Sequel Cinta, Luka dan NERAKA
Mendadak hamil akibat ulah mantan kekasihnya yang ingin menjebaknya agar kembali ke pelukan sang mantan justru membuat Linda berakhir one night stand dengan seorang CEO dari BTS Group, Adrian Wicaksana (40 tahun), duda tanpa anak yang sudah 10 tahun ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh mendiang istrinya karena sakit kanker. Benih yang tertinggal karena malam panas itu membuahkan sebuah janin tak berdosa yang menjadi bayi rahasia.
Kehidupan yang bagai bumi dan langit serta masa lalu kelam terutama dirinya bukan wanita suci membuat Linda merasa tak pantas bersanding dengan Adrian. Memutuskan lari sejauh mungkin membawa benih rahasia mereka hingga tumbuh menjadi anak yang genius namun hidup pilu tanpa seorang Ayah di sampingnya.
Simak kisahnya...
Karya ini telah menandatangi kontrak eksklusif dengan NovelToon dan hanya boleh dipublikasikan di platform ini. Segala bentuk pelanggaran hak cipta akan dikenakan sanksi hukum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan
Tok...tok...tok... pintu kamar Abian diketuk oleh sang Bunda. Tak lama derit pintu terbuka menampilkan Abian yang tengah menunduk tak berani menatap Bundanya.
"Bunda tunggu di ruang tamu" ucap Linda dengan nada datar.
Abian pun melangkah ke ruang tamu menuruti titah sang Bunda dan duduk di samping Bundanya seperti biasa. Jujur Abian bukan takut ketika Bundanya semisal menolaknya atau marah padanya hanya saja Abian khawatir sang Bunda akan sedih karena Abian tahu Bunda paling anti dengan yang namanya kota besar. Entah kenapa hingga sekarang pun Abian tak tahu alasan sesungguhnya.
"Kenapa kamu gak jujur pada Bunda kalau selama ini mengasah kemampuanmu yang satu itu?" ucap Linda lirih.
"Maafin Abian Bun, Abi khawatir Bunda marah dan berujung sedih. Tapi Abi gak menjadi terkenal kok Bun, cuma pernah sekali dua kali saja bantu benahi sistem pemerintah kabupaten X yang terkena virus beberapa waktu lalu sama membuat rakitan software yang kompeten agar sistem mereka tidak terserang virus lagi. Itu pun secara diam-diam bukan ajang lomba terbuka dan Om Anton yang dampingi aku" tutur Abian lirih seraya melihat sekilas raut wajah Bundanya yang masih cemas.
"Apa kamu ingin sekali pergi ke Jakarta?" tanya Linda.
"Jika Bunda ikhlas dan ridho, Abian akan berangkat membantu kakak cantik. Tapi jika Bunda gak izinkan, Abian tetap di sini" ucap Abian sendu.
"Kamu tahu Nak, Jakarta itu kota besar dan keras kehidupannya. Bunda khawatir keselamatan Abian karena hanya Abi harta Bunda satu-satunya yang sangat berharga tak ternilai dengan apapun. Abian paham kan maksud Bunda?" tanya Linda seraya matanya sudah berkaca-kaca.
"Abian paham Bun. Abian cinta Bunda banyak-banyak dan juga cinta Ayah banyak-banyak pokoknya. Abian janji akan jaga diri dan pasti akan pulang ke sini jagain Bunda, nemenin Bunda, dan bikin Bunda bangga" tutur Abian seraya memeluk Bundanya bahkan menciuminya di seluruh wajah Linda hingga wanita ini terharu atas perlakuan lembut putranya itu.
Sejujurnya dari lubuk hati terdalam, Linda juga tidak ada masalah. Jika kepandaian luar biasa yang dimiliki oleh sang anak bisa membantu banyak orang. Namun ada beberapa hal yang juga membuatnya khawatir sebagai sudut pandang seorang Ibu yang punya masa lalu buruk. Terlebih sebelumnya ia beberapa kali mendapatkan mimpi buruk. Jika sampai Abian pergi darinya atau terluka maka hidupnya sudah tidak ada artinya lagi karena jantung hatinya tak ada bersamanya.
