Tepat pada saat acara pesta, Rachel Victoria tidak sengaja melakukan ONS bersama pria yang begitu ia hindari, Leonardo.
Karena satu malam itu, sekaligus menghindari perjodohan orang tuanya, Rachel dan Leon melakukan perjanjian pernikahan selama 80 hari.
Akankah perjanjian pernikahan bisa membawa cinta dalam hati masing-masing?
Note!!!
(Season dua dari cerita : Menikahi Ceo Dingin) Sebaiknya baca S1nya terlebih dahulu🥰🥰
Follow ig : @dsifaadian_
Tik-tok : @dsifaaadian_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9.
Rachel dan Leon tiba dirumah sakit dimana Violet dirawat. Mereka langsung menuju pihak Resepsionis untuk bertanya kamar rawat Violet, barulah menuju lift untuk sampai diruang perawatan Violet.
"Jangan dekat-dekat denganku!" Ucap Rachel sedikit ketus.
Padahal mereka tidak dekat, gadis itu saja yang terlalu over thinking pada Leon.
Leon hanya mendengus, pintu lift tebruka, mereka lalu keluar. Rachel berjalan lebih dulu, dibelakangnya Leon mengikuti.
Ketika hampir sampai didekat ruang rawat Violet, Rachel berhenti. Ia malu untuk masuk keruangan Violet, karena statusnya, dan pastinya Kiev sudah menceritakan semuanya pada Violet.
Violet pasti meledeknya, Rachel tiba-tiba saja ragu untuk masuk kedalam ruang rawat Violet.
"Kenapa berhenti? Cepat jalan!" Ketus Leon sikulkas dua puluh pintu.
Rachel menoleh, ia mencebikkan bibir karena kesal dengan Leon. Pria itu memang sangat dingin, ketus. Sangat pantas dijuluki Kulkas dua puluh pintu, sangat pantas menjadi Asisten dari Kiev Arron. Dinginnya sama-sama bikin kesal.
Rachel menghentakkan kakinya lalu lanjut berjalan membuka pintu ruangan Violet.
"Violet!!!" Seru Rachel sembari berlari kecil menuju ranjang pasien, memeluk Violet yang tengah disuapi Kiev makan apel.
Kiev berdiri dari duduknya, meletakkan buah apel diatas meja tepat diatas nampan. Pria itu lalu melepaskan pelukan Rachel karena melihat Violet seperti tertekan.
"Aishhhh kau itu... Menganggu sekali!" Gerutu Rachel sambil mundur.
"Kau tidak lihat? Violet tertekan, bisa-bisa istriku kehabisan nafas!" Ketus Kiev dengan dingin.
Rachel memanyunkan bibirnya mendengar kata-kata dingin Kiev. Maksudnya tidak membuat Violet kehabisan nafas juga, ia hanya merasa bersalah pada Violet karena membuatnya dalam bahaya.
"Sayang..." Protes Violet menatap suaminya.
"Kamu belum pulih! Aku tidak mau dia menyakitimu!" Sahut Kiev tidak mau kalah.
Rachel langsung melotot mendengar ucapan Kiev. Mana mungkin ia menyakiti Violet. Kiev ini kalau cemburu dan protektif pada Violet memang menyebalkan.
"Kau fikir aku ini musuhnya Violet! Sampai mau menyakiti temanku sendiri! Hei Kiev, sebelum Violet mengenalmu, dia lebih dulu berteman denganku!" Rachel tidak mau kalah.
Kiev menatap gadis yang terus nyerocos itu dengan tajam. Namun Violet langsung menahan tangan suaminya untuk tidak melanjutkan perdebatan.
"Aku ini lagi sakit! Bisa nggak, nggak usah berdebat terus, apalagi disini! Aku bisa stres!" Violet menatap suaminya dan Rachel bergantian.
Kiev menghela nafasnya mendengar ucapan wanita kesayangannya. Ia membela rambut Violet lalu mencium keningnya. "Maaf sayang!"
Rachel hanya nyengir mendengar protes-an Violet. Memang ia yang tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebat dengan Kiev, karena sikapnya yang terlalu protektif pada Violet. Kadang-kadang membuat Rachel tidak bisa leluasa bergerak bersama Violet.
"Selamat siang, tuan!" Sapa Leon yang dari tadi ada diantara mereka.
Kiev menoleh begitu juga Violet. Begitu melihat asisten pribadinya, Kiev langsung mendengus karena mengingat kejadian semalam yang membuat Violet akhirnya dirawat dirumah sakit.
"Violet disini karena kau Leon! Istriku jadi terkena imbasnya!" Ketus Kiev. Tidak menyalahkan Leon, tapi hanya sedikit kesal saja.
Kiev sudah membantu Leon menjalankan aksinya membawa Rachel kabur. Tapi justru karena itu, Violet jadi korbannya. Kalau tau akhirnya seperti ini, Kiev tidak akan melakukan hal gila itu.
