NovelToon NovelToon
Katanya Cemara?

Katanya Cemara?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:519
Nilai: 5
Nama Author: Laililya

Plakk!!!

"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"


Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Penyelidikan!!

Di Perpus.

"Nih Li, diminum ya, sama ini aku beli-in nasi sama ayam goreng" kata Dimas

"Makasih ya"

"Iya sama-sama"

Laili pun makan terlebih dahulu.

"Semuanya kalau kalian mau makan, makan aja dulu ga papa, nanti kita kerjain lagi, terserah di rumah siapa" kata Dimas

"Di Rumah gue aja" kata Lussy

"Boleh"

"Oke se pulang Sekolah ya"

"Iya"

***

Se Pulang Sekolah.

Sebelum pulang Dimas mencari dimana Sinta, ia penasan dengan kata Sinta yang ingin melindungi Laili.

"Tau Sinta ga?" Tanya Dimas ke salah satu murid

"Ga tau"

"Oke"

"Bukannya Dimas deket sama Laili ya, kok sekarang malah cari Sinta"

"Iya juga ya"

"Udahlah bukan urusan kita jugakan"

"Iya sih, ya udah yuk pulang"

***

Dimas masih mengitari Sekolah, ia berusaha mencari Sinta.

"DIMAS" teriak Lussy

Lussy pun menghampiri Dimas.

"Jadi kerja kelompokan kita?" Tanya Lussy

"Jadilah"

"Ya udah ayok, ngapain lo disini?"

"Gu-gue lagi cari Sinta, lo tau ga?" Tanya Dimas

"Dia baru aja pulang, tadi gue ketemu di halte pas cariin lo"

"Aduh"

"Ada apa sih, bukannya lo sukanya sama Laili ya kok sekarang malah cari Sinta?" Tanya Lussy

"Gue ada urusan penting sama Sinta"

"Ya udah sih besok aja"

"Oke, ya udah yuk ke Rumah lo"

"Yok"

Sinta, Dimas, dan Jesi pun lansung ke Rumah Lussy, sedangkan Laili ia harus pulang terlebih dahulu.

Di Rumah Lussy.

"Gimana nih, kita mulai atau nunggu Laili?" Tanya Jesi

"Nunggu aja, soalnya Laili yang punya ide ini meskipun gue tau caranya"

"Kenapa harus nunggu sih?"

"Tunggu aja kenapa sih, berisik banget lo"

"Oke-oke"

Dimas, Lussy dan Jesi pun menunggu kedatangan Laili.

***

Di Rumah Laili.

"Pa aku mau ke Rumah temen aku ya" kata Laili

"Siapa?" Tanya Papa

"Lussy yang waktu itu ada di Rumah Sakit"

"Mau ngapain kamu ke Rumah Lussy"

"Mau kerja kelompok Pa, ada tugas"

"Ada siapa aja di kelompok kamu?"

"Lussy, Jesi, Dimas, sama aku, kita berempat"

"Dimas, Dimas anak yang pernah kesini waktu kamu Papa hukum?" Tanya Papa

"I-iya Pa"

"Ga usah kamu ke Rumah Lussy"

"Pa, tapi ini tugas kelompok"

"Papa bilang ga usah ya, ga usah"

"Papa egois banget ya"

PLAK!!!

PLAKK!!!

PLAKK!!!

"MAKIN HARI KAMU SELALU NGELAWAN PAPA, KALAU PAPA BILANG GA YA BERARTI ENGGAK PAHAM KAMU" Teriak Papa

"UDAH LAMA KAMU GA PAPA HUKUM APA KAMU MAU DI HUKUM, HAH" bentak Papa

"SINI KAMU"

BRUKK!!

Laili di tarik Papa ke dalam Toilet.

"JANGAN KAMU BERANI-BERANI NGELAWAN PAPA YA"

BYURRR!!!

BYURR!!!

BYURRR!!!

Papa menguyur badan Laili dengan air yang ada di Toilet, Laili pun basah kuyup badannya sangat dingin.

"Pa tolong Stop Pa" kata Laili

"INI AKIBAT KAMU BERANI NGALAWAN PERINTAH PAPA YA, APA KAMU MASIH BERANI, HAH"

"Pa ampun Pa, Aku janji ga bakal ngelawan papa"

Tiba-Tiba.

