
''siapa bik?'' tanyaku, saat aku sudah berhadapan sama bibik.
''bibik juga tidak tahu, non''
Siapa ya kira-kira?
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.