Leon menundukkan kepalanya. "Ya tuan! Saya minta maaf! Saya juga mau mengucapkan terimakasih karena tuan sudah membantu saya! Nyonya Violet, saya minta maaf. Karena saya, anda harus dirawat disini!"
Violet menganggukkan kepalanya. "Aku baik-baik saja, Leon! Nggak usah minta maaf!"
Kiev menepuk pundak Leon. Leon sudah banyak berjasa dan membantunya, Kiev tentu saja tidak akan membiarkan Leon dalam masalah. Bagi Kiev, Leon seperti adiknya sendiri.
"Aku tidak menyalahkanmu, Leon! Hanya saja, karena rencana kita, istriku yang terkena imbasnya! Kau itu seperti keluargaku! Aku tidak akan membiarkan, wanita yang ada dalam fikiranmu dinikahi pria lain!" Kiev tersenyum saat mengatakannya.
"Uhuk uhuk!" Rachel tiba-tiba saja terbatuk mendengar kata-kata Kiev.
Apalagi melihat Violet yang tiba-tiba tertawa sambil memegang perutnya. Rachel sungguh malu dan tidak bisa menyembunyikan raut wajahnya yang seperti kepiting rebus.
"Bagaimana? Sudah SAH sekarang?" Celetuk Violet sembari menahan tawanya.
Violet masih tidak menyangka dengan cerita Kiev tadi pagi yang mengatakan Rachel dibawa kabur oleh Leon. Dan alasannya karena mereka telah melakukan hubungan terlarang dimalam pesta tujuh bulanannya waktu itu.
Leon tidak ingin kalau Rachel tiba-tiba hamil, anaknya diakui pria lain, atau bahkan digugurkan.
"Apa sih!" Sahut Rachel berusaha untuk menutup malunya.
Demi apapun, Rachel ingin menghilang sekarang juga karena Violet tidak berhenti tertawa.
Violet sungguh syok mendengar cerita Kiev. Tapi sebenarnya, ia bersyukur karena Rachel menikah dengan Leon. Menurut Violet, Leon sebenarnya pria yang baik. Hanya saja, pria itu lebih tertutup, sifatnya pun sama seperti Kiev.
"Jadi, mulai besok. Kau harus menjadi Baby sitternya Radja dan Rayya!" Violet menahan tawanya.
"Jangan terus meledekku! Aku hanya terpaksa menikah dengan kulkas dua puluh pintu itu!" Sahut Rachel dengan ekspresi kesal, karena Violet terus tertawa meledeknya.
"Leon. Kau harus menjaga baik-baik! Wanita seperti Rachel itu langka dan unik! Tapi hati-hati, karena dia tidak bisa diam!" Leon mengusap punggung Leon yang hanya diam menyaksikan.
Rachel melotot mendengar kata-kata Kiev yang mengatainya Langka dan Unik. Ia kan memang bukan Violet, yang lemah lembut dan selalu membawa perasaan.
"Kau fikir aku ini anak kecil?" Ketus Rachel melipat tangannya diperut.
Violet menggeleng-gelengkan kepalanya. Violet menyukai kebersamaan seperti ini, dimana ada canda tawa, dan terasa hangat tanpa pertengkaran. Keluarga yang tidak ia dapatkan dari ayahnya.
"Sayang, kapan aku boleh pulang?" Tanya Violet. Baru semalam saja ia sudah bosan dirumah sakit. Violet rindu anak-anaknya dirumah, padahal baru tadi pagi Radja dan Rayya datang bersama Clara dan Baby sitter, tapi Violet sudah merindukan mereka.
"Tunggu sampai dokter mengizinkan!"
"Aku sudah baik! Aku ingin pulang!"
"Tidak bisa sayang. Dokter masih memantau kondisimu!"
"Benar yang dikatakan Kiev, Violet! Jangan khawatir pada Radja dan Rayya! Sekarang ada Baby sitter baru!" Rachel nyengir mengatakannya.
Kalau seperti ini, baru Kiev dan Rachel seperti akur.
"Kapan kalian akan mengadakan acara resepsi dan mengumumkan pernikahan?" Tanya Violet.
"Leon, kau harus menggelar resepsi yang besar!" Sahut Leon.
Rachel dan Leon sama sekali tidak berfikir tentang resepsi. Karena mereka hanya menikah kontrak selama 80 hari. Tidak mungkin pernikahan mereka diumumkan!
udh up nya dkit² sikap nya Leon tetep aja gt....konflik nya org ketiga trus....kapan Rachel hamil nya kapan Leon sadar nya kalau bkn hnya karena tanggungjawab saja menikahi Rachel tetapi mmg udh ada rasa dari dulu.....jgn sampai jg ya Kiyara & Boy nanti bersatu memisahkan Leon & Rachel
memang dasarnya jalang toh si kiayara, berati Leon suka celup celup dong waktu dulu sama kyara 😝😝
ayo Rachel kamu juga butuh modal dan fikiran yg stabil untuk melawan jalang kek gitu 😁😁🤭
lanjut thor