"Pak tolong stop Pa, kasian Neng Laili Pak" kata Bi Ijah

Papa pun menghentikan hukuman yang ia berika kepada Laili, Papa pun lansung pergi meninggalkan Bi Ijah dan Laili.

"Neng, Neng Laili ga papa?" Tanya Bi Ijah

"Eng-enggak Papa Bi"

"Neng ayok kemar Neng, Neng Laili pucet banget"

"I-iya Bi, Bi pusing" kata Laili

"Neng yang kuat ya"

Bi Ijah pun membawa Laili ke kamar.

"Neng ganti baju dulu ya, Bibi buatin Neng susu dulu" kata Bibi

"Iya Bi"

Bibi pun lansung membuatkan Laili Susu hangat.

"Ini Neng susu nya, diminum ya Neng biar badannya hangat"

Laili pun meminum Susu yang di buatkan Bibi.

"Bi Tolong" kata Laili

"Apa Neng?" Tanya Bibi

"Bi hari ini aku ada kerja kelompok aku harus kesana, mereka semua pasti nungguin aku"

"Neng tapi sekarang Neng Laili, kayak gini" Kata Bi Ijah

"Bi aku kuat kok, aku cuma perlu minum Vitamin aja pasti nanti juga ga bakal lemes lagi"

"Tapi Neng it..."

"Ga papa Bi, aku kuat Bibi mau kan bantuin aku, ini buat tugas sekolah aku Bi"

"I-iya Neng, Bibi mau"

"Makasih Bi, nanti Bibi di kamar aku aja ya, aku bakal keluar dari cendela kamar, kalau Papa cari aku bilang aja aku tidur, aku bakal balik jam depalapan aku janji"

"Tapi Neng Laili hati-hati ya"

"Iya Bi"

Laili pun menjalankan misinya, ia berusaha turun dari atas cendelanya.

"Neng, Neng Laili bisa?" Tanya Bi Ijah

"Bisa Bi, tenang aja"

Akhinya Laili pun sampai di bawah, Laili pun lansung bergegas pergi ke Rumah Sinta.

Di Rumah Sinta.

"Gimana nih, udah satu jam kita nungguin Laili" kata Jesi

"Bentar lagi pasti dateng"

"Lo yakin"

"Gue yakin" kata Dimas

"Kita tunggu bentar lagi, kalau Laili ga dateng sampek jam Lima Sore kita mulai aja tugasnya" kata Lussy

"Oke" kata Jesi

BRUKK!!!

"Laili" kata mereka semua

Laili Tiba-Tiba datang tergesa-gesa, membawa setumpuk buku. Yang sudah ia lempar ke lantai.

"Darimana aja sih lo?" Tanya Jesi

"Sorry tadi gue ada urusan bentar"

"Bentar kata lo?"

"Udah deh, ayok kita mulai"

"Maaf ya semuanya gara-gara gue, kerja kelompok kita telat" kata Laili

"Santai aja sih Li" kata Lussy

"Pasti ada yang di sembunyiin sama Laili" kata Dimas dalam hati sambil melihat Laili

Mereka pun mengerjakan Tugas bersama-sama.

"YES BERHASIL" teriak Dimas

"YES" teriak Lussy, Lili, dan Jesi

"Oke tugasnya selesai" kata Dimas

"Akhinya selesai juga"

"Ya udah gue pulang dulu ya, dari tadi gue udah di cariin sama Bokap gue" kata Jesi

"Iya hati-hati"

"Oke"

"Kalian makan dulu yuk" kata Lussy

"Gue ga bisa, gue mau lansung pulang aja deh" kata Laili

"Yah, kok pulang sih, kan masih jam enam Li, disini dululah"

"Ga bisa gue harus pulang, lain kali aja ya, gue pulang dulu"

"Oke deh, hati-hati"

"Gue juga pulang dulu, Li tunggu" kata Dimas

Dimas pun mengikuti Laili.

"Li, tunggu" kata Dimas sambil memegang tangan Laili

"Ada apa?" Tanya Laili

"Wajah lo pucet banget, bahkan tangan lo dingin banget" kata Dimas

"Iya gue lagi ga enak badan soalnya, ya udah gue duluan ya"

"Tunggu Li, lo ga enak badan atau abis di Hukum sama Bokap lo?" Tanya Dimas

Tanpa Laili sadari air mata nya menetes saat Dimas berkata seperti itu.