Abian itu ibarat jantung Linda. Seperti manusia yang hidup dari detak jantungnya. Andaikata jantung itu berhenti berdetak atau hilang dari raganya maka otomatis manusia itu meninggal. Begitulah perumpamaan Abian bagi diri Linda. Jika Abian pergi dan tak kembali maka hidupnya sudah tak memiliki nyawa jadi seperti orang mati.
Bagi sebagian orang pasti ada yang memiliki sudut pandang berbeda dalam menjalani kehidupannya. Ada yang berfikir begini begitu tapi itulah kasih sayang seorang Ibu pada anaknya yang sangat besar. Terlebih Linda tak memiliki anak lainnya, hanya Abian seorang. Di dunia ini ada karakter seorang ibu yang seperti Linda namun juga ada ibu lain yang hanya bersikap biasa saja jika anaknya pergi kemanapun seakan tak peduli atau punya rasa khawatir dan sebagainya.
🍁🍁🍁
Keesokan harinya,
Dreettt...Dreettt...dering ponsel Anisa berbunyi.
"Halo iya Kak. Ada apa?" tanya Anisa yang tengah cemas sejak tadi mondar mandir seperti gulungan tikar.
"Bagaimana kamu jadi berangkat ke Jakarta hari ini dengan anak itu?" tanya Adrian.
"Ehm...ehm..." gumam Anisa yang bingung. Anton pun di sebelahnya juga resah melihat gadis unik di depannya ini sejak tadi pagi mondar mandir seperti seterikaan kusut.
"Ehm kenapa mendadak kamu gagap begini Nis? Apa ada masalah di sana?" tanya Adrian makin cemas.
"Eh itu kak...." ucapan Anisa terpotong kala ia mendengar teriakan seseorang yang dinantinya sejak kemarin.
"Kakak cantik" teriak Abian membuat Anisa pun menoleh dengan mulut menganga tak percaya Abian datang ke rumah Umi Aisyah sudah memakai pakaian rapi dan memakai tas ransel.
Sebelum berangkat ke rumah Umi Aisyah, Anisa memang sudah berpamitan pada dokter Rika untuk pergi ke Jakarta selama beberapa hari karena ada hal darurat perusahaan keluarganya. Dokter Rika sangat memahami dan memberi izin terlebih dirinya sudah sangat mengenal keluarga Anisa dengan baik karena suami dokter Rika yang berprofesi sebagai dokter juga bekerja di rumah sakit terbesar di Jakarta yang pemegang saham terbesarnya milik keluarga Anisa. Sehingga sejak pagi dirinya sudah berada di kediaman Umi Aisyah karena Anton menyuruhnya datang ke rumahnya terlebih dahulu.
"Abian....kamu" ucap Anisa terkejut sampai-sampai dirinya masih memegang ponselnya sekitar telinganya walau agak menjauh namun ia lupa mematikan sambungan teleponnya dengan Adrian yang sejak tadi memanggil halo..halo..pada Anisa namun tak digubris adiknya itu.
"Horee...aku diizinkan Bunda pergi ke Jakarta sama kakak cantik dan Om Anton" ucap Abian sembari jingkrak-jingkrak kegirangan membuat Umi Aisyah, Anton, Abah dan Linda ikut tersenyum melihat tingkah laku Abian yang menggemaskan.
"Alhamdulillah terima kasih banyak Mbak" ucap Anisa terharu dan memeluk Linda yang tengah berjalan ke arahnya.
"Sama-sama Nis, Mbak titip Abian ya di sana. Jika Abian nakal bilang saja padanya nanti Bundanya akan suruh Ayahnya pulang lama-lama pasti dia gak akan nakal lagi" ucap Linda berbisik sembari terkekeh. Membuat yang lainnya pun ikut tertawa.
Deg...
Di seberang sana ada seorang pria yang mendadak jantungnya berdegup kencang mendengar sayup-sayup sang adik berbicara pada seorang wanita yang suaranya cukup familiar buatnya.
🍁🍁🍁
JANTUNG DAN JANTUNG HATI kalian masih aman?💋🔥