"Gue mau pulang"

"Li, ikut gue" kata Dimas sambil menarik tangan Laili

Dimas membawa Laili ke sebuah taman yang cukup sepi.

"Duduk dulu" kata Dimas

"Mau kemana?" Tanya Laili

"Tunggu di sini gue ga lama kok"

Laili pun mengangukan kepalanya, Dimas pun pergi ke sebuah toko untuk membeli minum dan makan.

Tak lama kemudian Dimas pun kembali.

"Makan" kata Dimas

"Tapi aku udah makan"

"Makan lagi, gue pengen liat lo makan, bolehkan" kata Dimas

"I-iya"

Laili pun makan di temeni oleh Dimas selesai makan mereka pun menggobrol bersama.

"Li, gue udah bilang ke lo kalau ada apa-apa cerita kenapa lo malah diem aja" kata Dimas

"Maaf gue ga mau ngerepotin lo aja karena harus dengerin gue"

"Li, gue malah seneng dengerin lo cerita, sekarang gue mau lo cerita sama gue, apa yang udah dilakuin sama Bokap lo" kata Dimas

"Gue ga papa kok"

"Ga papa, sampek kapan lo bilang ga papa, padahal gue tau hati lo nahan semua rasa sakit selama ini?" Tanya Dimas

Tanpa sadar air mata Laili sudah menetes membasahi pipinya.

"Gue capek Dim, gue selalu salah di mata Papa, ini tadi sebenernya gue ga boleh keluar dari rumah"

"Terus kenapa lo sekarang ada di sini?"

"Gue minta tolong sama Bibi gue, buat bantuin gue keluar untung aja berhasil"

"Li, lo bisa laporin Papa lo ke perlindungan anak, apa mau gue anterin Papa lo udah kelewatan"

"Ga mau, gue sayang sama Papa, meskipun Papa jahat sama gue"

"Li, Papa lo itu jahat"

"Enggak gue percaya Papa baik, Papa cuma tegas aja"

"Li, tegas itu ga gitu, apa ga bisa ngomong baik-baik, ga usah dengan cara mukul"

"Gue ga papa kok"

"Li, jangan bohongin diri lo sendiri"

"Udah mau jam delapan, gue harus pulang, gue janji sama Bi Ijah bakal pulang jam delapan"

"Gue anterin"

"Ga usah, nanti ketahuan"

"Ga mungkin, ayok" kata Dimas sambil menarik tangan Laili

"Eh"

Dimas pun mengangar Laili.

"Eh tunggu sampek disini aja, bahaya kalau sampek depan rumah"

"Tapi lo yakin ga papa kan pulang sendiri"

"Ga papa gue bisa kok"

"Beneran"

"Iya"

"Oke, gue tunggu kabar dari lo"

"Iya, nanti gue kabarin"

"Oke" kata Dimas

Laili pun berjalan kaki menuju ke rumahnya yang sudah cukup dekat.

BRUKKK!!!

"Neng Laili" kata Bi Ijah

"Suuutttttssss"

"Iya-iya Neng"

"SUARA APA ITU BI" teriak Papa dari bawah

Bibi pun menghampiri Papa.

"Suara telpon saya Pak jatuh, maaf"

"Yakin, bukan suara Laili yang baru pulang?"

"Bu-bukan Pak, Neng Laili dari tadi tidur"

"Bagus kalau gitu"

"Iya Pak, kalau gitu saya permisi"

"Iya"

Bibi pun kembali ke kamar Laili.

"Aman Bi?" Bisik Laili

"Aman Neng"

"Makasih Bi, udah ngelindungin aku"

"Iya Neng sama-sama"

"Kalau gitu aku tidur ya Bi"

"Iya Neng, Bibi mau ke kamar Bibi ya"

"Iya Bi"

Bibi pun kembali ke kamarnya sendiri.

***

Di Caffe.

Dimas berada di Caffe ia masih penasaran apa yang apa yang di maksud Sinta.

"Gue harus cari tau, siapa yang di maksud Sinta, gue juga harus cari tau siapa anak Pak Herman dari istri ke dua sebelum sama Mamanya Sinta." kata Dimas pada dirinya sendiri

"Hah, dia sekolah di Bina Bangsa berarti satu sekolah sama Laili dong, gue harus tau siapa dia" kata Dimas dalam hati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!